NovelToon NovelToon
CINTA SHERINA

CINTA SHERINA

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Karir / Cinta Murni / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Sherin mempunyai perasaan lebih pada Abimanyu, pria yang di kenalnya sejak masuk kuliah.

Sherin tak pantang menyerah meski Abi sama sekali tidak pernah menganggap Sherin sebagai wanita yang spesial di dalam hidupnya.

Hingga suatu ketika, perjuangan Sherin itu harus terhenti ketika Abi ternyata mencintai sahabat Sherin sendiri, yaitu Ana.

Lalu bagaimana kisah mereka setelah beberapa tahun berlalu, Abi datang lagi dalam kehidupannya sebagai salah satu kreditor di perusahaan Sherin sedangkan Sherin sendiri sudah mempunyai pria lain di hatinya??
Apa masih ada rasa yang tertinggal di hati Sherin untuk Abi??

"Apa sudah tidak ada lagi rasa cinta yang tertinggal di hati mu untuk ku??" Abimanyu...

"Tidak!! Yang ada hanya rasa penyesalan karena pernah mencintaimu" Sherina Mahesa....

Lalu, bagaimana jika Abi baru menyadari perasaanya pada Sherin ketika Sherin bukan lagi wanita yang selalu menatapnya dengan penuh cinta??
Apa Abi akan mendapatkan cinta Sherin lagi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan tak terduga

Sreeekkk.....

Sherin keluar dari ruang ganti untuk menghampiri Zain. Ingin meminta pendapat pada pria itu tentang gaun yang dia pakai.

Menurut Sherin, gaun yang dia pakai sudah sangat bagus dan juga nyaman di pakai. Vanya benar-benar menunjukkan kemampuannya dalam gaun milik Sherin itu.

"Gimana Zain, kamu suka nggak??" Sherin sedikit malu-malu karena Zain menatapnya tanpa berkedip.

Zain mendekat pada Sherin. Meraih pinggang wanita yang berkali-kali lebih cantik dengan gaun berwarna rose dengan sentuhan hitam di bagian dada hingga ke pinggangnya.

Zain tak mempedulikan jika di sana masih ada Vanya dan Indah. Dia tertarik pada bagian bahu Sherin yang terbuka sepenuhnya, membuat leher Sherin terlihat panjang dan seksi.

"Cantik, kamu cantik banget sayang. Aku suka" Zain semakin mempererat pelukannya bahkan kini dia memberikan kecupan lembut di bahu Sherin, hingga membuat tubuh Sherin merinding seketika.

"Lepas Zain, malu ada Vanya dan Indah" Bisik Sherin. Dia tidak biasa bersentuhan fisik secara berlebihan seperti itu di hadapan orang banyak.

Meski Zain sering kali menciumnya, tapi tidak dengan terang-terangan di hadapan seperti itu, jelas Sherin malu.

"Maaf sayang, kamu terlalu menggoda sampai aku tidak tahan untuk memiliki kamu" Bisik Zain membuat wajah Sherin memerah.

"Vanya, aku rasa gaun ini tidak ada yang perlu di perbaiki lagi. Aku menyukainya sudah pas di tubuhku"

Zain terkekeh pelan karena melihat wajah Sherin yang memerah dan mencoba menghindarinya. Sungguh dia suka menggoda Sherin karena bisa semanis itu saat malu-malu.

"Baiklah kalau begitu Nona. Nanti saya kirim gaunnya langsung ke rumah Nona"

"Terimakasih Vanya, akun puas dengan gaun buatan mu"

Vanya yang di puji pengusaha sukses serta putri konglomerat itu tentu saja sangat senang.

"Syukurlah kalau Nona Sherin suka. Saya sangat tersanjung. Kalau begitu, saya harap Nona juga memesan gaun pengantin yang akan kalian pakai nantinya di sini. Saya akan sangat merasa terhormat sekali" Vanya tentu saja tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjual bakatnya itu.

"Emm, kalau itu masih lama Vanya. Nanti aku kabari lagi" Jawab Sherin karena belum tau kapan pernikahannya itu akan di gelar. Yang penting mereka tunangan dulu agar orang taunya tak terus mendesaknya baru memikirkan kedepannya bagaimana.

"Aku akan menantikan kabar bahagia itu"

Sherin menoleh pada wanita yang kira-kira seumuran dengannya itu. Sejak tadi dia hanya diam menundukkan kepalanya. Seperti ada yang aneh, padahal Vanya juga tak terlihat menyeramkan sebagai seorang atasan.

"Sayang, sebaiknya ganti bajumu lalu pergi dari sini" Zain menyentuh pundak Sherin untuk membuyarkan lamunannya.

