hati siapa tak luka, setelah kegagalan menikah kini harus gagal lagi di karnakan pengantin laki-laki nya meninggal dunia tepat di hari pernikahannya. sedangkan yang pertama gagal karna laki-laki nya membatalkan dan memutuskan hubungan.
kenapa rangga membatalkan pernikahannya dan rendy meninggal karna apa, akankah mawar dan rangga akan bersatu ?!
siapkan tisu kakak dan kita simak ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uli Rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
perasaan yang sulit di tebak
Bab 32
Tak terasa bu ratna dan mawar sudah selesai memasak. Dan mereka menghidangkannya di atas meja makan.
"Pak.. mas.. Ayo kita makan.. Makanan sudah siap ?!" ucap mawar kepada bapak nya dan rendy
"Ayo nak, kita makan dulu !" ajak bapak yanto kepada rendy
Rendy pun beranjak dari duduk nya berjalan menuju meja makan.
Mawar membantu rendy mengambil nasi.
"Ayo mas makan dulu, ini aku yang masak lho !" ucap mawar
"Iya kah ?" jawab rendy tersenyum
Mereka pun menyantap makanan yang di hidangkan.
"Maaf ya nak.. Ibu cuma bisa masakin tumis kangkung sama tahu tempe, tidak ada dagingnya !" ucap bu ratna
"Tidak apa-apa bu, begini juga sukur Alhamdulillah.. Sudah nikmat. Di tambah makan nya kumpul bareng keluarga, tambah nikmat. Kalau saya sendiri jarang-jarang bisa makan bareng seperri ini sama mamah atau keluarga, kita punya kesibukan masing-masing.
"Begitu ya nak ?" jawab bu ratna
Tak terasa makan pun sudah selesai. Waktu sudah menunjukan pukul 17:30 wib.
Mereka sudah berada di ruang tamu. Mawar duduk di samping rendy. Rendy sesekali melihat jam yang ada di tangannya. Dia niat pulang namun masih betah.
"Mawar.. ?" tanya rendy cemas
"Iya mas.. ?" jawab mawar
"Sudah jam setengah enam, bentar lagi mau maghrib. Mas pulang sekarang ya, takuk kemalaman di jalan." ucap rendy
"Jadi mas, mau pulang sekarang ?" tanya mawar
"Iya. Sekarang saja biar shalat maghrib di jalan saja." jawab rendy
Mawar mengangguk dengan berat hati perasaannya seprti tidak mau di tinggal sama rendy. mawar ingin rendy selalu ada di sampingnya terus.
"perasaan apa ini, yang sulit di tebak. Kenapa aku merasa tidak rela kalau mas rendy pulang.. ?" ucap nya dalam hati
"Pak.. Bu.. Mas rendy mau pulang sekarang.. ?" ucap mawar pelan karna tidak setuju rendy pulang
"Lah.. Pulang.. Bapak kira nak rendy mau nginap disni.." ucap bapak
"Iya nak.. Ibu kira juga begitu, kenapa tidak menginap saja, biar besok pulang nya bisa bareng.!" ucap bu ratna
"Iya bu, niat saya cuma ngantar saja tidak menginap." jawab rendy
"Sudah lah, nginap saja ya, bapak kawatir, kalau nak rendy pulang ke malaman di jalan, takut ada apa-apa.!" ucap pak yanto
"Iya mas.. Kata bapak dan ibu nginap saja disini.. Entar kalau kemalaman di jalan terus ketemu begal lagi, gimana, kaya dulu, mending ada aku, kan sekarang aku nya disini ?!" ucap mawar
"Lah.. Jangan nge doain kaya gitu dong.. !" jawab rendy
"Bukan nge doain mas.. Kita kawatir sama kamu." ucap mawar
"Tapi.. Saya gak enak pak.. Sama tetangga takut nya jadi fitnah." ucap rendy
"Sudah lah tidak apa-apa, biar bapak lapor ke pak Rt nanti ya ?" ucap pak yanto
Rendy pun mengangguk.
"Mas tidur di kamar aku saja.. !" ucap mawar pelan
"Hah. Tidur sama kamu ?" ucap rendy terkejut
"Enak saja. Maksudku.. Mas tidur di kamar aku, biar aku tidur di kamar ibu." jawab mawar
"Nak rendy tidur di kamar mawar saja, biar mawar sama ibu, dan bapak tidur di disini saja sambil nonton televisi !" ucap bu ratna
"Wah kasihan dong bu, bapak tidurnya jauh dari ibu.." ucap rendy tersenyum bercanda
"Halah.. Sudah tua ini, lagian juga bapak memang suka tidur dekat televisi, sambil nonton.. Nanti bapak tidur televisi yang nonton bapak haha.. " jawab bu ratna dan semua pun terrawa.
