Gadis Pembuat Roti

Di kediaman keluarga Abrams sedang terjadi huru hara. Putri kesayangan Duke Abrams kini sedang merintih kesakitan di kamar nya.

Margaret sedang tergeletak di lantai dan mengerang kesakitan. Belum lagi terlihat bintik-bintik merah di kulit halus lady yang terkenal dengan Budi pekerti yang baik di hadapan para bangsawan lain nya. Padahal itu semua hanya topeng yang di tunjukkan oleh Margaret.

"Nona!!! Apa yang terjadi!!". Pelayan pribadi dari Margaret masuk dengan panik dan membantu sang majikan.

"tolong!! Pengawal tolong panggilkan tabib!!" teriak pelayan tersebut lagi dan dengan segera para pengawal dan beberapa pelayan membantu majikan mereka dan tak lama ibu dari Margaret datang.

"apa yang terjadi!! Kenapa anak ku seperti ini!!" istri dari Duke Abrams histeris melihat anak kesayangan nya terlihat menyedihkan di atas ranjang dengan kulit yang terlihat berbintik merah.

Sementara itu di kediaman Grand Duke Clarksville seorang pria dengan tatapan dingin nya duduk di balik meja kerja yang sedikit berantakan.

"kau benar-benar serius mengirim pembunuh bayaran untuk meneror Edward?" ucap pangeran Carlos yang kini duduk di salah satu kursi yang di khususkan untuk rekan kerja yang akan membicarakan tentang pekerjaan di ruang kerja milik Darren.

"apa berita tentang anak perempuan Duke Abrams tidak meyakinkan mu jika aku benar-benar serius?" kini malah Darren balik bertanya kepada Pangerang Carlos.

"ku kira ucapan dan rencana mu beberapa hari lalu cuma emosi sesaat".

"aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku Carlos. Apalagi pada janji ku untuk melindungi Sofia. Melihat Sofia masih tergeletak tak bisa menggerakkan tubuh nya saja sudah membuat ku geram. Duke Abrams seharusnya bersyukur aku masih membiarkan anak perempuan nya itu hidup".

"yah aku juga geram melihat mereka yang dengan tidak bertanggung jawab nya membuat Sofia seperti itu".

Darren menghentikan kegiatan nya yang sedajak tadi melihat kertas-kertas pekerjaan di atas meja nya.

"dan kau tau. tidak ada etiket baik dari Duke Abrams untuk meminta maaf secara resmi kepada istri ku. Bukan kah itu sama saja dia diam-diam mengibarkan bendera perang terhadap ku?"

"kau benar. Jadi kita akan melaksanakan rencana pemberontakan ini dan merebut tahta secepatnya. Aku rasa Marquez Alezard juga sudah siap siaga dalam pemberontakan ini. Dan pasukan kita dihutan Apocart juga ku rasa mereka sudah siap kapan pun".

Tiba-tiba saja pangeran Carlos terlihat senyum bahagia. Bagaimana tidak pria itu juga sudah muak dengan perilaku permaisuri dan pangeran Edward yang keterlaluan.

"tenang lah Carlos aku belum sampai ke tahap itu. Aku hanya memberikan sebuah peringatan kecil kepada mereka yang berani menganggu Sofia milik ku".

"baiklah aku akan melihat bagaimana perkembangan nya. lagi pula aku sudah lelah berpura-pura di hadapan pria brengsek yang sayangnya adalah ayah kandung kita. Kau tau setiap kali aku melihat atau bersama wanita ular itu dan pria brengsek itu, terkadang aku ingin sekali membunuh mereka saat itu juga". Jelas Carlos yang kini menampilkan wajah tak kalah dingin nya saat berbicara dengan Darren.

"bertahan lah sebentar lagi saudara ku! Kita akan membersihkan istana ini. Dari hama yang sangat merepotkan itu. Dan aku mau kau menyelidiki tentang Oscar. Aku tidak yakin dia bersih dari kaki tangan wanita ular itu".

"untuk saat ini pria itu belum menunjukkan tanda-tanda melenceng dari tempat nya. Tapi aku akan waspada terhadap pria itu".

