NovelToon NovelToon
HILTJA RAVEN QUEEN

HILTJA RAVEN QUEEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Rumahhantu / Iblis / Epik Petualangan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Sebuah cerita horor yang mengikuti petualangan tiga orang sahabat sejati Maxim, Alexa Dan Leo yang tinggal diDESA BATU CHADAS yang terletak diHOLLAND TENGAH. Pada malam Halloween tiba mereka memutuskan untuk menyelidiki sebuah Rumah Tua yang terkenal angker dan dihuni oleh penyihir yang bernama Hiltja.

Ketiga nya terdorong rasa ingin tahu untuk menemukan bukti yang katanya dirumah tua itu terdapat sebuah kutukan yang berhubungan dengan dunia kegelapan.
Setelah mereka berhasil mengungkapkan misteri rumah tua itu. Mereka menyadari bahwa rumah tua bukan hanya berhantu saja.

Melainkan bisa menghubungkan dunia lain, yaitu dunia manusia dan roh. yang memprediksi tentang kebangkitan roh roh jahat yang bisa membuat manusia diambang kehancuran antara hidup dan mati.

Bagaimana kah kelanjutan kisah ini. Mampukah mereka melindungi manusia dari kehancuran???
Yukk kita baca sama sama dijamin seru...

Pesan moral yang bisa ambil. Dengan ketulusan dalam persahabatan bisa mengalahkan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32. PERTEMPURAN KEMBALI

Setelah kemenangan dipuncak itu. Desa desa dibawah lembah mulai merasakan kedamaian yang lama hilang. Kabut hitam yang dulu menyelimuti udara kini telah lengkap. Tampak lah langit yang biru dengan angin yang sejum.

Penduduk desa merayakan kemenangan Alexa, Maxim dan Leo yang merupakan pelindung desa Batu Chadas. Namun dibalik kegembiraan itu mereka bertiga masih menyimpan kekhawatiran lagi.

Beberapa minggu setelah pertempuran, Alexa kembali ke ruangannya di ujung desa. Ia menyimpan Batu Velka di sebuah kotak kayu berukir yang diwariskan oleh leluhur desanya.

Batu itu kini tampak polos, tanpa cahaya yang dulu terpancar, namun tetap memancarkan kehangatan yang aneh setiap kali disentuh. Alexa merasa seperti sedang menjaga api kecil yang suatu saat akan kembali menyala.

Malam itu, Alexa duduk di tepi ranjangnya, memandangi langit malam yang dipenuhi bintang. “Kenapa rasanya belum selesai?” gumamnya pada dirinya sendiri.

Ketukan pelan di pintu membuyarkan pikirannya. Saat ia membuka, Maxim berdiri di ambang pintu, dengan mantel tebal melindungi tubuhnya dari udara malam.

“Apa kau juga merasakannya?” tanya Maxim tanpa basa-basi.

Alexa mengangguk. “Seperti ada sesuatu yang mengintai… menunggu saat yang tepat.”

Maxim melangkah masuk dan menutup pintu. “Aku baru saja kembali dari pengamatan di tepi lembah. Ada gerakan aneh di hutan timur. Beberapa penduduk melaporkan bayangan hitam yang melintas cepat, hampir tak terlihat.”

“Bayangan hitam?” Alexa meraih mantel di dekatnya, wajahnya berubah serius. “Apa kau yakin itu bukan hewan liar?”

Maxim menggeleng. “Bukan. Rasanya… sama seperti sebelum kabut datang. Aku tidak ingin mengabaikannya.”

Sebelum Alexa sempat merespons, pintu kembali diketuk. Kali ini, Leo yang datang, napasnya tersengal seolah habis berlari.

“Kalian harus melihat ini,” katanya, matanya penuh kecemasan. “Di bukit barat, ada simbol yang terbakar di tanah… dan baunya seperti kegelapan.”

Mereka bertiga bergegas menuju bukit barat, hanya diterangi lentera yang dibawa Leo. Ketika sampai, mereka mendapati lingkaran besar yang terbakar di tengah tanah lapang.

