Rachelia alviana ruslan terpaksa menjadi pengantin pengganti dan menikah dengan calon kakak iparnya yang lumpuh aldeandra hadi kusuma, teman sekolahnya sewaktu SMP. drama masa lalu dan problema keluarga menjadi kan rachel wanita yang mandiri tapi insecure terhadap lingkunganya karena terlahir dari istri kedua. akankah ada cinta diantara mereka? teman lama yang kembali dekat setelah ikatan pernikahan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingatan yang kembali !
" Bunda .... Bunda .... !" teriak ku dalam ingatan masa lalu itu tubuh bergetar hebat dan sangat syok sekaligus terpukul melihat kejadian tragis itu.
Aku menangis sesenggukan melihat apa yang terjadi kala itu dan hanya bisa diam melihat tubuh yang menggantung dan mungkin sudah tak bernyawa.
Aku tersadar ketika supir mengatakan bahwa aku sudah sampai di tempat tujuan, aku turun setelah membayarnya dan segera meraih ponselku yang sempat jatuh.
Aku berjalan dan menyebrang tanpa melihat kanan kiri sehingga terdengar bunyi klakson yang membuatku menengok kearah sumber suara mataku membulat seakan hal buruk akan terjadi.
Bruk.... Ckiiiiit....
Sebuah mobil hampir saja menabrakku dan membuat ku terjatuh dengan posisi terduduk.
Semua ingatan masa lalu bermunculan dan membuatku gemetar merasakan sensasi rasa yang menakutkan...
Bagaimana aku tumbuh dengan ibuku yang bernama resti ?
Bagaimana aku mengejar ngejar cinta aldeandra hingga akhirnya kami berpacaran diam diam?
Dan bagaimna aku bisa tertabrak mobil saat bersama aldeandra ketika jalan jalan ke puncak?
Juga siapa yang menabrakku ?
Aku syok dan penglihatanku berkunang kunang membuatku hanya bisa diam lalu suara suara mulai bermunculan.
" neng gak apa apa ?" tanya supir online yang mengantarku pulang.
" dasar cewek gila lo mau mati ya !" teriak sorang wanita pemilik mobil yang hampir menabrakku itu.
Dan seketika itu kesadaranku menurun kemudian semuanya terlihat gelap.
...****************...
Aku terbangun kepalaku terasa sakit yang membuatku memegang kepalaku dan aku melihat tanganku di infus, kulihat sekitar ruangan yang serba putih juga bau obat yang membuatku mual yang membuatku sadar bahwa aku dirumah sakit.
Aku lihat aldeandra tertidur sambil menggenggam tangan ku sebelah kiri, lelaki yang sudah menikahi ku ini ternyata cinta pertamaku yang kupacari sejak kelas 3 SMP.
Rasanya aku malu sekarang ketika mengingat betapa bar barnya aku mengejar ngejar mantan ketua osis ini, dan wajah tampannya tak berubah sama sekali yang membuatku tersenyum ingin menjahilinya.
Sama seperti dulu aku selalu membuatnya kesal karena sering bertengkar dengan ambar sehingga dean mau tak mau harus berhadapan dengan gerry.
Siapa sangka kami malah menjadi suami istri sekarang dan do'aku akhirnya terkabul disaat aku amnesia, aku tertawa pelan dan tanpa suara mengingatnya tapi seketika itu senyum ku menghilang saat aku ingat bahwa ' pernikahan ini hanya sekedar kontrak '.
Dean bangun dan dia meregangkan tubuhnya sambil menguap mungkin pegal karena tidur dikursi demi menjagaku, dan kulihat ke arah jendela kaca yang bahkan belum ditutup gorden ternyata ini sudah malam.
" aldeandra... !" panggilku dengan pelan tapi ia bisa mendengarnya membuat lelaki yang baru bangun itu melihat ke arahku.
" rachel kamu gak apa apa ? Mana yang sakit ? Apa kamu merasa pusing ? Atau .... kamu lapar?" tanyanya bertubi tubi terlihat ia sangat mencemaskan aku yang membuatku merasa diperhatikan.
" tidak apa apa aku hanya sakit kepala saja " ucapku sambil menggelengkan kepala pelan.
Dean kembali menggenggam tanganku dan menciumnya begitu dalam, aku bisa merasakan itu cinta itu cinta yang saat itu aku tabur.
" aku cemas saat mamah bilang kau pingsan di depan gerbang rumah dan aku fikir kau sakit, apakah ibu tirimu menyiksamu lagi ? Maaf aku harusnya menamanimu kesana agar mereka ia tak berani menyiksamu " aku terkejut mendengar cerita panjang lebar lelaki disampingku.
"bagaimana kamu tahu padahal aku tak pernah cerita " tanyaku dengan mata pilu berharap dia hanya mengira ngira saja karena jika tahu rasanya memalukan.
