Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Mengobati luka dalam
Tetua Jiang Zhuo menunggu serta mengawasi Zhang Xin duduk di kursi ruang tamu. Agar tidak bosan tetua Jiang Zhuo mengambil salah satu buku yang ada di rak. Buku buku itu memang sengaja disediakan oleh sekte Teratai Emas dalam kediaman itu.
Saat sedang serius membaca buku yang ada di tangan. Tiba-tiba muncul beberapa murid sekte Teratai Emas datang ke kediamannya. Melihat kedatangan murid sekte Teratai Emas mendatangi kediamannya. Hati tetua Jiang langsung memiliki firasat buruk. Jangan jangan telah terjadi sesuatu yang buruk pada Lan Xuan Yu.
Saat murid sekte Teratai Emas mengatakan tujuan kedatangan mereka adalah mengabarkan kalau saat ini Lan Xuan Yu sedang terluka. Dan saat ini masih dalam perawatan tabib yang ada di sekte Teratai Emas.
Ketika mendengar kabar Lan Xuan Yu mengalami terluka karena pertandingan turnamen. Hati tetua Jiang langsung tidak bisa tenang. Karena saat itu Zhang Xin juga masih belum bangun dari meditasi mendalamnya
Hati tetua Jiang Zhuo saat itu bagaikan di sambar halilintar mendengar berita tersebut. Dia merasa sangat bersalah karena telah membiarkan Lan Xuan Yu sendirian di saat seperti itu.
Apa nanti yang akan dia katakan pada Patriak Lan Meng Tao. Ketika putranya mengalami luka parah sementara dia tidak ada di sisinya. Dia tidak ingin lagi kembali mengulangi kesalahannya yang sama.
Maka dengan cepat tetua Jiang Zhuo membuat keputusan. Tetua Jiang Zhuo langsung meminta bantuan dari salah satu murid sekte Teratai Emas. Untuk menjaga Zhang Xin yang masih bermeditasi di kediaman mereka.
Sementara itu tetua Jiang Zhuo segera bergegas pergi mencari keberadaan Lan Xuan Yu yang masih dirawat. Sebelumnya tetua Jiang Zhuo sudah meminta petunjuk arah dimana letak Lan Xuan Yu dirawat. Murid sekte itu pun memberi tahu petunjuk arah pada tetua Jiang Zhuo.
Hanya butuh waktu beberapa menit saja tetua Jiang Zhuo sudah menemukan tempat Lan Xuan Yu dirawat. Disana dia melihat ada beberapa orang yang berlalu lalang dengan tugas masing-masing.
Tetua Jiang Zhuo segera mendekati salah satu dari mereka lalu bertanya, "Saudara maaf mengganggu waktunya sebentar. Apakah ada tahu dimana peserta turnamen yang terluka parah hari dirawat?"
"Mari saya antar anda ketempat itu."
"Terima kasih. Banyak atas bantuannya." Tetua Jiang Zhuo membungkukkan badan sebagai ucapan terima kasih.
"Anda tidak perlu sungkan. Ini sudah menjadi tugas kami." Jawabnya ramah.
"Sekali lagi terima kasih atas bantuan saudara."
"Sekarang anda ikuti saya."
Murid sekte Teratai Emas mulai berjalan dan tetua Jiang Zhuo mengikutinya dari belakang. Kini mereka sudah ada di depan pintu dua kamar perawatan.
Kamar sebelah kiri ada banyak orang di dalamnya. Sementara kamar yang di sebelah kanan terlihat sepi. Tetua Jiang Zhuo berfikir itu pasti kamar Lan Xuan Yu dirawat. Karena mereka ke sekte Teratai Emas hanya bertiga.
Setelah sampai di depan kamar perawatan murid sekte Teratai Emas berpamitan untuk pergi. Tetua Jiang Zhuo sekali lagi mengucapkan terima kasih atas bantuannya.
Tetua Jiang Zhuo sengaja tidak mengetuk pintu kamar perawatan itu karena takut mengganggu pasien yang beristirahat. Maka dia ingin mengintip saja. Apakah benar yang ada di dalam kamar perawatan itu Lan Xuan Yu.
Dugaan tetua Jiang Zhuo tidak meleset ternyata yang ada di dalam kamar perawatan itu memang benar Lan Xuan Yu. Dan kini remaja tanggung putra Patriak sekte Gunung Awan tengah berbaring lemah di atas ranjang.
Tetua Jiang Zhuo bejalan mendekati ranjang dan memeriksa tubuh Lan Xuan Yu yang masih tak sadarkan diri. Tetua Jiang Zhuo menatap tubuh Lan Xuan Yu lalu mendesah panjang.