"Ah, iya. Tolong bantu aku lagi Indah"

"Baik Nona" Zain menatap kedua wanita yang kembali memasuki ruang ganti itu. Entah.apa yang sedang dia pikirkan sampai dia mengeluarkan senyuman tipis tapi dengan tatapan tajam.

Sherina dan Zain sudah meninggalkan butik milik Vanya. Sekarang mereka ingin makan malam dulu sebelum pulang ke rumah.

"Nah ini belok kiri, terus berhenti di tempat makan yang paling ramai di sana" Sherin menunjukkan jalan untuk Zain.

"Emangnya seenak apa sih kok katanya ramai banget??" Tanya Zain penasaran. Malam ini Sherin mengajak Zain makan di tempat bakmie yang dulu sering di kunjungi Sherin saat kuliah.

"Pokoknya nanti kamu rasain sendiri, pasti ketagihan deh. Aku aja nggak pernah bosen. Selain itu, tempatnya juga bersih dan luas. Kamu pasti nyaman kok" Sherin tau kalau Zain tidak terbiasa makan di tempat makan sederhana seperti itu. Tapi Sherin tentu memilihkan tempat yang masih diterima Zain.

"Oke, siapa takut" Zain suka saat melihat Sherin begitu excited seperti itu saat bercerita. Baginya, Sherin sangat menggemaskan.

"Hay Mang Jaya" Sudah lama Sherin tidak melihat penjual bakmie langganannya itu.

"Non Sherin ya??" Meski kini Sherin semakin cantik dan dewasa, Mang Jaya tidak lupa dengan suara dan senyuman Sherin itu.

"Wah Mamang hebat, udah lama nggak ketemu tapi masih ingat aja"

"Kalau sama Non Sherin mana bisa lupa. Pelanggan setia Mamang yang paling cantik"

"Mamang bisa aja"

Zain hanya diam melihat interaksi Sherin dan penjual bakmie itu. Mereka sudah seperti dua orang sahabat yang lama tak bertemu.

"Ngomong-ngomong sekarang Non Sherin kok lama nggak kesini?? Padahal Mas Abi masih sering ke sini loh. Kalau Mamang tanya Non Sherin sama Mas Abi, dia cuma senyum-senyum aja"

Sherin langsung menatap Zain yang masih berdiri di sampingnya. Dia sama sekali tak menyangka jika Mang Jaya akan mengingat orang yang dulu sering datang bersamanya.

"Mang, bakmie yang kaya biasa ya"

Belum sempat Sherin menjawab Mang Jaya, Sherin dikejutkan dengan kedatangan seseorang.

"Nah ini Mas Abinya. Koo kalian nggak datang barengan sih?? Ternyata masih awet ya hubungan kalian sampai sekarang" Mang Asep tersenyum senang di antara ketiga orang tang saling bertatapan dengan canggung itu.

"Maaf Mang, kenalin ini Zain, calon suami saya" Mang Jaya langung diam seribu bahasa, karena dia mengira Sherin dan Abi masih jadi pasangan seperti dulu. Padahal Mang Jaya tidak tau kalau mereka dari dulu tidak pernah menjadi pasangan.

"M-maaf Non, m-maaf Pak, saya tidak tau" Ucap Mang Jaya pada Sherin dan Zain.

"Tidak Papa Mang, saya pesan bakmie yang biasa dua ya??"

"Iya Non"

Sherin mencoba mengabaikan Abi yang juga diam di sana. Dia meraih tangan Zain untuk mencari tempat duduk. Saat ini pasti kekasihnya itu mempunyai banyak pertanyaan untuknya.

Sherin saat ini juga sedang kebingungan dengan apa yang harus ia katakan kepada Zain.

"Maaf Mas Abi"

"Nggak papa Mang. Saya tunggu di luar aja ya Mang"

Abi memilih untuk menunggu di bangku yang berada di luar. Rasanya tidak sanggup melihat Sherin bersama kekasihnya itu.

Apalagi tadi Sherin dengan jelas menyebut pria itu sebagai suaminya di hadapan Abi Rasanya sungguh menyakitkan bagi Abi.

Abi menoleh ke belakang sebentar, menatap Sherin yang masih menggenggam tangan kekasihnya yang ada di atas meja. Bahkan Sherin tak sedikitpun peduli kepadanya. Padahal, kemarin Abi begitu bahagia karena bisa lebih dekat dengan Sherin.

"Apa dulu kamu juga merasakan sakit seperti ini saat aku lebih memilih Ana dari pada kamu Rin??"

Abi kembali berbalik. Dia sadar kalau sekarang semuanya sudah berubah. Hati Sherin juga telah berubah bukan untuknya lagi.

