NovelToon NovelToon
RUMAH EYANG

RUMAH EYANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Iblis
Popularitas:145.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kalo sudah malam, jangan keluar rumah ya ndok. Nanti di bawa kuntilanak!"
~~
"Masalah nya bukan di kamu, tapi di dia."
~~
"JADI SELAMA INI EYANG!??"

Dara, adalah seorang gadis yang baru saja lulus sekolah SMA, dia tidak langsung melanjutkan studi karena orang tua nya terkendala biaya. Dara lalu di titipkan pada Eyang nya yang Dara sendiri tidak pernah tau kalau dia punya eyang, dia di kirim ke kampung yang entah itu dimana.

Dan di sanalah Dara mengalami semua kejadian yang tidak pernah dia alami sepanjang hidup nya, dia juga mengetahui rahasia tersembunyi tentang keluarga nya yang tidak pernah dia sangka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 19. Kabar duka

Di dapur, bi Endang sedang merebus air dengan panci besar.. Mendengar suara hujan deras di luar, dia makin khawatir dengan Dara dan mang Nuri.

"Endang."

"Ya?" Bi Endang spontan menyahut dan menoleh saat namanya di sebut, tapi..

"Eh.. kok suara mang Nuri, apa udah sampe ya?" Gumam bi Endang.

"Tapi kok sepi di luar." Gumam bi Endang lagi.

Bi Endang lalu kembali membenarkan panci yang baru dia letakkan di atas kompor, lalu menyalakan nya. Saat dia sedang menjetek tuas kompor, bi Endang merasa ada seseorang yang lewat di belakang nya dan masuk ke garasi, dia pun menoleh, tapi tidak ada siapa - siapa..

"Kok kayak ada yang lewat, tapi ndak ada orang nya." Gumam bi Endang.

Bi Endang mengusap tengkuk nya karena merinding, dia lalu keluar kembali ke ruang tamu. Bi Endang heran karena pintu masuk rumah masih terbuka dan bi Lastri malah tidak ada di sana.

"Tri.." Panggil bi Endang.

Bi Endang berjalan menuju ke luar pintu dan dan melihat keadaan di luar, dia terkejut melihat bi Lastri yang pingsan di luar halaman dan terguyur hujan.

"Astagfirullah, Tri!!" Bi Endang langsung lari menghampiri bi Lastri.

"Tri, kok kamu pingsan di sini!? Tri! Tri! Sadar Tri!" Ujar bi Endang panik.

Bi Endang terus menepuk pipi bi Lastri, dia tidak kuat jika harus menggotong bi Lastri sendirian karena tubuh bi Lastri lebih besar dari nya. Bi Endang terus menepuk pipi bi Lastri sampai akhir nya bi Lastri sadar dan teriak..

"Aaarrghh!!!" Bi Lastri teriak dan menutupi wajah nya.

"Koe kenapa?!! Ini aku, Endang!" Ujar bi Endang.

"Ndang.. mang Nuri.. mang Nuri.." Bi Lastri sampai terbata - batasambil menangis ketakutan.

"Mang Nuri - mang Nuri kenapa? kamu mbok ya ngomong nya yang jelas toh, ayok masuk dulu." Ujar bi Endang.

Akhir nya bi Endang membantu bi Lastri bangun dan pergi masuk ke teras rumah, bi Endang melihat kesana kemari tapi tidak ada orang, lalu kenapa bi Lastri menyebut nama mang Nuri pikir nya.

"Itu tadi.. aku liat mang Nuri berdarah - darah, Ndang.." Ujar bi Lastri..

"Lah, terusan kamu kenapa malah pingsan? Bukan nya di bantuin ngobatin." Ujar bi Endang.

"Aku takut, Ndang.. Darah nya banyak banget, mang Nuri nangis minta tolong.. aku nya nggak kuat liat darah jadi aku pingsan." Ujar bi Lastri.

"Aduh kamu ini.. kemana mang Nuri nya, apa pulang? Terus non Dara nya mana??" Tanya bi Endang, seketika bi Lastri baru sadar.

"Mang Nuri sendirian tadi, ndak ada non Dara." Ujar bi Lastri dan bi Endang menutup mulut nya..

"Ya Allah semoga mereka nggak kenapa - kenapa, Wis kamu mandi dulu nanti gantian. Aku tak nunggu di sini barang kali non Dara pulang." Ujar bi Endang dan bi Lastri mengangguk.

Tampak nya bi Lastri belum menyadari bahwa yang datang padanya itu bukan mang Nuri asli, tapi Qorin nya. Mereka belum menyadari dan tentu saja belum tahu apa yang terjadi dengan mang Nuri dan Dara.

Setelah bergantian mandi dan sudah berganti pakaian, kini bi Endang dan bi Lastri kembali menunggu, tapi mereka berdua merasakan hawa di rumah seperti mencekam.

"Aku kok merinding dari tadi." Ujar bi Endang.

"Sama, aku juga.." Ujar bi Lastri.

