Zahwa adalah seorang gadis soleha yang cantik dan juga baik hati, rela menerima perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya kepada anak temannya pak Gunawan Wijaya demi membalas budi kepada temannya itu, karna dulu disaat mereka kesusahan ekonomi pak Gunawan lah yang telah bembatu memberikan modal kepada ayahnya.
Anton Wijaya adalah pria yang memiliki wajah tampan dengan tubuh yang perfek, ditambah lagi dengan kekayaan keluarganya yang sudah pasti jatuh kepadanya sebagai anak laki laki membuat setiap wanita terpesona dan ingin menjadi kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Zamartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Di kantornya Anton nampak sedang memeriksa laporan pekerjaan yang ada di atas mejanya, ia baru satu jam berada di ruangannya karna memang dirinya selalu terlambat akibat sering pulang larut malam dan mabuk, pekerjaan Anton kembali terhenti ketika hp nya pun berbunyi.
Sarah? Akhirnya dia menelpon ku juga. Batin Anton. Saat melihat hp nya.
Dia nampak tersenyum senang karna melihat telpon yang masuk ternyata dari Sarah, dan dengan segera Anton menjawab panggilan itu.
"Akhirnya kamu menelpon ku juga sayang." ucap Anton saat menerima telpon dari Sarah.
"Hmmm, bisa kita bertemu." tanya Sarah.
"Tentu saja sayang, sebentar lagi waktunya makan siang kita bertemu di restoran biasa ya." ucap Anton dengan melihat jam yang ada ditangannya.
"Oke, baiklah." ucap Sarah lalu menutup telponnya.
Anton pun terlihat sangat senang, senyum manis mengembang dibibirnya, ia berusaha mengerjakan pekerjaannya dengan cepat agar bisa selesai sebelum makan siang yang hanya tinggal beberapa menit.
Pukul dua belas siang waktunya jam makan siang, Anton nampak tergesa gesa keluar dari kantor karna dia tak ingin Sarah menunggunya terlalu lama, ia pun segera melajukan mobilnya dan pergi menuju restoran tempatnya berjanji dengan Sarah. Tak butuh waktu lama, ia pun sampai di restoran, Anton memasuki restoran sambil menoleh ke kanan dan ke kiri mencoba mencari keberadaan Sarah, karna tadi di mobil Sarah telah mengirimkan pesan bahwa dirinya telah tiba disana.
Dan akhirnya Anton menemukan keberadaan Sarah yang sedang duduk dikursi menunggunya, dengan segera Anton menghampirinya.
"Maaf membuatmu lama menunggu." ucap Anton kepada Sarah.
"Hmmm" Hanya itu ucapan yang keluar dari mulut Sarah.
Anton pun memanggil pelayan dan memesan makanan untuknya dan juga Sarah, dan setelah pelayan itu pergi barulah mereka melanjutkan pembicaraannya.
"Ada apa sayang, kenapa kau mengajak ku bertemu." tanya Anton dengan tersenyum senang karna akhirnya ia bertemu dengan Sarah, sudah satu minggu lebih mereka tidak pernah bertemu.
"Aku mengajak mu bertemu karna ingin mengatakan sesuatu." Ucap Sarah,
"Apa itu, katakan lah sayang." sambung Anton.
Sarah mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya dengan kasar, ia menunduk sejenak lalu mengangkat kepalnya lagi, dan menatap kedua bola mata Anton.
"Aku menerima ajakan mu untuk menikah." Sarah mengucapkan kata kata itu dengan berat.
Berbeda dengan Anton, wajah laki laki itu nampak begitu senang dia tersenyum lebar, dan hampir tak percaya dengan ucapan Sarah.
"Apa? Apa aku tidak salah dengar.?"ucap Anton.
"Iya benar, aku mau menikah dengan mu." Ucap sarah mengulangi lagi.
Anton pun berdiri dan menuju kursi Sarah, dia membungkuk memeluk Sarah dengan perasaan senang setelah puas memeluk Sarah Anton kembali duduk di kursinya, pembicaraan mereka terhenti karna pelayan datang menghantarkan makanan yang mereka pesan dan setelah meletakkan makanan, pelayan itu pun pergi, Anton pun melanjutkan obrolan mereka.
"Trima kasih sayang, tapi apa yang membuat mu akhirnya mau menikah dengan ku sayang." tanya Anton sambil menarik dan menggenggam salah satu tanga Sarah.
