NovelToon NovelToon
Di Batas Waktu

Di Batas Waktu

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Romansa
Popularitas:413.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sasa Al Khansa

Menikah sekali seumur hidup adalah mimpi Adel. Namun, gadis berhijab yang memiliki nama lengkap Dandelion Az-Zahra itu harus menerima kenyataan bahwa pernikahannya dengan orang yang pernah ia sukai di masa putih abu itu bukanlah pernikahan impiannya. Karena, Sakha Rafardhan, menikahinya hanya sebatas rasa bakti kepada sang ayah di akhir hayatnya yang ingin melihat putra semata wayangnya menikah. Sementara sang kekasih yang akan ia nikahi justru hilang bak di telan bumi tanpa meninggalkan pesan apapun kepadanya.

" Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku terpaksa menikahimu karena Lisa tiba-tiba hilang tanpa kabar. Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir". Sakha

" Sampai waktunya tiba, izinkan aku tetap melaksanakan tugasku sebagai istrimu. Karena apapun alasanmu menikahi ku, aku tetaplah istrimu." Adel

Bagaimana perjalanan mahligai rumah tangga mereka di saat akhirnya Sakha bisa menemukan Lisa?
Benarkah tidak ada cinta untuk Adel?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBW 7 Jodoh

Di Batas Waktu (7)

" Sudah lama ya, kita gak kayak gini? menginap bersama!", seru Tia bahagia sambil memeluk lengan Adel yang ada di sisinya.

" Iya. Kira-kira setelah kita lulus dan mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Belum lagi Adel dan Aisyah yang sudah menikah", jelas Syifa. " Oh iya, bagaimana hubunganmu dan Sakha sekarang?," tanya Syifa penasaran.

Adel selalu bercerita kepada sahabatnya tentang apapun. Termasuk masalah pernikahannya dengan Sakha.

" Hubunganku dengan Sakha...."

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Belum ada kemajuan ya?!", tebak Tia melihat raut wajah Adel yang agak murung.

Adel hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

" Dia masih melakukan pencarian?", tanya Syifa penasaran.

" Iya. Bahkan kadang malah bertanya padaku", lirih Adel.

" Sakha tuh nyebelin ya. Udah punya pasangan halal malah nyari yang gak halal. " , geram Syifa.

" iya gak setia banget", Tia ikut kesal.

" Menurut ku terlalu setia sih. Karena bagaimanapun aku yang hadir di tengah-tengah mereka", Adel menyangkal. Baginya, Sakha itu setia. Bahkan terlalu setia sampai masih tidak bisa berpaling pada istri sendiri.

" Tapi, harusnya dia sadar. Status kalian saat ini apa?", kesal Syifa. " Dia yang ngajak kamu nikah. Bukan kamu yang maksa. Harusnya dia belajar nerima kamu. Bukan malah nyakitin hati kamu, Del", Syifa semakin kesal pada sikap Sakha.

" Iya, itu artinya kamu adalah jodoh yang di pilihkan Allah buat dia. Bukan si Lisa,, Lisa itu". Tia menimpali. " Ibaratnya selama ini dia cuma jagain jodoh orang. Buktinya di ajak nikah berkali-kali Lisanya gak mau dan sekarang malah gak tau rimbannya", jelas Tia panjang lebar.

" Itulah kenapa aku gak mau pacaran, hubungan lama ternyata cuma jagain jodoh orang", Seru Syifa di sertai kekehan.

" Lagian pacaran itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Apalagi gak ada contohnya dalam Islam ", Adel mengingatkan.

" Baik ustadzah!", jawab Tia dan Syifa serempak di sertai tawa.

" Aish, kalian ini", Adel mengerucutkan bibirnya kesal.

"Jangan manyun gitu, neng", Tia malah semakin senang menggoda Adel.

" Tapi ya, Del. Aku tuh waktu kita sekolah dulu malah nyangka kalau Sakha suka sama kamu. Sikapnya, tatapan matanya. Bukan cuma aku yang ngomong. Anak-anak juga mikirnya malah kalian itu pacaran. Karena saking dekatnya ", heran Syifa yang memang satu sekolah dengan Adel dan Sakha dulu.