Di dalam lingkaran itu, ada simbol yang sangat mirip dengan tanda pada Batu Velka, namun lebih gelap dan terlihat seperti retak .

“Apa artinya ini?” Maxim berbisik, memandangi simbol itu dengan rasa tidak nyaman.

Alexa berjongkok di tepi lingkaran, tangannya menyentuh tanah hangus. Ia merasakan getaran aneh, seperti denyut kehidupan, namun dipenuhi kemarahan. “Ini adalah pesan,” katanya akhirnya. “Mereka ingin kita tahu bahwa mereka belum benar-benar kalah.”

Leo mengepalkan tangan. “Kita tidak bisa hanya menunggu. Jika mereka kembali, kita harus siap.”

“Tapi siap dengan apa?” Maxim menatap kedua temannya dengan serius. “Kekuatan Batu Velka sudah digunakan untuk menyegel kegelapan. Jika mereka menemukan cara untuk bangkit, kita tidak punya alat sekuat itu lagi.”

Alexa terdiam, memikirkan ucapan Maxim. Ia tahu bahwa segel Batu Velka memang berhasil mengunci kegelapan di gunung, tetapi segel itu mungkin hanya bersifat sementara. Tiba-tiba, sebuah pikiran terlintas di benaknya.

“Legenda lama,” gumam Alexa. “Ada cerita tentang pecahan Velka. Dikatakan bahwa Batu Velka bukan satu-satunya sumber cahaya. Ada tiga batu lain yang tersebar di berbagai penjuru dunia.”

Maxim dan Leo menatapnya dengan penuh harap.

“Jika kita bisa menemukan batu-batu itu,” lanjut Alexa, “mungkin kita bisa memperkuat segel atau bahkan menghancurkan kegelapan untuk selamanya.”

Leo mengangguk. “Lalu kita harus memulai pencarian. Apa yang kita tunggu?”

Tapi sebelum keputusan diambil. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari arah lembah yang siap menerkam. Dengan seketika langit pun berubah menjadi gelap. Yang tadinya tampak biru cerah. Dengan udara pun terasa dingin mencekam.

"Tidak, ini sangat lah tidak mungkin. Mereka sangat cepat bergerak dari pada kita. " ucap Alexa dengan berdiri wajah memucat.

Dari kejauhan sudah tampak kabut hitam menyelimuti hutan. Seperti gelombang yang siap menyerang mereka. Terlihat bayangan makhluk makhluk tinggi dengan mata merah menyala menuju kesini.

"Kita harus melindungi desa ini. Mereka sudah mendekat. " ucap Leo dengan mengeluarkan belati yang dia punya.

Maxim pun sudah mempersiapkan pedangnya, Dan Alexa sudah menggenggam baru Velka. Mereka bertiga berlari menuju desa siap untuk bertempur kembali.

Di desa, saat itu penduduk sudah merasa panik. Kabut hitam yang dikelilingi mahkluk kegelapan semakin mendekat. Semua orang berteriak. Ada yang mencoba lari Kepegunungan. Tetapi kabut lebih cepat dari lari penduduk.

"Kumpukan semua penduduk diapain alun. Kita harus cepat. "ucap Alexa memberi perintah kepada Maxim dan Leo.

Maxim dan Leo membantu penduduk dengan segera. Sementara Alexa sudah berdiri di alun-alun dengan memegang baru Velka. walaupun cahaya redu ia tetap berusaha untuk menyelamatkan penduduk desa.

Ketika kabut hitam mulai menyelimuti alun alun, Makhluk makhluk kegelapan muncul dari dalam. Tubuh mereka tinggi seperti raksasa dengan tangan dan jari seperti cakar yang siap menyerang.

Maxim dan Leo maju menghadapi Makhluk itu. Maxim mengayunkan pedangnya denga cepat.

Sreeeeettt...

Sreeeeettt.. (suara pedang)

Sementara Leo berusaha mencari titik lemah makhluk itu tapi jumlah sangat banyak sulit untuk dia mengontrol mahkluk mahkluk itu.

