Bunga Ditengah Badai

Bunga Ditengah Badai

Bab 1 : Pertunangan

Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!

Ethan Maverick, setelah sekian lama dia pergi, kini dia kembali untuk mengesahkan dirinya sebagai seorang Duke di wilayah Barat, kota Alastar. Ethan tersenyum puas akan pencapaiannya saat itu, menjabat sebagai seorang perwira, ditambah lagi ada seorang wanita yang menunggunya kembali untuk bertunangan.

Saat menunggang kuda melintasi jalan yang jauh, Ethan menuju mansion megah yang menjadi simbol kekuasaanya. Matanya sibuk mencari sosok wanita itu, kemudian mata itu terpaku pada satu titik manis yang dia cari. Nyxoria Graciella. Wanita yang sangat ia cintai lebih dari apa yang dia punya saat ini. Tanpa sadar dia turun dari kuda itu dan berlari ke arah wanita tersebut.

"Nyxie!" panggilnya,nama panggilan yang dia berikan pada wanita kesayangannya itu.

Wanita itu tersenyum manis dan menjawabnya."Ya!" Ethan memeluk Nyxoria tepat didepan semua orang. Beberapa orang terkesima melihat pasangan itu.

"Aku jadi rindu istriku" ucap salah satu dari mereka.

"Ehem!!" Duchess Amor, ibu dari Duke Ethan berdeham karena tak nyaman pada situasi itu.

Ethan hanya tertawa dan mengabaikan semuanya, "Aku sudah kembali, Nyxie." ucapnya pelan.

"Ya, kau telah kembali dengan membanggakan, kau hebat, Duke Ethan." jawabnya yang masih tersenyum manis. Nyonya Amor hanya bisa menghela nafas panjang melihat sepasang kekasih itu.

Malam pun tiba, Nyonya Amor mengundang Nyxoria dan keluarganya makan malam bersama. "Selamat datang, Tuan dan Nyonya.." pelayan menyambutnya dengan penuh hormat. Membawa mereka menuju ke aula perjamuan yang disiapkan. Nyxoria terus berjalan anggun sambil tersenyum melihat persiapan itu.

Dia menebak persiapan itu ditangani oleh Duke itu sendiri. 'Banyak sekali waktunya untuk melakukan hal seperti ini?' Nyxoria tertawa kecil, menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Ayah dan Ibu memandangnya dengan tatapan heran, mereka berpikir persiapan siapa ini?

Hanya persiapan Duke Ethan yang sedikit berbeda, mana ada dekorasi permen yang dipajang didinding sepanjang perjalanan menuju aula perjamuan? Duke Ethan memiliki selera yang unik.

Mereka tiba diaula perjamuan itu, namun hal yang mengejutkan terjadi. Aula itu dihias dengan sangat indah dan sempurna, disana tertulis. Pertunangan. Kedua matanya meluas, dia akhirnya menyadari hal yang tidak ia pikirkan sebelumnya.

Permen yang didinding tadi harusnya menjadi suatu petunjuk baginya. Permen ialah tanda untuk mereka bertunangan. Duke Ethan memintanya menunggu sambil memberinya permen sebagai janjinya untuk segera kembali dulu. Kini permen itu menjadi bukti, Duke Ethan menepati janjinya.

Nyxoria menutup mulutnya dengan kedua tangan, dia merasa sedikit terharu dan sedikit malu karena tidak menduga hal tersebut. Acara makan malam keluarga itu menjadi acara pertunangannya.

"Apa sekarang aku yang harus menunggumu?" tanya Duke Ethan, dia tersenyum lembut, senyum itulah yang paling Nyxoria suka.

"Tidak, aku tidak akan membuatmu menunggu, ayo kita bertunangan.." jawab Nyxoria. Mereka bertukar cincin didepan semua orang yang datang. Setelah bertukar cincin, Ethan kembali sibuk menyapa tamu yang datang dari wilayah lainnya.

Ayah dan Ibu terlihat canggung karena tidak menduga hal ini juga sebelumnya, dia merasa seperti dipojokkan sebagai keluarganya, tapi semua rasa canggung yang ada harus ditekan jauh demi melihat anaknya bahagia, lagipun, pertunangan ini telah lama direncanakan, jadi tidak heran, jika ini akan terjadi sekarang.

Nyonya Amor menghampiri ayah ibu. "Selamat dengan gelar baru kalian, calon mertua seorang Duke wilayah Barat, Kota Alastar. Sangat menguntungkan bukan?" ucapnya dingin. Menatap mereka dari atas hingga ke bawah. Ayah dan Ibu hanya berpandangan.

Kembali ke Ethan, dia merangkul pinggang ramping Nyxoria dengan sangat posesif. Seakan tidak ingin melepaskannya pergi walau hanya sebentar. Ethan terlihat serius berbincang. "Aku harap kerjasama kita akan terus terjalin.." ucap Ethan serius. "Ya, tentu." jawabnya.

Nyxoria hanya bisa memasang wajah manis didepan mereka, tapi didalam hatinya dia merasa sangat tidak nyaman dengan situasi yang dia hadapi itu, saat ini dia membutuhkan udara segar yang nyaman.

Ethan menyadari ketidaknyamanan itu, dia menarik diri lalu membawa Nyxoria menjauh. Tangan besar itu menggenggam erat tangan Nyxoria yang lebih kecil darinya itu. Hangat dan nyaman. "Duke Ethan, mau kemana kita?" tanya Nyxoria.

Pria itu menghentikan langkah kakinya secara tiba tiba hingga Nyxoria menabrak punggung gagah itu tanpa bisa menghindarinya. Duk! Suara kepala menabrak punggung Duke. "Duh! Kebiasaan, berhenti begitu.." keluh Nyxoria. Dia mengusap kepalanya tadi, lalu kembali memandang Duke Ethan yang masih diam.

