Aruna Neisa Bachtiar seorang gadis cantik dan ceria berusia 22 tahun. ia memiliki kehidupan yang nyaris sempurna dan memiliki pacar yang sangat dia cintai.
Berbanding terbalik dengan Abyan fahrizal, lelaki sederhana berusia 25 tahun yang sedang berjuang menghidupi keluarga nya pasca ditinggal oleh sang ayah.
Pada suatu hari bagaikan tersambar petir, tepat di hari kelulusan, aruna mendapat kabar yang sangat mengejutkan. kabar itu datang dari sang ayah yang memutuskan untuk menjodohkan putri semata wayangnya itu dengan seorang lelaki yang 180 derajat berbanding terbalik dengan kriteria lelaki idaman nya aruna.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? akankah aruna menerima nya?
atau mungkin hal ini akan mengubah kehidupan aruna secara drastis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanaaut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps.3. Kenapa?
...----------------...
Ruangan seketika hening, jantung Runa seperti berhenti beberapa detik setelah mendengarkan keputusan dari sang ayah.
" Apa maksud papa ingin menikahkanku pa? sampai sekarang aku tidak paham, apa yang terjadi" Tanya Runa dengan isak tangis sembari menggenggam tangan papa nya meminta penjelasan.
"Keputusanku sudah bulat, dan jika kamu ingin tau alasan nya, mama mu akan memberitahumu" Jawab papa Gunawan dengan tatapan dingin kepada Runa. Hal ini sontak membuat Runa sangat sedih. entah hal besar apa yang telah terjadi Runa pun masih menerka-nerka.
Selama yang Runa kenal, Papa Gunawan tidak pernah marah kepada Runa, bahkan jika selama ini Runa berbuat salah pun, papanya itu akan menasehati dengan lembut.
Tetapi yang terjadi sekarang? teriakan amarah papa Gunawan, insiden ingin menampar Runa, sampai wajah dan tatapan dingin papa gunawan kepada putri nya baru saja dilihat dan dirasakan oleh Runa. sungguh semua itu sangat menyakitkan bagi Runa.
Papa Gunawan pergi meninggalkan Runa dan mama nya disana disusul dengan Byan yang mengikuti papa Gunawan dari belakang.
Byan melihat kejadian itu, ingin rasanya ia menenangkan Runa dan mencoba berbicara kepada Runa. namun apalah daya situasi nya tidak pas dan malah memperkeruh suasana jika ia ikut campur. cukuplah papa Gunawan dan mama Irma saja yang memberi pengertian kepada Runa.
Sekarang hanya ada Runa dan mamanya di Ruangan itu. bersamaan dengan isak tangis Runa dipelukan mama Irma.
"Mama kenapa papa melakukan hal itu? kenapa papa seperti itu dengan Runa? apa yang Runa lakukan ma?" tanya Runa sembari mencucurkan air matanya.
"sayang, Apa yang papa mu lakukan, semua itu semata-mata demi kebaikan kamu nak, papa sangat sayang dengan mu. bahkan dalam situasi seperti ini pun papa masih sangat mengkhawatirkan mu"jawab mama irma dengan penuh kelembutan.
" situasi seperti apa yang mama maksud?" Runa kembali bertanya.
Mama irma terdiam sejenak, dan mulai menceritakan insiden di hotel X yang terjadi pada Runa semalam. mulai dari party bebasnya, ia m*b*k alkohol serta kejadian Runa yang dilecehkan hingga keadaan runa saat ditemukan Byan.
Sontak Runa pun merasa sangat hancur saat itu. kekasih yang amat dia cintai tega melakukan hal seperti itu dengan nya. selama ini Noah sangat baik dan romantis kepada nya, Noah pun sangat nurut dengan Runa, apapun yang Runa inginkan selalu di lakukan oleh Noah.
Hingga sampai mendengar cerita dari mamah nya sekarang saja membuat Runa shock namun masih tidak percaya Noah melakukan ini semua.
Runa berlari kekamar nya segera, meninggalkan mamanya yang masih terduduk di ruang keluarga.
"Dimana hp ku? aku harus menelepon Noah segera dan meminta penjelasan kepadanya!"
ia mencari-cari keberadaan ponsel nya hingga mengobrak-abrik seisi kamar namun tidak ada sama sekali.
"apa ketinggalan di kamar hotel? aaghht.. tidak mungkin, seingatku, aku tidak pernah mengeluarkan ponsel ku dari tas, tp kenapa tas nya ada kok ponsel nya ga ada? apa ada yang ambil?"
