NovelToon NovelToon
Aku, Kamu, Dan Jarak Yang Tak Kasat Mata

Aku, Kamu, Dan Jarak Yang Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Venus Earthly Rose

"Apa yang Dipisahkan Tuhan takkan pernah bisa disatukan oleh manusia. Begitu pula kita, antara lonceng yang menggema, dan adzan yang berkumandang."
- Ayana Bakrie -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Venus Earthly Rose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sabtu 13 Agustus 2016

Lapang artinya lebar, lega, longgar, tidak sempit. Sedangkan lapang dada artinya berasa lega, berasa senang, tidak menjadi gusar. Lalu aku mengartikan lapang dada sendiri sebagai ikhlas. Ikhlas bermakna sebagai ketulusan hati saat kita legowo menerima apa yang terjadi dalam hidup kita atau saat kita rela memberikan sesuatu kepada orang lain, saat kita melakukan sesuatu tanpa rasa pamrih atau tanpa rasa ingin mendapatkan suatu imbalan atau mendapat suatu balasan. Terkadang aku juga menyamakan lapang dada sebagai percampuran antara rasa ikhlas dan juga rasa sabar.

Aku sering mendengar orang berkata jika dunia ini dan hidup ini tidak adil dan itu memang benar adanya, dunia tidak pernah adil, itu hukum yang berlaku. Jadi percuma saja saat kita mengeluh tentang ketidakadilan dunia yang kita terima karena memang itu kenyataannya. Dunia takkan berubah hanya karena kamu berteriak jika dunia ini tidak adil. Aku melihat ketidakadilan dunia ini pada cerita kehidupan Andra. Dia hanya ingin keluarga biasa yang bahagia apa adanya, yang benar-benar bahagia. Kini dia mendapatkannya namun dia bilang hatinya masih terasa sakit saat mengingat tentang Tante Maria. Kebahagiaan yang Andra dapatkan harus merusak kebahagiaan Tante Maria, itu menurutnya. Itu sedikit rasa mengganggu serta menyakitkan. Andra dan kedua Kakaknya menceritakan apa yang terjadi di Surabaya saat itu kepada ayah mereka. Andra bilang dia bisa melihat sekelebat keterkejutan yang bercampur dengan kesedihan di mata ayahnya saat itu. Seketika saat itu juga Andra sadar apa yang dikatakan Tante Maria saat itu benar.

Keluarga Andra kembali berkumpul untuk membahas masalah itu dan membahas kelanjutan bagaimana nasib keluarga mereka ke depannya. Sungguh aku masih mendengar suara Andra yang gemetar saat menceritakan hal itu dari voice note-nya. Sepanjang perjalanan pulang dari Surabaya saat itu, ketiga bersaudara itu berpikiran apa yang harus mereka lakukan ke depannya tentang keluarga mereka. Andra bilang matanya terasa begitu panas, kepalanya pening, dan hidungnya terasa mampet, pikiran mereka melanglang jauh. Jiwanya terasa begitu letih akan semua yang terjadi. Di malam itu di perjalanan dari Surabaya ke Jakarta mereka bertiga menangis tanpa suara dan tanpa air mata di tengah keheningan malam. Mereka bertiga berbelok ke arah Semarang tidak jadi menuju ke Jakarta seperti yang seharusnya.

Kedua orang tua Andra syok saat mereka bertiga meminta kedua orang tua mereka untuk kembali berkumpul saat itu. Di malam sebelumnya Ketika bersaudara itu sudah menangis bersama-sama hingga pagi tiba. Mereka sudah puas mencurahkan isi hati mereka bertiga satu sama lain tentang bagaimana keadaan keluarga mereka. Tentang apa yang mereka dapatkan, tentang apa yang mereka inginkan dan tentang apa yang seharusnya mereka lakukan. Iya, mereka semua sudah dewasa.

Sama dengan Andra dan kakak-kakaknya, ibu mereka, Tante Clarissa juga menghabiskan masa pendidikan SMP dan SMA nya di Jakarta. Di saat kelas 7 itulah tante Clarissa bertemu dengan cinta Pertamanya seumur hidup. Dia adalah laki-laki yang sangat sederhana namun begitu baik hati dan pintar. Andra bilang dulu mamanya sangat sering membicarakan tentang orang itu, namanya yaitu Om Roy. Awalnya Andra bingung kenapa mamanya begitu sering membicarakan orang ini, apa hubungan mereka, namun kini Andra tahu apa alasannya. Kita tak bisa memaksakan perasaan kita kepada orang lain. Kita tak bisa menuntut orang agar bersikap sesuai seperti apa yang kita inginkan. Cinta Tante Clarissa dan Om Roy harus putus karena perbedaan kasta bagi ayah tante Clarissa. Tante Clarissa dikirim berkuliah di luar negeri, di kota London tepatnya, dan ketika lulus langsung dinikahkan dengan ayahnya Andra. Dan pada kenyataannya, kedua orang itu sama-sama tidak saling mencintai meski sudah bertahun-tahun mereka menikah dan dikaruniai tiga orang anak.

