Bayi tak berdosa ini mendapatkan kebencian disaat dirinya masih suci.Sebutan anak pembawa sial keluar dari mulut kedua orang tuanya.
Nenek menjadi harapan satu-satunya untuk hidup.
Kebencian dan kesedihan datang silih berganti .
Apa penyebab sebutan anak pembawa sial?
Kehidupan bagaimana yang dijalani?
Bagaimana keluar dari kehidupan yang menyedihkan?
Ikutin kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NADIA DAN ADITYA
Hari-hari karina dinikmatinya dengan bermalas-malasan saat libur panjang kuliahnya tiba.Sang Ayah yang sudah aktifitas kembali mengurusi bisnis kulinernya bersama temannya itu sering pulang malam,Karina sudah menasehatinya untuk jangan terlalu capek tapi Ayahnya beralasan bosan dirumah.
Mereka masih tinggal ditempat kost yang cukup nyaman untuk Ayah dan Anak ini,mereka menikmati apa yang ada setelah masalah bertubi-tubi datang padanya.Tanah yang rencananya akan dijual untuk membeli rumah masih diurungkan oleh Handoko karena bagaimanapun tujuannya itu adalah Hadiah untuk masa depan putri kandungnya yaitu karina.
Karina yang lapar karena hari sudah sangat siang untuk orang yang baru bangun tidur itu meluncur memasak apa aja yang ada dikulkas.belum selesai membereskan sisa-sisa pertempuran didapur,seseorang mengetuk pintu rumahnya.
"Om Adrian...masuk Om,Karin baru selesai masak mau makan,Om mau makan?tawar karina.
"Kamu tau aja Om laper,hehe
"Om ada perlu apa kesini?Ayah lagi nggak ada dirumah .
"Mau ngajak kamu kencan.
"Uhukkk...uhukkk,karina hampir tersedak makanannya mendengar Om Adrian asal bicara.
"Pelan-pelan dong Karin....
"Iya Om kaget aja sama ajakan Om.
"Beneran karin...kita pergi nonton atau apa gitu biar nggak bosen dirumah.
"Om nggak malu jalan sama bocah?
"Udah biarinlah,Selesai makan Ayo temani Om jalan-jalan.
Setelah selesai makan Karina langsung mandi dan menyiapkan semuanya untuk kencan katanya.haha...ada-ada aja Om Adrian.
Karina yang memakai dress dibawah lutut lengkap dengan heels 3 cm menambah kesan anggun .Adrian yang melihat tampak terkejut ,karena biasanya karin memakai celana panjang+kaos atau kemeja.
Mereka memasuki sebuah mall yang cukup ramai karena hari libur untuk kebanyakan orang dipakai bersama keluarga dan orang-orang tersayang.
Adrian menuju tempat penjualan tiket nonton dan membeli cemilan dan minuman untuk menemaninya didalam bioskop.
Karina menikmati tontonannya sedangkan Adrian tertidur ,karena Adrian nggak terbiasa melakukan ini,Udara yang sejuk dan lampu yang hanya dari layar besar membuatnya nyaman untuk beristirahat.
"Om bangun Om....film nya udah selesai,Adrian merasa tak enak pada Karina,ia yang ingin menonton eh ia yang ketiduran.
"Haha...haha...haha...tawa karina pecah melihat kebingungan Adrian.
"Lagian Om ,sok-sok an mau nonton segala,Nggak cocok sama Usia om.
"Kan tadinya biar romantis karin,eh malah ketiduran.
Mereka melanjutkan berbelanja,Adrian membeli beberapa pakaian untuk bekerja ,Karina hanya menemaninya .Karina yang melihat ada area permainan masuk dan membeli kartu lengkap dengan saldonya .Adrian yang melihatnya mengikutinya kesana kemari,saat ada mesin capit boneka besar karina yang sudah mencobanya lebih dari 3x merasa kesal.
