Pernikahan Balas Dendam

Ucapan Glenn harus terpotong ketika salah satu pengawalnya masuk ke dalam aula pernikahan itu dengan seorang pendeta di belakangnya. Dan mengingat bahwa sudah tidak ada waktu sebelum rekan bisnisnya menemukan keberadaan mereka, Glenn harus secepatnya melangsungkan pernikahan kontrak itu.

Bukannya Glenn takut pada rekan bisnisnya, hanya saja dia memang sudah hampir beberapa dijodohkan dengan cucu dari Kakek Xandro. Apalagi ibunya Glenn juga sudah sering sekali memaksanya untuk segera menikah dan memberikan cucu, meski ibunya kin tengah tinggal di negara yang berbeda dengannya.

“Ayo, kita lakukan pengucapan janji pernikahannya sekarang! Karena aku tidak memiliki banyak waktu,” ujar Glenn sambil mengulurkan tangannya pada Chia.

“Emm, … Waktuku juga sepertinya hanya tersisa 30 menit lagi.” Chia langsung meraih tangan Glenn dan menggenggamnya dengan erat. “Benar, 30 menit yang tersisa sebelum aku kembali menjadi istri Riko seperti yang terjadi di masa lalu! Namun, 30 menit dari sekarang aku telah memutuskan untuk menjadi istri dari pria ini!” sambung Chia dalam hatinya.

...****************...

Sang Pendeta segera menempatkan dirinya di atas altar yang sudah tersedia untuk prosesi pengucapan janji pernikahan yang akan di laksanakan. Dan tak lama kemudian, Jivin kembali muncul dengan membawa dokumen pernikahan yang sudah dia cetak sebelumnya untuk di tanda tangani kedua mempelai setelah prosesi pernikahan itu selesai. Jivin menyerahkan dokumen itu untuk di periksa terlebih dahulu oleh sang penghulu.

Tanpa adanya tamu undangan, pihak keluarga baik dari pihak Chia maupun Glen dan hanya di hadiri oleh Jivin sebagai saksi pernikahan tersebut beserta para pengawal Glenn saja. Chia duduk dengan gugup di samping pria akan menjadi suaminya.

“Benar! Pernikahan ini akan menjadi awal dalam misi balas dendamku! Riko, Kira, Paman Yudha dan Bibi Mita, kalian semua tunggu saja! Bagaimana aku membalaskan dendam ini kepada kalian semua. Akan aku ambil alih semua yang harusnya menjadi milikku seorang dan sekarang aku yakin kecelakaan yang membuat kedua orang tuaku meninggal dunia juga karena kalian semua.” Batin Chia yang berusaha menyakinkan hatinya yang di penuhi dengan tujuan pembalasan dendam kepada orang-orang yang telah melukainya di kehidupannya yang dulu.

“Bisa kita mulai prosesi pengucapan janji pernikahannya?” tanya sang pendeta yang sudah siap untuk menikahkan keduanya.

“Kau sudah siap?” Glenn tampak memantapkan keputusan Chia untuk menikah dengannya.

“Emm, … Kita mulai saja proses pernikahannya sekarang,” jawab Chia dengan penuh keyakinan atas keputusannya ini.

...****************...

Sementara itu, Mita dan Kira kembali ke ruangan tunggu Chia tapi mereka tidak menemukan siapapun di dalam ruangan itu. Mereka mencoba untuk mencari keberadaan Chia di setiap sudut ruangan itu, bahkan sampai memeriksa berulang kali di kamar mandi tapi tidak kunjung juga menemukan keberadaan Chia di dalam sana.

“Chia, sudah waktunya untuk proses pengucapan janji pernikahannya di laksanakan,” ujar Mita begitu masuk ke dalam ruangan dimana Chia menunggu sebelumnya.

Kira dan Mita sama-sama terdiam dan saling melempar pandangan satu sama lain ketika melihat ruangan itu kosong, “Mah, dimana Chia?”

“Kita coba cari dulu di setiap sudut ruangan ini,” ujar Mita dan keduanya langsung mencari keberadaan Chia di sana.

“Chia tidak berada dimana pun!” seru Kira.

“Apa jangan-jangan dia melarikan diri dari pernikahan ini, karena telah mengetahui semua rencana kita?” imbuh Kira yang semakin membuat Mita semakin panik.

