Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapatkan ibu Angkat
Kayla memang sudah tahu dimana letak brangkas rahasia milik sang tante, bahkan Rina juga sudah memperlihatkan sertifikat rumah, tanah dan beberapa milik orang tua Kayla yang dia ambil. Kini Kayla beserta adiknya adalah pemilik semua yang ada disini, peternakan, perkebunan dan juga usaha yang akan dirintis oleh Kayla nantinya.
Rara dan Bu Rasmi mempersiapkan rumah untuk para pelayat dan tempat Rina dibaringkan agar para pelayat yang datang bisa melihatnya.
"Bagaimana bisa nak, kok Rina meninggal seperti ini?? Ucap salah satu tetangga yang tidak menyangka kepergian Rina mendadak seperti ini.
Mereka terkejut mendengar berita kematian Rina di pengumuman mesjid. Padahal sebelumnya mereka bertemu dengan Rina dibalai desa tadi pagi sebelum Rina kerumahnya.
"Umur tidak ada yang tahu ibu, tolong maafkan segala kesalahan yang dibuat tante saya, dan jika tante saya memiliki hutang atau apapun tolong beritahukan saya"? Ucap Kayla kepada semua pelayat yang datang berbondong-bondong kerumah tante mereka.
"Iya nak, seperti nya Rina sangat mempersiapkan kepergiannya sampai semua sertifikat yang kami miliki dikembalikan dan dia juga tak mau orang lain berhutang kepadanya".
"Kamu benar, aku sampai tidak percaya saat semua orang bilang Rina mengembalikan sertifikat kita dan meminta uang popoknya saja, dan meminta maaf kepada semua orang sampai membungkukkan badan, ternyata inilah yang dia persiapkan agar dia pergi dengan tenang tanpa beban". Mereka meneteskan air matanya.
"Tolong, jika masih ada lagi yang tertinggal siapapun, tolong beritahukan saya, saya akan berusaha membayarnya". Ucap Kayla dengan tangis.
"Tidak ada nak, setahu kami semua sertifikat sudah dia kembalikan dan apa yang dia miliki sekarang ada murni miliknya, kamu kelola lah dengan baik dan pakai untuk biaya hidup kalian kedepannya, jadilah orang yang baik dalam mengolah keuangan nak". Ucap Salah satu dari mereka mengelus kepala Kayla.
Mereka memang menyayangi Kayla, selain anak yang baik dan sopan, dia juga suka membantu orang lain terutama orangtuanya tanpa pamrih, sebagian dari mereka pernah ditolong orangtua Kayla semasa hidup. Itulah sebabnya mereka sangat menyayangi Kayla.
"Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian". Ucapnya lagi.
Kanaya dan keenan hanya menangis disamping tubuh sang tante, mereka tidak menyangka akan kembali kehilangan yang akan menjadi orangtua mereka padahal mereka baru kehilangan sang adik 2 pekan yang laku, sekarang mereka kembali memakamkan sang tante.
"Kenapa mereka semua pergi meninggalkan kita kak, kita ada salah yah?? Tanya Keenan kepada sang kakak dengan linangan air mata.
"Mereka lebih disayang Tuhan dek makanya diambil duluan, ibu, adek, dan tante Rina punya penyakit, kasihan mereka kalau mereka terlalu lama merasakan kesakitan, makanya Tuhan mengambilnya". Ucapnya dengan tangis, dia berusaha mengikhlaskan tapi rasanya sangat berat.
"Kalian yang sabar yah nak, mungkin inilah ujian kalian nantinya, kalian harus kuat dan saling mendukung". Ucap para pelayat dengan sendu.
Mereka kasian dengan mereka bertiga karena sangat banyak musibah yang mereka alami selama ini, kehilangan orangtua dan adiknya ditambah dengan sang tante.
Kayla menghampiri kedua adiknya dan memeluknya dengan sayang, dia tahu adik-adik nya sangat membutuhkan dirinya kini.
"Tidak apa-apa dek, semuanya akan baik-baik saja, jangan khawatir yah, kita akan melalui ini sama-sama, jangan lupa, kita ada Tuhan yang menjaga, kita harus tetap menjalani kehidupan seburuk apapun itu, kita anak kuat, ingat pesan ibu".
Keduanya mengangguk membenarkan perkataan sang kakak, mereka masih teguh memegang pesan sang ibu saat sebelum beliau pergi dari dunia ini.
