Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya.
Tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So bagaimana kelanjutannya? langsung aja baca ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RADITIA MENDAPATKAN HATI DEBBY?
Sebaliknya dia merasa tubuhnya dipenuhi energi dan setiap tarikan nafasnya sangat nyaman.
Debby sudah tidak peduli lagi dengan tangan Raditia yang menyentuh Dua aset nya barusan, sekarang dia hanya bisa terkagum-kagum dengan kemampuan Raditia.
Dengan kata lain Raditia benar-benar menyembuhkan Asma yang telah menganggunya selama bertahun-tahun.
Luar Biasa.
Debby menatap Raditia dengan perasaan berbeda.
Raditia hanya berdiri di sampingnya dengan wajah polos.
"Sudah pakai baju belum? Aku akan melepas penutup mata ini," ujarnya agak tak sabar.
"Bentar, Bentar, Aku pakai sekarang," Debby buru-buru bangkit dari sofa dan menggenakan Kembali pakaiannya.
Saat menggenakan pakaian Debby melirik Raditia dan berpikir dalam hati, "Raditia meskipun kamu sedikit bajingan, tetapi kamu bukan orang jahat. Kamu benar-benar baik hati dan jujur."
Pada saat ini, Rasa suka Debby kepada Raditia meningkat pesat. Setelah beberapa saat, Debby selesai menggenakan pakaiannya dan sedikit merapikan penampilannya.
"Oke, Sudah selesai Raditia." serunya
"Aduh, sungguh tak nyaman menutup mataku sepanjang waktu,"Keluh Raditia, melepas saputangan Dari matanya, dan melirik Debby. Yang sudah tertutupi rapi dengan enggan.
Matanya mengamati dua aset Debby lagi, dan ada beberapa ketidakberdayaan di hatinya. Debby tahu bahwa Raditia memang sedikit bajingan.
Namun dia tidak marah sama sekali dan segera mengeluarkan ponselnya untuk mengirim uang.
"Aku sudah mentransfer lima puluh juta ke rekeningmu, Terimakasih sudah menyembuhkan penyakitku." ucap Debby membawa Raditia duduk di sebelahnya dan bertanya, "Jadi apa masalahmu dengan Amel? Aku mungkin bisa membantu kamu menyelesaikannya. Selain itu, kamu tak perlu bekerja lagi sebagai tukang angkut sampah, kembalilah ke pos Satpam di depan."
Meski Debby tidak tahu dengan jelas, tapi ketika nama Amelia di sebutkan, wajah Raditia tiba-tiba terlihat kesal.
Faktanya Raditia memang kesal pada Amelia, padahal dia hanya bercanda, tapi Amelia benar benar marah tanpa sebab.
Meski di pagi hari Raditia sudah membantunya menyelesaikan dua masalah, Alih-alih berterimakasih, Amelia malah marah-marah.
Sepertinya wanita ini tidak tahu cara berterimakasih dan menghargai orang lain, bahkan dia menyuruh Raditia membersihkan semua sampah di toilet.
Jelas tidak bisa diterima.
Jadi pada saat ini ketika Raditia mendengar pertanyaan Debby, dia terlalu malas untuk membahasnya.
"Jangan bahas itu." ujarnya ringan
"Apa yang terjadi? Katakan saja!" Seru Debby, bertekad untuk membantunya
Dia menyadari bahwa sifat Raditia tidak seburuk yang dia pikirkan,
"Yakin ingin tahu?" tanya Raditia menatap Debby serius.
"Tapi mungkin saja kami tak akan percaya" tambahnya
"Sudah katakan saja! Barusan aku bisa mempercayai kamu ketika menyentuh tubuhku, kenapa kamu sekarang pikir aku tak akan percaya?" ujar Debby tersenyum
Raditia memutar matanya dan mulai mengatakan omong kosong, "Begini, Aku dan Amelia sebenarnya sudah menikah. Sekarang kami tinggal bersama, bahkan sudah berciuman dua kali."
"Apa??!" seru Debby, tertegun sejenak, dan matanya yang indah, menatap Raditia dengan tak percaya
"Sumpah! Aku gak bohong. Sebenarnya kami juga...." Raditia, yang duduk disamping Debby mulai mengarang cerita seperti orang gila.
Raditia awalnya adalah kekasih masa kecil dengan Amelia, dan keduanya tumbuh bersama.
Karena Raditia pernah menyelamatkan hidup Amelia sebelumnya, orang-orang dari keluarga Artmaja membuat perjodohan saat Raditia dan Amelia berusia 10 tahun, sebagai bentuk ucapan terimakasih.
Namun, setahun kemudian keduanya berpisah.