“Alexa, lakukan sesuatu!” seru Maxim, mundur selangkah saat salah satu makhluk menyerang dengan ganas.

Alexa memejamkan mata, menggenggam Batu Velka erat-erat. Ia berdoa, memohon kepada kekuatan yang dulu pernah menyelamatkan mereka.

Dan berhasil. dengan tiba-tiba baru Velka yang tadinya redup kini memancar kan cahaya yang menyilaukan tampak panas memancar seperti bola api.

Cahaya dari Batu Velka membentuk perisai di sekitar alun-alun, mencegah kabut dan makhluk bayangan mendekat lebih jauh. Namun Alexa tahu, perisai itu tidak akan bertahan lama.

“Kita tidak bisa terus seperti ini!” teriak Alexa. “Kita harus menemukan batu lainnya… atau desa ini akan hancur!”

Maxim dan Leo saling berpandangan. Mereka tahu Alexa benar. Tetapi meninggalkan desa sekarang berarti mempercayakan nyawa penduduk kepada keberuntungan.

“Kalau begitu, kita harus berpisah,” kata Leo dengan tegas. “Satu dari kita tetap di sini untuk melindungi desa, sementara yang lain pergi mencari batu berikutnya.”

“Aku yang pergi,” Alexa menawarkan. “Batu ini hanya meresponsku. Jika ada petunjuk tentang pecahan lainnya, aku yang harus menemukannya.”

Maxim mengepalkan tangan. “Kalau begitu aku akan tinggal dan menjaga desa. Leo, kau temani Alexa. Kau yang paling cepat dan paling tahu jalan.”

Leo mengangguk. “Baik.”

Alexa memandangi Maxim dengan ragu, tetapi ia tahu ini keputusan yang benar. “Berhati-hatilah,” katanya, suaranya bergetar.

“Aku akan menjaga mereka sampai kalian kembali,” jawab Maxim dengan percaya diri.

Dengan berat hati, Alexa dan Leo meninggalkan alun-alun, berlari menuju hutan untuk memulai pencarian baru. Kabut hitam terus mengepung desa, tetapi di dalam hati mereka, harapan belum sepenuhnya hilang.

Di kejauhan, sosok berjubah hitam berdiri di atas tebing, memperhatikan desa yang diliputi kekacauan. Senyumnya dingin dan penuh kemenangan.

“Ini baru permulaan,” katanya pelan. “Kegelapan selalu menemukan jalan.”

Namun jauh di dalam hati Alexa, sinar kecil Batu Velka berjanji bahwa cahaya akan selalu menemukan cara untuk bertahan.

(Apakah kali ini mereka akan berhasil? )

BERSAMBUNG....

1
Ferry Fadliansyah Dmk
tamat nya nanggung thor
Ferry Fadliansyah Dmk
/Good//Ok//Ok//Ok/
Ferry Fadliansyah Dmk
ngeri kali thor
Ferry Fadliansyah Dmk
kurang serem thor
Ferry Fadliansyah Dmk
Lebih seram dari hiltja
Ferry Fadliansyah Dmk
baik thor
Ferry Fadliansyah Dmk
baik thor selalu ngikuti
Ferry Fadliansyah Dmk
seremmm srigalanya thor
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... tinggal kan jejak kalian yah. Semoga suka cerita nya dan pengakhiran nya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... tinggal kan jejak kalian disini. Jangan lupa dicoment yah cintaQ. Biar semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... jangan lupa tinggal kan jejak kalian disini yah cintaQ. Biar tambah semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuukkk... tinggal kan jejak kalian disini yah cintaQ. Dicoment biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Jangan lupa tinggal kan jejak kalian yah cinta. Dicoment yah biar aku semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar jadi semangat nulisnya. TqQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta. Biar jadi motivasi ku. Biar lebih semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah. Berupa coment. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Tinggal kan jejak kalian disini yah cinta cinta ku. Biar jadi semangat nulisnya. TQ
Wida_Ast Jcy
Yuuukkk.. tinggalkan jejak kalian disini yah. jangan lupa dilike yah sayang sayang ku. tq yang sudah support yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!