NovelToon NovelToon
Jodoh Untuk Gadis Indigo

Jodoh Untuk Gadis Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cintapertama / Romansa Fantasi / Mata Batin / Hantu
Popularitas:455.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Yulianti Oktana

Menjadi seorang indigo, bukanlah hal yang di inginkan oleh gadis cantik bernama Lilis Yuliani karena setiap hari ia harus bersinggungan dengan hal yang gaib dan ia tidak bisa menolaknya.
Sosok-sosok itu selalu mengikuti untuk meminta pertolongan ataupun hanya sekedar mengganggu pada Lilis sampai suatu hari ketika ia sedang berjualan bakso bertemu dengan arwah pria tampan namun menyebalkan.
Siapakah arwah itu?????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kopi Beracun

Siangnya Pandu dan Gendis di bawa ke TKP untuk mengalurkan detail pembunuhan yang mereka lakukan. Hati Mr Olga sungguh sakit dan murka.

Menantu yang ia anggap sebagai malaikat karena mampu menghadirkan cinta pada Mayang malah menjadi eksekutor sampa Mayang meregang nyawa.

Reka adegan itu selesai, Pandu melihat sang mertua dengan wajah yang di penuhi Amarah.

"Papi maafkan saya!" ucap Pandu.

"Apakah pantas seorang pembunuh dimaafkan?? Kau bukan manusia lagi kau seperti dajal. Aku bersumpah akan menuntut mu dengan seberat-beratnya" Balas Mr Olga.

"Pak, bawa kedua laknat ini, dan saya akan memperkarakan ini agar mereka di hukum mati" ucap Mr Olga.

..

Keesokan harinya, Mayang di makamkan dengan layak. Walau sudah berbentuk tulang

belulang, namun Mr Olga memakamkan sang putri dengan baik bahkan pemakamannya di gelar di pemakaman mewah yang ada di Karawang.

"Sekarang kamu sudah Papi makamkan dengan layak, anakku! Maafkan Papi semoga kamu tenang di alam sana, surga menantimu" ucap Mr Olga sembari mengusap matanya.

Mayang melihat itu, ia juga menangis namun tak bisa melakukan apa-apa.

"Terimakasih Papi sudah memakamkan ku. Titip Azkara Pi" pesan Mayang lalu menghilang.

Sesudah selesai Mr Olga menjemput Ankara di kontrakan Bahar.

"Azkara ini Opa kamu" ucap Lilis.

Mr Olga menangis melihat sang cucu berbadan kurus seolah tidak terawat.

"Kemarilah cucuku, peluk Opa" punya Mr Olga.

Azkara segera memeluk sangat kakek.

"Opa" ucapnya.

"Iya sayang, ini Opa! Sekarang kamu ikut sama Opa ya? Opa akan membawamu ke New York" ujar Mr Olga.

"Tapi Azka betah tinggal sama Aki dan Teh Lilis disini" balas Azkara.

Mr Olga tampak menghela nafas berat, ia yakin selama Azkara di rawat di tempat sempit ini, Azkara di rawat dengan baik.

"Tapi Opa satu-satunya keluarga Azkara yang ada maka Opa yang harus merawat kamu" bujuk Mr Olga.

Bahar dan Lilis yang sudah menyayangi Azkara merasa berat sebenarnya harus berpisah dengan bocah kecil itu namun Mr Olga yang lebih berhak.

"Opa, Azka maunya sama Aki sama Teh Lilis" bocah itu menolak.

Mr Olga lalu menatap sekeliling kontrakan itu, dalam hatinya pri tua itu tak berkenan jika sang cucu tinggal di tempat sempit.

"Pak bisa bicara sebentar? " tanya Mr Olga pada Bahar.

"Silahkan Tuan" balas Bahar.

"Saya yakin anda dan putri anda adalah orang-orang baik, karena cucu saya sampai tidak mau ikut dengan saya ke luar negeri. Maka dari itu saya dengan berat hati saya menitipkan Azkara kepada kalian, apakah kalian bersedia merawat Azkara? Dan dengan sukarela memberikan kasih sayang pada dia? " tanya Mr Olga.

