Karena bosan dengan kehidupan yang dijalani selama ini, Rania gadis cantik berusia 25 tahun yang telah menyelesaikan s2 di luar negeri ingin mencoba hal baru dengan menjadi seorang OB di sebuah perusahaan besar.
Tapi siapa sangka anak dari pemilik perusahaan tersebut justru menginginkan Rania untuk menjadi pengasuhnya.
Sedangkan Raka duda berusia 40 tahun ,CEO sekaligus ayah dari 3 orang anak yang belum move on dari sang mantan istri yang meninggal pasca melahirkan anak ke 3 nya.
Bagaimana perjalanan Rania dalam menghadapi tantangan yang dibuatnya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibu Cantik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan siang
Saat jam istirahat banyak karyawan yang tidak sempat membeli makanan maka para cleaning service diminta untuk membeli makanan tidak terkecuali Rania.
Saat menuju ke ruangan karyawan yang memesan makanan Rania tidak sengaja menabrak seseorang sehingga makanan yang dibawanya berjatuhan.
brak
Dengan segera Rania memungut makanan yang berjatuhan,sang penabrak pun turut membantu Rania dalam memungut makanan.
"sorry,saya buru-buru jadi tidak melihat kalau ada orang didepan saya." ucap sang penabrak dengan suara masculin nya.
Rania yang awalnya fokus pada makan yang jatuh langsung mengangkat wajah untuk melihat lawan bicaranya, dan apa yang terjadi? yap Rania terpesona oleh ketampanan orang tersebut hingga.
"apakah ada yang luka? biar saya ganti rugi semuanya." ucap orang itu.
"siapa namamu,biar aku transfer ke rekeningmu." Rania tidak fokus dengan ucapan orang itu karena yang dia fokuskan adalah wajah orang tersebut.
"hay, hallo." lambaian tangan orang tersebut menyadarkan lamunan Rania.
"Kamu karyawan baru?." tanya orang tersebut.
"iya pak,saya Rania office girl baru." jawab Rania.
"office girl?." orang tersebut mengulang kalimat Rania karena tidak percaya bahwa gadis di depannya adalah seorang Office girl karena melihat perawakannya.
"iya pak." jawab Rania dengan tegas.
"Saya Zidan asisten pribadi pak Raka, untuk kerugian makanan ini kamu hubungi saya." Jawab Zidan sambil memberikan kartu nama.
"saya buru-buru jadi kamu hubungi nomor ini." jawab Zidan.
Rania belum sempat menjawab tapi Zidan sudah berlalu dari hadapannya.
Akhirnya Rania mengantarkan makanan kepada karyawan yang memesan karena terlalu lama menunggu Rania jadi kena semprot para karyawan wanita yang memesan makanan.
"Kamu itu dari mana aja sih,lama banget ga lihat tuh jam istirahat mau selesai." bentak Mona,salah satu karyawan yang bermulut pedas.
"Alah pasti dia itu caper ke karyawan laki-laki, mentang-mentang punya wajah yang menjual." tambah Santi .
"Mohon maaf Bu tadi saya sudah tepat waktu dalam membeli makanan tapi di jalan menuju ke sini saya tidak sengaja menabrak pak Zidan." jawab Rania membela diri.
"Whaaa, ternyata target nya petinggi perusahaan nih guyss." ucap Mona untuk mempengaruhi teman-temannya. Dari awal melihat Rania Mona menaruh rasa tidak suka, karena banyak karyawan laki-laki yang memusatkan perhatian pada office girl baru itu,jadi mumpung ada kesempatan untuk menjatuhkan Rania dia adalah orang yang paling bersemangat apalagi Rania dengan mudah bertemu Zidan yang notabenenya incar ciwi-ciwi perusahaan.
Karena malas menanggapi Mona cs Rania langsung meninggalkan mereka menuju ke ruangannya.
*
"Eh Ran kamu tadi bikin masalah apa sama pak Raka?."Restu langsung menodong pertanyaan saat Rania memasuki ruang mereka.
"Bisa ga sih aku makan dulu laper banget,hari pertama kerja ada aja cobaan nya." keluh Rania.
"Iya deh sambil makan kamu cerita ya."
Rania mengeluarkan kotak makan yang di bawa dari rumah, sedangkan teman-temannya penasaran dengan masalah Rania dan CEO mereka.
"Ayo dong Ran sambil cerita." paksa Salwa.
"iya ih Rani mah lama,mana makannya di lama-lama in pasti mau mangkir ya biar ga cerita." tambah Wati.
"Teman-teman bukankah makan yang baik itu tidak sambil bicara, menurut ku makan ku ini normal kok kalian aja yang ga sabaran." pungkas Rania sambil membereskan kotak makan.
Setelah itu Rania menceritakan kejadian yang dialami mulai dari memecahkan pigura sampai penjemputan anak CEO.
"Untung aja aku ga di pecat,mana pak bos serem banget kalau marah apa ga takut tua tuh." keluh Rania.
"Tapi CEO kita ganteng banget kan." tanya Salwa sambil menaik turunkan alis
"Ganteng apaan serem iya,yang ganteng itu asisten pak bos, sumpah ganteng nya unreal banget." jawab Rania sambil senyum-senyum.
"Kamu ketemu pak Zidan juga Ran?." tanya Salwa seolah tidak percaya bahwa dihari pertama Rania kerja sudah bertemu dua pilar tampan perusahaan.
"iya." jawab Rania.
"Sumpah kamu beruntung banget ketemu dua cogan itu." pekik Wati yang di angguki Salwa.
"Pak Zidan si iya ganteng,kalau pak bos ga dulu deh." jawab Rania.
"Wah parah nih anak,asal kamu tau ya Ran pak bos itu duren sawit alias duda keren sarang duwit." Wati menjelaskan sambil tertawa kencang.
"Udah ah, mending lanjut kerja aja." Rania berlalu meninggalkan teman-temannya.