NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Novel

Terjebak Dalam Novel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pembaca Pikiran / Balas dendam pengganti
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Hainadia

Bismillahirrohmanirrohim.

Siapa sangka dirinya akan terjebak di dalam novel buatan kakaknya sendiri, selain itu, sialnya Jia harus berperan sebagai Antagonis di novel sang kakak, yang memang digambarkan untuk dirinya dengan sifat yang 100% berbanding terbalik dengan sifa Jia sebenarnya di dunia nyata

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hainadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Restoran

...Bismillahirrahmanirrahim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

...🍒Selamat membaca semua🍒...

Setelah selesai memasak untuk pertama kalinya Raka membawa hasil masakannya ke dalam kamar menggunakan nampan, tak lupa dia juga membawakan buah dan air minum untuk dirinya dan Jia.

Sampai di kamar Raka tidak melihat kehadiran sang istri, namun Raka tak mencari keberadaan Jia. Dia menunggu Jia di sofa kamar sambil mengecek ponselnya.

Benar saja ketika membuka ponsel berbagai pesanan dan panggilan tak terjawab dari Sania muncul. Awalnya Raka ingin membuka pesan dari Sania, tapi urung setelah melihat Jia keluar dari tempat pakaian ganti mereka.

Raka tahu pasti Sania yang marah padanya, tapi dia ingat ancaman sang kakek membuat Raka kembali mengabaikan pesan dari Sania.

Melihat Jia sudah keluar dari kamar, Raka langsung saja mengajak istrinya makan. Jia tersenyum pada Raka ketika hidangan sudah siap di depan mata.

"Kita makan disini saja," ujar Raka seraya menarik tangan Jia pelan agar ikut duduk di sofa.

"Baiklah."

Satu piring berisi makanan dengan menu spesial Raka berikan pada Jia. Ayam rica-rica dan udang goreng yang Raka buatkan khusus untuk Jia cukup menggugah selera makan Jia. Walaupun ragu dia tetap menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya.

Raka yang penasaran akan respon Jia atas masakannya menatap Jia dengan penuh tanya, dia ingin tahu bagaimana rasa masakan yang dia buat. "Bagaimana rasanya?"

"Coba saja sendiri," sahut Jia acuh, dia melanjutkan makanannya.

'Lumayan tidak terlalu buruk masih bisa diterima lidahku,' sebenarnya Jia sedikit mengeluh akan rasa masakan Raka yang bisa saja.

Tapi karena dia menang sudah lapar, Jia terus saja menyantap makanannya. Sikap Jia itu justru membuat Raka merasa berada di atas angin. Dia sudah mencoba masakannya sendiri, Raka tahu memang kurang enak.

Saat melihat Jia terus makan tanpa protes membuat Raka senang. "Terimakasih."

Jia menoleh kesamping. "Untuk?"

"Karena sudah mau memakan masakanku." Jia menganggu saja.

Tetap saja walaupun sudah berusaha memakan semua masakan Raka rupanya Jia tidak bisa menghabiskan semua makanan itu karena memang rasanya sedikit aneh.

"Aku sudah kenyang," ucap Jia membuat Raka sigap menuangkan air minum untuk Jia.

Setelah Raka selesai makan, dia mengupas buah untuk Jia. Baru setelah semuanya beres Raka membereskan bekas mereka makan. Jia menatap kepergian Raka dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Mungkin jika pemilik asli tubuh ini masih berada disini dia akan cepat luluh atas sikap romantis Raka." Jia menghembus nafas kasar, ternyata bersikap baik pada orang munafik tidaklah mudah.

Sejak tadi Jia menahan diri agar tidak menampar bahkan bisa jadi menendang Raka karena sifat tidak tahu dirinya itu.

Waktu berlalu

Semakin malam Jia dan Raka semakin dekat saja. Sampai sebelum tidur Raka esok pagi berniat mengantar Jia ketempat kerjaan. Sebelum tidur dia sudah izin agar Jia mau berangkat kerja bersamanya.

Raka memang sudah tau beberapa waktu lalu Jia bekerja, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sekarang ini yang Raka inginkan hanya memperbaiki hubungannya dengan Jia.

Dia yakin sekali hingga detik ini Jia masih sangat mencintainya. Raka yakin karena sejak dia bersikap baik Jia tak lagi mengabaikan dirinya seperti sebelum-sebelumnya.

Tak terasa pagi hari menyapa, Jia selalu sudah rapi memakai setelan kantor setiap jam 6:30 membuat Raka cukup terkejut, Jia sudah siap berangkat ke kantor sepagi ini.

"Kamu sudah siap?" bingung Raka, Jia mengangguk saja, dia memang selalu begitu setiap pagi hari.