Meski Abi sangat berharap, jika yang ada di samping Sherin sekarang adalah dirinya, tapi semuanya itu sudah tidak akan mungkin lagi.

Sementara itu....

"Aku tau kamu pasti punya banyak pertanyaan untuk aku kan Zain" Sherin tau kalau Zain sedang cemburu saat ini.

"Siapa dia?? Bukannya dia rekan bisnis kamu yang semalam kan??" Tanya Zain dengan dingin.

Sherin yang menutup kisahnya dengan Abi rapat-rapat dari Zain, ternyata harus terbongkar dengan cara seperti ini.

"Dia itu Abi, teman kuliah aku dulu. Kita sahabatan sama teman kita satu lagi, namanya Ana"

Sherin tak mau mengungkap yang sebenarnya kepada Zain. Dia tidak mau membuat Zain semakin tidak menyukai Abi kalau tau dulu Abi adalah pria yang dicintai Sherin. Apalagi saat ini Sherin berhubungan kerja dengan Abi.

"Tapi dia kekasihnya Ana, bukan aku. Mang Jaya hanya salah paham. Percaya sama aku Zain" Sherin tak melepaskan tangannya dari Zain.

"Kita udah lima tahun nggak ketemu, dan ketemu lagi jadi rekan bisnis biasa. Nggak lebih dari itu, percaya sama aku ya??" Sherin gusar sendiri karena takut Zain tidak akan percaya.

"Kamu yakin?? Kamu nggak bohong??" Zain menatap Sherin dengan dalam. Dia tentu tak rela kalau benar ada pria lain di hati Sherin.

"Aku yakin, cuma kamu yang ada di hati aku"

Zain membalas genggaman tangan Sherin. Bahkan mengusapnya dengan lembut.

"Aku percaya sama kamu"

1
Eti Alifa
ko q kasihan ya zain dibikin buruk, kasihan sherinnya😔
Eti Alifa
wah zain ga sebaik yg kukira😔
Eti Alifa
tim zain😁
Eti Alifa
sherin ingat zain sayang ....abi hanya masa lalu yg menyakitkan.
Eti Alifa
ko q ga suka klo balikan sama abi😔
Eti Alifa
q kesel sana abi moga ga disatuin sama sherin biar shiren dpt jodoh yg lebih dr abi
Eti Alifa
ana udah kere manipulatif lagi, cih😡
Eti Alifa
brti ana ga tau diuntung😡
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
wah selingkuhannya atok² bauk tanah
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
apa kmu Amnesia Ana confirme lh Sherin lebih segalanya dari kmu, uda baik, cantik menarik, bijak, kaya pula tu..
bukan mcm kmu bermuka dua🤭🤭
Firdha Widyaningsih
thor sena dan ramon
lovina
wnita bodoh sih mnrutku dari awal ngejar mulu, berantakan banget alurnya, kLau endingnya kek gini merusak awal yg sdh baik...mencintai tdk mesti hrs bersama..
lovina
kek g ada cwo lain sj knp mesti abi, 5 tahun lo sm ana, heran authornya kek gini
lovina
kurang masuk akal dgn sikap abi yg mempertahankan ana baru sik blng cinta sm sherin...novel pling g realistis yg pernh ku baca, alur yg sgt bodoh mnrutku, apalg kalau sherin sm abi kembali bersama...rate rendah kalau akhrnya ending kek gitu..pdhl sdh bagus loh alurnya dgn pnyesaln abi dan g akan mengubah apapun..
Pudji Widy
wah...aku sukaaa sate keong..tapi sayang dulu aku ngidam nya malah sate burung emprit..gara2 liat bayak burung emprit di dpn rumah sayang nya gak kesampaian.. untung anaku GK ileran😂
Ari_nurin
nek aku tetap aja itu bulshit ... harusnya dr dulu kamu menanyakan kenapa sdh tdk virgin.. ini spt di ada ada alasannya .. males bgt dg cowok spt ini. sdh 2zlx baca tp masih aja emosi aku klu baca part Ramon Sena 😂😂
Ari_nurin
klu aku ga bakalan semudah itu memaafkan .. Sena jg orang mampu kok membesarkan anak sendiri jg mampu dia .. semoga saja dpt pengganti laki laki yg tdk Cemen spt Ramon .. hanya mslh Sena sdh tdk virgin lgsg bersikap spt itu. harusnya kan bs menanyakan kenapa? tdk langsung meng judge gt ..
Penta Ning Thiyas
luar biasa
Reader
sbb abi memang sekeren itu, di samping fisik sebagaimana gambaran terus dg kondisi yatim-piatu tp gigih bgt
Reader
yaaa kan ini kaya dulu, situ milih Anna sahabat Sherina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!