NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desnisa

"Saya tidak merasa terjebak dengan pernikahan ini.Kamu tau,tak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.Semua atas kehendak Tuhan.Daun yang jatuh berguguran saja atas kehendak Tuhan.Apalagi pernikahan kita ini,terjadi atas kehendak-Nya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

Tubuh tinggi tegap Elang menuruni anak tangga satu persatu.Lelaki itu tampak rapih dan tampan memakai sweater hoodie berwarna putih dan celana berbahan jeans panjang berwarna hitam.

Wajah rupawan nya yang di tumbuhi jambang,jenggot yang terawat rapih terlihat tak ada gairah.

"Pagi,pi." Sapa Elang sambil menarik kursi di depan pak Panca yang sedang berada di ruang makan.

"Pagi,El." Pak Panca mengalihkan pandangannya dari mac book yang ada di hadapannya menatap Elang.

"Mami mana pi,kok papi sarapan sendirian?" Tanya Elang.

"Mami tadi pagi-pagi sudah berangkat ke rumah sakit.Keadaan Vania kembali drop setelah kemarin sempat ada kemajuan." Sahut pak Panca.

Elang tau,maminya hanya berusaha menghindar dari dirinya.Raut wajahnya kelihatan kecewa dan sedih karna tak dapat menjenguk Vania sebelum dia pergi karna Om Farhan bersikeras melarang dirinya untuk datang ke rumah sakit.

"Oiya El,Papi ga bisa ngantar kamu ke bandara,sebab papi mau ada rapat penting sebentar lagi.Doa papi mami selalu menyertai kamu.Baik-baik di sana ya,jangan lupa berkabar." Pak Panca menutup mac book nya kemudian berdiri untuk memberikan pelukan pada putranya.

"Iya pi,ga apa-apa." Elang pun berdiri menyambut pelukan sang papi.

"Jaga mami untuk El ya pi.Bilang kalau El sangat sayang sama mami.Tolong sampaikan juga maaf El untuk om Farhan dan juga tante Marta." Sambung Elang sebelum pak Panca melangkah pergi.

Elang berangkat ke bandara dengan penuh kehampaan.Tak ada nasihat-nasihat panjang dari bibir sang mami seperti biasa saat dia akan bepergian jauh.Tak ada pelukan hangat dan daftar barang-barang pesanan sebagai oleh-oleh dari Galang.Yang ada hanya rasa sendiri dan suasana sepi.

Di Lobby rumah sakit,mami Rieta menerima telepon dari orang suruhannya untuk memantau Elang.Walau tak mau bertemu dengan putra bungsunya itu,tapi kenyataanya dia sangat mengkhawatirkannya.

" Bu Rieta,Elang sudah sampai bandara.Tapi putra ibu berangkat sendiri tidak dengan istrinya atau siapa-siapa." Jelas suara laki-laki yang jadi orang suruhan mami Rieta.

Mami Rieta mengernyit penuh tanda tanya mengapa Elang pergi ke pulau sebrang tanpa membawa perempuan itu.

"Baik,selanjutnya kamu selidiki ke keberadaan Salma." Tegas mami Rieta.Sebenarnya dia ingin menyelidiki secara langsung,namun keadaan Vania tak bisa diabaikan.Karna putranya lah yang membuat Vania sampai saat ini belum sadarkan diri.

***

"Teteh perhatikan,selama seminggu kamu di sini seperti banyak pikiran.Apa kamu sedang ada masalah?" Tanya teh Sarah seraya menatap Salma yang sedang memberi toping pada aneka donat pesanan pelanggan.

Untuk mengisi hari harinya Sarah membuka usaha aneka kue basah dan kering dirumahnya.Walau masih partai kecil.Apalagi suami Sarah yang bernama Adam bekerja sebagai pelaut.Pulang kerumah biasanya tiga bulan sekali atau bahkan lebih.

"Ah,nggak kok teh." Sahut Salma pura-pura tetap fokus pada donat-donatnya.Padahal pikirannya terus tertuju pada Elang.

"Teteh ga percaya.Kamu pasti sedang ada masalah kan? Atau kamu masih bersedih karna telah bercerai dari Elang?" Tanya teh Sarah penuh selidik.

Salma terdiam kemudian menarik nafas panjang.Mungkin dia memang harus cerita pada teh Sarah.Siapa tau tetehnya itu bisa membantu.

"Teh...sebenarnya,aku dan mas Elang belum bercerai..."

