NovelToon NovelToon
Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Valdris Academy : Rise Of The Fallen

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Teen School/College / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:43.7k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Akademi Valdris. Medan perang bagi calon jenderal, penasihat, dan penguasa.

Selene d’Aragon melangkah santai ke gerbang, hingga sekelompok murid menghadangnya.

"Kau pikir tempat ini untuk orang sepertimu?"

Selene tersenyum. Manis. Lalu tinjunya melayang. Satu tumbang, dua jatuh, jeritan kesakitan menggema.

Ia menepis debu, menatap gerbang Valdris dengan mata berkilat.

"Sudah lama... tempat ini belum berubah."

Lalu ia melangkah masuk. Jika Valdris masih sama, maka sekali lagi, ia akan menaklukkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2 - Bayangan dari Masa Lalu

Di sebuah kota kecil, yang jauh dari hiruk-pikuk istana, Gideon dan Isolde hidup dalam ketenangan yang sederhana. Rumah mereka kecil tapi hangat, dengan dinding batu kokoh dan halaman yang dipenuhi bunga liar.

Tapi yang paling berharga bagi mereka bukanlah rumah itu.

Melainkan seorang gadis kecil bernama Selene.

Ceria, cerdas... dan obsesif terhadap pedang.

Di usia lima tahun, dia lebih suka mengasah belati ketimbang bermain boneka, lebih sering mengayunkan tongkat kayu seolah itu pedang dibandingkan berlari di taman bunga.

Isolde sering mendapati dirinya melotot ke arah suaminya, setiap kali melihat putri mereka lebih tertarik pada besi tajam dibandingkan pita sutra.

"Apa yang kau ajarkan pada putrimu, huh?!" Isolde berkacak pinggang, ekspresi galaknya tak main-main. "Anak perempuan lain bermain boneka, sementara anak kita sibuk membersihkan belati! GIDEON, AKU SERIUS!"

Gideon hanya tertawa kecil, meskipun di dalam hatinya, dia tahu alasan sebenarnya.

Dia melihatnya dalam mata putrinya.

Mata yang sama.

Mata yang pernah dimiliki Selene Everhart.

Gadis itu… yang hanya tinggal dalam ingatan.

Saat Gideon bertemu Selene Everhart, dia bukan siapa-siapa. Hanya anak haram dari seorang bangsawan, seorang gadis kecil yang kehilangan ibunya di usia lima tahun. Sejak itu, hidupnya menjadi neraka. Tapi satu hal yang tidak pernah berubah—matanya selalu menyala saat melihat pedang.

Dan kini, dia melihat nyala yang sama dalam diri putrinya.

Sebuah suara kecil membuyarkan lamunannya.

"Ayah... ayah..."

Gideon tersentak, langsung menggendong putrinya ke dalam pelukannya.

"Ohh, putri kecilku yang cantik, apa kau memanggil ayah?"

Selene kecil menempelkan kedua tangan mungilnya di pipi ayahnya, matanya berbinar-binar.

"Ayah melamun."

Gideon terkekeh. Ya, buat apa mengingat masa lalu? Sekarang, dia memiliki keluarga. Itu yang terpenting.

***

Matahari cerah bersinar, Gideon sedang bermain bersama Selene ditaman. Karena kemarahan istrinya terakhir kali, dia membujuk putrinya untuk bermain boneka selayaknya anak seumurannya.

Suasana mereka begitu harmonis, selene cukup tertarik dengan boneka berbaju perang mini dengan jubah merah hasil karyanya.

Sampai suara derap kuda di halaman depan memecah kedamaian...

Gideon menoleh, ekspresinya langsung berubah tajam.

Sebuah kereta mewah berhenti di depan rumah mereka. Dua pria turun—seorang pria dewasa yang flamboyan, mengenakan pakaian mencolok dengan permata berlebihan. Dan pria kecil yang wajahnya penuh kesombongan.

Sebelum Gideon sempat bicara, Selene menunjuk mereka dan berkata dengan polos,

"Badut."

Hening...

Gideon hampir tertawa. Lupa bahwa beberapa saat lalu tatapan nya masih begitu tajam.