Dulu memang di saat Adel masih belum menutup auratnya, ia pun masih bebas untuk bergaul dengan lawan jenis. Bahkan teman laki-lakinya lebih banyak daripada perempuan. Alasannya kalau ada kesalahpahaman dengan teman perempuan biasanya panjang urusannya. Berbeda dengan laki-laki.

Itu pula yang membuat Adel dekat dan nyaman bergaul dengan Sakha. Walaupun tidak satu kelas.

" Dia cuma nyaman aja kali", tebak Adel.

" Oh iya, apa Kak Iqbal ngedatengin kamu?", tanya Tia penasaran. " Soalnya dia nanyain kamu waktu beberapa bulan ke belakang. Ya, akhirnya aku kasih tahu kalau kamu sudah menikah dan aku kasih juga alamat Toko Kue kamu", tambahnya.

" Iya dia datang ke toko." jawab Adel singkat

" Dia pasti kecewa karena kamu udah nikah ", tebak Syifa.

" Salah Kak Iqbal sendiri gak gercep", Tia malah menyalahkan Iqbal yang lambat dalam bertindak.

" Dia ngomongin apa aja?", tanya Syifa penasaran.

Akhirnya, Adel menceritakan semuanya. Malam itu pun jadi malam yang panjang karena mereka masih lanjut bercerita.

***

" Tok..Tok..Tok..", Sakha mengetuk pintu kamar Ibunya. " Ma, mama masih bangun?", tanya Sakha di balik pintu.

Tidak lama kemudian, Mama Ria membuka pintu. Sakha ikut masuk ke dalam kamar dan duduk di tempat tidur.

" Mama tahu Adel kemana?", tanya Sakha to the poin.

" Ough, Adel menginap di rumah Aisyah" jawab Mama Ria singkat.

" Kok dia gak izin sama aku. Aku kan suaminya", heran Sakha

" Dia udah telpon kamu, tapi gak di angkat. Jadinya Adel telpon Mama."

" Ya sudah kalau memang Adel bilang dia dimana. Soalnya tadi aku telpon balik malah gak aktif."

" Mungkin Hp nya mati"

" Mungkin juga", Sakha mengangguk-anggukkan kepalanya setuju.

" Sakha, Mama minta akhiri apapun yang kamu lakukan dan mulai terima Adel sebagai istrimu.", pinta Mama Ria." Mama tahu apa yang kamu lakukan!" Mama Ria menekankan perkataannya.

Deg!

Sakha langsung berhenti ketika mendengar perkataan ibunya.

Apa mungkin Adel cerita ke Mama soal pencarian Lisa? batin Sakha.

" Adel memang tidak menceritakan apapun", Mama Ria seolah bisa membaca apa yang ada di pikiran Sakha. "Tapi, Mama tahu dari orang lain. Mama cuma tak ingin kamu menyesal. Seseorang terasa berharga saat ia tiada. Jadi, jangan sia-siakan saat ia masih ada dan bertahan di sisimu ", jelas Mama Ria sambil menutup pintu.

Sakha terdiam . Sampai ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, pikirannya melayang.

Haruskah aku berhenti? Apa Lisa memang bukan jodohku? Bertahun-tahun bersama tapi selalu menolak setiap di ajak menikah. Padahal perempuan biasanya justru meminta kepastian akan hubungannya. Sakha bertanya-tanya dalam hati.

Atau mungkin selama ini Lisa tidak benar-benar mencintaiku? Buktinya dia mau menikah dengan orang lain bahkan kini sedang hamil?. Sakha mengingat kejadian sore tadi. Dimana dia akhirnya meyakini bahwa Lisa sudah menikah dengan orang lain.

Memikirkan jika mungkin saja Lisa sudah menikah, ia teringat akan pernikahannya sendiri. Berawal dari pertemanannya dengan Adel saat SMA dan sering mengajaknya ke rumah sampai Adel dekat dengan kedua orang tuanya. Entah apa yang membuat kedua orang tuanya justru lebih memilih Adel yang tidak punya hubungan apa-apa dengannya ketimbang Lisa yang tidak lain adalah kekasihnya. Ya, restu tidak pernah ia kantongi selama menjalin kasih dengan Lisa.

