"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13
Resepsi telah usai kini hanya tertinggal Zahra dan Xavier yang kini berada di dalam satu ruangan (Kamar).
Keduanya baru saja selesai menunaikan ibadah bersama dari solat Dzuhur hingga Isya mereka bayar bersama.
Suasana romantis begitu terasa di antara dua pasangan pengantin baru itu
"Kita kan udah nikah, udah sah juga trus mas Avi mau aku pang-"
"Mulai detik ini stop manggil aku mas Avi!"potong Xavier tampak begitu tegas
"Kamu ada niatan mau KDRT aku yah malam ini?"tanya Zahra membuat Xavier terdiam
"Tadi kamu baik baik aja kenapa sekarang kamu kayaknya kejam bangat?"tanya Zahra lagi
"Aku gak kejam, mulai detik ini sampai seterusnya aku gak mau dengar kamu manggil aku mas Avi."
balas Xavier
"Trus apa, monster kejam?"tanya Zahra membuat Xavier tersenyum tampaknya ia akan sulit mengurus bayi keras kepala di hadapannya ini.
"Tau sopan santun sama suami gak?"tanya Xavier
"Tau, kan kamu yang ajar"
"Panggil aku dengan nama awal saat di mana kamu kenal aku"
"Awal kenal kamu, tapi kan saat itu aku belum kenal kamu!"cicit Zahra
"Zahra aku lagi gak main main yah"kesal Xavier
"Iyah iyah, bercanda aja gak bisa. Emm, kamu mau aku panggil kamu Xavi?"tanya Zahra
"Yes"
"Kenapa, alasannya apa dan-"
"Berisik, udah malam sana tidur aku mau cuci muka dulu"senyum Xavier berjalan ke arah kamar mandi
Hal itu malah berhasil membuat Zahra sedikit takut dari cara Xavier tersenyum sudah bisa Zahra pastikan akan terjadi hal yang menakutkan malam ini
Cepat cepat Zahra naik ke tempat tidurnya ia berusaha menutup matanya agar terhindar dari kemaksiatan kemaksiatan yang akan terjadi malam ini.
Setengah jam berlalu
Xavier keluar dari kamar mandi dengan rambut yang sedikit basah sepertinya pemuda itu habis keramas
Ia menoleh pada Zahra yang terlihat sudah menutup matanya. Dengan pelan ia berjalan mendekat dan duduk tepat di samping Zahra
Ia mendekatkan wajahnya ke arah wajah Zahra. Xavier menikmati paras indah yang sekarang ini sudah jadi miliknya itu.
Rambut yang selama ini gak pernah Zahra perlihatkan akhirnya sudah bisa ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.
"Jangan takut, aku gak bakalan makan kamu kok" bisik Xavier membuat Zahra membuka matanya
"Kamu tau aku gak-"
"Apasih yang gak aku tau tentang istri aku"senyum Xavier membuat Zahra terdiam ketakutan kembali menguasai dirinya
Xavier yang menyadari itu tersenyum dan menggapai rambut gadis itu. Mengelusnya perlahan, lalu berucap
"Selama kamu belum siap aku gak bakalan ngelakuin hal hal yang bikin istri aku gak nyaman. Tidur gih, besok harus bangun solat subhu"senyum Xavier mulai membaringkan tubuhnya terlentang di samping Zahra
Mendengar kalimat itu seketika Zahra merasa begitu sangat tenang. Dan mulai menutup matanya secara perlahan.
Keesokan harinya.
Jam menunjukkan pukul 04.00 Xavier bangun terlebih dahulu dan bahkan sudah selesai mandi untuk menunaikan ibadah solat Subhu.
Ia menatap Zahra yang terlihat masih sangat pulas. Ia tidak tega membangunkan istrinya. Xavier mulai sholat seorang diri tanpa menganggu atau membangunkan istrinya.
Saat di mana ia selesai melakukan gerakan Salam ia menoleh pada Zahra yang tampaknya duduk dengan bibir bebek juga dengan rambut yang acak acakan.
Xavier berdiri dan menghampiri istrinya bertanya apa yang terjadi
"Mas ninggalin aku"cicit Zahra dengan suara yang pelan
"Kamu tadi masih tid-"
"Semalam kan janji mau solat bareng!kenapa malah di tinggal duluan!"rengek Zahra membuat Xavier kembali tersenyum
Ia memegang kedua bahu istrinya dan mulai berucap
"Tadi mas bangun, kamu masih tidur. Karna mas gak enak bangunin kamu, lagian pasti kamu juga masih capek bangat karna acara semalam kan"
"Sekarang jam 04.25 sana mandi masih ada waktu"
ujar Xavier berusaha membujuk istrinya.
"Janji kedepannya gak boleh sholat sendiri sendiri lagi!"ucap Zahra memberikan jari kelingking pada suaminya
"Janji"Xavier hanya mengikut dan membiarkan Mood pagi Zahra tetap baik baik saja
Xavier tertawa pelan mendapati Zahra sudah masuk kedalam kamar mandi "Istri aku ternyata lebih dari gemesin bangat"gumamnya pelan dan kembali melanjutkan doanya yang sempat terhenti.
...ΩΩΩΩΩΩ...