Tak lama setelah mereka berbincang Seorang pria tiba-tiba muncul di samping pangeran Carlos. dengan pakaian serba hitam memberikan hormat kepada pangeran Carlos.

"tuan saya sudah mendapatkan pembunuh bayaran yang anda ingin kan."

"bagus!!" bukan pangeran Carlos yang beraksi tapi Darren lah yang sekarang bangkit dari duduk nya dan mendekat ke arah di mana Carlos duduk.

"katakan pada mereka untuk tidak membunuh Edward hanya buat dia terpojok dan luka-luka setelah nya mereka harus pergi tanpa jejak. Seak pergilah bersama Klaus untuk mengawasi kerja para pembunuh bayaran itu!" ucap Darren lagi menjelaskan tentang tugas apa yang harus di kerjakan oleh pria yang menjadi tangan kanan Carlos.

Pria bernama Seak pergi dari ruangan tersebut tanpa melewati pintu utama. Dan terlihat wajah kesal Carlos memandang ke arah Darren.

"sebenarnya Seak itu orang ku atau orang mu! Kau sesuka hati memberikan nya tugas tanpa melalui diri ku. Dan bisa-bisa nya Seak malah patuh pada mu!"

"apa kau akan memulai perdebatan hanya karena hal itu pria manja!" kini Darren membalas tatapan kesal dari pangeran Carlos.

Sementara mereka berdebat di wilayah yang lain terlihat lah pangeran Edward dan rombongan nya sedang melintasi jalan hutan Barroots. Di dalam kereta kuda pangeran Edward sedang duduk dengan santai nya tanpa tau ada bahaya apa yang menanti nya di ujung jalan ini.

Hingga beberapa menit kereta kuda dan rombongan mereka terhenti seketika.

"ada apa!!" ucap pangeran Edward yang terlihat kesal karena kereta kuda nya berhenti tiba-tiba dan menyebabkan guncangan.

"tuan ada beberapa perampok yang menghadang kita!"

"kau bereskan dengan cepat aku tidak mau terlambat sampai di istana apalagi saat ini langit sudah mulai gelap". tanpa rasa takut pangeran Edward masih tenang di dalam kereta kuda nya. Dan menunggu para pengawal pilihan nya membereskan para perampok tersebut.

Namun ketenangan pangeran Edward hanya bertahan beberapa menit saja. Pria itu keluar dari kereta kuda nya dan melihat sebagian besar para pengawal pilihan nya sudah tergeletak di tanah.

hingga salah seorang pembunuh bayaran yang di utus Darren yang berkedok sebagai perampok menyerang pangeran Edward dengan pedan nya yang sangat taja.

Untung saja pangeran Edward dengan cepat menahan serangan nya. Dan berhasil selamat dari tebasan pembunuh bayaran tersebut.

"perampok busuk!! Kalian sungguh menjijikan!!" ujar pangeran Edward dengan geram.

Namun tak sampai di situ. Pembunuh bayaran yang memang sudah terlatih dan berpengalaman kembali menyerang pangeran Edward lagi dan lagi.

Hingga anak kandung permaisuri itu terlihat kewalahan menahan serangan yang datang apalagi bukan dari satu orang melainkan tiga orang.

Hanya bisa menghindar dan menangkis serangan demi serangan pangeran Edward akhirnya kelelahan dan hal itu memudahkan para pembunuh bayaran itu melakukan tugas yang di berikan oleh Darren.

Hanya memberikan luka tidak perlu membunuh. Itulah yang menjadi tugas mereka hari ini. Dan benar saja setelah terlihat pangeran Edward hampir hilang kesadaran dan tubuh nya penuh luka para pembunuh bayaran yang berkedok perampok itu pergi dari wilayah tersebut tanpa cela.

Pemandangan yang ada saat ini sekitar kereta kuda yang di tumpangi oleh pangeran Edward terlihat mayat para pengawal yang tewas dan pangeran Edward yang terluka.

Di balik pohon besar klaus dan Seak menatap puas dengan hasil kerja pembunuh bayaran tersebut.

"baiklah aku rasa kita harus segera kembali dan melaporkan hasil kerja dari pembunuh bayaran tersebut!"