Tidak disangka Habiba jika sang suami mengatakan tidak mencintainya di malam pertama pernikahan mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pernikahan mereka berjalan seperti layaknya suami istri pada umumnya. Namun, pada saat kehamilan Habiba 8 bulan mantan kekasih Yusuf datang kembali dan Yusuf menyuruh Habiba pergi.
Akankah Yusuf kembali kepada mantan kekasih yang telah meninggalkan dia atau mempertahankan rumah tangga dengan Habiba?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riya Wardu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 Merasa Diremehkan
PUK
Di saat sedang kesal dan geram tiba-tiba sebuah tepukan lembut mendarat di bahunya. Seketika itu Yusuf menoleh ke belakang.
"Mama.." ucap Yusuf lalu memeluk Mama Rossa yang tadi menepuk lembut bahu Yusuf
"Selamat ya sayang,akhirnya produk terbaru dari perusahaan kamu launching juga. Mama harap produk ini banyak peminatnya, terlepas siapa itu Brand Ambassador nya.. "ucap Mama Rissa setelah melepas pelukan Yusuf
"Maa.. "Papa David menggelengkan kepalanya tanda jangan mengungkit-ungkit Elsa.
Mama Rossa memutar bola matanya dengan malas padahal Mama Rossa sengaja mengatakan siapa pun Brand Ambassador nya agar Yusuf melupakan Elsa. Karena menurut Mama Rossa banyak model yang berbakat selain Elsa.
Papa David yang melihat ekspresi Mama Rossa tidak mengenakkan justru menghampiri Yusuf kemudian memeluk dan memberi selamat ke putra sulungnya yang telah melaunching produk terbarunya. Sama seperti harapan Mama Rossa, Papa David berharap semoga produk terbaru kali ini banyak peminatnya.
Saat mereka sedang mengobrol tiba-tiba Ardan datang menghampiri dengan wajah agak panik.
"Selamat siang Tuan,Nyonya.. "sapa Ardan ke Papa David dan Mama Rossa
"Siang Ardan.. "balas mereka berdua
"Ada apa? "tanya Yusuf
"Maaf Tuan,ada sesuatu yang perlu saya sampaikan. Barusan saya menelpon Nona Habiba, Nona Habiba mengatakan kalau dia sedang di Rumah Sakit.. "ucap Ardan
"Apa?! Rumah sakit? Dia sakit? "tanya Yusuf beruntun
"Saya kurang tahu Tuan,tadi pada saat saya menelepon Nona Habiba sepertinya dalam keadaan panik. Dia hanya mengatakan sedang di Rumah Sakit Cipta Mandiri lalu dia langsung menutup teleponnya.. "jelas Ardan
Yusuf menyugarkan rambutnya,mengusap wajah dengan kasarnya. Dia berpikir Habiba tidak datang karena meremehkan dia,namun ternyata Dia sedang Di Rumah Sakit. Yusuf lalu menyuruh Ardan untuk menyiapkan mobil untuk pergi ke rumah sakit dimana Habiba berada.
Tanpa disadari Yusuf,Mama Rossa memperhatikan dan mendengarkan pembicaraanya dengan Ardan. Mama Rossa menangkap sebuah nama yang disebut oleh Ardan,Habiba. Apa itu Habiba orang salon yang dikenalkan oleh Lita teman sosialitanya? Apa itu Habiba yang akan dia kenalkan dan jodohkan dengan Yusuf?
Setelah bertukar nomor ponsel dengan Habiba,Mama Rossa hanya beberapa kali bertukar kabar tidak lebih. Mama Rossa belum pernah mengajak bertemu dengan Habiba sesuai janjinya kepada Habiba dikarenakan ada kesibukan membantu Papa David di perusahaannya.
"Mama.. "Papa David menepuk lembut bahu Mama Rossa
Seketika itu Mama Rossa tersadar dari lamunannya lalu menanyakan siapa Habiba yang dimaksud Yusuf itu,Yusuf hanya menjawab itu salah satu rekan kerjanya yang membantu launching produk terbarunya.
Drrttt Drrttt Drrttt
(ponsel Yusuf berdering)
------------
"Ya, saya ke sana.. "jawab Yusuf ke seseorang di sebrang sana
-------------
"Ma,Pa maaf Yusuf mau ke rumah sakit dulu. Ardan sudah menunggu di depan.. "pamit Yusuf ke Mama Rossa dan Papa David kemudian menyalami keduanya.
Saat Yusuf akan melangkah pergi,Mama Rossa menghentikan langkahnya.
"Tunggu Yusuf, Mama ikut kamu.. "ucap Mama Rossa
Yusuf bingung kenapa Mama-nya mau ikut dia ke rumah sakit.
"Mama mau ikut Yusuf ke rumah sakit? "tanya -nya
"I-iya Mama mau ikut ke rumah sakit yang kamu maksud itu,Mama mau sekalian jenguk teman Mama di sana.. "jawab Mama Rossa agak terbata dan berbohong.
Tidak mungkin kan dia bilang penasaran dengan Habiba yang dimaksud Yusuf itu. Dengan terpaksa dia mengatakan mau menjenguk temannya,kalau ketahuan ya nanti bilang saja orangnya sudah pulang.