Sementara itu, pria kecil itu memerah, "Hei, jalang kecil! Siapa yang kau panggil badut?!"

Jalang kecil?

Gideon hampir melemparkan belati ke tenggorokan pria kecil itu.

Namun, sebelum dia sempat bergerak— Selene sudah bangkit secepat kilat, dia berdiri didepan pria kecil itu, menarik roknya sedikit, lalu mengangkat kaki kanannya, dan...

BAM!!!

Selene menendang pria kecil itu tepat di dadanya.

Pria kecil itu terhuyung, terjatuh ke tanah dengan wajah penuh keterkejutan.

Suasana hening... seolah semua orang sedang memproses apa yang sedang terjadi.

Lalu—

"ARGHHHHHHH...!!"

Pria kecil itu meraung, sementara ayahnya, Stefan Hansson, langsung melompat ke arahnya Selene.

"Apa yang kau lakukan pada putraku?!"

Dia mencoba meraih Selene, tapi gadis kecil itu dengan gesit menggigit tangannya.

KRAK!

"ARGHHHHHHH...!!" Darah mengucur dari tangannya.

Gideon buru-buru menarik putrinya kembali. Tapi Selene malah memuntahkan darah yang menempel di bibirnya dengan ekspresi jijik.

"Huwek... pahit!"

Gideon... tertawa terbahak-bahak.

Dia mengusap kepala putrinya dan berkata dengan bangga, "Lain kali, biarkan ayah yang menjadi pahlawan, Nak."

***

Di dalam rumah, Isolde menatap suaminya dengan ekspresi yang campur aduk antara syok, bangga, dan frustasi.

"Maksudmu, pria banci itu menyebut putriku jalang?!"

Gideon mengangkat tangan, "Sayang, tenang dulu. Ceritaku belum selesai."

Saat dia menceritakan bagaimana Selene menendang pria itu dan menggigit tangannya, mata Isolde melebar.

Lalu dia perlahan... tersenyum.

"Ya Tuhan."

Dia menatap putrinya yang masih mengunyah pie apel di meja makan, dengan kaki kecil bergoyang-goyang santai.

"Putriku luar biasa."

Gideon tersenyum puas. "Tentu saja. Dia putriku."

Isolde langsung mencubit wajah suaminya. "Dia juga putriku, dasar!"

Selene menyendok pie ke mulutnya tanpa peduli, lalu menyela, "Aku putri kalian."

Mereka tertawa.

Untuk saat ini, kebahagiaan itu terasa sempurna.

Namun, malam itu, Selene bermimpi.

Dalam kegelapan, dia mendengar suara yang bergema—

"Angkat pedang kalian. Lindungi kekaisaran..."

Teriakan. Deru perang. Cahaya pedang yang berkilat di bawah sinar bulan.

Lalu—

PRANG! PRANG!

Selene tersentak bangun, keringat dingin membasahi dahinya. Dadanya naik turun. Matanya membelalak menatap langit-langit.

Mimpi itu... kenapa terasa begitu nyata?

Sementara itu, di kamar lain, Isolde menatap suaminya dengan mata penuh kekhawatiran.

"Gideon... katakan sejujurnya alasan mereka kemari?"

Gideon menghela napas berat. "Kekaisaran memintaku kembali."

Isolde menegang. "Kembali? Untuk apa?"

Gideon menatapnya dalam. "Lucian telah ditunjuk sebagai putra mahkota."

Sebagai pewaris takhta, Lucian akan menjadi target. Kekaisaran ingin Gideon melindunginya.

Isolde terdiam. Lalu bertanya dengan pelan, "Apa kau menerimanya?"

Gideon menggeleng. "Tidak. Aku belum siap kembali ke sana."

Isolde menghela napas lega...

Dia tahu, kembali ke istana berarti kehilangan ketenangan ini. Kehilangan suaminya... kehilangan kebebasan putrinya.

Sebagai bentuk rasa syukur, dia menempelkan ciuman lembut di bibir suaminya.

Gideon menatapnya penuh arti. "Istriku... apa kau sedang ingin?"

Isolde mendengus, "Aku hanya mengucapkan terima kasih, bukan karena ingin."

