Natasya Amira seorang gadis berusia 22 tahun terpaksa harus menikah dengan Reza Setiawan Admaja, seorang pria berusia 27 tahun yang tak lain adalah kekasih sahabatnya sendiri. akankah pernikahan yang tak di dasari cinta tersebut akan bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panggilan Baru.
Seminggu berlalu sejak menghadiri acara di kediaman tante Farah, Vina yang masih melanjutkan magangnya di perusahaan Wijaya group, merasa agak canggung saat berhadapan dengan atasannya, Doni Wijaya. bagaimana tidak, pria yang berprofesi sebagai DIRUT di perusahaannya magang tersebut, ternyata pria yang selama ini di jodohkan mamanya dengan dirinya.
Flasback ON.
"Maaf Tuan, saya permisi." pamit Vina ketika mamanya seakan memberi kode, agar ia menghampiri dirinya, yang saat itu tengah berbincang dengan sahabatnya yang tak lain adalah tante Farah, serta beberapa rekan bisnis keluarga Wijaya.
"Heeemt." sahut Doni singkat.
Dengan langkah gamang Vina berjalan menemui mamanya.
"Sayang kenapa kamu nggak semangat gitu sih??." cetus mamanya lirih, ketika Vina sudah berdiri dekat dengannya.
"Nggak papa kok ma, Vina cuma lelah saja." jawab Vina yang sebenarnya merasa kurang nyaman, berada di antara orang orang yang jauh lebih dewasa darinya tersebut. bahkan dari salah satu di antara rekan bisnis keluarga Wijaya, yang tengah bersama dengan mamanya serta tante Farah, hadir juga seorang pria yang tempo hari di lihatnya ketika di cafetaria. maka semakin kuat dugaaan Vina, jika pria itu benar putra tante Farah, yang akan di jodohkan dengan dirinya.
Jantung Vina seakan ingin copot, saat tante Farah mengumumkan pada semua orang yang ada di sana, bahwa Vina adalah calon istri dari putranya. dengan tatapan kurang bersahabat, Vina terus mematap ke arah pria yang di duganya sebagai putranya Tante Farah.
"Selamat malam semua, malam ini saya ingin mengumumkan sebuah berita bahagia, pada kalian semua yang hadir di sini." ucapan Tante Farah dengan menggunakan mikeropon tersebut, sontak membuat hampir semua mata menatap penasaran ke arah tante Farah.
Beberapa saat kemudian tante Farah kembali melanjutkan kalimatnya yang sempat menggantung tadi.
"Malam ini saya ingin memperkenalkan calon istri dari putra keluarga Wijaya." lagi lagi tante Farah menggantungkan kalimatnya, sehingga membuat semua yang hadir di sana di bakar rasa penasaran. bahkan tidak sedikit rekan bisnis keluarga Wijaya, yang awalnya berniat menjodohkan anak gadis mereka, dengan pewaris keluarga Wijaya tersebut harus menelan kekecewaan.
"Sini sayang!!." panggil tante Farah, agar gadis itu mendekat padanya.
"Iya tante." dengan perasaan yang bercampur aduk, Vina melangkahkan kakinya mendekat pada wanita parubaya tersebut.
"Gadis cantik ini adalah Revina Rahayu Admaja dia adalah calon istri putraku." Ujar Tante Farah dengan penuh keyakinan, saat Vina sudah berada di sampingnya. Vina yang mendengar ucapan tante Farah itupun, semakin susah payah menelan salivanya.
"Apa yang akan terjadi jika aku menikah dengan Pria itu??." bathin Vina, seraya melirik ke arah pria, yang tempo hari di lihatnya di cafetaria tersebut. membayangkannya saja, sudah membuat Vina hampir gila. sementara dari arah yang tidak begitu jauh dari Vina serta mamanya, Doni tak lagi terkejut. sebab dari kalimat yang tadi di utarakan Vina padanya tadi, ia bisa menyimpulkan jika gadis yang akan di jodohkan mamanya dengan dirinya adalah Revina Rahayu. gadis yang tengah melakukan magang, di perusahaan milik keluarganya.