"Apa...? Jadi kamu sudah membohongi bapak dan emak?!"

"Salma ga berniat membohongi bapak dan emak teh.Salma terpaksa."

"Atau jangan-jangan...kamu sudah mulai menyukai Elang? Makanya kamu ga mau bercerai."

"Jujur Salma memang sudah menyukai mas Elang teh." Salma menyusun donat-donat yang sudah di beri toping kedalam kotak

"Ya iyalah,siapa yang ga suka sama pria tampan,kaya dan baik kayak Elang.Beruntung kamu dapatin dia."

"Tapi sepertinya mas Elang akan benar-benar menceraikan aku teh.Karna aku sudah menyakitinya,aku menolaknya saat akan...melakukan...malam pertama." Imbuh Salma hati-hati.

"Ya ampuun...Salmaa...Itu sama saja kamu menginjak injak harga dirinya sebagai seorang laki-laki dan sebagai seorang suami.Teteh ga habis pikir sama kamu." Sahut teh Sarah agak nge-gas.

Salma hanya diam tertunduk menyesali perbuatannya.

"Tapi teteh penasaran,kok bisa gitu kamu menolak si Elang itu.Apa mungkin...barangnya kecil ya..." Ucap teh Sarah asal.

"Ish,apaan sih teh,mikirnya sampai ke arah situ." Salma mengambil sedikit sisa tepung terigu yang ada di piring ceper dan menghamburkan ke kepala teh Sarah.

Teh Sarah ketawa ngakak melihat wajah Salma yang cemberut dan memerah." Iya maaf,teteh cuma bercanda.Lagian mana mungkinlah badan tinggi besar kayak Elang gitu,barangnya kecil."

"Teteh..." Salma mencubit pinggang teh Sarah yang terus menggodanya.

"Ampun...ampun..." Teh Sarah terkekeh karna geli.

Teh Sarah menghentikan kekehannya." Terus bagaimana kelanjutan hubungan kalian?"

"Ga tau lah teh.Aku mau minta maaf sama mas Elang tapi nomor ponsel aku sepertinya di blokir.Aku sudah datang ke kantornya,kata resepsionisnya mas Elang sudah resign."

"Kamu temui aja kerumahnya?"

"Aku takut ketemu sama semua anggota keluarganya teh.Apalagi sama maminya."

"Terus gimana dong?"

"Entahlah..Tapi aku bolehkan tinggal di sini selama belum dapat kerjaan teh?"

"Boleh,teteh malah senang ada yang bantu-bantu bikin kue pesanan pelanggan."

"Kalau Aa Adam masih lama kan teh pulangnya?" Salma teringat suami teh Sarah.Dia sangat risih bila ada suami tetehnya itu.Diam-diam kakak iparnya itu suka menggoda Salma bila ada kesempatan.

"Katanya sih dua minggu lagi." Teh Sarah mengambil ponselnya yang ada di saku rok panjanya.Begitu banyak notif pemesanan dari pelanggan yang akan memesan kue.

"Alhamdulillah,ada yang pesan kue lapis sama brownis partai besar untuk acara lamaran buat besok.Kamu belanja bahan-bahan kue ke toko grosir yang ada di pasar Leuwiliang ya."

"Iya teh,naik motor aja ya.Aku malas naik angkot,ngetemnya lama." Salma berdiri,mengibas-ngibaskan baju dan rok. panjangnya dari sisa-sisa tepung yang menempel.

"Iya,itu ambil kuncinya di atas kulkas.Sama sekalian ambil dompet teteh."

Salma dengan senang hati meluncur ke pasar Leuwiliang.Angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya dari bali helm yang kacanya separuh tertutup.Panasnya cuaca siang tak menyurutkan langkahnya.Sesaat pikirannya tentang Elang menghilang.

Menjelang azhar,Salma kembali dari pasar.Matanya menatap ada tas dan koper besar di teras rumah teh Sarah.

Siapa gerangan yang datang? Apa Aa Adam? Tapikan kata teh Sarah abang iparnya itu pulang dua minggu lagi.

Dengan rasa penasaran Salma masuk kedalam rumah setelah melepas helmnya.

Salma kaget ada Aa Adam sedang mengeluarkan oleh-oleh untuk istri dan anaknya.Terlihat wajah teh Sarah sangat bahagia.

"Eh ada Aa Adam..." Sapa Salma begitu ada di hadapan mereka.

