Gadis Manja Masuk Kedalam Novel

   Ethan yang sudah tidak bisa menahan rasa sakit di perutnya , segera bergegas pergi ke toilet yang ada di luar ruangan , tapi sebelum itu Ethan menyempatkan diri untuk berbicara pada asistennya yang sedang sibuk mengotak atik laptop yang ada di pangkuannya.

'' Lex , '' .

'' Iya Tuan '' .

'' Masuklah , aku mau ke toilet sebentar , toilet di dalam rusak '' . Printah Ethan.

'' Baik Tuan ''.

Alex segera menutup laptop yang di pangkunya , lalu beranjak berdiri dari kursi dan berjalan ke arah pintu ruangan Anston . Tapi saat tangannya terangkat akan mengetuk pintu , tiba tiba menggantung ketika telinganya mendengar suara tangis yang berasal dari dalam ruangan Anston , karna kebetulan pintunya tidak tertutup dengan rapat . Alex tidak ingin gegabah dengan langsung masuk begitu saja , jadi dirinya memilih untuk mengintip di balik pintu yang tak tertutup rapat itu.

     Mendengar apa yang di bicarakan oleh Anston dan Flower yang ada di dalam ruangan , seketika membuat Alex terkejut . Bagaimana tidak terkejut , jika Alex mendengar kalau jiwa yang menempati raga Flower adalah Dea , cinta pertama Tuannya.

'' Tidak , ini tidak mungkin '' . Gumam Alex menggelengkan keplanya karna sulit untuk percaya . Tapi Alex juga sulit untuk menolak tidak percaya , mengingat Flower dan Anston belum pernah bertemu apa lagi bertatap muka , di tambah lagi Alex mendengar pengakuan dari Anston jika memiliki kelebihan bisa melihat jiwa seseorang.

'' Jadi perubahan sifat Nyonya bukan karna amnesia , melainkan karna jiwanya di gantikan oleh Dea '' . gumam Alex.

'' Kalau jiwanya di gantikan oleh Dea , lalu dimana jiwa Nyonya Flower yang asli ?'' . Monolog Alex bertanya tanya.

      Beberapa jam sudah berlalu , kini Ethan , Flower dan Alex sudah pergi meninggalkan perusahaan cabang Ananta . Di dalam mobil Alex yang duduk di kursi depan , terus menatap Nyonyanya yang duduk di jok belakangnya melalui kaca sepion , Alex masih tidak menyangka jika raga Nyonyanya di tempati oleh jiwa Dea , kalau di pikir pikir lagi memang sangat aneh , Dea meninggal sudah lima tahun yang lalu , bahkan dirinya juga ikut menyaksikan pemakamannya , sedangkan Nyonyanya yang jatuh dan jiwanya di gantikan oleh Dea baru tiga bulan yang lalu , terus selama ini kemana jiwa Dea , dan juga sekarang kemana jiwa Nyonya Flower pikir Alex.

'' Kenapa kau menatapku terus Lex ?'' . cetus Flower , yang mana membuat Alex tersentak dan gelagapan karna tertangkap basah oleh Nyonyanya karna sedang menatapnya di balik sepion.

'' Em,,, anu itu Nyonya , apa anda baik baik saja ?'' . Tanya Alex bingung karna terlalu gugup , bagaimana tidak gugup jika mendapat tatapan tajam dari Nyonyanya .

'' Aku baik baik saja , kenapa memangnya ?'' . Tanya Flower datar.

'' Tidak apa apa Nyonya '' . Timpal Alex memaksakan senyumnya.

Sedangkan Ethan diam diam juga memperhatikan Alex yang tidak seperti biasanya , selama ini Alex tidak pernaha menatap istrinya sampai seperti itu , apa mungkin terjadi sesuatu saat dirinya tadi pergi ke toilet tebaknya.

    Saat di tengah perjanan Flower merengek untuk jalan jalan keliling kota sebelum kembali ke mansion , lebih tepatnya jiwa Dea yang sudah sangat merindukan hidupnya yang dulu , jiwa Dea menyuruh sopir yang membawa mereka untuk mengantarnya pergi ke beberapa tempat favoritnya dengan alasan ingin melihat tempat tempat terkenal untuk anak muda .

 Kini ketiganya sudah sampai di tempat yang jiwa Dea inginkan , ya itu di danau buatan yang letaknya ada di pinggiran kota.