Raka saja yang tidak pernah memperhatikan Jia. Baru pertama kali mereka bangun di pagi hari dan masih di dalam kamar bersama.

"Tentu saja, aku setiap hari pukul 6:30 memang sudah siap untuk pergi ke kantor. Kenapa memang, ada yang salah?"

"Tidak ada, kamu tunggu sebentar aku ganti baju dulu. Ingat semalam sayang, kamu mengizinkanku untuk mengantarmu ke kantor."

"Ingat jangan lama!"

Bergegas Raka pergi setelah Jia memperingatkan agar Raka tidak berlama-lama memang Jia tak suka menunggu. Menurutnya menunggu sangat melelahkan maka dari itu Jia lebih sering kemana-mana sendiri.

10 menit berlalu Raka sudah rapi, dia menghampiri Jia yang berada di ruang tamu. Melihat Raka dan Jia yang akan berangkat kerja bersama membuat mama Gita mengembangkan senyum senang.

Tak lupa kedua orang itu berpamitan pada mama Gita sebelum berangkat kerja. "Kalian tidak sarapan dulu?"

"Tidak usah ma, kita sarapan di luar saja," sahut Raka lalu menatap Jia meminta persetujuan istri agar mereka makan diluar berdua.

"Baiklah terserah kalian, hati-hati dijalan."

Selesai berpamitan mereka menuju mobil milik Raka. Raka mengemudikan mobilnya menuju kantor tempat Jia kerja. Tapi sebelum benar-benar sampai Raka menghentikan mobilnya disalah satu restoran yang lokasinya sudah dekat dengan tempat Jia kerja.

"Kita makan dulu sebelum lanjut ke kantor," ujar Raka setelah memarkirkan mobilnya disalah satu restoran terdekat dengan tempat kerja Jia.

Jia tidak menolak tawaran dari Raka, dia mengikuti saja apa yang Raka lakukan tanpa protes apapun.

Keduanya masuk ke dalam restoran, sampai di meja Raka bahkan menyiapkan tempat duduk untuk Jia. Seorang yang mengenal Jia juga masih tak percaya melihat kedekatan Jia dan suaminya.

Saking tidak percayanya apa yang baru saja dia lihat orang itu sampai terus menatap kearah dimana Raka dan Jia berada. Keduanya terlihat seperti benar-benar pasangan romantis yang baru kasmaran.

"Itu bukankah dia," gumam orang itu masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. "Bukankah selama ini dia terlihat acuh pada suaminya? kenapa hari ini mereka terlihat sangat dekat," tatapan dari orang itu tersirat kecewa kala mendapati Jia kembali bersama suaminya.

Dia tidak lagi memperhatikan pasangan suami-isteri itu karena lawan bicaranya melanjutkan perbincangan mereka yang baru saja tertunda.

Sedangkan di meja Jia dan Raka. Suami Jia itu berusaha melayani Jia dengan baik sesuai janjinya pada kakek Baskara akan mulai memperlakukan Jia dengan baik. Tidak seperti sebelumnya yang sama sekali tak memperdulikan Jia.

Seorang pelayan mengantar pesanan Raka. Keduanya menikmati sarapan pagi mereka bersama. Untuk pertama kalinya Raka merasa makan satu meja hanya dengan istrinya, Raka merasa perasaan berbeda.

"Maaf selama ini aku tidak pernah memperlakukanmu dengan baik, selama ini aku selalu mengabaikan mu, tidak pernah menganggap mu," sesal Raka seraya memegang lembut tangan Jia.

Karena sedang asyik mengisi perutnya sebenarnya Jia tidak begitu menanggapi Raka jelas dia mendengar semua yang Raka ucapan.

'Baru sadar rupanya, astaga selama ini kemana saja memang?' Jia tak habis pikir anehnya dia membiarkan Raka memegang lembut tangannya tanpa protes.

1
ina daniati
lanjut thor jangan gantung dong...😭😭 dan secepatnya buat jia cerai aja ma raka, kan udah ketahuan juga kelakuan si raka ma sania ngapain harus di lama lamain, mending cepetin aja proses cerainya biar ke cerita selanjutnya tentang jia ma raymon..😁
Hainadia: Siap kak, sebentar lagi tenang aja hehe😅
total 1 replies
Lippe
tahu apaan? ini pov jia atau raka?
Annida Annida
lanjut tor
Hainadia: Siap kak
total 1 replies
Miss Marsini
ceritanya makin seru thor,crazy up dong thor
Hainadia: makasih kak
total 1 replies
C S Rio
Aku ngerasa masuk ke dalam cerita, coba cepetan lanjutin thor!
Hainadia: siap kak
total 1 replies
pizza
merasakan getaran emosi dalam setiap kata.
indah 110
Sempurna deh ini. 👌
Hainadia: Terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!