Teh Sarah dan Adam bersamaan menatap kehadiran Salma.

"Iya nih Sal,teteh juga kaget.Tiba-tiba datang,harusnya kan dua Minggu lagi baru pulang." Sahut teh Sarah.

"Habisnya kangen sama kamu..." Adam mencubit gemas ujung hidung istrinya.

Sarah tertawa manja,suaminya itu memang paling bisa membuatnya senang.

"Ini Sal,lusa adiknya Aa Adam mau wisuda.Adiknya itu kekeuh Aa Adam hadir di hari wisuda nya." Terang Sarah.

Salma hanya mengucapkan kata "oh" dan pamit kebelakang membawa belanjaannya.Diam-diam Adam melirik dengan ekor matanya.

Saat sedang merapihkan barang belanjaannya di dapur,Sarah datang berbarengan dengan suaminya yang akan mandi.

"Sal,teteh mau ke rumah Nenden dulu ya.Buat minta bantu-bantu kita nanti malam bikin kue." Sarah mengambil kunci motor yang di letakkan Salma di atas meja makan.

"Iya teh." Salma buru-buru merapihkan kerjaannya.Gadis itu harus cepat keluar dari dapur.Karna kamar mandi letaknya bersebelahan dengan dapur.Dia tak ingin berduaan bersama abang iparnya itu.

Baru selesai mencuci tangannya di wastafel,terdengar suara Adam.

"Salma,tolong buatkan Aa kopi." Adam melongok sebentar dari pintu kamar mandi.

"I-Iya Aa..." Salma tak berani menoleh pada Adam.

Bergegas gadis itu membuatkan kopi untuk Adam dengan tangan gemetar.Sesekali matanya melirik ke arah pintu kamar mandi.

Masih lekat dalam ingatan Salma di hari Adam melamar Sarah.Saat dia sedang di dapur menyeduh kopi untuk para bapak-bapak.Adam datang izin akan ke toilet.Namun saat Salma sedang fokus dengan kerjaannya,tiba-tiba sepasang tangan memeluknya dari belakang.

Salma menjerit kaget mendapati Adam yang memeluk tubuhnya.Hingga air panas yang sedang dia tuang tumpah mengenai tangan dan kakinya.Orang-orang yang melihat kejadian itu mengira Salma menjerit karna kena air panas.

Salma meletakkan kopi yang sudah dia seduh di atas meja makan dan langsung ke luar dari dari dapur.

Ketika akan keluar dari dapur,tiba-tiba Adam sudah berdiri tepat di hadapannya.Entah kapan pria itu keluar dari kamar mandi.

"Astaghfirullah!" Jerit Salma menutup matanya.Adam dengan santainya berdiri di hadapan gadis itu hanya dengan memakai selembar handuk sambil tersenyum.Sungguh senyumnya itu bagi Salma sangat menjijikkan.

Salma mendorong lengan Adam hingga tubuh pria itu terdorong kesamping.Dengan cepat Salma menggunakan kesempatan itu untuk berlari keluar.

1
ngatun Lestari
modus ah Helena... elang jaga hatimu ya .istrimu bentar lagi juga nyampe...ketemu, dan kuharap kalian bisa bersama dengan bahagia sampai mau memisahkan...tanpa drama ulat keket
ngatun Lestari
Salma, nanti ketemu suami kamu ya di rantau
ngatun Lestari
ayo...semangat menulis lagi.. lanjut
mukhlisar Sar
kalau begini untuk membaca bertahan tahan gak usah aja novel ini disini
ngatun Lestari: jangan berkomentar yang tidak baik, maaf.
menulis juga butuh ketrampilan dn ketenangan juga kecerdasan, kalo tidak suka mendingan tinggalkan saja tidak usah dibaca. tapi jgn komentar yg merugikan penulis, kasian sudah mengeluarkan energi dan waktu juga ide yg tidak mudah.
total 1 replies
mukhlisar Sar
karya yg sangat bagus dengan alur ceritanya membuat kita penasaran untuk melanjutkan untuk membacanya
ngatun Lestari
lanjut...
ngatun Lestari
kalo jodoh tak kan kemana...yakinlah itu
ngatun Lestari
lanjut dong.... seru ini
ngatun Lestari
semangat...cerita yg bagus.
Hary Nengsih
klo gakbada restu mending pidsh aja gak bakalan bahagia kedepan nya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah salma jd rebutan ya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
elang plin plan
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah istri rasa pacar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!