NovelToon NovelToon
PENJARA CINTA Untuk STELLA

PENJARA CINTA Untuk STELLA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Badboy / Cintamanis
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: rini sya

Stella ditalak sang Suami, usai mereka melakukan malam pertama. Ketidakpercayaan sang suami membuat sang ayah murka dan mengusirnya dari rumah.

Stella terpuruk. Lalu, datanglah seorang pria penolong yang rela menerima kelebihan dan kekurangannya. Namun sang pria ternyata juga pemaksa.


Mungkinkah Stella mau kembali bersama sang mantan? Ataukah dia akan memilih hidup bersama pria yang selama ini menunggu cintanya?

Simak kisah rumit kehidupan Stella dalam PENJARA CINTA untuk STELLA, Happy reading😍😍😍 jangan lupa like, share n komennya ya.... semoga suka😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rini sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji Hati Stella

Malam semakin larut. Udara terasa semakin dingin. Terlebih hujan turun dengan derasnya. Mengguyur tubuh wanita ayu yang penuh luka. Posisi wanita ini masih sama. Masih berada di pinggir jalan, tempat pertama kali sang ayah membuangnya.

Pelan namun pasti Stella membuka matanya. Menciutkan pandangannya. Terlihat gelap, semua gelap.

"Apakah aku sudah mati?" gumamanya bertanya pada pikirannya sendiri.

Stella merasakan tubuhnya seperti dihujam benda tajam. Air hujan yang menyerangnya serasa seperti itu. Sakit, ya hanya rasa sakit yang diterjemahkan oleh otaknya.

Wanita ini terlihat masih menimang-nimang apa yang ia rasakan. Ia juga berusaha mengingat kembali kejadian yang menyebabkan ia berada ditempat ini. Di tempat di mana sang ayah melemparnya.

"Di mana aku? kenapa gelap sekali? apakah ini neraka?" Stella kembali berusaha mengingat.

"Oh, benar ... sekarang aku udah di neraka." wanita ini tersenyum kecut.

"Lebih baiklah, dari pada di dunia! Cuma jadi bulan-bulanan mereka," gumamnya lagi.

Dunia? Hah Dunia? Ada apa dengan dunia? Seketika otak Stella bertanya tentang dunia. Di neraka mana ada air, terlebih air hujan. Berarti dia masih di dunia. Di tempat di mana ia diperlakukan tak adil. Lalu? Mengapa dan bagaimana ia bisa berada di tempat ini. Kepalanya terasa amat sangat sakit. Rasanya seperti habis dihantam benda berat.

Sedetik kemudian ia pun ingat. Wanita ini termenung. Kejadian yang mengantarkannya ke tempat gelap ini, adalah kejadian terkonyol dan membingungkan baginya. Akibat kejadian tak masuk akal itu, ia harus melewati masa paling menyakitkan dalam hidupnya.

"Zein," gumamnya. Ingatan Stella tertuju pada satu nama. Nama yang menciptakan neraka baginya.

Semua berawal dari tuduhan pria jahat itu. Yang menuduhnya berbohong. Yang menganggapnya sudah tak suci. Sebuah bercak darah yang menjadi keyakinan pria itu, bahwa tanpa memiliki itu, berarti dia sudah tak suci lagi. Ya bercak darah itu. Bercak darah yang diinginkan pria itu, tidak ada. ia tidak memilikinya.

"Kamu jahat Zein, aku bersumpah tak akan pernah memaafkanmu!" teriak Stella dalam hati.

Stella menangis. Mengucapkan sumpah serapahnya dalam hati. Untuk pria itu. Pria yang pernah ia cintai. Pria yang pernah ia impikan bisa membuatnya bahagia. Namun, takdir berkata lain. Pola pikir kolot sang pria telah mengubah segalanya. Tolak ukir berupa setetes darah menjadi sebuah ukuran sebuah ikatan suci pernikahan. Stella menyesal sangat sangat menyesal.

Seandainya ia tahu bahwa pemikiran Zein sedangkal itu. Mungkin ia akan memilih mundur sebelum pernikahan ini terjadi. Namun ia juga tak tahu kenapa miliknya tak megeluarkan darah. Hanya meninggalkan rasa perih dan ngilu saja. Mungkinkah itu bukan pertanda bahwa dia masih perawan. Lalu, yang masih perawan itu yang seperti apa? Stella masih belum bisa memahami ini.

