NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:146.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 11

Berryl mengabaikan ponsel nya yang sudah bergetar sejak tadi malam. Melihat nama Ibnu dan Kanaya yang terus-terusan menelfon membuatnya semakin muak. Wanita itu menonaktifkan ponselnya kemudian menyimpannya ke dalam tas.

Berryl menuju ke dapur milik Renata , dapur yang di penuhi dengan atribut berwarna ungu. Cat tembok, meja makan, cangkir, piring, sendok bahkan seluruh pancinya pun juga bewarna ungu.

Wanita bertubuh besar itu meletakkan ujung jari telunjuknya di dinding dapur dan mengusap pelan. "Gila, debu aja gak ada. Beda banget sama di rumah Mas Ibnu, kalau aku gak bersihkan sehari aja ... debunya udah kayak gurun sahara."

Berryl membuka kulkas, matanya tertuju pada sebuah wortel, bakso dan kol. Wanita itu segera mengambil ke tiga bahan, memotong dan segera mencuci dengan air bersih.

Berryl dengan semangat menumis semua bahan, menabur tiga sendok makan garam dan dua sendok makan kaldu jamur. "Hmm harumnya enak."

Berryl menumis semua bahan tersebut dalam lima menit kemudian menyajikannya di atas meja makan. Wanita tersenyum puas dengan hasil masakannya.

"Widih! masak apaan, mbak? Harumnya seger bener." ucap Amella di ambang pintu dapur dengan setelan olahraga yang sudah basah di tubuhnya.

"Tumisan sayur aja nih, gak tau juga apa nama makanannya ha ... ha ... Dari mana kamu? Basah kuyup begitu," tanya Berryl.

"Biasa ... joging, mbak." Amella menyeka keringatnya yang bercucuran.

"Besok kalau mau joging, ajak mbak ya, Mell. Kamu gak kerja?" tanya Berryl memastikan.

Amella mengangguk paham. "Kerja kok, Mbak. Selesai mandi ntar langsung berangkat."

"Ya sudah, kamu mandi saja dulu gih. Abis itu sarapan, baru berangkat kerja." saran Berryl.

"Sip oke, mbak ku!" sahut Amella semangat.

Berryl mengulas senyum tipis melihat respon gadis dengan setelan olahraga itu. Melihat pakaian olahraga yang dikenakan Amella, membuat Berryl kembali mengingat kenangan buruk di ruangan olahraga saat dia masih duduk di bangku SMA dulu.

Saat itu Berryl tengah beristirahat sendirian di ruang olahraga saat semua teman sekelasnya sudah pergi ke ruang ganti pakaian. Tiba-tiba saja ada tiga siswi yang masuk ke ruangan olahraga dan menendang kakinya saat Berryl yang sedang berbaring di lantai.

Berryl meringis kesakitan sambil menatap tiga siswi bertubuh besar yang menatap tajam dirinya. Berryl lekas berdiri, akan tetapi belum sempat Berryl berdiri, gadis itu di dorong hingga terjatuh.

Berryl merasakan perih di kedua sikunya. "Kalian kenapa merundung ku seperti ini?"

"Nye ... nyee ... nyeee! Cewek burik kayak lo tuh emang gak pernah nyadar ya!" cibir gadis dengan nama Alisa di bajunya. Alisa menoyor kasar kepala Berryl.

Melihat Berryl yang bertubuh mungil kala itu, membuat tiga siswi itu semakin menunjukkan taringnya.

"Berani banget ya muncung lo itu ngatain kita kita gendut gak berguna? lo yang gak berguna! Dasar kerempeng! Ketiup kipas angin juga udah melayang lo! Dasar ... Cupu ....!" ejek siswi yang bernama Sarah, tangannya menjambak kasar rambut Berryl.

"Makanya, punya mulut tuh buat makan! Bukan buat menghina orang lain! biar ada isi badan lo ...! dan gue ingetin ya sama lo, jauhin Kanaya! Cewek culun kayak lo itu gak pantes temenan sama dia. Mana gak tau diri pula sok sokan mau rebut pacarnya Kanaya. Dasar ga...tel!" hina siswi yang bernama Risma.

"Hah? Kapan aku beg-, awh!" jerit Berryl saat ketiga siswi itu menendang tubuh kurusnya secara bergantian.

Berryl hanya bisa menerima tendangan mereka tanpa sedikitpun melakukan perlawanan. Melakukan perlawanan pun percuma, baginya seorang gadis dengan tubuh mungil melawan tiga gadis bertubuh besar, sangat tidak masuk akal.