Dengan mantap Bahar dan Lilis menganggukan kepada. Bagi mereka berdua tidak masalah mengurus Azkara.

"Kami bersedia Tuan, dan jujur saja saya dan Lilis sudah menyayangi Azkara seperti keluarga sendiri. Selama merawat Azkara dua hari ini, kami anggap Azkara sebagai berkah" balas Bahar.

"Tapi maaf, apakah Bapak bisa pindah ke rumah mendiang Mayang? Maaf bukannya apa-apa hanya saja rumah Azkara disana dan kini Pandu sudah menjadi tersangka, rumah itu kosong maka lebih baik Bapak pindah saja kerumah itu. Saya berikan rumah itu kepada Bapak dan Lilis sebagai ungkapan terimakasih sudah mau merawat Azkara" papar Mr Olga.

Lilis dan Bahar saling pandang.

"Lis? " tanya Bahar.

Lilis mengangguk.

"Demi menjaga Azkara, InsyaAllah saya mau menempati rumah mendiang Mbak Mayang" ucap Lilis.

"Syukurlah kalau begitu, hari ini juga Bapak dan Lilis bisa mulai berkemas. Dan satu lagi jangan khawatir tentang biaya perawatan rumah dan biaya makan kalian dan Azkara, saya akan mengirimkan uang setiap bulannya" papar Mr Olga.

...

Sementara di kediaman Niken, kedua putranya sedang bersitegang karena Alex merasa Bara tidak adil padanya. Alex marah lantaran proyek perumahan mewah yang sedang di tangani oleh perusahaan keluarga di kerjakan oleh Bara sendiri.

"Ini semua materi yang sudah aku susun sedemikian rupa dan semua direksi setuju memakai konsep ku, kenapa tiba-tiba Kak Bara ganti begitu saja dengan perencanaan yang Kakak buat hanya dalam waktu satu minggu? " Alex mempertanyakan itu pada sangat kakak.

"Karena desain Kakak lebih masuk akal" balas Bara dengan entengnya.

"What, masuk akal? Aku merancang nya 2 bulan sewaktu Kakak masih koma, biaya pembangunan lebih efisien dan untung untuk perusahaan jauh lebih besar dari pada perencanaan mu, Kak" kesal Alex.

"Untung ke perusahaan lebih besar tapi desain ini sangat riskan terhadap kerusakan dalam jangka waktu 10 tahun saja, dinding perumahan ini akan keropos! Alex jangan pernah membuat citra perusahaan kita menjadi buruk di mata konsumen! Kualitas dan kuantitas harus di perhatikan. Jika desain kamu lebih memperhatikan keamanan dan kekokohan maka Kakak akan terima dan terapkan" papar Bara lalu ia pergi meninggalkan Alex sendirian di meja makan.

"Sialan kau Bara!! Aku sudah merancang itu lama dan kau hempaskan begitu saja buah pikiranku? Keparat" geram Alex sepeninggal Bara.

Bara sebenarnya ingin membongkar semua kejahatan Alex namun ia juga khawatir dengan kesehatan Niken.

"Adik angkat tidak tahu diri, kau di besarkan di keluargaku, di manusiakan, di sekolahkan oleh orang tuaku tapi sekarang kau menjelma menjadi serigala berbulu domba" geram Bara ketika dirinya sudah memasuki mobilnya.

"Jangan galak-galak, Mas.... Hihihihi" tiba-tiba Mbak Sri duduk di sebelah Bara.

"Arghhhh!!" betapa terkejutnya Bara, ia spontan berteriak.

"Ikh Mas, kok teriak sih kaya lihat setan aja" kelakar Mbak Sri.

"Ya emang kamu setan!" balas Bara sembari memegangi jantungnya.

"Mas, Lilis pindah rumah" ungkap kuntilanak itu.

"Pindah? Kok bisa? Apa Pak Bahar gak bisa bayar kontrakan?" tanya Bara.

"Bukan, dia pindah kerumah kunti yang di tolong waktu itu. Orang tuanya minta Lilis dan Bapaknya pindah dan menitipkan anaknya untuk di urus" papar Mbak Sri.

Bara manggut-manggut, nanti siang ia akan memastikan sendiri kebenarannya karena ia tidak mau 100% percaya pada perkataan dedemit di sampingnya.