"Apa..?" tanya Nyxoria. Dia khawatir. "Apa punggung kamu sakit, Duke?" tanya Nyxoria lagi. Dia menatap punggung itu dengan tatapan khawatir, Ethan hanya bisa menghela nafas berat dan berbalik menghadap Nyxoria. "Hentikan itu.." ucapnya pelan.

"Hentikan?" tanya Nyxoria bingung. "Hmm, ayolah Nyxie.. kita tidak begini sebelumnya, kita bebas dan kita tidak asing!" ucapnya. Suaranya terdengar seperti seorang yang sedang frustasi.

"Tapi..sekarang kita sudah dewasa, kamu juga sudah menjadi seorang Duke. Untuk menjaga kehormatanmu, aku harus bisa menjaga sikap dan juga tingkah lakuku. Semua demi menjadi seorang yang layak untukmu. Duchess mu." jawab Nyxoria tenang.

"Apa pentingnya itu? Aku menjadi Duke juga karena kamu, demi membahagiakan kamu, aku.. tidak ingin kamu hidup sengsara, tapi.. aku tidak mau gelarku ini membuat kamu terbebani, katakan padaku jika ini membuatmu kepikiran, aku akan membatalkannya, membatalkan gelarku.. demi kamu." ucapnya lagi.

"Wah gila! Apa sih isi pikiranmu itu? Bisa bisanya..! Ah.. maksudku, tidak.. maafkan ucapanku." Nyxoria terlihat gelagapan. Dia tidak bermaksud mengatai seorang Duke dengan tidak sopan.

"Pffttt!" Duke Ethan menahan tawa. Kemudian dia tertawa lepas melihat Nyxoria gelagapan. "Hahaha" tawanya.

Melihat Ethan tertawa lepas, Nyxoria ikutan tertawa juga, menutup sebagian mulutnya. Tertawa dengan anggun. Dia tetap menjaga sikapnya sebagai calon Duchess. Ethan berhenti tertawa, dia menatapnya dengan tatapan yang dalam. Menarik Nyxoria dekat dalam dekapannya.

"Kau tau.. aku menginginkanmu, terlepas dari semua ini nanti, aku mohon bersikaplah seperti biasanya lagi, aku mencintaimu.. Nyxie ku." ucap Ethan mengecup kening Nyxoria.

Nyxoria mengedipkan beberapa kali matanya, pria yang dulunya polos telah tumbuh menjadi pria yang sejati. Dia membalas ucapan Ethan dengan tenang. "Aku juga mencintaimu, Ethan.." jawabnya. "Sangat mencintaimu.." ucapnya lagi dan membalas pelukan Ethan yang hangat.

Malam itu berakhir dengan indah, Nyxoria berbaring diatas kasur, menatap cincin permata itu terus, dia tersenyum senyum sendiri dikamarnya. Memikirkan Ethan yang semakin cinta padanya. 'Bagaimana ini, aku juga semakin cinta padanya..' ucapnya didalam hati. Bayangan wajah tampan Ethan menghiasinya, Nyxoria berguling guling sambil memeluk bantalnya diatas kasur.

'Oh tidak, apa aku berhak bahagia seperti ini? Aku benar benar wanita serakah! Tenangkan dirimu, ayo bersikap layaknya seorang Duchess!' monolognya, Nyxoria berdiri dan menghadap ke arah cermin, dia melihat dirinya dipantulan cermin. Cantik dan juga mempesona, dia selalu bersyukur akan berkah itu.

Lekukan tubuhnya yang indah, Nyxoria terbayangkan sesuatu yang membuatnya malu sendiri. Pantulan cermin tadi. Ada Ethan dibelakang sambil memeluk dirinya dengan hangat dan posesif, dia menutup wajahnya dan menghempaskan dirinya ke kasur lagi, dia berguling guling sambil berteriak kecil.

"Ya Tuhan! Aku benar benar berdosa! Bagaimana ini, aku tidak bisa menghentikan pikiranku yang banyak nodanya, calon suamiku.. sangat tampan, wajarkan.. aku membayangkannya, dia benar benar membuat bayangannya terus muncul dipikiranku, dia.. sangat menyebalkan!" gerutunya, Nyxoria memuncungkan bibirnya ke depan.

Dikamar Ayah dan Ibu, suasana disana terlihat suram dan mencekam. Ayah duduk dikursi sedangkan Ibunya sedang berbaring sambil menutup diri dengan selimut, Ibu menangis didalam selimut. 'Betapa malunya aku, didepan semua bangsawan yang ada tadi, dia berkata seperti itu? bahkan dia sengaja mengundang kami ini dengan undangan makan malam? Sedangkan acara yang sebenarnya ialah pertunangan anak kami? Amor.. Dia tidak benar benar menganggap kami sebagai satu keluarga, dia hanya menerima Nyxoria karena anak itu memiliki sosial yang baik dikalangan bangsawan, tapi tidak pada kami.. Kami hanyalah orang tua biasa yang mendidik anaknya, kami.. Benar benar tidak dianggap.'

Ayah menghela nafas. Hanya karena mereka dari gelar tingkat rendah, apa mereka pantas diperlakukan oleh Duchess, Ibu dari Duke Ethan seperti ini? Tambah lagi, dia tidak menyangka akan melihat pertunangan anak perempuan satu satunya tanpa persiapan sama sekali. Dia merasa menjadi orang tua yang buruk untuk anak itu.

.

.

.

Bersambung !

Terpopuler

Comments

cici reinaa

cici reinaa

sangat, bagus i like aku sangat suka baca nyaa ituu seruu

2025-01-12

1

dede lala

dede lala

seru sesampai ingin skip aja susah /Smile/

2025-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!