Xena Olivia janda cantik berusia 35 tahun sengaja merayu Oliver King Maxime pacar Bianca anak tirinya, yang berusia 14 tahun lebih muda darinya untuk menjadi simpanannya karena dia berpikir Oliver mendekati Bianca hanya untuk menghabiskan hartanya saja.
"Jadi simpananku,maka aku akan memberikan semua apa yang kau butuhkan",tawar Xena.
" Apa kamu yakin?",tanya Oliver.
"Tentu saja,asal kamu mau berpisah dari Bianca".
"Bagaimana kalau aku minta kita bercinta minimal 3 kali dalam semingu ,apa kamu juga sanggup? ",tantang oliver.
Oliver King Maxime pemuda tampan sang casanova kampus putra satu satunya pemilik Maxime Corp.sudah membuat Bianca jatuh cinta setengah mati padanya dengan rela melakukan apa saja untuk membuat Oliver mau menjadi kekasihnya meski Oliver selalu menolaknya.
Penasaran?,silahkan baca kelanjutannya.
🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.Kamu Hanya Milikku.
Xena keluar dari kamar Vania setelah mengganti bajunya, meski ingin tetap berada didalam kamar saja supaya tidak bertemu dengan Oliver tapi Xena tau kalau sebentar lagi dia tidak keluar Oliver pasti akan mendobrak pintu kamar Vania.
"Sudah",ucap Oliver saat melihat Xena keluar dari dalam kamar Vania dan berjalan kearahnya.
"Hemmm",jawab Xena dengan menghempaskan tubuhnya disofa dan duduk cukup jauh dari Oliver yang langsung meletakkan ponselnya saat melihat Xena duduk menjauhinya.
"Kemarilah",pinta Oliver dengan menepuk sofa disampingnya.
"Aku disini saja, bukankah kamu bilang hanya mengantarku masuk dan memastikan keamananku lalu akan pergi",jawab Xena dengan mengambil air mineralnya lalu mulai meminumnya.
"Kamu benar aku memang akan segera pergi karena aku tadi hanya ijin sebentar dengan tuan Darent lalu akan kembali lagi kekantornya untuk bekerja.
Mendengar itu Xena menjadi tertarik dengan pembicaraan Oliver.
"Oh iya.... aku masih penasaran soal hubungan orangtuamu dengan tuan Max karena dia bisa sampai bersikap sebaik itu padamu".
Mendengar itu Oliver segera menaikkan alisnya.
"Kalau kamu ingin tau mendekatlah baru aku akan memgatakanya".
"King... aku bilang berhenti mempermainkanku, aku sedang tidak ingin....".
"Tapi aku sangat ingin sayang....",ucap Oliver dengan mendekat kearah Xena lalu menarik tubuh Xena kepangkuannya membuat Xena terkejut dan bermaksud memberontak dengan terus berusaha melepaskan tubuhnya dari belitan tangan pemuda itu.
"King...lepaskan! ",pinta Xena kesal karena kedua tangan Oliver sangat erat memeluk pinggangnya.
"Berhenti bergerak sayang atau aku akan memakanmu sekarang juga",pinta Oliver dengan semakin kuat menahan tubuh Xena untuk duduk diam dipangkuannya.
"Aku bukan makanan bagaimana kamu akan memakanku!",hardik Xena semakin kesal.
"Xena... Shitt!!, kamu membangunkan milikku dengan terus bergerak tanpa henti seperti itu",gerutu Oliver kesal karena merasa senjata pusakanya bangun akibat pinggul Xena yang terus bergerak karena ingin minta turun dari pangkuannya.
Mendengar itu seketika Xena terdiam karena merasa sesuatu dibawah tubuhnya semakin keras dan Xena tau apa itu,apa lagi sekarang dia hanya memakai gaun pendek milik Vania hingga milik Oliver yang masih terbalut celana panjangnya itu sangat terasa dibalik gaun tipis yang dipakainya.
"Ka.. kalau begitu biarkan aku turun sekarang",pinta Xena dengan diam diatas pangkuan Oliver.
"Kenapa?,seharusnya kamu membantuku menidurkannya setelah membangunkannya bukan",goda Oliver dengan menempelkan tubuh Xena kedadanya.
"Oliver....pliss, milikku masih terlalu sakit akibat... ",seketika Xena langsung diam karena merasa sudah salah bicara dengan membicarakan hal yang ingin disimpannya sendiri pada pemuda itu,karena khawatir Oliver akan menghinanya sebagai perawan tua atau....
"Apakah sangat sakit?",tanya Oliver lembut dengan menyentuh wajah Xena dan perlahan menggerakkan tanganya merapikan anak anak rambut Xena.
"I... itu... ".
"Maaf... ",ucap Oliver dengan menatap Xena lembut.
"Untuk apa? ",tanya Xena bingung karena Oliver tiba tiba meminta maaf padanya.
"Untuk yang tadi malam,seharusnya aku melakukannya dengan lebih lembut dan pelan kalau tau itu yang pertama bagimu".
Seketika wajah Xena memerah mendengar apa yang dikatakan Oliver.
"I.. itu lupakan saja,karena aku juga salah tidak mengatakannya dulu padamu tentang itu".
"Aku suka.... ".
"Ha.. apa..? ".