Ketika Bara melirik jok sampingnya ternyata sudah kosong.

"Kebiasan datang sendiri, ngilang sendiri" ucap Bara.

Ia kemudian melanjukan lagi mobilnya menuju kantor.

Skip..

Bara masuk kedalam ruang kerjanya, seperti biasa disana sudah ada siluman ular yang melingkar di kaki meja. Bara saat ini masih tidak mau kontak fisik maupun membuka komunikasi dengan sosok itu karena jujur saja Bara takut.

"Kang Mas, sugeng enjing" sapanya sembari tersenyum namun tetap membuat Bara takut pasalnya siluman ular cantik itu menjulur-julurkan lidah bercabang warna hitamnya.

Bara heran kenapa ada makhluk seperti ini di ruang kerjanya pasalnya ia tidak pernah berurusan ataupun menyakiti makhluk itu.

"Ati-ati Kang Mas, ada seseorang yang akan mencelakaimu.. Shhhhhhssshhhhhhh" ucapnya lagi sembari mendesis namun Bara tak menanggapinya.

Tak lama seseorang mengetuk pintu.

"Masuk! " ucap Bara.

Seorang OB masuk sembari membawakan satu gelas kopi yang selalu di pesan Bara kala pagi.

"Ini kopi pesanannya, Pak" ucap seorang OB namun Bara merasa asing dengan OB itu.

"Kamu baru bekerja di sini? " tanya Bara.

OB itu sedikit kikuk.

"Iya Pak, saya baru kemarin bekerja di Kantor ini" jawabnya.

"Yasudah kamu boleh keluar" perintah Bara.

OB itu segera keluar.

Ketika Bara ingin meminum kopi itu, tiba-tiba cangkir nya retak dan kopinya berhamburan ke atas lantai.

"Ya ampun" Bara berjingkat terkejut.

"Sudah kubilang kalau kopinya beracun, Kang Mas" ucap siluman ular itu.

Ia sengaja memecahkan gelas kopi yang sedang Bara dekatkan dengan bibirnya karena ia tahu kalau kopi itu sudah di berikan racun sianida oleh OB itu atas suruhan seseorang.

1
Winny Anpooh
Luar biasa
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
Sri Musdalefi Indra
kejam bangat tu si tamara,kejar sampai dapat selvi ...balaskan dendam mu...ada ya manusia sekejam itu sama dg iblis
Lembayung Senja: siapppp.. mereka akan di tuntut balas ...
Ai Emy Ningrum: lebih kedjam dr iblis itu sendiri ya manusia nya 😔
total 2 replies
Ari Kurniawati
sebentar banget, thor
Lembayung Senja: lagi sibuk di dunia nyata kakak....🙏
total 1 replies
Pichaacha
bjir jd red flag si bara dh sm dokter aja dh, red flag soalnya si bara
月亮星星 ( yueliang xingxing )🌟🌙
lah bknnya d kasus panti asuhan . dokter Adrian punya ayah pengacara . ko skrng blng nya ortu nya ninggal 20 THN yg lalu
Lembayung Senja: maaf author lupa....
total 1 replies
Sopiyah Hafidz
lanjut lama amat
Ari Kurniawati
lanjut thor
kalea rizuky
yg sering donk Thor up yg banyak biar banyak like males nunggu soale
pinka
lanjut thor
Zuhril Witanto
lanjut
Gritce Mariska Sanaka
upnya sering2 yahhh penasaran soalnya seruu
Daliffa: next gpl thor
total 1 replies
Dede Ratnasari
selalu satu bab,,digantungkan aku
Sri Musdalefi Indra
keren thor tambah dong😍😍
Sopiyah Hafidz
lanjut dong
kalea rizuky
lanjut yg banyak donk Thor hehehee q kasih bunga deh
Sopiyah Hafidz
lanjut dong dikit bgt
Sri Musdalefi Indra
dikit amat thor,tambah dong author sayang
Safitri Agus
biarkan saja si indah kerasukan sundel bolong 😅
Sopiyah Hafidz
lanjut dong jangan sedikit2 soalnya lgi seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!