"Mas harus kasih tahu mamah kalau begitu, biar mamah tidak kawatir." ucap rendy ke pada mawar.
Malam pun tiba, Rangga sudah sampai di kota. Dan kini dia sedang menemui yeni. Rangga menunggu yeni tak jauh dari kostan nya, mereka janjian ketemu di tepi jalan, karna kostan yeni masuk gang, hingga mobil tidak bisa masuk. Hanya motor saja yang bisa masuk. Rangga menunggu di luar mobil sambil menyandarkan tubuh nya ke samping mobil, sambil memainkan handpone mengirim pesan kepada yeni.
"Yen.. Ini mas sudah ada di gang yang menuju kostan kamu." pesan dari rangga.
"Iya mas.. Sebentar yeni kesana !" jawab yeni dalam pesan.
Tak lama kemudian munculah dari gang se orang perempuan, dia lah yeni.
Yeni terkejut saat melihat laki-laki tampan bertubuh tegap tengah bersandar di samping mobil warna hitam.
"Masya Allah.. Tampan sekali dia. Apa kah dia mas rangga ?" ucap nya dalam hati sambil berjalan pelan menghampiri pria itu
"Mas rangga ?" tanya yeni ragu-ragu takut salah orang
Rangga menoleh ke arah yeni, dan dia merubah posisinya yang tadi bersandar jadi berdiri tegap.
"Iya. Ini yeni ?" jawab rangga
"Iya mas.. Saya yeni." ucap nya seraya mengulurkan tangan kepada rangga.
Rangga pun mengulurkan tangan nya sambil tersenyum tanpa menatap wajah yeni dan tidak menyentuh tangan yeni.
"Oh ya, mas sudah lama menunggu disini ?" tanya yeni berbasa basi
"Tidak. Hanya beberapa menit yen." jawab rangga tersenyum
"Baik lah kita ke kostan saya saja yuk, tidak enak ngobrol di jalan !" ajak yeni kepada rangga.
"Oh, iya. Tapi.. Ini mobil aman kan parkir disini ?" tanya rangga
"Ini mobil nya mas, aman mas.. Insya Allah.. yuk ?!" jawab yeni
Lalu mereka pun. Berjalan menuju kostan yeni, yang tidak jauh dari tempat parkir mobil atau dari jalan.
"Ini mas kostan saya. Kecil tapi nyaman. Hehe.." ucap yeni
"yeni. itu pacar kamu ya, ganteng banget..?" tanya tetangga nya nisa
"Teman aku nis.." jawab yeni malu
Yeni dan rangga pun masuk ke dalam kostan, namun pintunya di buka.
"Mas mau kopi ?" tanya yeni
"Tidak yen.. Air putih saja. Kalau kopi nanti mas gak bisa tidur hehe.." jawab rangga tertawa
Yeni pun mengambilkan minum untuk rangga dan memberikannya.
"Jadi bagaimana mas.. Mas kesini mau mencari mawar ?" ucap yeni mengawali pembicaraan.
"Iya yen.. Mas harap kamu tahu dimana mawar." jawab rangga
"Saya tidak tahu sekarang mawar dimana mas, saya pikir, mawar sudah pulang ke kampungnya.." jawab yeni
"Belum yen.. Sudah satu tahun, mawar tidak pulang, jangankan pulang kabarnya pun tidak ada, mas jadi merasa bersalah.." ucap rangga sedih
"Yang sabar ya mas. Dulu mawar memang disini, tapi gara-gara saya cemburu, saya menyuruh mawar pergi dari sini." ucap yeni
"Cemburu ?" ucap rangga mengerutkan keningnya
"Iya mas.. Saya punya pacar sebelum ada mawar, pacar saya itu maen ke kostan satu bulan sekali, atau satu bulan dua kali, itupun memberi tahu saya dulu. Tapi setelah mawar datang, pacar saya itu, jadi sering maen kesini satu minggu tiga kali, tapi di saat saya tidak ada, atau sedang kerja. Jadi pacar saya itu selalu menemui mawar." ucap yeni
Rangga tidak menjawab dia hanya menyimak.
"Setelah itu saya kesal, saya menyuruh mawar pergi. Dan setelah mawar pergi, pacar saya itu memutuskan saya. Mungkin mereka sudah jadian di belakang saya mas.. Makanya mawar sulit di hubungi mungkin takut ketahuan sama saya kalau dia itu teman makan teman. Saya yakin mereka jadian mas." ucap yeni kesal
"Tidak mungkin mawar seperti itu yen.. Mas tahu sifat mawar, justru mas kawatir kenapa dia sulit di hubungi, mas takut terjadi apa-apa sama mawar." ucap rangga cemas
"Tapi kalau se andainya itu benar.. Mawar pacaran sama mantai saya, bagaimana mas ?" tanya yeni
bersambung