"Om...gantian Om,karina capek nggak dapet-dapet bonekanya,kamu mau boneka yang mana karin?itu tuh om yang panda aja.
Setelah mencoba 2x Adrian mendapatkan boneka itu,Karina berteriak kegirangan,,,dipeluknya boneka itu setelah berhasil diambil.
"Makasih ya Om,,,,bonekanya buat aku,Iya karin...jawab Adrian.
Hari sudah mulai malam saat mereka keluar dari Mall,Dalam perjalanan pulang Hp karina berbunyi dan ternyata Nadia sahabatnya menelponnya.
"Halo karin....tolongin aku karin,datanglah keRumah Sakit,Ibuku masuk Rumah sakit Karin dan sekarang tidak ada yang menjaganya,Ayahku sedang keluar kota ,Tadi Ibu dibantu ART dibawa ke Rumah Sakitnya.Tolong aku karin....aku akan segera pulang ke indonesia.
"Ok Nad...kamu tenang dulu ,aku akan bantu ,Aku akan kerumah Sakit tempat Ibumu dirawat.
"Baiklah Karin terimakasih.
"Om..Kita keRumah Sakit ya,Ibunya sahabatku masuk.Rumah Sakit.
Karina yang sudah sampai Rumah Sakit menanyakan tempat dimana Ibu Halimah dirawat.Karina dan Adrian melihat kondisi Ibunda Nadia yang dibantu selang Oksigen,Nggak lama seorang Dokter masuk.
Dokter Aditya...Karin..sapa mereka berbarengan.
"Ini Ibunda dari Nadia Dok sahabat aku,masih inget kan Dok? Iya Karin saya masih inget.
Dokter Aditya yang melihat Karina datang dengan seorang cowok dengan pakaian yang cantik membuatnya berpikir karina sudah memiliki pasangan.
Adrian yang melihat tatapan dari Dokter yang Bernama Aditya merasa dia menyukai Karina.
Adrian lebih dulu pulang karena sudah hampir dini hari,sedangkan Karina menemani Ibunda dari Nadia sampai salah satu keluarganya datang.
Keesokan Paginya Kondisi Ibunda Karina masih sama ,selang oksigen masih terpasang,Karina masih setia menemani seorang diri.
Nadia yang sudah mendarat dibandara setelah 16 jam penerbangan langsung meluncur ke Rumah sakit tempat Ibunya dirawat.Ayahnya yang sudah selesai dengan urusan Kantornya diluar Kota sedang dalam perjalanan dipesawat .Nadia yang tanpa membawa apapun hanya tas kecil langsung memesan taxi.
Mama....kenapa mama sakit?mama sakit apa ma ?Karina yang baru selesai dari toilet melihat sahabatnya sudah datang langsung memeluk,mereka menyalurkan segala rasa yang ada dan saling memberi kekuatan.
"Karin.....terimakasih sudah membantu menjaga Ibuku,Iya Nad,,,kalian keluargaku juga.
Ibu sudah lama mengeluh sakit dibagian dadanya,tapi Ibu nggak pernah mau kalau disuruh periksa ,jadinya sekarang begini .
Dokter aditya yang akan masuk mengurungkan beberapa saat ,memberi kesempatan 2 sahabat saling melepas kangen.
Dokter Aditya,sapa Karina.
Nadia menoleh dan pandangan mereka bertemu .
Rasa itu nggak pernah hilang dari Nadia,selama ini Nadia mengacuhkannnya tapi begitu melihatnya rasa itu tetap sama,Nggak tau kapan perasaan itu muncul,mungkin sejak Dr aditya sering menanyakan soal karina yang tanpa sengaja mereka sering berkomunikasi.
Setelah memeriksa keadaan Ibu Halimah,Dokter Aditya ingin mendiskusikan kondisinya dan harus segera melakukan tindakan,Nadia harus menunggu sang Ayah yang sebentar lagi datang.
"Nad...Ibumu akan baik-baik aja,tenanglah!!Dokter Aditya memberi semangat kepada Nadia.