Dunia? tentang Dunia sekarang. Untuk meyakinkan pemikirannya, apakah sekarang ia berada di dunia atau neraka seperti yang ia pikirkan. Stella pun membuka kembali matanya. Melihat keadaan di sekitar. Masih gelap, seperti ketika pertama kali ia membuka mata. Digerakannya jari jemari letiknya. Seperti memegang rumput, tanah basah dan entahlah. Stella tak mampu menerjemahkan di mana ia berada. Sebab, ketika sang ayah melemparmya dia pun dalam keadaan tak sadarkan diri.

Hujan semakin deras. Menghujam tubuh Stella tanpa ampun. Wanita ini kembali merasakan sakit dan perih. Entah daerah mana saja yang perih. Tangan, lengan, kaki, punggung bahkan wajah semua terasa perih. Wanita ini juga kedinginan, ia menggigil.

Bukan tak ingin beranjak dari tempat ini tetapi, Stella memang tak sanggup mengangkat raganya. Semua serasa berat. Sangat-sangat berat. Jangankan untuk bergerak, berbicara pun ia tak sanggup.

Untuk melindungi tubuhnya, Stella hanya bisa memejamkan mata. Melupakan sejenak rasa sakit yang menderanya. Meskipun tak bisa.

Tuduhan menyakitkan itu kembali menghampiri ingatan Stella. Tuduhan menyakitkan yang menyebabkan ayahnya murka dan menyiksa serta membuangnya bak sampah. Bagaimana ia bisa melupakan ini? Ia diperlakukan seperti binatang. Diperlakukan seperti seorang kriminal. Dihakimi, tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.

"Aku bukan anakmu lagi Jovan! kamu dengar! aku bukan anakmu lagi! sampai matipun aku tak akan pernah menginjakkan kakiku di rumahmu. Kamu telah membuangku! Menyiksaku tanpa ampun! mulai sekarang namaku bukan Stella Gunawan. Hanya Stella saja, aku tak sudi memakai namamu, dasar pria jahat!' teriak Stella dalam hati.

Kebencian berkobar sempurna di hati Stella. Untuk sang mantan suami dan juga sang ayah. Stella bersumpah tak akan memaafkan mereka, orang-orang yang telah membuatnya melewati masa mengerikan seperti ini. Meskipun mereka mencari dan meminta pengampunan darinya, Stella berjanji tak akan pernah bergeming. Tak akan meluluhkan hatinya meskipun orang-orang itu bersujud di kakinya. Stella telah menutup pintu maaf untuk dua orang yang telah menghancurkan jiwanya.

***

Lain Stella lain pula Zein. Pria ini terlihat termenung di apartemen mewahnya. Ia malas melakukan apapun. Semangatnya untuk hidup serasa pudar. Yang ia lakukan saat ini hanyalah melamun dan menyesali pernikahan yang pernah terjadi antara dirinya dan Stella.

Kesalahannya adalah terlalu percaya pada wanita yang sangat ia cintai dulu. Harusnya, sebelum ia memutuskan untuk melamar wanita itu, ia harus mencari tahu dulu siapa-siapa pria yang pernah menjalin hubungan dengannya. Entahlah, hanya penyesalan yang saat ini Zein.

Zein tahu, meskipun saat ini Stella sudah bukan tanggung jawabnya lagi. Ia tetap penasaran dengan pria yang mendahuluinya. Tanpa ragu, Zein pun meminta sang asisten untuk mencari tahu siapa saja pria yang pernah berhubungan dengan Stella.

"Kamu cari tahu siapa saja pria yang pernah berhubungan dengan istriku!" perintah Zein pada sang asisten.

"Baik," jawab Rehan.

Zein menenguk wine yang ada di tangannya. Kemudian ia pun melanjutkan permintaannya.

"Seret mereka di hadapanku kalau sudah ketemu. Aku ingin menghajar wajah pria yang mendahuluiku!" ucap Zein lagi.

Rehan mengerutkan kening. Jujur ia masih belum bisa memahami apa yang di maksud sang majikan.

"Apa Dayat sudah melakukan tugasnya?" tanya Zein lagi.

"Sudah, Bos. Surat pembatalan pernikahannya mungkin akan keluar besok," jawab Rehan.

Zein menatap sekilas. Jika boleh jujur, pria ini juga merasakan sakit. Ia tak menyangka bahwa pernikahan yang ia impikan akan berakhir seperti ini.

"Apakah Bos sudah memikirkan keputusan ini dengan baik?" tanya Rehan memastikan.

"Tidak ada yang perlu dipertimbangkan," jawab Zein singkat.

