Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 28
"Sayangggg" nek Dalimah menghambur memeluk cucu nya setelah keluar dari kamar mandi dengan handuk masih lengket di kepala nya karna Lastri baru selesai keramas
"Nenek,aku rindu Sekali. Sudah lama kalian pulang?" Lastri menuntun nenek nya duduk di samping kakek karna Lastri pun ingin memeluk kakek nya "Kek...." Lastri peluk kakek nya yang sudah terharu tadi
"Kau makin cantik nak,bahkan kulit mu semakin bersih" kakek mengusap wajah Lastri yang di aliri air mata itu "Kakek bisa saja" Lastri tersenyum dan memeluk kakek nya itu kembali
Setelah melepas rindu sejenak,nenek dan kakek membersihkan diri Sementara Lastri duduk di ruang tamu
Baru saja ia menduduk kan bok**g nya,Teriakan dari luar terdengar nyaring dan begitu antusias "Lastriiiiiii,kau datang kenapa gak bilang bilang sih?? Kalo gak di bilang sama di Tono,gak bakal aku tau kalau kau pulang" Yanti langsung berhambur ke pelukan Lastri yang dengan tangan bersedekap di dada
"Ha ha ha,kau emang gak berubah yah. Tetap bar bar dan cengengesan" Lastri peluk erat sahabat nya itu
"Huh,tapi kau rindu kan.." Yanti mendongak kan kepala nya ke atas untuk melihat wajah Lastri yang sudah sangat ia rindukan
Lastri emang lebih tinggi dari Yanti,sehingga Yanti sering kali merasa cemburu gemas pada Lastri yang nyaris sempurna di mata Yanti
"Iya,rindu Sekali. Apalagi dengar celotehan mu yang sudah seperti petasan itu,ha ha ha" Lastri menoel hidung Yanti sembari mengejek nya
Tanpa mereka berdua sadari,ternyata kakek dan nenek sudah berdiri memperhatikan mereka yang saling melepas rindu itu dari pintu tengah. Mereka merasa bahagia,karna Lastri cucu mereka benar benar di kelilingi orang baik
"Ehekm,kalau sudah jumpa. Pasti lupa sama kita yah pak" ledek nek Dalimah sembari berjalan ke arah Lastri dan Yanti
"Iya buk,kita seperti penonton " kakek menyusul mereka
Lastri dan Yanti saling pandang lalu tersenyum "Kakek dan nenek gitu lah,padahal tadi kakek sama nenek udah saling peluk pelukan dulu" Yanti memberi salam pada suami istri itu
"Oh iya,ini oleh oleh dari teman ku kek,nek,Yan. Kalian tau,aku dapat juara berapa?" Belum lagi Lastri lanjut kan omongan nya,Yanti sudah sangat antusias " Tunggu,tunggu..biar aku tebak. Pasti kau masih dapat juara umum kan,ayo bilang" Yanti menggoyang badan Lastri saking gak sabar nya mendengar
"Isss,kau tuh yah. Tadi mau tebak,sekarang mau dengar jawaban ku. Gimana sih???" Lastri pura pura ngambek dan memanyunkan bibir nya
"Ayo lah sahabat ku yang baik,kasih tau kami...." Yanti peluk Lastri semakin manja dan membuat kakek dan nenek senyum senyum
"Iya iya,awas lepas dulu. Aku gak bisa nafas kau buat ahk..Aku dapat juaraaaaa umum"
"Ahhhhh,kan udah ku bilang kau pasti dapat juara itu. Karna kau emang yang terbaik dan terpintar" Yanti histeris memeluk Lastri Sementara kakek dan nenek ucapkan syukur pada sang maha pencipta "Selamat yah sahabat ku,semoga dengan ini semua nanti nya kau akan jadi orang yang sukses" lanjut Yanti dan di aminkan mereka semua
Setelah perbincangan bahagia itu,nek Dalimah mengajak mereka untuk makan malam karna jarum jam sudah menunjukkan angka 7 malam
"Kita makan malam dulu ayo,perut nenek udah lapar ini. Udah gitu nenek udah gak sabar mau rasa in masakan Lastri lagi,walau itu cuma ikan asin di bakar" seru nenek sembari beranjak dari duduk nya
Mereka menuju dapur dan Lastri juga Yanti menyiapkan semua untuk makan malam itu,sementara nenek dan kakek sudah duduk di tikar plastik yang sudah di gelar itu kian
Mereka pun menikmati makan malam itu dengan sangat nikmat,dan penuh kehangatan. Di tambah karna kehadiran Lastri yang membuat suasana semakin terasa hangat
Ketika mereka menikmati makan malam itu,Pintu rumah pun ada yang mengetuk. Yang membuat mereka saling tanya siapa gerangan yang datang
"Siapa yang bertamu yah? Apa selalu ada tamu kalian kek,nek?" Lastri yang penasaran melayangkan tanya nya
"Tidak nak,lagi pun jika jam segini jarang sekali ada yang bertamu tamu gitu. Karna kan orang orang pada makan malam,sholat dan mungkin juga sudah tidur karna capek seharian di sawah"
"Ooh ya sudah,biar aku buka kan pintu nya" Lastri beranjak dari duduk nya,karna ketukan pintu semakin terdengar sering siapa yang datang??? tanya Lastri penasaran