[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
One Night with Aaron
Bagi Aaron menggendong tubuh mungil Talin sama sekali bukan masalah. Aaron membawa Talin pulang ke apartemennya.
“Mana kunci apartemen kamu, Lin?” Tanya Aaron.
Talin yang mendengar samar - samar suara Aaron berusaha mencari kunci di tasnya, tapi dia melakukan itu di bawah kesadaran. “Mana… mana”
Aaron yang tau kalau perempuan itu tak bisa diandalkan memutuskan mencari sendiri di dalam tas Talin. Setelah mendapatkan kunci akses Aaron langsung membawa perempuan itu ke dalam.
Apartemen Talin sangat rapih dengan perabotan feminim. Apartemen itu hanya bertipe studio. Aaron merebahkan Talin di atas kasur dan menarik selimut untuk gadis itu. Talin mulai terlihat sedikit tenang. Namun, lelaki itu malah memandangi Talin untuk sesaat saja.
Talin yang memang sangat menyebalkan kalau mabuk kembali bangun dan gerakan mendadaknya ini langsung membuat bibirnya dan bibir Aaron saling bersentuhan. Aaron sampai terdiam kaget dengan kejadian ini. Talin langsung memagut bibir Aaron. Menyesapnya. Talin memasukan lidahnya ke dalam mulut Aaron dan memainkan lidahnya di sana. Aaron sama sekali tidak bisa menolak gerakan Talin yang tiba - tiba ini.
Talin mengalungkan tangannya di leher Aaron dan menariknya hingga tubuh lelaki itu terjatuh di atas tubuhnya. Talin memeluk Aaron dengan erat dan terus menciumnya membangkitkan gairah sang macan tidur. Tubuh Aaron menegang di dalam pelukan Talin. Dia menangkup wajah Talin dan membalas ciuman perempuan itu.
Talin yang semakin terbakar oleh gairahnya sendiri melepas satu per satu pakaiannya. Aaron semakin tergoda dengan gestur berani perempuan itu. Setelahnya sudah dapat diprediksi kalau mereka melakukan sesuatu sampai lupa daratan. Aaron juga tidak dapat melawan godaan Talin yang sedemikian hebat. Kelakuannya yang selalu dikontrol dengan sangat baik seketika hancur oleh kelakuan Talin.
...****************...
Pagi belum tiba ketika Talin dengan perlahan membuka kedua matanya. Talin mengerjap - ngerjap matanya. Membiasakan matanya dengan nyala ruangan. Talin memandang sekeliling. Dia menghela nafas lega mendapati dirinya di dalam apartemennya sendiri.
Talin menoleh ke samping dan mendapati Aaron tertidur lelap di sebelah Talin.
Kok ada Aaron di sini?
Mata Talin langsung melotot setelah mendapati fakta kedua kalau Aaron sekarang berada topless di sebelah Talin dan mereka ada di kasur bukan di pantai.
Kenapa dia lepas - lepas baju segala?
Fakta yang ketiga langsung membuat Talin terduduk di atas kasur menyadari kalau sekarang tubuhnya tidak tertutup sehelai kain pun. Ingatan Talin langsung kembali memutar ulang kejadian di bawah pengaruh alkohol yang terjadi.
Gue dan Aaron makin love semalaman.
Talin langsung memijat kepalanya yang berdenyut. Hal - hal yang dia lakukan semalam sungguh memalukan. Bahkan Talin yang menggoda Aaron lebih dulu. Sebenarnya harga dirinya pergi kemana semalam?
Alarm ponsel Aaron berbunyi. Lelaki itu langsung membuka mata dan mendapati Talin berada di sebelahnya sambil menutupi tubuh polosnya dengan selimut. Semalam Aaron melakukan apa? Shit itu karena Talin menggoda Aaron habis - habisan.
“Pak… semalam kita ML?” Tanya Talin takut - takut.
“Talin maaf saya nggak mengontrol diri dengan baik semalam” Aaron merasa bersalah dan dia merasa sangat brengsek atau perbuatannya kepada Talin.
“Pak, maaf semalam saya duluan yang godain bapak”
“Talin, saya juga salah. Saya minta maaf udah nyentuh kamu. Kalau ada apa - apa sama kamu karena ulah saya… saya siap menikahi kamu…”
“Pak Aaron saya juga salah di sini” Air mata Talin menetes.
Aaron langsung mendekat dan mengelap air mata Talin. “Jangan takut. Saya suka kamu dari dulu. Kalau ada apa - apa sama kamu” Aaron menatap Talin. “Saya siap tanggung jawab”
“Maaf, Pak… boleh bapak pulang sekarang? Saya perlu menenangkan diri”
Aaron mengangguk. Dia segera turun dari kasur Talin dan memakai kaos yang dibuang Talin semalam. Aaron memandang Talin sekilas sebelum segera keluar dari apartemen Talin. Pikirannya yang tenang langsung berkecamuk memikirkan kejadian yang terjadi. Bagaimana cara Aaron menghadapi Talin nanti?