"Zahwa, Zahwa yang meminta ku untuk menikah dengan mu." ucap Sarah, dan tentu saja membuat wajah Anton berubah karna tidak percaya.
"Zahwa?" ucap Anton menanyakan.
"Hmmm, dia menemui ku tadi pagi dan meminta ku untuk menikah dengan mu, karna dia tidak sanggup melihat keadaan mu." Ucap Sarah menjelaskan kepada Anton.
Sebelumnya
"Maaf jika aku mengganggu mu Sarah, tapi aku harus bertemu dan berbicara denganmu." ucap Zahwa.
"Apa ini tentang mas Anton." tanya Sarah menebak.
"Iya" ucap Zahwa tersenyum.
Zahwa menggenggam salah satu tangan Sarah, ia terlihat mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan, lalu Zahwa mulai menyampaikan niatnya.
"Sarah, aku mohon pada mu menikahlah dengn mas Anton." Ucap Zahwa
Hal itu tentu saja membuat Sarah kaget, dan dengan cepat ia menarik tangannya yang ada dalam genggaman Zahwa, ia tidak percaya bagai mana mungkin ada seorang istri meminta prempuan lain menikah dengan suaminya. Sarah pun menatap mata Zahwa dengan tanjam.
"Apa mas Anton yang meminta mu melakukan ini." tanya Sarah kepada Zahwa dengan tatapan tajamnya.
"Tidak, mas Anton sama sekali tidak tahu tentang ini, bahkan ia juga tidak tahu kalau aku menemui mu." ucap Zahwa.
"Maaf Za, ini tidak mungkin, aku tak mungkin menikahi pria beristri." ujar Sarah.
"Aku mohon Sar, mas Anton seperti orang tidak punya semangat hidup sekarang, hanya kamu yang bisa membuatnya kembali seperti dulu," ucap Zahwa mengiba.
"Tidak Za, aku tiba bisa menyakiti mu, apa yang akan terjadi dengan mu jika aku menikah dengan mas Anton, apa mungkin dia bisa bersikap adil dengan kita nantinya." ucap Sarah lagi dengan menggelengkan kepalanya pelan.
"Sar, tidak akan ada yang tersakiti, aku akan lebih sakit melihat mas Anton seperti ini dan masalah adil, itu tergantung dengan sifat istrinya masing masing, jika aku banyak menuntut mungkin saja kita tidak akan mendapat keadilan itu, tapi aku tidak akan melakukan itu, aku hanya ingin mas Anton kembali dan tidak menceraikan ku. Aku mohon Sarah kembalikan mas Anton seperti dulu, hanya kamu yang bisa melakukan itu semua." jelas Zahwa mengiba, ia berbicara dengan mata berkaca kaca.
"Lalu bagaimana dengan keluarga mas Anton, apa mereka bisa menerima ku.?" ucap Sarah dengan menatap mata Zahwa.
"Kamu orang lama di kehidupan mas Anton Sar, tidak akan sulit bagi mu mendapatkan hati mereka." Zahwa berusaha menyemangati Sarah.
"Aku mohon Sarah, aku berjanji tidak akan menghalangi kebersamaan kalian, aku hanya ingin mas Anton tidak menceraikan ku, karna pernikahan adalah sesuatu yang sakral bagiku, dan aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup ku." ucap Zahwa lagi, kali ini dia tidak bisa lagi menahan air mananya, dan Sarah pun akhirnya tersentuh oleh semua ucapan Zahwa.
Sarah masih saja menolak dengan beribu alasan tapi Zahwa punya sejuta cara agar Sarah mau menikah dengn Anton.
"Zahwa memang gadis yang baik, aku memang sudah banyak melukai hatinya. Tapi mau bagaimana pun aku tidak mencintainya, aku hanya mencintai mu sayang." ucap Anton sambil mengelus elus pelan tangan Sarah yang ada dalam genggamanya.
"Dia melakukan ini karna tidak sanggup melihat dirimu yang seperti tak punya tujuan hidup dan agar kau tidak lagi bersikap dingin padanya." jelas Sarah pada Anton.
"Baiklah, aku akan berusaha merubah sikap ku terhadapnya." ucap Anton.
Lalu mereka pun menyantap makanan yang sudah terhidang di hadapan mereka.