"Pagi-pagi udah melamun aja lo, Ryl!" Renata menepuk pundak sahabatnya yang seketika membuyarkan lamunan Berryl.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Berryl, Renata dan Amella sudah duduk rapi di meja makan dengan masing-masing piring dan sendok di depan mereka.

Renata dengan semangat menyendok dua centong nasi ke atas piringnya. "Tiga tahun gue kenal lo, Ryl. Baru kali ini bakal cicip masakan lo. Mana warnanya seger banget di lihat."

Berryl hanya tersenyum dan lekas menyajikan makanan di piringnya. Mereka bertiga kompak membaca doa bersama, dan segera menyuap sesendok makanan buatan Berryl. Namun baru suapan pertama, ketiganya saling beradu pandang, kemudian segera memuntahkan makanan itu dari mulut mereka.

Rasa asin yang kelat melekat pada lidah mereka bertiga. Amella cukup lama terdiam, gadis itu nyaris pingsan.

"Parah lo, Ryl. Lo lihat tuh, roh nya Amella udah terbang- terbang di atas kepalanya." Renata mengejek adiknya yang nyaris saja pindah alam.

Tubuh Berryl dan Renata berguncang, mereka tertawa terbahak-bahak. Amella pun akhirnya ikut tertawa.

Setelah berkumur, Amella pun pamit pergi bekerja. Baru saja gadis cantik itu keluar, tak berselang lama Calix sudah datang berkunjung dengan sekeranjang buah di tangannya dan lekas menuju ke dapur.

"Morning ladies! Arrgh mata ku silau!" Calix segera memakai kaca mata hitamnya. Sepertinya pria itu tidak tahan melihat warna dapur Renata.

Pria itu meletakkan sekeranjang buah di atas meja makan. Melihat sekeranjang buah segar, Renata langsung menyambar sebuah apel dan mengunyahnya. Tenggorokan gadis cantik itu seketika merasa lega.

Calix memicingkan matanya saat melihat nasi dan tumisan sayur di atas meja makan. "Ulah siapa ini?"

Renata mengerucutkan bibirnya pada Berryl, seolah menjawab pertanyaan Calix dengan ujung bibirnya yang meruncing.

"Aku udah bilang kan, gak boleh sarapan nasi," peringat Calix.

"Tapi kan hanya sedikit," sahut Berryl pelan.

"No ...! Kamu mau balas dendam kan?" tanya Calix yang membuat Berryl mengangguk lemah.

"Mulai sekarang cukup dengarin omonganku, arraseo?" ujar Calix yang membuat Berryl dan Renata tertawa.

"Lo kenapa tiba-tiba arraseo arraseoan segala sih kocak! berasa lagi di negeri gingseng!" Renata terkekeh.

"Gue cuma ngikutin yang lagi viral di aplikasi toktok doang!" jawab Calix santai.

"Bodo ah! Gue mau mandi dulu!" Renata meninggalkan Calix berduaan dengan Berryl.

Sepeninggalan Renata, suasana tiba-tiba mendadak canggung. Berryl mendadak jadi pendiam seperti biasanya. Calix paham, bahwa Berryl sepertinya masih merasa minder akan dirinya jika sedang berhadapan dengan orang-orang baru di sekitarnya.

"Ini buatan siapa?" tanya Calix memecahkan suasana. Padahal tadi Renata sudah menjawab pertanyaan nya.

"Aku. Rasanya aneh!" jawab Berryl.

Calix tersenyum tipis, tangannya lekas mengambil piring dan menyendok secentong nasi beserta menu masakan Berryl.

"Aku bilang rasanya aneh, kamu mau ngapain?" tanya Berryl panik saat Calix akan menyuap sesendok nasi dengan menu buatanya.

Calix mengabaikan peringatan dari Berryl dan menyuap satu sendok full ke mulutnya. Sementara Berryl sudah menutup matanya dengan kedua tangannya yang gempal. Dia tak berani menyaksikan reaksi Calix yang pasti akan berkicau seperti burung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Renata baru saja selesai berdandan. Setelah memastikan pakaiannya sudah rapih, gadis itu segera keluar dari kamarnya menuju ke dapur. Dia sangat penasaran apa yang sedang di kerjakan sahabatnya dan Calix.

Sesampainya di dapur, Renata hanya melongo melihat Calix menghabiskan semangkok masakan Berryl. Tiba-tiba saja gadis itu merasakan asin lagi pada tenggorokannya, tampaknya Renata masih trauma dengan masakan Berryl.

"Gak kebas lidah lo?" tanya Renata sambil menarik kursi di samping Berryl.

"Kenapa? Ini enak," jawab Calix cuek.

Renata menggelengkan kepalanya. "Bucin ... bucin ...!"

