NovelToon NovelToon
SHINEL LOVE

SHINEL LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Careerlit
Popularitas:412
Nilai: 5
Nama Author: Piitaloka_

Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.

Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.

Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Didalam ruang yang begitu sejuk, membuat seorang Miura yang bersantai - santai dibawah ruangan ber AC tersebut membuat nya semakin nyaman tiduran diatas sofa tersebut. Membuat si pemilik apartement merasa jengah dengan kelakuan sepupunya itu, dimana bahan yang sudah dimasaknya tidak langsung dibersihkan melainkan ditinggalkan kotor, membuat Shin sendiri begitu amat kesal dibuatnya.

"Nona Miura yang terhormat apakah bisa anda setelah memakai dapur saya, untuk segera dibersihkan bukan dibiarkan kotor seperti itu" sebari menunjuk kearah dapurnya

"Kenapa harus aku, kan aku sudah memasakkan makanan untukmu seharusnya kau sendirilah yang gantian membersihkan nya bukannya aku. Kan biar adil toh" jawab santai Miura yang memakan cemilan

"Apa" raut melotot nan kesal "Aku tidak menyuruh mu membuatkan ku makanan, jadi untuk apa kau buatkan untukku bodoh, kalau ujung - ujung nya aku yang membersihkannya!" nada kesal

"Lah? Ngapa situ yang jadi marah, hei.. Seharusnya kau itu ikut kerja sama denganku dalam rangka apa? agar supaya kau belajar menjadi sosok pasangan yang perhatian nan mengerti akan istrimu nantinya dimasa dia hidup bersama mu"

"Huh! Apa - apaan itu mah urusan nanti, kalau masalah sekarang ya jadi urusanmu, jadi gue minta cepat bersihkan itu dapur atau sekarang juga kuseret kau agar cepat pergi dari apartementku"

"Jahat amat sih lu sama sepupu sendiri"

"Bodo amat, bersihkan atau gue geret"

"Ish.. Dasar sepupu menyebalkan" ketika dirinya akan berdiri tiba - tiba ponsel nya berdering "Eh ada yang telfon, bentar ya kuangkat dulu telfon nya yah tampan" cengiran tanpa dosa

Shin yang sudah geram ingin sekali mencekik sepupunya tersebut, namun dia ingat urungkan karena sepupunya tersebut menyebut nama pujaan hatinya, dengan perlahan dia mendekati saudaranya tersebut demi memastikan suaranya, dirasa suaranya sama dengan milik pujaan nya, alangkah terkejutnya ia melihat sepupunya yang seperti sudah mengenal sekali siapa itu Elania.

"Oh bagus deh, kita tak perlu harus berdrama lagi dengan mereka, dan lagi syukurin tuh anak gimana beraninya dia melawan kalian" merasa ada beban di bahunya dia melirik dengan ekspresi bingung "Oh ya kalau begitu semangat ya untuk besok nya, bye..."

Ketika sudah menutup telfon nya, Miura langsung menatap aneh kearah Shin yang menatapnya mengintimidasinya.

"Apa?"

"Sejak kapan kau mengenal kak Elania Oktaviani"

"Eh kenapa kau begitu tau nama lengkap El, apa kau juga mengenal itu anak"

"Ya aku mengenalnya, jadi aku katakan sekali lagi dari mana kau mengenal gadisku"

"Apa? Gadisku?" memicing curiga yang secara tiba - tiba gelagat Shin gelagapan "Eh.. Jangan bilang sepupuku ini sekarang?"

"Apaan sih, sekarang cepat katakan dimana kau mengenalnya"

"Kalau kau tau memangnya kenapa? Ada masalah bagimu"

"Apa orang - orang itu juga mengenalnya" selidik nya

"Apa sih maksudmu Shin, orang siapa maksudmu hah"

"Orang - orang tak punya hati itu"

Miura seketika mengerti siapa yang disebutkan oleh sepupunya tersebut "Hmm aku rasa, aku masih baru mengenal dekat dengan nya jadi, besar kemungkinan nya mereka tidak begitu tau akan dirinya. Memangnya kenapa sih?"

"Syukurlah, aku harap kau jangan pernah gabungkan dia sebagai orang didalam pengawasan di lingkup pertemananmu oleh mereka"

"Apaan sih kamu ini Shin, aku nggak ngerti deh"

"Aku tidak mau dia terkena dalam lingkup pertemanan mu itu, karena mereka yang sudah termasuk kedalam pertemanan mu pasti. Itu orang - orang akan ikut dalam pencarian sekaligus pengawasan mereka, aku tidak mau dia terlibat didalamnya"

"Shin, apa salah nya sih kalau mereka ikut dalam mengawasi Elania" menghadap ke arah sepupunya

"Asal dirimu tau, kalau sampai para tetua sialan itu tau, yang ada mereka akan menyuruh ku menjauhinya, dan pastinya mereka akan berusaha keras menjauhkan dia kepadaku"

"Tunggu... Untuk apa mereka menjauhi mu dari Elania? Ada apa memangnya, kan kau hanya menyukai dia secara diam - diam?"

"Apa kau ingat kasus bang Cio yang harus merenggang kan nyawanya sendiri demi ingin hidup bersama pujaan hatinya, dan kau tau pelakunya siapa? Dibalik kegilaan nya. Yah siapa lagi kalau bukan tetua brengsek itu kak"

"Dari mana kau tau" tatapan serius dari seorang Miura

"Aku tau langsung dari sang wanita yang sekarang tengah menggalami penderitaan akibat menuruti semua kemauan para tetua brengsek itu untuk menjauhi bang Cio kak"

"Tapi tidak semua kita salahkan tetua pasti ada alasan dibalik mereka tak merestui wanitanya"

"Apa? Karena dia hanya berbeda keyakinan sepertiku dan kak Elania ini yang akan menjadi target mereka selanjutnya begitu"

Miura sempat terdiam, ia tidak tau kalau sepupunya ini harus menggalami disituasi seperti ini.