Tante Farah melirik ke arah putranya dengan senyum penuh kebahagian, kemudian memanggil sang putra agar mendekat padanya.sedangkan tuan Adrian Wijaya, yang tak lain adalah ayah Doni, pun ikut tersenyum bahagia.
"Kemari nak!!." Doni melangkah mendekat pada kedua orangtuanya serta Vina.
Sementara Vina yang baru saja mendongak, terkejut ketika melihat malah bosnya, yang melangkah menghampiri mereka, bukannya pria yang dia maksud tadi. hingga sebuah kalimat yang baru saja di lontarkan calon mertuanya tersebut, membuatnya tertegun saking terkejut.
"Vina,,, kenalkan ini Doni Wijaya anak Tante." kalimat yang baru saja di lontarkan tante Farah, seakan membuat jantung Vina berhenti berdetak.
"Haaaah?? Tuan Doni ??." hanya itu yang bisa terlontar dari mulut Vina, usai tertegun beberapa saat karena terkejut. sementara Doni masih terlihat santai seperti biasa.
"Jadi kalian sudah saling kenal??." selidik mamanya ketika calon menantunya tersebut mengenali putranya.
"Doni, apa kalian sudah saling mengenal, atau jangan jangan kalian sudah menjalin hubungan spesial, sebelum ada rencana perjodohan ini??." Dengan suara lirih mamanya menyelidik ke arah Doni, hingga orang orang yang ada di sana tidak dapat mendengar keduanya
"Vina magang di kantor ma." jawaban santai Doni, mematahkan dugaan mamanya.
"Jadi Vina magang di perusahaan, kirain kalian sudah menjalin hubungan spesial sebelumnya." ujar mamanya masih dengan lirih di dekat putranya.
"Ya Tuhan, ternyata tuan Doni Wijaya anaknya Tante Farah?? astaga, bagaimana aku bisa sebodoh ini, Nama suami tante Farahkan Adrian Wijaya sedangkan nama lengkap tuan Doni, Doni putra Adrian Wijaya, bagaimana aku bisa dodol banget sih??." Vina terus menggerutuki dirinya dalam hati.
Usai di perkenalkan sebagai calon nyonya Doni Wijaya pada hampir semua rekan bisnis keluarga Wijaya, Vina pamit pulang dengan di antarkan oleh Doni, selaku calon suaminya.
Dengan berbagai macam alasan Nyonya Vera lebih dulu kembali ke rumah, tanpa mengajak serta putrinya. entah karena ingin agar Vina lebih dekat dengan calon suaminya atau seperti apa, hanya nyonya Vera yang tahu. ia kembali seorang diri, dengan mengemudikan mobil putrinya.
"Ngapain juga sih mama pake ninggalin aku segala??." bathin Vina, ketika tak seorang pun dari keduanya yang bersuara ketika berada di dalam mobil, selama perjalanan Doni mengantarkan Vina kembali ke rumahnya.
Untuk membuang rasa canggung Vina lebih memilih untuk memalingkan wajahnya ke arah jalanan, sementara Doni yang sibuk mengemudi sesekali melirik ke arah Vina.
"Kalau di perhatikan, ternyata gadis kecil ini cantik juga." bathin Doni ketika mencuri pandang ke arah Vina.
"Sudah ingin tinggal bersamaku, sampai tidak mau turun??." cetus Doni ketika Vina belum juga menyadari, jika saat ini mereka sudah berada di depan gerbang rumahnya.
"Haaaah." lagi lagi jawaban bodoh serta memalukan terlontar dari mulut Vina.