"Kami akan berusaha kak, terima kasih telah menjadi kakak terhebat untuk kami". Mereka berdua berhambur kepelukan sang kakak dengan tangis.
"Sama-sama dek, terima kasih juga menjadi adik-adik kakak yang baik dan pengertian". Kayla membalas pelukan itu dengan erat.
Semua yang ada disana memandang ketiganya dengan Haru, mereka selalu berdoa mereka diberikan kebaikan dan menjadi anak-anak yang sukses kedepannya.
Acara penguburan pun selesai, Kayla beserta sang adik kembali kerumah sang tante bersama Rara dan juga anak bayinya. Sesuai amanah yang diberikan Rina kepadanya.
"Nah anak-anak, ini kedua bayi tante, kalian gendong lah, jika ingin". Ucap Rara memperlihatkan anaknya itu kepada ketiganya.
Wajah ketiganya langsung berbinar melihat anak bayi yang ada digendong sang tante.
"Ih mereka lucu sekali tante, siapa namanya?? Tanya Kayla dengan antusias.
Dia bahkan mengambil bayi itu untuk dia gendong, kedua adiknya pun ingin mengambil tapi Kayla melarangnya takut adik bayi itu jatuh.
"Maaf yah ade-ade, ini ade masih sangat kecil, gendongnya tidak bisa sembarangan". Ucap Kayla meminta pengertian.
"Iya kakak, tidak apa-apa kami mengerti". Kanaya dan Keenan kompak menjawab sang kakak.
Rara tersenyum Haru melihat mereka menerima sang anak dengan sangat baik dan mulai menyayanginya.
"Oh iya nak, sekarang kalian panggil aku ibu saja yah, tante bisa menjadi pengganti orangtua kalian, walau hak asuh kalian diberikan kepada kepala desa sebagai wali". Ucap Rara mengelus kepala mereka dengan sayang.
"Terima kasih, kami akan memanggil tante dengan ibu mulai sekarang, ayo kita masuk bu, aku sudah menyiapkan kamar ibu". Ucap Kayla dengan senyuman.
Mulai hari ini kamar tantenya, akan Kayla tempati dan semua pakaian sang tante akan dia bagikan atau dia biarkan sang ibu angkat memakainya.
"Oh iya nak, Kayla yang akan menempati kamar Rina kan?? tanya Rara lagi.
"Iya bu, ayo kita ke kamar ibu, kasihan ade bayi seperti nya ingin susu". Ucap Kayla melihat Raffa dad Raffi menggeliat dan mendusel pada dadanya.
"Iya nak, kamu gendong adekmu yah, biar ibu yang abah barangnya masuk ke kamar".
"Biar kami bantu bu, kata ibu, orang baru melahirkan tidak boleh angkat berat-berat" Ucap Kanaya membantu Rara mengangkat barangnya bersama keenan.
Rara menatap mereka dengan senyuman Haru, pantas saja banyak warga begitu menyukai mereka, mereka anak-anak yang baik dan perhatian.
"Terima kasih nak". Ucap Rara tersenyum.
Mereka berjalan memasuki kamar Rara yang telah mereka persiapkan saat Rara pulang dari pemakaman mengambil barangnya, dia juga sudah melakukan perkataan Rina waktu itu, dia akan mengambil sebagian milik suaminya untuk anak-anak nya kelak, dia tidak akan membiarkan perempuan itu mengambil suaminya dan juga hartanya tanpa memberikan anaknya bagian.
"Nah, kalian berdua tidur dengan nyaman di sini yah, jangan nakal kasihan ibu pasti capek". Ucap Kayla mencium pipi kedua adik angkatnya itu.
"Aku juga mau mencium keduanya kak, boleh??
"Boleh kok dek, mereka berdua adik kalian juga". Kayla menatap lembut kedua adiknya itu.
Mereka berdua segera mendekati kedua adik kembar mereka, merek bergantian menciumnya.
"Ya sudah kalian istirahat yah nak, kalian pasti capek mengurus semuanya". Ucap Rara mengelus kepala ketiganya bergantian.
Tapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama, mereka mendengar teriakan dari luar dengan sangat keras. bahkan satpam yang menjaga didepan berusaha menghalangi
"Rara keluar kau, apa yang kau lakukan". Teriaknya