Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 25
"Kamu hebat nak,dan kamu pantas jadi panutan untuk teman teman kamu" seketika tepuk tangan di lapangan itu pun begitu riuh memberi selamat untuk Lastri. Ia merasa sebagai putri yang di abaikan dan tidak di inginkan mama nya tapi bagi orang lain diri nya sangat berharga
"Baik lah,karna kita sudah mendengar sepenggal tentang Lastri. Sekarang saat nya kita kasih hadiah untuk setiap yang berprestasi, tepuk tangan nya anak anak"
"Kami persilahkan untuk kepala yayasan dan kepala sekolah untuk memberi hadiah serta piagam untuk anak anak kita,silahkan"
Kepala yayasan dan kepala sekolah pun memberikan hadiah kepada para murid yang ber prestasi di mulai dari Lastri sang juara umum
Lastri benar benar bangga dan semangat karna ternyata ia masih bisa membuktikan pada kakek dan nenek nya perjuangan itu Kakek dan nenek pasti senang
****
"Apa abang bilang,kau pasti dapat yang terbaik. Selamat yah....jangan nangis nangis lagi,jelek tau" Putra memberi selamat sembari menoel pipi gembul Lastri
"Aishhh,dah lah bang. Gak usah ngajak ribut deh,nanti abang ku tonjok ini"
"Ha ha ha,tuh kan gak ada lembut lembut nya kau sama abang lah" Mereka tertawa sama sama dengan semangat membawa hadiah dan penghargaan masing masing " Besok kau belum pulang kan,besok di lapangan kompleks kalian ada konser itu. Ke situ kita besok yah,biar abang traktir kau makan mie sop" lanjut Putra semangat,berharap Lastri bisa
"Nanti aku bilang dulu sama bibi ku yah bang,tau sendiri lah aku yang tinggal deket keluarga ini. Tapi,aku yakin bibi pasti izin in itu karna dekat sama rumah kan" Putra melayangkan tangan nya ke udara di belakang punggung Lastri saking bahagia nya
Mereka pun terus berjalan dan sesekali di recoki Randy yang sudah berjalan kaki terus semenjak bersama Lastri
Seperti biasa mereka akan berpisah di simpang,karna Putra masih belum mau jujur tentang diri nya sebenarnya
"Paman...bibi...kalian lihat" seru Lastri sembari memamerkan hadiah dan piagam penghargaan itu "Aku masih bertahan di juara umum,dan ini kali pertama ada juara umum di sekolah kata guru kami" lanjut Lastri sembari bersorak senang
"Ya Tuhan....selamat yah dek,semoga hingga selesai nanti kamu tetap menduduki itu. Kami bangga pada mu,Jos..Ger..kalian harus contoh ka Lastri yah" bibi Liana memeluk Lastri di ikuti uluran tangan paman Sam dan kedua adik nya memberi selamat
"Makasih bi,paman,adik adik. Aku akan tetap pertahan kan ini" Lastri mengusap air mata nya yang keluar "Oh iya bi,paman..Nanti malam fi lapangan itu ada konser kata nya,boleh aku nonton bareng teman teman? Karna udah libur sekolah kan" Lastri yang langsung minta izin walau masih hari siang
"Iya boleh dek,yang penting jaga diri yah. Jangan aneh aneh"
"Siap bibi ku sayang,makasih" rangkul Lastri dari samping sembari memamerkan senyum termanis nya
***
Tak terasa senja di ufuk Barat memancarkan cahaya nya yang begitu indah,membuat siapa saja yang melihat akan begitu kagum dengan ciptaan Tuhan itu
Lastri sudah menyelesaikan semua pekerjaan nya,bahkan ketiga adik nya sudah ia beri kan makan malam dan ia pun sudah membersihkan diri dan menata rambut nya dengan rapi
Lastri hanya menggunakan jepitan rambut kecil di hiasi mutiara kecil membuat tatanan rambut nya terlihat indah,ia kena kan kaos longgar berwarna putih dan di padu kan celana jeans berwarna hitam
"Tri,kenapa kau sangat cantik sekali??" ujar bibi Liana yang melihat penampilan Lastri hingga ia merasa malu
"Bibi ngejek apa gimana ini? Gak cocok yah bi nonton konser kek gini? Biar Lastri ganti" Lastri hendak beranjak dari duduk nya menuju kamar nya untuk mengganti pakaian
"Eh,,siapa bilang gak cocok?? Justru yang begini lah sudah pas,iya kan pah" tanya balik bibi Liana pada suami nya "Kau tau,bibi jadi teringat dulu waktu muda pas nonton konser dengan penampilan mu seperti ini,yang buat paman mu ini jatuh cinta terdalam pada bibi. Tuh,liat wajah paman mu" lanjut bi Liana sembari tertawa
"Apa an sih mah? malu tau ada anak anak" paman Sam langsung berlalu dari sana setelah mengambil Yohana dari gendongan istri nya
Waktu sudah menunjuk angka 7 lewat 15 menit,Lastri pun pamit keluar karna ia akan bertemu dengan yang lain nya di ujung blok rumah nya
Lastri pun keluar setelah bibi Liana memberikan uang saku pada Lastri sebanyak 50 rb walau sudah penuh dengan drama karna Lastri yang harus di paksa menerima nya
"Eh,itu Lastri udah datang" tunjuk Desi dan di ikuti pandangan yang lain terlebih Putra cantik sekali
"Maaf yah,aku kelamaan. Karna aku harus atur drama dulu sama adik adik yang mau ngekor tadi,biasa lah.." Lastri terkekeh membuat yang lain terpesona dengan penampilan nya malam ini
"Hei kalian...kenapa liat in aku kek gitu? Jelek yah,ya udah aku ganti bentar" Belum sempat Lastri balik kan badan nya Desi sudah mencekal tangan nya
"Apa an sih,kau cantik sekali tau. Udah yok,liat tuh si Putra sampe gak kedip liat kau,ha ha ha" dan spontan semua tatapan yang lain mengarah pada Putra
Mereka pun berjalan menuju lapangan yang sudah di penuhi oleh manusia manusia,membuat mereka terpaksa berdiri di barisan belakang. Tanpa ada yang menyadari, Putra benar benar menjaga Lastri agar tidak ada yang berbuat aneh pada nya mengingat semua manusia yang berada di sana berdesak desakan
Sekitar 20 menit konser berlangsung, semakin meriah pula lah keadaan di sana karna penampilan yang di tunggu tunggu akhir nya muncul juga membuat teriakan histeris terjadi saking terpesona nya melihat penampilan vokalis dari band peterpan itu
Tapi tidak pula dengan Lastri yang sudah seperti nya lelah,dan Putra memperhatikan itu "Kau capek Tri? Kita beli minum dulu yuk" Putra menarik dan melindungi Lastri dari kerumunan itu menuju keluar
"Ahk,capek kali bang. Berdiri dan panas panas an,ini kali pertama aku nonton begini an. Seru sih,tapi capek ha ha ha"
"Nih,minum dulu. Kau pasti haus" Putra menyodorkan aqua yang dia belikan dari pedagang yang kebetulan lewat dari samping mereka
Tanpa pakai lama,Lastri langsung menyambut aqua itu dan meminum nya sampai habis,Lastri memang tidak pernah jaga image jika di depan Putra karna merasa jika Putra itu abang nya lucu sekali kau Senyum Putra terbentuk tanpa dia sedari sendiri