Semalam penuh tetua Jiang Zhuo tidak meninggalkan Lan Xuan Yu sedikit pun. Dari mulai awal tetua Jiang Zhuo tetap duduk disamping ranjang Lan Xuan Yu. Dia berharap saat Lan Xuan Yu nanti sadar dia cepat mengetahuinya.
Tetua Jiang Zhuo membuka jendela kamar perawatan agar udara pengap di dalam kamar berganti dengan udara pagi yang segar. Sinar mentari pagi pun menerobos masuk lewat celah jendela kamar yang terbuka.
Lan Xuan Yu pelan pelan membuka kelopak matanya. Mulutnya terasa kering sekali dia merasa sangat haus. Saat ini dia benar-benar membutuhkan air untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering.
"Air... Air...."
Suara lirih Lan Xuan Yu terdengar sangat parau. Sayup sayup tetua Jiang Zhuo mendengar suara Lan Xuan Yu maka dia langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Xuan Yu. Syukurlah kamu sudah sadar. Kamu mau apa?"
"Air...." jawab Lan Xuan Yu lemah
"Kamu mau air minum?" Ulang tetua Jiang Zhuo pada Lan Xuan Yu. Lan Xuan Yu menganggukkan kepalanya sebagai tanda jawaban.
"Baiklah. Tunggu sebentar ya. Aku ambilkan dulu!" Jawab tetua Jiang Zhuo segera melangkah pergi menuju meja yang ada di tengah ruangan. Karena teko air minum memang ditaruh di sana.
Setelah meneguk air minum tenggorokan Lan Xuan Yu langsung terasa lega. Pelan pelan Lan Xuan Yu duduk bersila di atas tempat tidur tetua Jiang Zhuo yang mau membantu tetapi di tolak oleh Lan Xuan Yu.
Lan Xuan Yu mengeluarkan akar rumput perak dan beberapa sumber daya lainnya dari kantong penyimpanannya. Akar rumput perak ini memiliki khasiat sebagai penyembuh luka dalam yang sangat bagus.
Saat ini akar rumput perak yang ada di tangan Lan Xuan Yu masih berumur 30 tahun. Namun ini sudah memiliki khasiat yang luar biasa. Semakin tua umur akar rumput perak maka akan memiliki khasiat yang jauh lebih baik.
Lan Xuan Yu sengaja tidak mengolahnya menjadi pil terlebih dahulu, karena tidak ada waktu untuk membuatnya. Lan Xuan Yu segera memakan akar rumput perak secara langsung tanpa melalui proses apa pun terlebih dahulu.
Setelah khasiat akar rumput perak mulai keluar. Dengan Lan Xuan Yu segera menyerap dan mengalirkan keseluruhan meridian dan darahnya. Untuk mempercepat proses memulihkan luka dalam yang ada di tubuhnya.
Setiap kali khasiat sumber daya yang di konsumsinya sudah habis di serap. Maka Lan Xuan Yu akan segera memakan sumber daya lainnya. Dia melakukan hal itu berulang kali sampai sumber daya yang di siap habis.
Tetua Jiang Zhuo hanya melihat apa yang di lakukan oleh Lan Xuan dari kejauhan. Sambil memastikan pemuda itu tetap baik baik saja. Lan Xuan Yu membutuhkan waktu cukup lama. Tiga jam lamanya Lan Xuan Yu baru mengakhiri pemulihan luka dalamnya.
Kini luka dalam di tubuh Lan Xuan Yu sudah sembuh 80 % meskipun belum sembuh total. Namun dia masih memiliki banyak waktu di masa depan untuk menuntaskannya.
"Tetua Jiang bagaimana kondisi Zhang Xin? Apakah sudah bangun dari meditasi mendalamnya?"
"Keadaannya baik baik saja. Aku tadi sudah mendapatkan kabar dari murid sekte Teratai Emas yang menjaganya sementara waktu."
"Syukurlah. Kalau begitu mari kita ke arena turnamen. Karena hari ini pengumuman pemenang lomba turnamen."
"Tapi... Xuan Yu kamu?" Tetua Jiang Zhuo terlihat ragu ragu.
"Aku sudah baik baik saja, tetua Jiang." Jawab Lan Xuan Yu sambil bangkit dari duduknya. Di berjalan sambil tersenyum kearah tetua Jiang Zhuo berdiri.
"Baiklah kalau demikian. Mari kita berangkat sekarang."
Maka mereka berdua segera pergi dari ruang perawatan itu, menuju arena turnamen sekte Teratai Emas.