"Maka nya aku tidak mau ikut kedalam lingkup kegelapan mereka, aku tau peraturan dulu memang sudah tidak lagi diterapkan lagi diera modern ini. Akan tetapi sebagian mereka masih mau menetapkan peraturan sialan tersebut, bagaimana jadi nya kak.. Aku tidak mau orang yang kusayangi akan menderita akibat orang yang tak dia kenali"

"Shin, kalau dirimu ingin orang yang kau sayangi itu aman maka jauhi dia"

"Tidak bisa kak, aku tidak peduli orang berkata apa nantinya mencoba menghalangi jalanku, aku tetap akan selalu memperjuangkan cintaku"

"Tapi Shin... Pasti nya sekarang dia sudah masuk kedalam pengasawan mereka" ucap Miura dengan sedikit nada ditinggikan

"Ha? Apa maksudmu?" mengkerutkan kening nya

"Sekarang saat nya kau perlu tau, kalau sekarang Elania Oktaviani itu sudah ikut kedalam lingkupan perusahaan ku"

"Apa? Ba - bagaimana bisa" menatap tak percaya

"Ya.. Dia sudah sedari awal 2 bulan yang lalu menghubungiku untuk melakukan kerja sama ini, karena dia maupun didalam team nya sudah tak tahan lagi oleh beberapa orang licik yang bekerja diperusahaan nya. Jadi yang dia harapkan hanyalah membawa team nya untuk bekerja didalam naungan perusahaan ku"

"Astaga kenapa semua nya begitu rumit dan sulit" meremas rambutnya dengan kesal

"Kurasa kau tak dapat menggelaknya lagi Shin, dan mencoba untuk menjauhkan nya dari pengawasan mereka" disitu Shin melirik tajam kearahnya seolah apa maksud dari Miura "Shin, sudah saatnya kau harus menjauh sebelum Elania terdapat masalah yang tak di inginkan, apalagi pastinya sekarang mereka tengah mendata beberapa latar belakang nya maupun anggota team nya"

Disitu Shin begitu amat frustasi dengan kondisi yang dia sendiri mencoba untuk mengamankan orang terkasih namun pada nyatanya, orang itu sendiri yang masuk kedalam nya.

Berbeda halnya, Elania yang didalam ruang nya tengah mendata beberapa orang yang terlibat atas kematian ayahnya.

"Lihat apa yang akan aku lakukan pada kalian, membongkar identitas kelicikan kalian selama ini" gumam Elania penuh dendam

Lalu pintu pun terbuka oleh Hinawa yang tengah berwajah tersenyum kearahnya "Ayo tuh makanan sudah datang"

"Okay aku akan menyusul"

Ia langsung kembali mematikan semua laptop serta melepas flashdisk nya, agar semua bukti menjadi aman digenggamannya.

Disitu semua nya tengah menikmati makanan serta cemilan yang sudah mereka pesankan. Semua berkumpul bersama dengan senyum yang begitu bahagia diraut mereka.

Tidak dengan Shin yang masih menggumpulkan semua apa yang terjadi, dan mencari jalan tengah.

"Kau tau Shin, sepertinya kau sendiri juga kurang tau akan pujaan hatimu itu"

"Apa" ucap dinginnya

"Sepertinya Elania sudah dipantau dan dilihat oleh para tetua deh"

"Apalagi sih, jangan banyak mengarang deh kau ini, jangan semakin membuatku pusing dirimu"

"Cih siapa yang membuatmu pusing, asalkan dirimu ketahui ini saja aku baru mencari tau dari paman kalau memang para tetua sudah mematau pujaan mu sedari lama. Nih kalau kau tidak percaya" menujukkan bukti chat nya dengan paman mereka

Dimana didalam chat tersebut, disitu para tetua sudah tau semua latar belakang Elania, sekaligus dari semua tentang kesehariannya, dan plot twist nya lagi salah satu diantar bawahan nya adalah orang yang selama ini anak dari suruhan ayahnya.

"Sial, mereka berani - beraninya" memecahkan beling gelas yang dipegangnya

Miura terkejut "Shin coba kau tenang ya, aku pastikan Elania akan baik - baik saja percaya deh" dengan sedikit ketakutan

"Tidak kak, sudah saat nya aku harus melindunginya kak. Aku tak ingin dia terluka akibat ulah mereka"

Darah ditelapak tangan nya yang masih menggalir membuat Miura takut, bingung, khawatir, sekaligus prihatin.

"Ya iya... Kakak pasti akan selalu dibelakangmu Shin, yuk obati dulu lukamu ya"

"Kakak berjanji"

Saat Miura menganggukkan kepala membuat Shin percaya akan ucapannya, sedangkan diruang team produksi Elania sendiri, semua yang tengah asyik makan sekaligus sunda gurau membuat salah satu nya ada yang ikutan namun sesekali dia makan namun matanya selalu mematau setiap gerakan Elania.

Bersambung....

1
Delita bae
salam kenal jika berkenan mampir juga🙌💪👋🙏👍
Hujanmu_
salamin sama mas Takashi kak, kapan ke rumah gituh😭❤️
Aozora Lee: Baik kak, nanti akan sampaikan salam kakak ke abang Takashi nya /Ok//Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!