Tapi saat dia mencoba berbalik, Gideon menarik pinggangnya dan berbisik di telinganya dengan nada rendah.

"Tapi aku ingin."

Ciuman dalam menyapu bibirnya.

Cahaya bulan masuk melalui jendela, membentuk siluet dua insan yang tenggelam dalam malam yang semakin panas.

Sementara itu, di kamar sebelah—

Selene menatap ke luar jendela, matanya menerawang ke arah bulan.

Seolah dalam hatinya, dia tahu.

Kedamaian ini... tidak akan bertahan lama.

1
Ririn Santi
ku menantimu disini
up....up...up....up.....
😘😘😘😘
Kiky
luar biasa
Suki Feci
selisih brp tahun mereka?
Ririn Santi
novel yg keren. bukan hny tentang alur cerita dan gaya bahasa sebagai sebuah hiburan , tapi ada nilai nilai yang tersampaikan didalamnya. lanjut sampai tuntas ya thor. semangat💪💪💪
Ririn Santi
lanjut
Ririn Santi
hoho....filsafat nih.tp apa yg diutarakan author mmg benar. mindset seorang pemimpin menentukan setiap kebijakan dan tindakan yg garis lurus pd output nya. keren lah thor
Ririn Santi
sebenarnya magnus paham gak sih siapa sebenarnya selena thor?
Seojinni_: Selene apa Selina kak? Kalo soal Selene, dia udh nebak tipis2 sih, nanti juga bakal ada adegan menyentuh buat Lima pilar kekaisaran, mungkin di akhir novelnya bentar lagi...
total 1 replies
Ririn Santi
valeri gila benar benar gila
Ririn Santi
cepat regis
Ririn Santi
bgmn ada pihak yg bermain dlm permainan jika ini dibawah pengawasan regis. atau ada penyusup di dlm nya?
Ririn Santi
makin seru euy
Ririn Santi
bertin grog pungin ku sambelin deh mulutmu itu
Al^Grizzly🐨
Ceritanya tidak bagus lagi...walaupun Selena Everhart Terlahir kembali...kenapa ada yg susah tua menyukainya...jadi malas baca novel ini...pdahal Novel ini sangat bagus ceritanya...tapi teman yang Menjadi Sahabat Masa lalu..Sekaligus Teman Ayahnya Menyukai Selena Kecil...Maaf Thor..aku undur diri dr Novel ini🙏
Seojinni_: Iya gpp kak 😊 Terimakasih sdh baca sejauh ini 🙏
total 1 replies
Sahyaji Pelangi
👍
Kencana Wungu
maaf thor mau tanya beda umur nya berapa tahun thor,agak gimana gt kalau beda umur ny jauh bgt,emg sih renkarnasi tapi kan skrg umur nya masih muda,maaf jangan tersinggung ini cuma pemikiran pribadi aja
Seojinni_: Tenang aja Author gak tersinggung kok 😁 Krn banyak pertimbangan dan akhirnya milih Regis biar nyambung sama masa lalu Selene. Dan diantara temen Selene, Regis ini yg paling kecil umurnya. Age gap nya, sekitar 15 or 17 😅 Agak maksa ya bedanya, tapi Krn latar nya Klasik barat jd msh realistis 🤭 Jd Klo selene 15, Regis sekitar 30an 😁 Makanya Romance nya Author buat tipis2 biar sesuaikan umur selene 😅
total 1 replies
Fransiska Husun
Luar biasa
Seojinni_: Terimakasih Penilaian nya kak 😘💕
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sampai saat ini ceritanya bagus utk memotivasi diri. Utk para pelajar, pengajar dan para pemimpin bs ambil sisi baik dr cerita ini. Semangat berkarya kk. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk.
Seojinni_: Aminnn makasih semangatnya kakak 😘💕
total 2 replies
Ita Xiaomi
Keren semua pertanyaan dan jawaban ujiannya. Bukan hanya terpaku pd teori yg copy paste.
Ita Xiaomi
Valeri dan Magnus telah saling memaafkan sebelum hukuman dilaksanakan.
Ita Xiaomi
Akhirnya Valeri bahagia berkumpul kembali dgn ibu dan kknya di alam yg lain.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!