'' Baby , darimana kamu tahu tempat ini ?'' . Tanya Ethan di depan pintu mobil ,saat melihat pemandangan indah nan sejuk di depannya.

'' Brousing lah ! '' . Sahut Flower melenggang pergi begitu saja.

 Ethan hanya manggut manggut saja , lalu ikut menyusul istrinya yang pergi begitu saja . Berbeda dengan Alex yang sudah bisa menebak jika tempat ini adalah tempat yang biasa di kunjungui oleh Nyonyanya saat masih menjadi Dea.

'' Hah,,, Tuan Tuan , jodoh anda memang tetap Dea Ananta , tapi dengan wujud berbeda '' . Gumam Alex menghela nafasnya , lalu menyulut batang rokok yang ada di sela sela jarinya .

Alex sudah bisa menerima dengan adanya jiwa yang bertransmigrasi.

   Tepat pukul sepuluh malam , Ethan , Flower dan Alex baru kembali ke mansion Ananta , Flower yang kelelahan berkeliling kini tertidur dengan nyenyak di gendongan Ethan .

Ethan membawa Flower ke dalam kamar Dea yang berada di lantai dua , dengan perlahan Ethan merebahkan tubuh lelap Flower ke tas ranjang kasur king size milik Dea . Dengan penuh perhatian Ethan menyelimuti tubuh Flower hingga batas dadanya.

'' Aku tidak tahu apa yang sedang kamu sembunyikan , tapi apapun itu aku akan tatap berada di sisimu dan tidak akan pernah meninggalkanmu '' . Ucap Etahn sembari mengelus pucuk kepala Flower dengan penuh kasih sayang.

 Cup

'' Selamat istirahat calon ibu anak anaku '' . ucap Ethan tersenyum.

Ethan segera keluar dari dalam kamar meninggalkan istrinya , dirinya turun ke lantai satu mencari keberadaan asistennya , yang ternyata sedang duduk di ruang tengah seorang diri , suasana mansion juga sudah sepi karna para pelayan sudah kembali ke paviliun untuk beristirahat.

'' Apa yang kau lakukan ?'' . Tanya Ethan.

" Tidak ada '' . Sahut Alex.

'' Ck ,, ikut aku '' . Ethan pergi lebih dulu menuju ke pintu samping mansion yang saat di buka langsung mengarah ke kolam renang.

Keduanya duduk di kursi single yang berada di dekat kolam renang , bahkan keduanya juga sama sama mulai menyulut rokok dan menyesapnya dengan gagah , keduanya saling diam tanpa ada yang berbicara hanya terus menysap batang rokok yang ada di sela sela jari mereka , hingga asap di sekitar mereka mulai mengepul.

'' Kau mengetahui sesuatu ? '' . Tiba tiba Ethan bersuara yang mana membuat Alex menoleh sebentar ke arahnya.

'' Hem '' . Sahut Alex.

'' Apa ?'' .

'' Mungkin kau akan sulit percaya jika aku mengtakannya '' . Ujar Alex.

'' Katakanlah '' . Sahut Ethan

'' Dea masih hidup ''

Degh

Ethan menekan putung rokoknya , lalu beranjak berdiri mendekat ke arah kolam.

'' Jangan bercanda Lex , aku sudah mulai menerima Flower , jadi jangan membuatku bimbang dengan perasaanku lagi '' . Ucap Ethan.

Alex menghela nafasnya , dirinya tahu betul seberapa besar perasaan cinta Ethan pada Dea , bahkan mungkin sampai saat ini Ethan juga masih mencintai Dea , walaupun terlihat menerima dengan keberadaan Flower.

'' Aku tidak bercanda , Dea memang masih hidup , tapi dia hidup di raga seseorang '' . Ucap Alex .

Mendengar perkataan Alex ,seketika Ethan membalikkan badannya.

'' Apa maksudmu ?!'' . Sentak Ethan , dirinya tiba tiba teringat dengan perkataan Flower kemarin , bagiamana jika ternyata jiwa Dea bertransmigrasi ke raga seseorang , apakah dirinya akan meninggalkannya ?, dan sekaranga tiba tiba orang kepercayaannya orang terdekatnya juga mengatakan hal yang serupa.

Alex beranjak berdiri dan melangkah mendekati Ethan.

'' Flower sudah meninggal , dan di dalam raga Flower adalah jiwa Dea '' . Ucap Alex yang seketika membuat Ethan membulatkan matanya lebar lebar.