Aaron, seorang duda dengan dua anak, di mintai pertolongan oleh kedua sahabatnya yang ada di depannya. Dan permintaan dua orang di depannya ini, adalah sebuah permintaan yang tidak pernah ia bayangkan seumur hidupnya.
Apakah jawaban yang akan di berikan Aaron?
Seperti apakah kehidupan Aaron setelah memberikan jawaban?
Ayo langsung saja baca ceritanya!
NOTE*
mohon dukungannya dengan menonton iklan,like dan komen sebagai dukungan untuk saya☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erlangz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28.Belajar Untuk Persiapan Ujian
Saat ini, Raya sedang belajar di ruang kerja milik Aaron, untuk persiapan Ujian Nasional yang akan dilakukan di sekolahnya beberapa hari lagi.
Karena kesibukannya dalam belajar, Raya jadi sudah tidak memikirkan tentang usulan dari Fika lagi.
Raya berpikir, sekarang ini bukan waktu yang tepat untuknya menanyakan hal itu pada Aaron, karena ia harus belajar mulai dari sekarang.
Saat Raya sedang membaca buku catatannya, Aaron yang melihat Raya yang sedang rajin belajar itu, kemudian menghampiri Raya di meja belajarnya.
"Wah, tumben banget rajin belajarnya, biasanya jam segini udah tidur," ucap Aaron sambil mengacak-acak rambut di kepala Raya.
"Ish, Raya kan mau ada Ujian Nasional nanti disekolah," ucapnya sebal, karena Aaron yang mengacak-acak rambutnya.
Ketika Raya mengucapkan itu, Aaron baru ingat Raya Ujian Nasional Raya sudah tinggal beberapa hari lagi.
"Oh iya, paman lupa kamu sebentar lagi mau Ujian Nasional disekolah kamu," ucap Aaron sambil menepuk jidatnya sendiri.
"Kamu lagi belajar tentang apa sekarang?" Ucap Aaron lagi.
"Raya lagi belajar pelajaran matematika tapi susah banget hapalin rumusnya," ucap Raya sambil menggaruk kepalanya karena pusing.
"Mau paman bantu belajarnya?" Ucap Aaron menawarkan bantuannya.
"Mau, tapi paman ngerti memangnya?" Ucap Raya.
Aaron menutup matanya sejenak, ia merasa sedikit kesal dengan ucapan Raya. Tapi, ia harus tetap bisa menahan emosinya.
Aaron kemudian sedikit mencubit hidung Raya dan berkata, "kamu ini mau di bantu apa nggak sih?"
"Aduh, iya-iya, maafin Raya sekarang paman bantu Raya belajar ya, hehe," ucap Raya sambil menunjukkan senyumannya.
Aaron pun kemudian duduk di kursi kerjanya setelah menaruh kursi itu disamping Raya.
"Jadi yang mana yang susah menurut kamu," tanya Aaron pada Raya setelah duduk dikursinya.
"Yang ini, susah banget!" Ucapnya sambil menunjuk bukunya.
Lalu Aaron membantu Raya belajar setelah Raya menunjukkan bagian yang menurutnya susah itu. Dan tidak terasa jam yang ada di dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam kurang 15 menit.
"Belajarnya kita lanjutin besok aja, sekarang udah malam," ucap Aaron ketika melihat Raya yang sudah mulai mengantuk.
"Iya paman..." Ucap Raya sambil mengusap matanya karena sudah mengantuk.
"Ya udah, ayo kita ke kamar sekarang," ucap Aaron.
"Paman Raya males bangunnya," ucap Raya masih duduk di kursi belajarnya.
"Gendong Raya dong, Paman!" ucap Raya sambil merentangkan tangannya.
Aaron menggelengkan kepalanya, tetapi ia tetap berjongkok dan kemudian menggendong Raya di belakangnya.
Setelah itu, Aaron menggendong Raya yang sudah mulai menutup matanya itu karena sudah merasa mengantuk ke kamarnya.
Setelah sampai di kamarnya, Aaron dengan perlahan merebahkan Raya ke tempat tidur terlebih dahulu. Tidak lupa, setelah sampai dikamar mereka berdua, Aaron mematikan lampu kamar dan bersiap untuk ikut tidur disamping Raya.
"Paman, peluk dong," ucap Raya setelah Aaron sudah merebahkan tubuhnya disamping dirinya.
Aaron kemudian meras ingin sedikit menggoda Raya dengan tidak langsung memeluknya. Karena Aaron yang tidak kunjung memeluknya, Raya secara tidak sadar memeluk Aaron terlebih dulu.
Aaron merasa kaget melihat Raya yang lebih dulu memeluknya itu. Untung saja itu adalah Raya kalau bukan mungkin dia sudah tidak dapat menahan sesuatu yang ada didalam pikiran kotornya saat ini.
Aaron lalu membuyarkan pikiran kotornya sendiri, dan memilih untuk memejamkan matanya menyusul Raya yang sudah tidur terlebih dahulu.
Sedangkan Raya yang sebenarnya belum benar-benar tertidur itu mulai berharap agar dia dan Aaron bisa terus seperti ini selamanya.