"Jika nanti sudah resmi menjadi nyonya Doni Wijaya, jangan pernah lagi ucapkan kata kata bodoh itu lagi!!." Ucapan Doni benar benar membuat Vina jadi kesal sekaligus salah tingkah.
"Baiklah tuan, kalau begitu saya permisi, terima kasih sudah mengantar saya kembali ke rumah."pamit Vina ketika hendak membuka pintu mobil.
"Kalau tidak sedang di kantor, tidak perlu memanggilku seformal itu!!." langkah Vina terhenti ketika mendengar seruan Doni barusan.
"Dasar nih om om gila, banyak banget sih maunya." bathin Vina seraya menghentikan langkahnya.
"Lalu saya harus memanggil anda dengan sebutan apa tuan??." lanjut Vina menahan kesal.
"Aku seusia kakak kamu, jadi panggil aku dengan sebutan yang sama seperti kamu memanggilnya!!." seru Doni tanpa menatap Vina.
"Baik tuan,,, maksud saya Maaaassss Doni." ujar vina sedikit canggung, kemudian kembali melanjutkan langkahnya, turun dari mobil mewah milik Calon suaminya tersebut.
Ketika Vina turun dari mobilnya, Doni pun ikut turun kemudian mengantarkan Vina hingga ke dalam rumah.
"Kenapa mas Doni ikut turun dari mobil??." selidik Vina ketika melihat Doni melangkah di belakangnya.
"Saya bukan pria brengsek, yang hanya mengantarkan anak gadis orang di depan gerbang." sahut Doni seraya mendahului langkah Vina.
Doni berpamitan pada mamanya Vina, usai berbincang beberapa saat.
Flashback Of.
"Kalian tahu nggak???, tidak lama lagi pak Dirut akan bertunangan loh." ujar salah seorang pegawai wanita, pada beberapa orang pegawai lainnya.
"Iya, aku juga mendengar tentang rencana pertunangan pak Dirut." timpal salah satu pegawai bernama Aldi, yang sedikit bersifat kemayu tersebut.
"Tapi aku penasaran deh, siapa sih gadis yang beruntung itu??? sehingga secepat ini, bisa menggantikan Tasya di hati pak Dirut." Aldi yang terus nyerocos mendapat tatapan tajam dari Sarah, yang tengah melintas di meja kerja mereka.
"Sekarang masih jam kerja, jangan malah bergosip!! Apa kalian ingin di pecat, kalau tuan Doni mendengar kalian sedang menggosipkan beliau?? " Ujar Sarah kemudian melanjutkan langkahnya. mendengar kata kata pecat, sontak membuat Aldi serta beberapa orang pegawai lainnya bergidik ngeri.
"Nggak ah, kalau di pecat, lalu siapa yang akan melunasi cicilan mobil serta rumahku." ujar Aldi bergidik ngeri, membayangkan bagaimana jika nanti ia benar benar di pecat karena ketahuan bergosip tentang bos mereka tersebut.
Tanpa di sadari oleh mereka semua, seseorang tidak sengaja mendengar semua ucapan mereka tadi.
"Jika mas Doni sama sekali tidak tertarik padaku, dan masih memiliki perasaan terhadap mbak Tasya, mengapa mas Doni tidak menolak perjodohan kami?? apa mas Doni hanya memperalat aku, untuk balas dendam pada mas Reza, karena mas Reza pernah mempermalukan dia di depan banyak orang??." berbagai pertanyaan saat ini melintas di kepala Vina.
Ketika kembali dari ruangan Doni, Vina melintas di depan ruangan kerja staf marketing, tidak sengaja ia mendengar seseorang tengah membahas tentang rencana pertunangan Doni, itu sebabnya Vina menghentikan langkahnya sejenak. tidak menyangka ia akan mendengar ucapan para pegawai di sana, yang mengatakan jika Doni sangat mencintai Tasya, yang tidak lain adalah istri dari kakanya sendiri.
apa Wiki wik nya merem kok gak nampak