Padahal biasa nya mereka biasa saja, tapi malam itu entah mengapa di rumah itu terasa seperti banyak mata yang sedang mengawasi mereka dari berbagai sudut, bi Lastri malah terus - terusan mengusap tengkuk nya karena merasa merinding yang luar biasa.

"Tak! Tak! Tak! Tak! Tak!"

Tiba - tiba terdengar suara aneh dari kamar eyang, bi Endang dan bi Lastri pun bergegas masuk kedalam kamar eyang dan betapa terkejut nya mereka saat melihat tubuh eyang yang melayang di udara.

"Astagfirullah, Eyang!!" Bi Endang dan bi Lastri panik, mereka mencoba menarik turun tubuh eyang.

Mereka menarik tubuh eyang tapi tidak bisa dan malah semakin tinggi, bi Lastri sampai menarik kaki eyang supaya turun namun masih tetap tidak bisa. Sampai tiba - tiba saja tubuh eyang terjatuh sendiri di ranjang dan kini eyang kembali kejang kejang, sambil matanya melihat ke atas.

"Eyang, istigfar.. Istigfar eyang.." Ujar bi Lastri.

"khhk! Khkk! Khkk!" Eyang kembali kejang dan seolah leher nya tercekik sesuatu.

"Ya Allah, gimana ini.. Hiks.." Bi Endang menangis karena tidak bisa melakukan apapun.

"Mbak Melisa.. Tolong eyang.." Ujar bi Lastri tiba - tiba.

Mendengar nama Melisa di sebut, bi Endang pun menatap ni Lastri.

"Aku tau mbak Melisa ada di sini, aku nggak liat mbak Melisa tapi aku tau mbak di sini." Ujar bi Lastri lagi.

"Tolong maafin eyang mbak.. tolong maafin ibunya mbak Melisa, hiks.. hiks.. Kasihan dia mbak." Ujar bi Lastri.

Tapi tidak ada apapun yang terjadi, rumah itu terasa mencekam namun tidak ada tanda - tanda ke hadiran Melisa di sana.

"Kok kamu ngomong gitu toh, Tri??" Ujar bi Endang.

"Siapa tau mbak Melisa denger, kasihan eyang nya kayak gini.." Ujar bi Lastri.

Dan tiba - tiba eyang sudah tidak kejang - kejang lagi, bi Lastri dan bi Endang lega melihat eyang yang sudah tidak kejang meski kini eyang pingsan. Mereka berdua lalu membetulan posisi tidur nya eyang agar tubuh nya tidak sakit.

"Kok badan eyang sudah nggak kaku ya Tri?" Tanya bi Endang, dia heran karena tubuh eyang terasa lemas dan tidak seperti orang stroke.

"Bukan nya bagus tah? Tanda nya eyang akan sembuh toh." Ujar bi Lastri.

"Iyo tapi iki..."

Belum sempat bi Endang menyelesaikan kalimat nya, mereka berdua mendengar suara deru mesin mobil. Mereka berdua lalu lalu bergegas ke depan untuk melihat siapa yang datang.

Di depan.. Dara baru saja sampai bersama Amar dan Kyai, mereka lalu turun dan mendapati bi Lastri dan bi Endang yang menatap penuh heran kearah mereka..

"Assalamualaikum." Salam Dara, dan di susul Kyai serta Amar.

"Waalaikumsalam, non Dara.." bi Endang dan bi Lastri bingung.

Dara yang tak bisa menahan tangis nya akhir nya berhambur kedalam pelukan bi Lastri dan bi Endang, Dara menangis keras sekarang..

"Hiks.. hiks.. Bibi.." Sampai nafas nya tersenggal - senggal, mungkin dia sudah menahan tangis nya sedari tadi.

"Ya Allah suara non Dara kenapa, kok hilang??" Tanya bi Endang.

Amar dan pak Kyai hanya bisa ikut sedih melihat Dara yang menangis seperti itu, bagaimanapun Dara pasti mengalami trauma besar sebab dalam kecelakaan itu hanya dia yang selamat.

"Shh.. Shh.. Wes non, jangan nangis.. Kenapa toh?" Tanya bi Lastri, dia ikut panik juga.

"A- aku sam- sama pakde tadi ke- kecelakaan.." Ujar Dara masih tersenggal - senggal.

"Astagfirullah, non nggak apa - apa kan??" Tanya bi Endang dan Dara menggeleng.

"A- aku ng- nggak apa - ap- a, tapi pakde.. Hiks.. Hiks.." Ujar Dara, dia kesulitan bicara.

Dara benar - benar tidak bisa mengendalikan dirinya dan tangis nya lepas begitu saja, bi Endang dan bi Lastri yang melihat itu pun ikut menangis khawatir.

"Udah non - udah.. Pelan - pelan aja ngomong nya. Ya Allah, sampe suaranya ilang gini." Ujar bi Endang.