"Ini sangat ekstrim menurutku Bos. Harusnya Bos bisa menunggu satu atau dua bulan. Jika langsung membatalkan pernikahan seperti ini, apa kata dunia Bos. Maaf saya hanya kasihan pada nona," ucap Rehan menyuarakan isi hatinya.

"Itu adalah hukuman yang pantas untuk seorang pembohong sepertinya," balas Zein.

"Pembohong seperti apa yang Bos maksud? Sejauh aku mengenalnya, nona tak pernah berbohong, Bos," tambah Rehan.

"Makanya menikah dulu, baru nanti kamu paham apa yang aku maksud." Zein kembali meneguk minuman beralkohol yang ia pegang.

Aku ini duda, bos. Apakah anda lupa, gerutu Rehan dalam hati. Namun pria ini tak ingin berdebat tentang statusnya. Hanya saja baginya, bosnya ini sungguh terlalu, sampai melupakan statusnya.

"Sungguh aku tak paham Bos." Rehan menatap sang big bos penuh tanda tanya.

"Sudahlah, tak perlu kamu pikirkan. Lakukan saja apa yang ku perintahkan. Jangan beri tahu apapun masalah ini pada mama dan papa, biar aku sendiri nanti yang jelaskan ke mereka. Mengapa ini terjadi. mengerti!" ucap Zein lagi. Rehan hanya mengiyakan.

"Kamu boleh pulang!" Zein menaruh gelasnya di meja, kemudian ia pun melangkah masuk ke kamar dan meninggalkan sang asisten sendiri.

Kini pria pendiam itu tengah melewati masa paling menyakitkan dalam hidupnya. Ia merasa penghianatan yang dilakukan Stella padanya sungguh sangat menyakitkan. Zein bersumpah, jika ia bisa menemukan pria yang mendahuluinya, ia pasti akan menghabisi pria tersebut.

Bersambung .....

1
Susi Anah
semoga langgeng kehidupan stela dan Juan dan dilancarkan dalam persalinannya dan semoga juga Zein sadar dgn apa yg sudah ia perbuat dengan stela
Miaa Gintingg
sekali-kali jadi perempuan itu yang realistis dong,jangan cuma ngandalin perasaan,kata hati,mengatasnamakan cinta tanpa memikirkan baik buruk kedepannya,pikir sj pake logika gmn kedpnnya andai vita bersatu dgn zein yg notabene ayah kandung berliana,ponakan tersauang vita,canggung gk sihh🤦🏻🤦🏻
Dahlia Dwi Aisyah
eror apa ya?
Miaa Gintingg
pergi sj ste,bawa berliana,biar juan tau hatinya milik siapa
Yudith Nuke Rosmawati
Buruk
Cherry🍒
tenang aja re yang bikin. Mereka akur nantinya anak stella
Camelia Indo
stop bacanya, makin nggak masuk akal..
Camelia Indo
cewek goblogghhhh Bu n tolol authornya juga
saya cantikkj
bingung eyke 😄
Yulia Derayu: tulisan e ga genah
total 1 replies
Mita Karolina
Wanita berprinsip
Kekey Azka
ok
Mia
waduhh Vita jgn kepoin Zein terusss... kasian Louis lohh yg udah tuluss cintanyaa..
Mia
keren ste.. sudah mengikhlaskan semua yg telah terjadii
Amalia Khaer
apa hamil? klo beneran hamil, tokcer bnget kecebongnya Zein
Amalia Khaer
benar2 bukan Manusia
Amalia Khaer
jahatnya. seenaknya menghakimi sndiri. tanpa harus tau alasan yg sbenarnya. pdhal dia seorg Ayah loh. knpa tdk beri waktu untk Stella menenangkn diri?? apa mereka buta tdk melihat betapa tertekannya Stella. bener2 mantan mantu dan mantan mertua cuma bisa mengandlkan emosi sja. semoga cpt bahagia Stell. keluar gih dri keluarga toxicmu itu.
Amalia Khaer
terlalu mengandalkan emosi. akhirnya keputusannya pun tanpa perlu berpikir jernih. huufft.. msih awal sdh bkin gedek.
halooo Thor. ini yg pertama kali aq mampir di novelmu.
Eka Uderayana
terimakasih author 🙏.. setangkai mawar untuk mu 🌹
Eka Uderayana
terimakasih author 🙏... ceritanya keren, seru banget...top abis 👍... setangkai bunga mawar untuk mu 🌹... semangat terus dalam berkarya 💪🥰
Eka Uderayana
semangat terus dalam berkarya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!