Papa David yang sejak tadi terdiam menautkan kedua alisnya,kenapa tiba-tiba istrinya mengatakan akan menjenguk temannya padahal sedari tadi tidak bercerita apapun. Papa David merasa ada sesuatu yang disembunyikan Mama Rossa,hingga Papa David menanyakan ke Mama Rossa.
"Teman Mama siapa? Kok tadi Mama nggak cerita ke Papa? "tanya Papa David
Mama Rossa menatap Papa David seraya mengedipkan kedua matanya.
"I-itu Pa, Jeng Siska.. I-iya Siska teman Mama Pa.. "jawab Mama Rossa dengan nada terbata.
Papa David membulatkan mulutnya ber O ria saja. Yusuf mengangguk tanpa curiga ke Mama Rossa lalu menawarkan mau ikut satu mobil bersamanya atau naik mobil sendiri. Karena tadi Yusuf dan Mama Rossa tidak berangkat bersama ke acara launching. Mama Rossa memilih untuk satu mobil bersama Yusuf saja,biar nanti supir yang mengantarkan mobil Papa David ke rumah. Akhirnya mereka bertiga berjalan ke arah pintu Lobby dimana mobil Ardan sudah siap. Ardan yang melihat Tuan dan Nyonya nya menuju mobil dengan sigap langsung membukakan pintu mobil. Mama Rossa dan Papa David duduk di bangku belakang,sedangkan Yusuf duduk di depan di samping Ardan yang mengendarai mobil.
Mobil Ardan melaju membelah padatnya jalanan ibukota menuju ke Rumah Sakit Cipta Mandiri dimana Habiba berada di sana. Di tengah keheningan di dalam mobil Yusuf bertanya ke Ardan apa ada informasi lagi tentang Habiba yang berada di rumah sakit. Ardan mengatakan kalau dia sudah mencoba menelpon Habiba,namun tidak ada jawaban. Papa David memandang Mama Rossa dengan tatapan penuh selidik. Mama Rossa yang merasa ditatap justru membalas dengan senyum manisnya.
Tiba di rumah sakit mobil Ardan berhenti di depan lobby rumah sakit. Belum Ardan akan keluar dari mobil membukakan pintu mobil,Tuan dan Nyonya-nya sudah membuka pintu mobil sendiri. Setelah Ardan keluar dari bangku kemudi,dia mempersilahkan Tuan dan Nyonya-nya masuk ke rumah sakit dulu sementara dia memarkirkan mobilnya di area basement
Drrttt Drrttt Drrttt
(ponsel Yusuf berdering)
"Maaf Pa, Ma.. Yusuf permisi angkat telepon dulu dari klien Yusuf.. "ucap Yusuf ke Papa David dan Mama Rossa
Yusuf agak menepi untuk menerima panggilan telepon dari kliennya sedangkan Papa David dan Mama Rossa berjalan masuk ke dalam rumah sakit,dengan santai tanpa terlihat mencurigakan Mama Rossa berjalan seolah-olah memang benar akan menjenguk temannya. Papa David yang masih meragukan Mama Rossa akhirnya angkat bicara.
"Setau Papa, Mama tidak punya teman yang bernama Siska.. Ini Siska siapa Ma? "tanya Papa David
Mama Rossa menghentikan langkahnya, lalu menengok ke kanan kiri barangkali ada Yusuf. Lalu berbicara pelan ke arah Papa David.
"Benar kata Papa,Mama memang tidak punya teman yang bernama Siska. Tadi Mama cuma mengarang aja.. "jawab Mama Rossa santai
Papa David mengerutkan dahinya "Jadi Mama berbohong ke Yusuf? "
Mama Rossa menghela nafas "Mama cuma penasaran aja Pa,tadi Yusuf berkata mau menemui seorang gadis bernama Habiba. Maksud Mama ikut Yusuf ke sini cuma mau memastikan apa benar Habiba yang dimaksud Yusuf itu Habiba yang mau Mama jodohkan sama Yusuf atau bukan.. "
"Ma,Mama kan tau kalau anak itu tidak mau dijodohkan kenapa Mama malah menjodohkan lagi anak itu sih? "ucap Papa David agak mencebik
"Maka dari itu Pa, Mama mau memastikan kalau memang Habiba yang dimaksud Yusuf itu Habiba yang mau Mama jodohkan dengan Yusuf, jadi nggak perlu repot-repot kita jodohin tuh anak bujang.."
Papa David tersenyum smirk "Kalau ternyata bukan Habiba yang Mama maksud gimana?"
Mama Rossa memicingkan matanya ke arah Papa David lalu berkata "Maksud Papa apa nih? Hah.. Tapi Mama berharap Habiba yang dimaksud Mama dan Yusuf itu orang yang sama jadi kita nggak akan kena omel karena menjodohkan tuh anak.. "ucap Mama Rossa sambil membuang nafasnya.
Papa David hanya menjawab dengan anggukan kepala,lalu Mama Rossa meraih lengan Papa David dan berjalan di dalam rumah sakit seolah-olah mencari ruang kamar inap teman Mama Rossa. Saat mereka berjalan tiba-tiba ada seorang wanita yang berjalan tergesa-gesa menyenggol Mama Rossa.
BRUK
✍️✍️✍️✍️