Sequel Cinta, Luka dan NERAKA
Mendadak hamil akibat ulah mantan kekasihnya yang ingin menjebaknya agar kembali ke pelukan sang mantan justru membuat Linda berakhir one night stand dengan seorang CEO dari BTS Group, Adrian Wicaksana (40 tahun), duda tanpa anak yang sudah 10 tahun ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh mendiang istrinya karena sakit kanker. Benih yang tertinggal karena malam panas itu membuahkan sebuah janin tak berdosa yang menjadi bayi rahasia.
Kehidupan yang bagai bumi dan langit serta masa lalu kelam terutama dirinya bukan wanita suci membuat Linda merasa tak pantas bersanding dengan Adrian. Memutuskan lari sejauh mungkin membawa benih rahasia mereka hingga tumbuh menjadi anak yang genius namun hidup pilu tanpa seorang Ayah di sampingnya.
Simak kisahnya...
Karya ini telah menandatangi kontrak eksklusif dengan NovelToon dan hanya boleh dipublikasikan di platform ini. Segala bentuk pelanggaran hak cipta akan dikenakan sanksi hukum.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan di desa X
"STOP" teriak Anton yang geram mendengar cacian dan fitnahan pada Linda dari ibu-ibu desa X.
Anton pun melangkah dengan pasti menuju ke kumpulan ibu-ibu itu di depan gerobak kang sayur tepatnya depan rumah Linda. Ibu-ibu itu cukup takut melihat wajah Anton yang berubah seperti singa lapar yang akan siap memakan mangsanya.
"Asal ibu-ibu tahu bahwa gosip itu tidak benar adanya dan saya mohon jangan buat gosip aneh-aneh di desa kita karena jika yang ibu-ibu tuduhkan tidak benar maka jatuhnya fitnah dan itu dosa besar. Saya dan Linda hanya berteman. Dia wanita bersuami yang sangat menjaga marwahnya sebagai seorang istri. Apa ibu-ibu pernah melihat saya berduaan dengan Linda di dalam rumahnya? Tentu tidak pernah kan, karena kita selalu berbincang sejenak di teras dan itupun atas perintah Umi saya untuk mengantar makanan buat Linda. Jadi cukup sampai di sini dan saya tidak mau lagi ke depan terdengar kembali tuduhan wanita penggoda dan lain sebagainya kepada Linda. Sebagai penduduk lama, kita wajib memberi kenyamanan dan keamanan bagi penduduk baru. Benar kan?" tutur Anton dengan menggebu dan tegas.
"Iya...iya Mas Anton. Maafkan kami" ucap ibu A tergagap.
"Ya sudah jika selesai berbelanja silahkan langsung bubar dan pulang ke rumah masing-masing" ucap Anton.
Linda yang sejak awal ibu-ibu itu memfitnah bahkan menuduh yang bukan-bukan kepadanya, ia hanya bisa tentunduk diam. Ia merasa diam lebih baik daripada menjelaskan karena tidak akan ada orang yang percaya dengan ucapannya. Linda yang telah selesai berbelanja maka bergegas kembali pulang ke rumah untuk segera masak dan ia langsung pergi karena tidak mau memperkeruh suasana.
Kegiatan Linda setiap hari kecuali akhir pekan adalah pagi mengajar di sekolah dasar desa X dan sore hari mengajar anak-anak mengaji di mushola bersama Umi Aisyah. Anak-anak sekolah dasar desa X ada beberapa wali murid sejak kehadiran Linda sangat menyukainya karena putra putri mereka makin pintar matematika dan bahasa Inggris dasar padahal orang tuanya hanya sebagai petani biasa terkadang banyak dari mereka yang masih buta huruf apalagi tentang bahasa asing sungguh mereka sangat tidak paham.
Akan tetapi sebagai orang tua, mereka sangat bangga karena putra putrinya jauh lebih maju sejak dibimbing oleh Linda di sekolah. Namun ada juga yang tak suka karena kehadiran Linda yang masih abu-abu hanya awalnya saja memberi manfaat pada penduduk desa X karena ada maksud tersembunyi. Tetapi Linda tak mau ambil pusing akan hal tersebut. Ia ingin mengabdikan dirinya untuk desa ini kelak bersama sang anak. Dirinya berusaha tabah akan cobaan hidup yang kelak menantinya dan buah hatinya.
Setiap satu bulan sekali, Linda rutin memeriksakan kondisi jabang bayinya pada dokter Rika. Ia pun rajin olah raga pagi yang ringan serta berjalan kaki baik saat hendak mengajar di sekolah maupun mushola desa X karena dirinya ingin melahirkan secara normal. Jika cesar maka cukup susah di desa X karena tak ada rumah sakit di sana. Dirinya harus ke kota besar baru menemukan rumah sakit dan fasilitas yang memadai guna operasi cesar dan yang pasti biayanya tidak murah.
Ia selalu melantunkan doa bahkan memberi pegajaran-pengajaran yang baik pada putranya sejak dalam kandungan agar membantu Bundanya ini dalam kemudahan untuk melahirkan secara normal dan segala urusan lainnya di desa X.
🍁🍁🍁
Jakarta
Hoek...Hoek...Hoek...
"Kamu kenapa Adrian?" ucap Nyonya Tiara, ibunda Adrian sembari mengusap tengkuk sang putra di kamar mandi tengah terduduk lemas akibat muntah hebat di pagi hari.