"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Tidak Bisa Hamil
Sekarang Arini sedang berada Di Rumah Sakit. dia masih merasakan sakit di perut nya.
" Mas Radit kemana sih lama banget. sakit banget nih perut.
Di Jalan Radit mengemudikan mobil nya dengan kecepatan sedang.
Setelah menempuh perjalanan nya. Radit pun telah sampai di rumah sakit dan memarkirkan mobil nya. Lalu dia turun dan masuk ke IGD.
" Sus mau tanya nama pasien atas nama Arini." Tanya Radit kepada suster.
" Oh iya pak ada di tirai nomer 3."
" Baik, terima kasih sus." Lalu Radit pun menuju ke tirai nomer 3 dan membuka tirai tersebut, terlihat Arini sedang berbaring sambil memegang perut nya.
" Arini.. kamu kenapa ?" Sambil melangkah mendekati Arini.
" Mas perut aku sakit banget, gatau kenapa tiba tiba sakit."
" Kamu salah makan kali."
" Yah gatau juga deh Mas."
" Terus kata dokter apa."
" Belum pasti Mas, ini aku suruh di USG."
" Emang kamu Hamil."
" Bukan Mas, USG bukan buat hamil aja, tapi bisa mendeteksi yang lain." Jelas Arini.
" Oh gitu, ya mudah mudah kan kamu gapap."
" Atas nama Nyonya Arini." Panggil suster.
" Iya saya sus."
" Iya begini Pak, untuk lebih jelas sakit nya kenapa. kita sarankan untuk USG perut ya. saya sudah membuat kan surat nya untuk pemeriksaan. Bapak dan ibu tinggal datang saja ke ruangan nya."
" Oh begitu ya Dok, baik saya dan istri segera ke sana. sekali lagi terima kasih." Ucap Radit.
Lalu Radit dan Arini pun langsung menuju ruangan Dokter Kandungan.
Tok tok tok
Suster pun membuka pintu nya.
" Dengan Nyonya Arini ya." Ucap Suster tersebut.
" Iya benar sus." Jawab Arini.
" Baik silahkan masuk."
Radit dan Arini pun langsung masuk ke ruangan, Arini di minta untuk tidur di atas brankar. setelah Arini berbaring, dokter pun mengoles sebuah jell ke perut Arini. Lalu dokter pun memeriksanya.
Dokter dengan fokus dan penuh teliti memeriksa perut Arini, apakah ada kelainan yang bisa menyebabkan perut Arini sakit.
" Di sini masih bagus ya Pak, cuman saya akan periksa dengan Pap Smear."
Arini dan Radit pun merasa lega, karena dari hasil USG dinyatakan baik, namun perasaan nya kembali cemas karena ada pemeriksaan lain.
Setelah melakukan pemeriksaan tersebut. Hanya menunggu 5 menit hasil nya pun keluar.
" Baik bapak dan ibu ini saya akan bacakan hasil pemeriksaan tadi."
Dengan Nafas berat Dokter pun harus menyampaikan nya.
" Emm dari hasil pemeriksaan tersebut.. ibu Arini terkena Kanker Rahim."
Deg
Jantung Arini seketika merasa berhenti mendengar hasil tersebut. rasa nya dunia ini tidak adil. mengapa dia mengalami seperti ini.
Dengan mata yang sudah berkaca kaca.
" Dokter salah, ini gak mungkin dok." Ucap Arini dengan suara bergetar menahan tangis.
" Ini benar bu. jadi ibu tidak bisa mempunyai Anak. karena yang mempunyai Kanker Rahim harus di angkat Rahim nya atau di sebut dengan Histerektomi. agar penyembuhan Kanker Rahim pun hilang."
" Tapi dok.. saya ingin mempunyai Anak." Ucap Arini dengan isakan kecil nya.
" Iya saya paham, namun jika di biarkan. nanti Kanker nya akan menyebar ke seluruh organ tubuh yang lain. makanya harus secepat nya di angkat." Jelas Dokter tersebut.
" Mas bagaimana ini.. aku mempunyai Kanker Rahim dan aku juga tidak bisa memberimu keturunan." Ucap Arini sambil menatap Radit dengan sendu.
" Gapapa Arini, yang terpenting kamu sehat tidak terganggu lagi sakit nya karena Kanker ini."
" Tapi Mas.. apa kamu bakal tinggalin aku." Tanya Arini dengan harap cemas.
" Pokok nya aku akan selalu mensupport kamu. ikuti saran dokter jika itu yang terbaik untuk kamu." Ucap Radit sambil mengelus punggung Arini.
" Bagaimana ibu, apakah setuju untuk melakukan Operasi angkat Rahim."
" Baik dok saya setuju, jika itu yang terbaik." Ucap Arini.
" Baiklah nanti akan saya jadwalkan, kapan untuk operasi nya. untuk sekarang sudah selesai jadi bapak dan ibu tinggal mengambil obat nya di Apotek ya."
Lalu Radit dan Arini pun keluar dari ruangan tersebut. sementara Arini melangkah dengan gontai, karena dia merasa hancur hati nya mendengar penyakit yang dia alami.
Seakan dunia ini tidak adil bagi nya, dia ingin mempunyai Anak dari Radit. namun kenyataan pahit ini harus dia terima. dia tidak bisa mempunyai Anak. karena Rahim nya harus di angkat.
Lalu Arini pun duduk sebentar di kursi.
Hiksss hiks..
Tangis Arini pecah, dan Radit pun langsung memeluk nya.
" Sabar Arini, mungkin ini ujian buat kamu. kalau kamu ga di operasi nanti kamu akan merasakan sakit terus menerus."
" Tapi Mas.. aku ingin mempunyai Anak." Teriak Arini penuh dengan tangisan pilu.
.