Ia teringat orang yang terkhir yang mama nya ceritakan saat menemukan nya dalam keadaan tak sadarkan diri semalam. Runa pun bergegas keluar kamar dan mencari keberadaan orang bernama Byan itu.
Ada banyak orang yang bekerja dirumah Runa namun yang Runa ingat hanya bi siah dan pak Raju saja yang sudah bekerja sangat lama. Bahkan Runa pun selalu acuh pada pekerja lainnya.
Runa jarang sekali berada dirumah bisa dihitung hanya 1 minggu 3 kali ia pulang itupun karena merindukan papa dan mama nya, ia harus berkuliah dan kekantor nya setiap hari. terlebih lagi jarak kampus nya lumayan jauh dari Rumah utama milik papa Gunawan hingga mengharuskan Runa untuk Menempati Rumah yang dekat dengan kampusnya.
Runa mencari ke sekitar dalam rumah, taman, hingga sekitar kolam renang pun masih belum menemukan sosok Byan.
"apakah Byan ini rekan kantor papa ya? papa bilang akan menikahkan ku dengan nya kan? kenapa aku malah mencari nya di rumah? tidak mungkin orang yang akan papa nikahkan Dengan ku seorang pekerja di rumah ini"
Runa pun mulai mengira-ngira hingga ia memutuskan untuk mengambil kunci mobil nya dikamar dan menemui ayah nya di kantor lalu mencari si Byan ini.
Namun saat ingin beranjak ke kamar nya Runa malah bertabrakan dengan seorang pria.
"aghht liat-liat dong kalo jalan!" bentak Runa.
"Maafkan saya Nona, Nona baik-baik saja?" tanya pria itu.
Runa mengadahkan kepala nya untuk melihat wajah pria yang memakai pakaian seperti seragam supir di rumahnya. Runa sedikit terpesona dengan ketampanan pria itu, wajahnya yang tampan dengan hidung mancung dan lesung pipi yang senyum ramah pada Runa sekarang
'apakah benar dia seorang supir? melihat tampangnya yang lumayan tampan sepertinya bukan' - batin Runa.
"tidak apa-apa, kau ini supir? Kalo iya sekarang tolong antarkan aku kekantor papa, aku ingin mencari orang yang bernama Byan"
"Maaf nona, saya adalah Byan" - jawab pria itu dan ternyata dia adalah Byan, orang yang Runa cari.
sontak Runa kaget dan mulai melemparkan banyak pertanyaan pada Byan.
"kau yang menemukan ku terakhir kali semalam kan? apa yang sebenarnya terjadi? dimana Noah? Siapa kau ini sebenarnya? kenapa papa ingin aku menikah dengan mu? ohh iyaa dan Dimana ponsel ku?" tanya Runa dengan rasa ingin tahunya.
Byan hanya terdiam saat dilempari berbagai pertanyaan oleh Runa.
"Nona, yang mana dulu yang harus saya jawab?" tanya Byan sembari tersenyum kecil melihat ekspresi Runa, menurut nya Runa sangat menggemaskan, belum pernah Byan merasakan nona muda nya itu bicara kepada nya.
" Yaa jawab semua nya lah! pake nanya lagi!" jawab Runa dengan ketus.
" Baiklah, yang pertama saya tidak tahu dimana ponsel nona, dan pertanyaan lainnya saya rasa nyonya Irma sudah memberitahu anda" Byan menjawab dengan ramah dan santai.
Namun Runa sama sekali tidak puas dengan jawaban Byan. Tapi ada benar nya juga, mama irma sudah menceritakan semua nya kepada dia.
Runa pergi kekamar nya dengan perasaan yang campur aduk, alih-alih memikirkan tentang pernikahan nya yang masih abstrak ia malah memikirkan Noah. dan ingin sekali bertemu Noah untuk mendapatkan jawaban terkait pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak nya.
Ponsel Runa entah kemana, dan dia juga tidak hafal Nomor telepon Noah ataupun teman nya.
'apa yang harus aku lakukan sekarang? Noah apa benar kamu melakukan semua ini padaku? Aku masih belum percaya, tolong beritahu aku kalo semua ini bohong. Kembalilah jangan menghilang........' . Batin Runa,
Runa kini masih berbaring diatas kasur dikamar nya dengan penuh pikiran hingga membuat tubuh letih nya menyerah dan berujung tertidur lelap.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa like, share dan coment karya nya vanaaut yaa, suapaya makin semangat buat update tentang Runa dan Byan😍
Have a great day Readers 🥰♥️