Raditia di bawa pergi gurunya dan Amelia pergi bersama keluarganya ke Bandung.
Raditia menjalani hidup susah bersama gurunya, sedangkan Amelia menjadi orang kaya dengan bisnisnya.
Sekarang Amelia tidak menyukai orang miskin dan mencintai orang kaya, jadi dia tidak akan melirik satpam miskin seperti Raditia.
Amelia selalu menolak Raditia dalam segala aspek.
Sangat menyedihkan, demi sedikit kasih sayang dari masa lalu, Raditia terpaksa berkompromi dan hanya bisa mengikuti keinginan Amelia.
Berbicara tentang Emosional, bahkan Raditia mengeluarkan air matanya.
"Bu Debby, kamu pikir cerita ini terlalu dibuat-buat, kan? Tetapi itu benar-benar Asli, Sumpah!" ujarnya dengan sedih.
"Jika kamu tidak percaya, coba saja telepon kakek Amelia, kamu boleh bertanya secara langsung tentang hubungan aku dan Amel," tambahnya.
Karen pengobatan Raditia barusan, membuat Debby punya kesan baik tentangnya saat ini.
Selalin itu cerita Raditia tampak benar-benar Asli. Secara khusus Raditia terus menekan Debby Agar menelpon Kakek Amelia.
Namun Debby tidak memiliki nomer telepon kakek Amelia di ponselnya. Jadi Debby tidak bisa 100% mempercayai Raditia, mungkin hanya sekitar 80%.
Untuk 20% lagi, dia masih percaya pada karakter Amelia.
"Raditia, Aku baru dapat nomer telepon kakek Amel dari ayahku!" seru Debby tiba-tiba kemudian menunjukkan nomer telepon Kakek Amelia, Rudianto.
"Berikan aku nomernya, Aku sudah tak tahan lagi dengan sikap Amel. Biarkan aku membatalkan pernikahan ini!" seru Raditia, tanpa Ragu-ragu mengambil ponsel Debby dan hendak menelpon Rudianto.
Melihat sikap tegas Raditia, Keraguan di hati Debby juga menghilang.
Saat ini, dia langsung merebut kembali ponselnya dan berkata pada saat yang sama, "Aku percaya kamu, Jadi hentikan melakukan hal gegabah seperti itu."
"Apa gunanya kepercayaan dirimu?" tanya Raditia, lalu berpura-pura sedih, "Sekarang Amel sudah kaya raya, sedangkan aku hanya satpam miskin. Hiks, hiks, hiks. Lupakan saja, lebih baik aku kembali bekerja di toilet.
"Kami tidak perlu melakukan itu!" tegas Debby agak marah."
"Percuma, semua keputusan ada di tangan Amel." ujar Raditia mengeleng-geleng.
"Aku bilang kamu tidak perlu melakukannya, Tidakkah kamu mengerti?" setelah sepenuhnya percaya pada cerita Raditia, Hati Debby mulai tergerak.
Saat ini dia rasa perlu membantu Raditia sebaik mungkin. Omong-omong dia juga memarahi Amelia, wanita yang tidak tahu berterimakasih.
Karena itu, setelah menegaskan sikapnya pada Raditia, Debby berbalik, mengeluarkan ponselnya dan segera memanggil Amelia.
Pada saat yang sama, Amelia sedang memilah-milah dokumen kerja sama.
Namun hatinya sedikit menyesal karena memindahkan Raditia untuk bekerja kembali sebagai tukang angkut sampah.
"Bagaimanapun, Raditia telah membantuku menyelesaikan dua masalah besar dalam satu pagi, terutama masalah Dimas, jika tidak ada dia disana, mungkin aku telah di najiskan Dimas sekarang, Adapun tentang panggilan mesra Raditia kepadaku, itu juga ulah kakekku sendiri. jika tidak ada perjodohan konyol ini, mungkin dia tidak akan berani melakukan itu."
Memikirkan Hal ini, Amelia benar-benar menyesal dan kesal pada saat yang sama.
Amelia segera mengambil ponselnya dan berencana menyuruh Debby agar memindahkan lagi pekerjaan Raditia.
Namun.
Ting! Ting! Ting!
Ponselnya berdering lebih dulu.
Amelia melihat layar ponselnya dan itu panggilan masuk dari Debby.
Melihat nama Debby di layar ponselnya, Amelia sedikit megerutkan kening.
"Kebetulan?" gumamnya
Sejak lama Amelia dan Debby memiliki hubungan sangat baik, bahkan bisa dibilang bahwa mereka sahabat dekat.
Selain itu, kedua keluarga juga memiliki banyak kerja sama bisnis.
BERSAMBUNG.