"Aku suka mengetahui bahwa aku sudah menjadi pria pertama yang menyentuhmu",ucap Oliver dengan mengecup pelan leher Xena membuat bulu bulu halus ditengkuk Xena langsung bergetar hanya karena sentuhan ringan itu.
Dengan terpaksa dia harus menjilat bibirnya sebelum kembali bicara dengan Oliver dan semua hal itu tidak lepas dari perhatian Oliver yang menatap bibir basah Xena yang baru dijilatnya dengan pandangan sedikit berkabut.
"Bu... bukankah kamu bilang kamu tidak suka dengan seorang perawan",ucap Xena dengan lirih karena merasa sakit disudut dadanya saat mengingat apa yang sudah dikatakan Oliver pada pertemuan pertama mereka.
"Iya.. tapi denganmu aku ingin egois",ucap Oliver dengan menggerakkan jarinya kebibir Xena dan mulai menyentuh lembut bibir itu membuat pikiran Xena mulai melayang digoda Oliver seperti itu dan tanpa sadar bibirnya sedikit terbuka mengikuti gerakan jari Oliver yang perlahan bergerak masuk kedalam mulutnya dan tanpa dia sadari Xena menghisap lembut jari Oliver yang berada didalam mulutnya.
"Xena.... ",panggil Oliver parau dengan mengecup dan menggigit dagu Xena membuat Xena semakin kuat menyesap jari Oliver yang berada dimulutnya sementara tangan Xena tanpa disadarinya sudah meremas kuat rambut pemuda itu karena merasakan gairahnya bangkit hanya karena sentuhan sentuhan erotis yang dilakukan Oliver padanya.
"Oliver.....",desis Xena semakin terbuai dan tanpa sadar dia mulai menggerakkan pinggulnya yang berada diatas pangkuan Oliver dan semakin membuat benda pusaka Oliver terasa semakin mengeras dibawah pantatnya membuat Oliver tiba tiba saja menggigit kuat leher Xena sambil memaki membuat Xena terkejut dengan apa yang dilakukan Oliver padanya.
"Auw!!, King!!",hardik Xena dengan mendorong wajah Oliver menjauh darinya.
"Sial!",maki Oliver dengan menghempaskan tubuhnya kesandaran Sofa dengan wajah frustrasi.
"Kenapa kamu menggigitku,apa itu menjadi hobi barumu",gerutu Xena kesal dengan turun dari pangkuan Oliver.
"Karena kamu membuatku hampir tidak bisa menahan diri",ucap Oliver dengan menyugar rambutnya kebelakang merasa kesal dan frustasi.
"Apa maksudmu? ",tanya Xena tidak mengerti apa yang dimaksud pemuda itu.
"Lihatlah kamu membuat milikku bangun hanya dengan hal sederhana yang kamu lakukan tadi dan kalau aku tidak menghentikanmu secepatnya tadi aku yakin sebentar lagi aku akan menelanjangimu disini".
Mendengar apa yang diucapkan Oliver itu secara reflek Xena langsung menutup dadanya yang masih memakai baju lengkap saat itu.
"Ja... jangan...berani berani kamu! ",hardik Xena dengan mundur menjauh dari jangkauan Oliver yang membuat Oliver langsung tersenyum smrik melihat itu lalu perlahan mendekat lagi kearah Xena yang membuat Xena secara reflek menendangkan kakinya kearah Oliver dengan gugup.
"Oliver Hentikan! ",teriak Xena dengan menendangkan kakinya kearah selangka Oliver membuat Oliver memaki keras karena apa yang Xena lakukan itu hampir saja mengenai bagian paling berharga ditubuhnya.
"Shittt... Xena hentikan apa kamu ingin membunuhku dengan menendang aset berhargaku! ",hardik Oliver dengan menarik Xena mendekat kearahnya yang membuat Xena langsung menabrak dada Oliver.
"Kamu pantas mendapatkannya karena kamu bermaksud berbuat mes*um padaku!",hardik Xena dengan menjauh dari Oliver lagi.
"Aku tidak perlu memes*umimu kalau aku memang berniat melakukannya sekarang, karena aku yakin kamu akan dengan suka rela mau bercinta denganku".
"Kamu... sangat menyebalkan jangan pikir karena aku sudah memberikan keperawananku kamu bisa seenaknya padaku!".
"Itu juga masalahnya sekarang kenapa aku tadi berhenti".
"Maksudmu? ".
"Aku ingin melakukannya lagi denganmu tapi tidak sekarang karena kamu belum pulih jadi aku berusaha menahannya sekuat tenaga tadi".
"Benarkah?",tanya Xena lirih.
"Ya dan yang pasti aku tidak ingin bercinta denganmu ditempat orang".
"Ini tempat Vania bukan tempat...".
"Ayo melakukannya lagi ditempat kita sendiri untuk lain kali",ucap Oliver dengan menempelkan jari telunjuknya kebibir Xena.
"Dimana? ".
"Di apartemen kita,aku akan mencari apartemen yang akan menjadi sarang cinta kita nantinya karena kamu adalah milikku mulai sekarang dan seterusnya",ucap Oliver dengan bangkit, lalu merapikan pakaiannya yang berantakan.
"Istirahatlah,aku harus pergi sekarang untuk bekerja" ucap Oliver dengan mengecup sekilas bibir Xena yang hanya dijawab anggukan oleh Xena.
Like... Koment... 😁😁