NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Untuk Mu

Kesempatan Kedua Untuk Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Maya's

hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32

"kamu itu jadi anak jangan terlalu nurut sama ayah kamu, jangan mau dikasih segitu segitu saja. Apa lagi sekarang ayah kamu sudah punya usaha yang maju, minta banyakan dong uang jajannya". ujar santi merasa jengkel karna omongannya tak di dengar oleh davina

"bunda, apa aku harus terus laporan sama bunda setiap ayah atau mama laras memberi uang juga membelikan sesuatu untuk aku ?". Tanya davina.

"ya jelas harus dong dav, kamu itu anak bunda. Bunda harus tau ayah kamu ngasih uang berapa tiap bulannya untuk jajan kamu, untuk biaya sekolah kamu beli seragam, beli ini beli itu. Bunda harus tau semuanya davi". Ujar santi yang terus mencari celah kesalahan pram

"tunggu dulu, kenapa sekarang bunda sepeduli itu sama urusan biaya sekolah aku, seragam aku, termasuk uang jajan aku, bukannya bunda sudah tak mau ambil pusing yah dengan semua urusan aku disekolah, yang bunda cuma ingin tau davi ada dirumah ini tinggal sama bunda. Selebihnya bunda gak pernah peduli ? Bahkan saat ayah tak punya apa apa dia bela belain pinjam sana sini untuk biaya hidup aku, padahal davi tau bunda punya tabungan lebih untuk menutupi kebutuhan davi saat itu. Tapi setelah ayah seperti itu kenapa bunda jadi sering banget kepoin urusan ayah ?". tanya davina dengan polosnya karna merasa heran dengn perubahan sikap santi sama ayahnya.

"ya enggak dav, waktu itu kan bunda juga mikirin gimana makan kamu sehari harinya dav. Kamu jangan banyak mikir yang aneh aneh dav. Bunda gak ada maksud apa apa, bunda hanya tak ingin orang lain yang merasakan keberhasilan ayah kamu apa lagi sampai habis di pakai foya foya oleh ibu tiri kamu dan anak anaknya". Ujar santi merasa tak terima dengan tudingan anaknya.

Davina hanya diam sambil menggelengkan kepalanya, davina tak habis pikir dengan jalan pikiran ibunya itu. Lalu davina pergi kekamar dan berpamitan untuk pergi keluar.

"dav kamu mau kemana sudah rapi nenteng tas kaya gitu, kamu mau pergi kemana ?". Tanya laras pada davina yang sudah siap untuk pergi

"aku mau pergi sama teman teman bun". Jawab davina sedikit berbohong, padahal dia ingin menemui ayahnya.

"jangan bohong kamu dav". Sergah santi.

"lho aku gak bohong emang ia aku mau pergi sama maorin, kalau gak percaya ayo bunda ikut sama aku". Bela davina.

"ya sudah bunda percaya, pulangnya jangan malam malam habis magrib harus sudah ada dirumah". Akhirnya santi percaya sama davina.

"ia davi juga tau batasannya bunda, ya sudah davi berangkat dulu". davina pun pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai ojek online.

"huh untung saja bunda percaya, kalau sampe bunda tau aku mau kerumah ayah, pasti dia akan merengek sama aku untuk menaikan jatah bulananku pada ayah". Batin davina.

Sepeninggal davina, santi terus berpikir untuk dekat lagi dengan pram, supaya hidupnya tak susah seperti sekarang. Ia hanya bekerja paruh waktu disebuah bioskop yang penghasilannya tak seberapa. Sebenarnya banyak laki laki yang hendak menikahinya namun dia tak mau menikah dengan laki laki yang berpenghasilan sama dengannya, karna bagi dia kalau menikah dengan laki laki yang berpenghasilan pas pasan sama saja dengan menyengsarakan dia.

Santi benar benar menyesal meminta cerai dari pram setelah tau pram sukses seperti ini.

"gimana caranya yah aku bisa dekat lagi sama mas pram, aku cape hidup susah seperti ini terus, harus bekerja cari uang sendiri, gak bisa shoping sesuka hati seperti dulu". Gumam santi.

"eh apa besok aku datang saja kebengkelnya, dan ngomong sama dia davina butuh uang untuk kebutuhan diluar sekolahnya". Tiba tiba dia memiliki ide seperti itu.

***********************

Setelah menempuh perjalan setengah jam, akhirnya davina sampai didepan tokonya pram yang saat ini agak rame pengunjung.

"asalamualaikum yah". Sapa davina sambil mencium punggung tangan pram

"waalaikum salam nak, tumben datang kesini ga ngabarin dulu". Jawab pram

"ia yah bosan dirumah terus, sekali kali aku pengen keluar rumah sekalian nengokin ade arya". Jelas davina.

"ya sudah kalau begitu kamu duduk dulu gih atau kamu langsung kerumah saja mama laras ada dirumah, mungkin dia lagi sibuk kemas kemas pesanan pelanggannya". Ujar pram

"ia nanti yah davi duduk disini dulu". Ucap davina.

melihat toko ayahnya yang mulai rame davina senang sekali pantesan ayahnya selalu memberi uang lebih untuk jajan.

"ternyata benar yang dibilang bunda ya yah, toko dan bengkel ayah rame sekarang". Ucap davina sambil mendekat pada ayahnya.

"alhamdulillah nak setelah mama laras mempromosikan barang barang yang ada disini ayah jadi kebanjiran orderan yang tak kalah sama orderan mama laras". Jelas pram pada davina.

"alhamdulillah ya yah semoga usaha ayah makin lancar dan berkah untuk kita semua". Ucap davina

"amiiiin, do'akan selalu ayah sehat terus ya dan pelangan pelanggan ayah tambah banyak lagi". Ujar pram pada davina.

"ia yah, yah aku mau kerumah yah nemuin mama laras dan arya". Ujar davina.

"ia sudah sana, sekalian makan dirumah yah mama tadi sudah masak". Jawab pram

"ia yah". Sahut davina singkat. Lalu davina pergi kerumah yang merangkap dengan toko laras.

"asalamualaikum mah". Sapa davina pada laras.

"waalaikum salam". Jawab laras kaget kedatangan anak sambungnya itu, dan davina mecium punggung tangan laras.

"nak kapan kamu datang kok gak kelihatan datangnya ?". Tanya laras.

"tadi mah tapi aku duduk dulu ditokonya ayah sambil melihat ayah melayani pelanggannnya". Ujar davina.

"oh, kenapa tak langsung masuk saja kesini nak ?". Ucap laras.

"ia maaf mah". Jawab davina singkat.

"mama sedang banyak orderan yah sampe numpuk kayak gini". Tanya davina yang setengah kaget melihat paket yang siap diantar oleh kurir.

"ia nak alhamdulillah lagi banyak orderan hari ini, oh ia kamu sudah makan belum nak, tadi mama udah masak sayur sama ayam di belakang ?". Tanya laras pada anak sambungnya itu.

1
Nancy Nurwezia
makin jadi2 aja salah pahamnya.. pram sih nggak tegas dan nggak jujur sama istri..
Nancy Nurwezia
kenapa kamu takut laras tau pram.. segitu aja ancaman santi sudah takut si pram.. kan nanti2 datang lagi santinya.. tegas donk pram..
Nancy Nurwezia
Luar biasa
Listya ning
Haii salam kenal
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜
Mochiiz!
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
Elysia
Jangan mudah menyerah, semangat menulis dan membuat penggemar terus bertambah 💕
Rubí 33-12
Cerita ini bikin hati berbunga-bunga, salut buat Author-nya! 🌸
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!