"P- pakde - pakde meninggal bi, hiks.. hiks.." Seketika bi. Endang dan bi Lastri terkejut.

BERSAMBUNG..

1
Icha Amelia
makasih thor udah up lg
Hidayah Hanan
🥰🥰🥰
Zuhril Witanto
karna ambisi sampai tidak memikirkan kebelakang...kasian yang tidak tau apa2
Zuhril Witanto
memasang susuk?
Zuhril Witanto
keadaan seperti ini memang patut waspada...teman bisa jadi lawan
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
bisa jadi Mbah uyut yg iri melihat kebahagiaan eyang dan eyang putra dulu nya ,segala cara di pake untuk mengelabui eyang spy sesat ,
menghancurkan dlm diam ,
musuh dlm selimut
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
untungnya Riri kuat ,
ngga pingsan dgn kejadian di rumah eyang
bi endang pengikut eyang apa Mbah uyut sebenernya
Rahma Amma
double up..makasìh thor
✎🍳🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🥚🐣🌾✍: sam samaaa akak,,, 🤗🤗
total 1 replies
durrotul aimmsh
mencekam terus kakak
Jati Putro
eyang banyak masuk benda ghoib,
ambisi jaman dulu harta tahta wanita
jaman skrg juga dink ,
jadi segala upaya diambil untuk 3hal itu,
termasuk eyang dara
tanpa memikirkan konsekuensi hidup kelak di akhirat ,
apalagi keturunan yg ikut di ambil jatah nya kebahagiaan keturunan sdh di gadai kan kpd iblis
Jati Putro
kabel nya putus apa gmn ,
Tante Nia bersih kaann ,dari hal ghoib
sagi🏹
yakin sih Thor di sini bik endang pasti ada andil buwat kerja sama mbah uyut dengan bersikap seolah olah mejaga dara di sana seolah olah melindungi dara tapi yakin sih bik endang gak sebaik itu dia pasti ada andil dengan mbah uyut dalam kejahatan yang di alami dara dan atas meninggal nya bik Lastri waktu itu pasti bik endang dan mbah uyut yang ada di baliknya.
sagi🏹
wahh kaka othor makasih yak kali ini di kasih double up the best kaka othor,,entah kenapa kok feelingku mbah uyut nih kayaknya tinggal dirumah eyang dara sepertinya di dalam kamar tante nya melisa karena gak ada yang boleh buka kamar itu kan aneh. dan bik endang nih juga perlu di curigai tidak semua yang nampak di depan kita baik belum tentu mereka tulus dan baik sama kita mungkin yang berusaha merebut eyang putra adalah mbah uyut dara sendiri sehingga eyang dara nekad memakai susuk di badan nya.
E7V1N
Mantap kak 😆
sagi🏹: ceritanya ya kak yang keren othor nya memang keren 🤗
total 1 replies
Jati Putro
memang ,semua pantas di curigai
alurnya blm bisa di tebak
ikut kak othor saja ,gmn
yg jelas dara sama bang amar nantinya berjodoh ,happy ending
jgn sampai ada jatuh korban lagi ,
keyakinan jaman dahulu benar ,leluhur pasti mengawasi biarpun sdh beda alam ,.
sagi🏹
nah kan bener curiga juga sama bik endang secara bik endang udah kerja di rumah eyang dara dari semenjak ayah nya kecil sampek sekarang pasti lah bik endang juga ada andil di dalam nya yang di alami dara sama keluarga nya apa lagi setelah dara bilang kalo kaka nya mau datang jemput dara dan orang pertama dara kasih tau adalah bik endang bertepatan dengan itu mbah uyut secara sengaja menemui riri seolah olah ngasih tumpangan,, pasti cerita ini ada plot twist nya.
sagi🏹: nah iya ya kak bener nih pendapat kaka tante nya dar yang nama nya nia ini perlu juga di curigai karna pernah ngomong kenapa bisa telpon dan yang biasanya dia selalu datang buwat jenguk eyang dara tiba2 gak datang jenguk tiba2 juga sekarang datang pas keadaan genting2nya benar kak semua nya patut di curigai tanpa terkecuali
Noona Han: tantenya jga, bisa dicurigai, secara ya melisa meninggal , bapaknha dara jg mau dikorbanin dara buat penggantinga, bisa jdi satunya melisa jg ada sangkut pautnya , pas dtelfon itu kan tanya knp bisa telfon
total 4 replies
E7V1N
Lagi kak ♥️
Amin Salam
seru lg tur
✎🍳🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🥚🐣🌾✍: Besok ya kak,, hehehe
total 1 replies
Icha Amelia
klu boleh up nya 2x dong thor
neni nuraeni
lnjut....awas ya thor jgn sampai Riri ataw pun amar punya rasa satu sama lain pokonya amar hrus SMA dara hee,d tunggu kelnjutny
✎🍳🍳TₑLₒᵣ CₑPLₒK🥚🐣🌾✍: Asiaapp akak🫡🫡🫡

Tar malem insyaAllah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!