“Itu tidak mungkin! Kita harus segera memberitahukan tentang ini pada Papahmu dan juga Riko!”

Mita da Kira kemudian langsung meninggalkan ruangan itu dan pergi untuk menemui Yudha dan Riko yang tengah menyambut kedatangan para tamu undangan yang sudah mulai banyak berdatangan. Keduanya segera memberitahukan perihal menghilangnya Chia dari dalam ruangan tunggunya.

“Kenapa kalian kembali ke sini? Bagaimana dengan Chia? Apakah dia sudah siap?” tanya Yudha begitu Mita dan Kira menghampiri keduanya.

“Ada apa? Apakah telah terjadi sesuatu?” tanya Riko yang menyadari ada sesuatu melihat ekspresi dari Mita dan Kira.

“Chia menghilang dari ruangannya! Kami tidak bisa menemukan keberadaan dia dimana pun,” ungkap Mita dengan wajah tertunduk takut.

“APA?!” seru Yudha dan Riko secara spontan.

“Bagaimana bisa kita kehilangan Chia di detik terakhir seperti ini?” bentak Yudha pada istri dan anaknya dengan suara tertahan agar para tamu undangannya tidak mendengarnya.

“Aku dan Mamah juga tidak menyangka Chia akan kabur di saat seperti ini,” terang Kira yang tidak mau di salahkan.

“Cepat perintahkan beberapa orang untuk mencarinya! Kalau pergi kita pergi memeriksa cctv yang ada di seluruh gedung ini!” perintah Yudha dengan penuh penekanan.

Namun, belum sempat mereka melakukan hal itu. Tiba-tiba ada sebuah pesan masuk dari Chia yang memberitahu mereka tentang keberadaannya saat itu.

“Kalian sedang mencari ku, bukan? Datanglah ke aula ini, maka kalian akan menemukanku di dalamnya!”

“Ada apa, Pah?” tanya Kira yang penasaran dengan isi pesan yang Chia kirimkan kepada Papahnya.

“Chia menyuruh kita untuk datang ke aula pernikahan lain yang ada di gedung ini,” jawab Yudha yang sebenarnya sudah merasa aneh mengapa Chia tiba-tiba menyuruh mereka pergi ke aula lain.

“Sebaiknya kita ikuti saja kemauannya! Karena sebentar lagi acara akad nikahnya akan di mulai, apalagi tamu undangan sudah banyak yang telah berdatangan,” saran Riko yang harus segera menemukan Chia sebelum acaranya di mulai.

“Iya, kau benar! Kita pergi untuk menjemputnya, mungkin dia sedang dalam masalah lagi di sana,” ujar Yudha yang akhirnya menuruti apa yang Chia katakan melalui pesan singkat yang dia kirimkan itu.

...****************...

Beralih pada pernikahan Glenn dan Chia yang sedang berlangsung, Glenn dan Chia kini menghadap ke arah pendeta untuk melanjutkan upacara pernikahan mereka berdua. Suasana seketika berubah menjadi hening dan penuh khidmat, meski hanya di hadiri oleh Jivin dan anak buah Glenn. Inilah saat-saat yang ditunggu semua orang yaitu saat kedua pengantin melakukan sumpah pernikahannya.

"Mari kita mulai sumpah dan janji pernikahannya! Kalian berdua sudah siap?"

Suara sang pendeta menjadi saksi dimulainya kehidupan baru untuk Chia dengan Glenn, pria yang akan menjadi suami kontraknya dalam beberapa bulan ke depan. Sejenak Glenn dan Chia saling menatap satu sama lain, detik berikutnya mereka berdua menganggukan kepala bertanda bahwa mereka sudah siap melakukan sumpah pernikahannya. Walau sebenarnya Chia kini mulai ragu untuk menikahi pria yang sama sekali tidak di kenalnya itu.

“Sudah terlambat jika kau merasa ragu dan menyesal sekarang atau pun ingin membatalkan pernikahan ini,” bisik Glenn yang hanya bisa di dengar oleh Chia yang memang berdiri tepat di sampingnya. Glenn memberikan peringatan secara langsung ketika dia melihat keraguan di wajah Chia.

Bersambung, ....