Untuk pertama kalinya mereka berdua memutuskan untuk bertindak demi kepentingan ketiga anak mereka. Mereka berdua tidak dapat berjanji untuk saling mencintai satu sama lain namun mereka berjanji untuk menjadi teman yang baik dalam membesarkan mereka bertiga meskipun mereka bertiga sudah jauh tumbuh besar. Kini ketika cerita tentang kunjungan Andra dan kakak-kakaknya ke Surabaya untuk menemui Tante Maria dan adik mereka mengalir, orang tua Andra begitu terkejut namun mereka tetap terdiam. Orang tua Andra tetap meyakinkan mereka jika pilihan mereka tetap akan sama dan mereka akan berusaha menjadi orang tua yang terbaik demi ketiga anaknya. Orang tua Andra akan melupakan masa lalu mereka dan akan berfokus pada mereka bertiga. Saat itulah kakak perempuan Andra, Ci Mel, mengeluarkan suara dengan begitu lirih, "Ma, pa, capek ya? Pasti berat banget jadi kalian." Seketika itu juga Tante Clarissa menangis.

"Mel, Ko Liam, sama Andra udah gede-gede. Udah bisa hidup sendiri, kok. Kami juga pingin liat mama sama papa bahagia." Kata Ci Mel. Andra bilang ia mengatakannya sambil menangis.

Andra tahu orang tuanya selalu menjadi berusaha menjadi yang terbaik untuk anak-anaknya dan Andra sangat tahu jika orang tuanya sanggup mengorbankan apapun demi kebahagiaan ketiga anaknya. Mereka mungkin sudah berusaha berulang kali untuk saling mencintai satu sama lain namun apalah mau dikata, Terkadang ada cinta yang tumbuh setelah menikah karena dijodohkan dan ada juga cinta yang tidak pernah tumbuh setelahnya. Dari awal hubungan ayah dan ibu Andra didasari oleh sesuatu yang salah bukan didasari oleh cinta. Andra bilang pagi ini merupakan pagi tersuram dalam hidupnya. Orang tua Andra sudah berusaha meyakinkan kembali Andra dan kedua kakaknya jika mereka akan berusaha menjadi orang tua terbaik bagi mereka bertiga dan melupakan masa lalu mereka. Namun mereka terdiam saat Koh Liam menantang mereka untuk saling mencintai satu sama lain. Cinta bukanlah suatu hal yang dapat hadir secepat itu dan dipaksa. Mereka berakhir menangis dalam kesedihan yang luar biasa pagi ini.

Ci Mel membantu meminta izin akong mereka mengingat ia merupakan cucu favorit, kata Andra mereka berada di dalam ruangan kerja akong sekitar empat jam. Andra bilang dunianya runtuh. Dia benar-benar tak punya rumah lagi. Setelah mereka keluar dari ruang kerja akong, ayah mereka seketika berpamitan sambil menangis sesegukan memeluk mereka bertiga, ia juga memeluk Tante Clarissa dengan sangat lama. Iya, Andra bilang, mereka hanya berteman, tak ada cinta di setiap gestur mereka, dia bilang dia begitu buta selama ini. Ayah Andra segera mengemasi baju-bajunya dan berangkat ke Surabaya. Ayah Andra berjanji jika ia akan datang kapanpun anak-anaknya datang membutuhkannya lalu ia juga kembali berpesan mereka harus mengunjungi ayah mereka mengingat mereka sudah tahu alamat Tante Maria. Dalam hati Andra menolak, dia bersumpah takkan pernah sudi lagi bertatap muka dengan Tante Maria dan putrinya, sampai kapanpun itu. Proses perceraian kedua orang tua Andra akan dilaksanakan secepatnya dan dilakukan secara kekeluargaan. Andra dan kedua kakaknya berpendapat, orang tua mereka berhak bahagia dengan cinta mereka masing-masing.

Aku menangis sejadi-jadinya mendengarkan cerita Andra, di ujung telepon, Andra juga sedang menangis. Itu terjadi pagi ini, dan dia menceritakannya malam ini kepadaku. Aku tak bisa berkomentar apapun, hanya bisa menangis. Aku bisa mendengar suara Andra yang bergetar hebat dan tarikan napasnya yang sesak. Kami tak saling bicara sangat lama, masih terus menangis, aku menahan isak tangisku sebisa mungkin agar keluargaku tak mendengarnya.

"Na.." Panggil Andra.

"Iya, aku masih di sini, kok. Gimana?" Jawabku.

"Tolong temani saya sampai saya tidur ya, saya tidak tidur sudah tiga hari."

Aku kembali menangis.

"Iya, ku temani."

Dia masih menangis sampai larut malam, kami tak berbicara apapun, aku hanya ingin membuat Andra merasa lebih baik. Hanya itu. Saat pengajian Subuh sudah mulai terdengar, suara Andra berubah menjadi tarikan napas yang teratur, dia tertidur. Alhamdulillah, dia tidur. Aku harap dia bisa melupakan lara di hatinya walau sejenak.

1
nurul hidayati
ceritanya bagus... cuma direct speech nya aj yg agak banyakin.... biar berasa real aj. good 👍🏻👍🏻
Venus Earthly Rose: oke kak, makasih masukannya 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!