" aku selalu mengawasimu bukankah kau tahu itu , jadi bisa kah kau cerita padaku mulai sekarang jangan memendamnya sendiri .... Kau tahu aku selalu dipihakmu bahkan aku pernah berbohong gara gara kau saat kau terlambat masuk kelas apa kau juga lupa itu" ucapnya panjang lebar dengan mata berkaca kaca yang membuatku miris.
" bersandar lah hanya padaku dan menangislah hanya di depanku ,,, hanya padaku rachel jangan pernah didepan pria lain " tambahnya lagi dengan nada naik 3 oktaf .
Benar aku yang selalu menyulitkannya aku juga yang selalu menghiburnya melihatnya seperti ini ternyata sakit juga, aku yang membuatnya jatuh cinta padaku tapi aku juga yang membuatnya terluka.
" putuskan pria brengsek itu " ujarnya membuatku bingung.
" siapa ?" tanyaku perasaan pacarku hanya aldeandra saja .
" tentu saja reino siapa lagi pacar cadangan mu itu" bentak dean membuatku terkekeh geli melihat wajahnya yang cemberut dia gak berubah kalo lagi cemburu.
" malah ketawa" ucapnya lagi.
Aku berhenti tertawa lalu bangun dan berganti posisi menjadi duduk menghadap padanya lalu menatap matanya dalam.
" aku bahkan tak pernah mengakuinya jadi untuk apa aku ucapin kata putus " aku menggenggam balik tangannya dengan satu tangan karena tangan kananku tertempel infusan sedangkan si mantan ketua osis itu menatap gerak geriku sambil mengawasi.
Aku mencondongkan tubuhku padanya terlihat sekali sikap kakunya yang dulu saat aku mendekatinya rasanya sudah tak tahan ingin menjahilinya.
" hei ... apa kau masih perjaka " bisiku tepat ditelinganya membuat lelaki itu menganga dengan mata membola.
" ka ka kau kau bi bilang apa ? " ucapnya dengan tergagap tak percaya aku akan bertanya seperti itu.
Dalam hati aku sudah sangat ingin meledakan tawa aldeandra ku ternyata benar benar tak berubah , terlihat sekali betapa malunya dia saat ini.
" tidak apa apa aku hanya bercanda " ucapku lalu mengatupkan bibirku karena kalau tidak tawaku meledak mengisi ruangan.
" apa kau mencobanya ?" tanyanya membuatku spontan melihat nya dengan bingung.
" maksud lo... " tanyaku terkejut memikirkan apa yang ada di otak mantan ketua osis ini.
" lo tanya gue soal itu kenapa lo gak cobain " dia ngamuk ternyata terdengar suaranya yang membentak.
' shit' gue termakan pertanyaan gue sendiri dan dia sepertinya sadar gue jahilin, padahal sudah lama gue gak jahilin dia.
" gak usah dean aku percaya kamu masih perjaka , aku mau tidur kamu tidur sana jangan disini berisik dengkuran kamu tuh kenceng banget kaya kambing" ucapku akhirnya sambil mengubah posisiku dengan tidur miring membelakangi nya.
Namun siapa sangka dia akan balik jahilin gue...
" nanti kita cobain ya sayang sampai kamu hamil anak sepuluh " bisiknya tepat ditelingaku yang membuatku membalikan badan menatap lelaki itu yang sudah terkekeh.
" kenapa 10 anak itu 500 miliar loh " ucapnya sambil merentangkan 10 jarinya dengan wajah serius.
Aku kembali membelakanginya aku lupa sesuatu bahwa dia sudah tak bisa di jahili lagi karena otaknya sudah terkontaminasi oleh obat dari dokter gadungan itu.
' nathan lo harus tanggung jawab' teriak ku tentunya dalam hati.
...****************...
Keesokan harinya....
Aku bangun dengan perasaan kacau bagaimana tidak aldeandra ternyata tidur disampingku semalam sambil memeluku seakan aku ini guling hidupnya1, dan itu membuatku panas dingin tubuhku yang masih sedikit lemas dan kepalaku yang masih sering sakit malah dihadapkan dengan posisi tidur seperti ini.
Suara ketukan membuyarkan lamunanku dan pintu ruang inapku pun terbuka.
"Surprise... !" teriak audy dan kareena bersamaan namun suasana berubah canggung saat mereka menatap posisi tidur kami.
Aldeandra terbangun karena suara mereka yang menggema.
" kayanya kita salah waktu" ucap kareena lalu menatap audy begitu pun audy.
Wajah mereka berdua berubah menjadi tak enak kala melihat kami.
Mamah nimas pun masuk bersama pak hadi menatap audy dan kareena yang terpatung melihat ku dan dean tidur di brangkar yang sama.
" ya ampun gak bisa apa boboknya pisah dulu" ucap mamah nimas meledek sambil menatap sang suami dengan tersenyum jahil.
Kehadiaran pak hadi sungguh membuatku tak nyaman karena dia ...
Tidak ! seharusnya aku merahasiakannya mungkin untuk saat ini, aku tak ingin penyakit mental suami sekaligus pacar masa SMP ku kambuh juga mamah nimas yang punya penyakit jantung.