Akh,, mungkin sudah saatnya aku melepaskannya. Menjadikan dia hanya sebatas masa lalu. Sakha mulai bertekad melupakan Lisa

Hingga ia meraba kasur di sebelahnya. Tempat dimana Adel biasa berbaring menemani tidurnya. Tiba-tiba ada sesuatu yang hilang. Ini kali pertama Sakha tidur seorang diri semenjak menikah dengan Adel.

Sudah beberapa menit berlalu tapi, Sakha tidak juga mampu memejamkan mata. Setiap ia mencoba, justru ia terbayang Adel.

Apa dia bisa tidur nyenyak di sana? Sementara aku masih saja terjaga. Lagi-lagi Sakha mengingat Adel.

Sementara di tempat yang berbeda, Adel justru baru bisa mejamkan mata setelah puas bercerita dengan kedua sahabatnya.

***

Pagi menjelang, setelah sholat subuh tadi, Sakha kembali memejamkan matanya. Rasa kantuk menderanya karena semalam baru bisa tertidur di saat pagi menjelang.

Sementara itu, Adel segera pulang ke rumah di antar Tia dan Syifa yang akan kembali ke kota B.

" Assalamu'alaikum, Ma", Adel langsung mencium tangan Mama Ria yang sedang menyiram bunga.

"Wa'alaikumsalam. Kamu, di antar siapa?", tanya sang mama mertua.

" Tadi, di antar teman, Ma", jawab Adel singkat. " Mas Sakha tidak pergi ke Cafe, Ma?", Adel heran melihat mobil Sakha yang masih ada sementara jam sudah menunjukkan jam delapan pagi.

" Sepertinya tidur lagi. Tadi juga tidak ikut sarapan", jelas Mama Ria singkat. "Kalau benar masih tidur, coba bangunkan. Suruh sarapan." pinta Mama Ria.

" Baik , Ma"

" Kamu sendiri sudah sarapan?"

" Alhamdulillah sudah tadi di rumah Aisyah", jawab Adel singkat. " Adel ke kamar dulu ya, Ma", pamit Adel

Mama Ria hanya mengangguk.

Sesampainya di kamar, dia melihat Sakha masih tertidur sambil memeluk guling.

" Mas, bangun...", Adel menggoyangkan lengan Sakha.

Namun Sakha tidak bergeming. Akhirnya Adel membiarkan dulu dan ia segera berlalu untuk berganti pakaian. Setelah selesai berganti pakaian, ia kembali mencoba membangunkan Sakha.

"Mas, bangun. Mas tidak pergi ke Cafe?" Adel kembali menggoyangkan lengan Sakha.

"Mas!!", teriak Adel kaget .

1
Nadien Najwa
Luar biasa
Dewi Yanti
katanya orag bodoh itu akan melakukan kesalahan yg sm berulag kali, shaka bodoh g bljr dr kesalahan yg sblmnya.
Dewi Nafisah
pokoknya ngena banget ceritanya. oke dech...
Nurulindah Indah
nice, semangat Thor 👍👍
Olha Alamri
Kecewa
elise rachma
Luar biasa
Erna M Jen
bagus itu pemikiranmu adel biar jelas mau bawa kemana rumah tanggamu ..👍
Nurhayati Lubis
hahahahah...Adel kerja Lembur
Erna M Jen
aku suka jalan ceritanya 👍👍
Rahma Lia
Luar biasa
Uthie
Cerita yg baguss... menarik... sukkkaaa.. 👍👍👍♥️♥️♥️♥️♥️
Uthie
Sukkaaa banget sama ceritanya 👍👍👍😘😘🤗🤗🤗
Uthie
Yaaa dahh ending dehhh 😂😂😂
Uthie
Hahaha... lucu si ayah baru niii 😂😂
Uthie
setelah ini sy Cusss ke cerita mu berikutnya Thor 😘 👍👍👍👍💃💃💃
Uthie
sukurin tuhh si Lisa 😡😡😡
Uthie
harus segera ditindak itu 😡😡😡
Uthie
lebih baik jujur 👍😌
Uthie
Wadduuhhhh... Shaka 😌
Uthie
Duhh... gangguan masih terus ngintai 😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!