Seorang gadis bernama santi anastasia yang berusia 24 tahun yang ditinggalkan oleh kekasihnya karna insiden kecelakaan yang terjadi dua tahun yang lalu tepat di hari ulanga tahunnya, yang membuatnya menutup diri dan memutuskan untuk pergi dari kota asalnya karna ingin melupakan kenangan bersama sang kekasih. dikota yang baru, santi menjalani kehidupanya dengan menjadi tenaga pengajar di salah satu sekolah yang terkenal di kota itu, hingga dia bertemu dengan seorang lelaki yang tak lain adalah pemilik sekolah tempat santi bekerja dan karna suatu kesalah pahaman membuat mereka terpaksa harus menikah.
Ruben Prasetya seorang pemuda yang berusia 29 tahun, dia seorang pengusaha yang terkaya dan tersohor dikotanya, namun sampai kini masih belum menikah akibat kegagalan percintaannya lima tahun yang lalu sehingga membuatnya menjadi pria yang kejam dan dingin bahkan tak akan segan menghancurkan orang yang telah menyinggungnya, hingga suatu saat terjadi sesuatu yang mengharuskan dia untuk menikahi gadis yang mengajar di sekolah miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon baene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32
" apa.! ruben belum pulang sampai sekarang.?" tanya jovan berusaha tenang didepan santi meski sebenarnya ia ingin marah pada suami sahabatnya dan juga dadanya ikut sesak melihat wajah sendu dari wanita yang sudah dianggap sebagi sahabat dan adik itu.
" iya jovan, mas ruben belum pulang sampai sekarang." ucap santi menatap jovan dengan pandangan yang sudah berkaca kaca, karna memang santi tidak bisa berbohonh kepada kedua sahabatnya itu.
Jovam langsung beranjak dari duduknya menghampiri santi dan duduk lebIh dekat lagi, jovan merangkul pundak santi dan menguspanya pelan untuk menenagkan gadis itu.
" Sudah jangan menangis, tidak perlu kamu menangisi dia, dia tidak pantas untuk mau tangisi." ujar jovan menasihati santi.
" tapi hati aku sakit van sakit banget." kata santi tersedu.
" sudahlah tidak usah menangis, apa kau tidak malu dilihat banyak orang,? nanti mereka berpikir kalau aku sudah menyakitimu dan aku digebukin sama mereka." seloroh jovan.
Santi langsung mengedarkan pandangannyan dan melihat sekelilingnya, benar saja ada banyak pasang mata yang melihat kearah mereka, ia mengusap air matanya dan menutupi wajahnya dengan kedua tanganya, ia sangat malu dengan keadaanya sekarang yang bisa bisanya ia menagis di tempat umum.
" hei..! kenapa kau menutupi wajahmu.? apa kau baru merasa malu.? sudahlah tak perlu malu, karna semua sudah terlanjur." ucap joven terkekeh geli.
" ihh apaan sih kamu." ucap santi dan tangannya memukul pelan lengan jovan.
Jovan hanya menggeleng lucu dengan sifat santi yang masih sama seperti yang dulu, pemalu dan manja, kemudian mereka pun kembali mengobrol ria lagi dan mengabaikan sekeliling mereka.
Karna keasikan mengobrol, mereka sampai tidak menayadari bahawa selama mereka berada disana sudah ada dua pemilik pasang mata yang melihat mereka dan bahkan sekarang seseorang itu sedang merekam semua gerak gerik mereka, mulai dari saat merema berpelukan, saling mennggoda dan sekarang sedang tertawa lepasa, semua itu tak lepas dari pantauan matanya.
flashback..
Rena baru saja pulang dari acara pemotretan projek barunya, karna sudah siang ia berencana makan siang di restoran dekat studio pemotretan tapi matanya tak sengaja melihat santi ada disana bersama dengan seorang pria.
" Bukankah itu istri ruben.? dan siapa pria yang bersama mereka.? kenapa mereka seperti dekat sekali." batin rena, tanpa pikir panjang ia langsung mengbil ponselanya dan merekam semua kegiatan santi dan pria itu hingga mereka beranjak dari tempat duduk mereka.
" aku akan mengirim ini pada ruben." gumam rena dengan senyum liciknya.
Falshback off.....
Dengan cepat tangan rena mencari kontak ruben dan mengirim vidio itu dengan disertai kata kata didalamnya, " istrimu sedang bersama seorang pria, apa kau mengenal pria itu." ketik rena di pesannya.
Selesai mengirim itu rena kembali memesan makanannya dengan hati yang sedikit bahagia karna menangkap basah istri mantan kekasihnya itu dengan diam diam.
Sedangkan ruben yang menerima pesan video itu tidak serta merta membuka ponselnya, karna ia mengira itu tidak penting apalagi saat melihat siapa nama pengirimnya, namun sejurus kemudian matanya kemabali terarah pada ponselnya karan melihat pesan berikutya yang menyinggung istrinya.
Tangannya dengan cepat terulur mengambil ponselnya dan membuka pesan itu, ia melihat sebuah rekaman video, jempolnya bergerak menekan layar ponselnya itu agar videonya berputar.
Matanya melotot, rahangnya mengeras,hatinya kembali memanas, mukanya merah karna amarah, melihat video yang dikirimkan Rena mantan kekasihnya itu padanya. Tanpa pikir panjang ia membanting ponselnya ke lantai hingga hancur berkeping keping menjadi remahan tanpa menyisakan bagian besar dari ponsel itu.
" Kurang ajar,! dasar brengsek,! wanita murahan.!" teriak ruben memaki Santi dalam emosianya, ia meninju dinding Apartementnya berkali kali hingga tangannya mengeluarkan darah. Ia melakukan itu untuk melampiaskan emosinya yang sedari tadi sudah berusaha ia tahan, tapi sekarnang sudah tidak bisa dibendung lagi setelah melihat rekaman istrinya bersama pria lain.
Setelah melampiaskan amarahnya dan emosinya sudah mulai menurun, barulah ia mulai merpikir untuk melakukan apa dalan rumah tangganya.
Setelah beberapa saat berpikir ruben turun dari Aartementnya menuju lobi, disana ia meminta cleaning service untuk membersihkan apartementnya dan meminjam ponsel salah satu petugas disana dan menelpon seseorang, setelah terhubung tanpa basa basi ia langsung mengutarakn maksudnya.
" Ans, urus perceraianku sekarang juga.!" titah ruben langsung mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya.
Bersambung....
Segini dulu ya teman teman.😘😘