"Sembarangan lo kalau ngomong." Berryl menggeplak lengan Renata.

Sementara Calix diam-diam tersenyum melihat Berryl.

"Oh iya, Ren. Lo ingat kasus pembullyan gue tiga bulan yang lalu? Tragedi mengkudu." tanya Berryl.

Renata mengangguk cepat. "Kenapa memangnya?"

"Bisa gak ya lo selidiki itu? Soalnya gue merasa benar-benar janggal. Mereka itu memperlakukan gue seolah gue itu pernah berbuat jahat sama orang lain. Sementara gue gak pernah loh seperti yang mereka katakan. Lo cari alamatnya terus gali info dari mereka bertiga," pinta Berryl.

"Gue mau cari alamatnya di mana sista? Gue di kantor itu cuma cleaning service, di pandang sebelah mata," cicit Renata.

"Temui Pak Handoko, sampaikan pada beliau kalau gue memerlukan bantuan beliau." saran Berryl.

"Hah? Pak Handoko? Apa hubungannya sama beliau? Terus, emang bakalan di bantu?" tanya Renata keheranan.

"Ya pasti di bantu lah, kalau enggak ... bisa tamat riwayat karirnya," sahut Calix yang membuat Renata semakin kebingungan.

Kening Berryl otomatis berkerut saat mendengar jawaban Calix yang tak terduga.

"Okey okey, gini ... pokoknya gue cuma perlu sampaikan pada pak Handoko kalau lo butuh bantuan beliau dan gue tinggal jelasin aja ke beliau apa yang lo butuh kan sekarang? Gitu kan?" Renata menatap manik Berryl.

"Pinteeer~" puji Berryl.

"Terus, ada lagi nih ...!" Berryl melipat bibirnya.

"Ape lagi buk, elahh!" desis Renata.

Berryl menceritakan pada Renata tentang pembullyan yang pernah di alaminya di ruang olahraga sekolah. Renata sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya, gadis itu benar-benar tak menyangka sahabatnya pernah mengalami kejadian sadis seperti itu. Calix yang ikut mendengarnya pun tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya.

Kanaya brengsek! Sudah lama kita tidak bertemu, lihat saja... kau akan benar-benar hancur kali ini. maki Calix dalam hati.

Berryl meminta Renata untuk mencari info dari Alisa, Sarah dan Risma. Karena dia merasa sudah melewatkan banyak hal.

"Gue mau cari dimana itu tiga bocah sesat? Gue gak punya akses di sekolah lo, Ryl." Renata menjelaskan kendalanya.

"Urusan pembullyan di sekolah serahin ke gue, gue yang bakal cari tau semua itu." sela Calix dengan rahang yang mengeras.

*

*

*

1
Nendah Wenda
bener bener jahat banget Kanaya biar di penjara
Kikan Dwi
🌹🌹 untuk Berryl 🥰
Kikan Dwi
wah wah jgn sampai deh Berryl kena lg
Kikan Dwi
cuma karena itu,
Kikan Dwi
senjata makan tuan 😝
Kikan Dwi
ngaca woy
Kikan Dwi
makanya nanya langsung biar gk penasaran
Kikan Dwi
malu loh
Kikan Dwi
harusnya jangan Anjing itu terlalu mendingan, yg lebih ngeri lagi kak
Kikan Dwi
biarpun janda tp aku janda terhormat, dari pada anda jalang diskonan
Kikan Dwi
🤭ayo balikin
Atha Diyuta
mluncur 3 iklan smngt ka
Atha Diyuta
dengki dah hatimu emang busuk
Atha Diyuta
hadeeeeh gda hal yang harus diiriin dari kamu
Atha Diyuta
lanjutkan
anjurna
Sakit jiwa Kanaya. Semoga cepat-cepat menempati tempat yang seharusnya, deh.

/Rose//Rose/ untuk Kakak.
Dae_Hwa: Terimakasih mawarnya kakak 🧡
total 1 replies
anjurna
Wah, hilang sudah muka mu Nay. Nggak akan ada lagi kata reuni di hidup mu.
anjurna
Orang kalau pikiran positifnya sudah lenyap, ya begini. Sebaik apa pun tindakan seseorang selalu aja salah.
Dae_Hwa: betul, emang dasarnya busuk hati
total 1 replies
anjurna
Saat tidak ada lagi yang dapat dibanggakan, jadinya begini. Kenapa membanggakan, membanggakan Ibnu coba😒😒😒
Dae_Hwa: mau bikin berryl sakit hati, tp udah gak mempan😭
total 1 replies
Tien PL
tor,tidaaaaak!
Dae_Hwa: iya aja lah 😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!