Sejak kecil Marsah tidak pernah merasakan kebahagiaan,hidupnya selalu di tuntut untuk tepat waktu,di dalam melakukan semua hal, entah itu saat pulang sekolah atau pun membantu orang tuanya bekerja,sampai suatu ketika marsah beranjak dewasa dia di paksa oleh orang tuanya untuk bertunangan dengan sepupunya dan berakhir dengan menikahi orang lain.
Apakah di dalam perjalanan hidup marsah akan merasakan kebahagiaan atau kah marsah akan berakhir dengan kesulitan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsah dela yummi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32.Di Ambang Kehancuran.
Saat ini,Marsah sedang berdiri bersama ke tiga Anaknya di dek luar kapal untuk menikmati hembusan angin yang bertiup sambil melihat hamparan luas air laut yang sedang di lintasi oleh kapal.
Mereka berempat diam-diam pergi meninggalkan Pak Joko yang kebetulan sedang tidur.
"Mama,!! Panggil Auliya.
"Iya sayang,jawab Marsah.
"Seperti apakah Nenek dan Kakek di sana,ujar Auliya bertanya karena selama ini Marsah tidak pernah menceritakan tentang keluarganya kepada Anak-anaknya,
Bahkan Marsah tidak pernah sekali pun terlihat menghubungi mereka,walau pun hanya sekedar bertanya tentang kabar atau keadaan masing-masing.
"Nenek dan Kakek serta Tante dan Om kalian semuanya orang baik,ujar Marsah sambil tersenyum.
"Ohh gitu ya,jawab Auliya dan Fajar, merasa senang.
"Iya,!! Asalkan kalian juga harus menjadi Anak-anak yang baik.
"Tidak boleh nakal dan kalian harus patuh dengan apa yang di katakan Nenek dan Kakek serta Tante dan Om di sana,ujar Marsah yang berusaha untuk memberikan nasehat kepada Anak-anaknya.
"Iya Ma,jawab Auliya dan Fajar.
"Bagus,!! Anak pintar,ujar Marsah tersenyum sambil mengacak rambut Auliya dan juga Fajar.
Setelah beberapa jam mereka berada di sana,Marsah kemudian mengajak Anak-anaknya untuk kembali ke tempat mereka. Saat melewati Toko yang ada di kapal. Marsah menawari Anak-anaknya untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan. Namun di tolak oleh Anak-anaknya dengan alasan kalau jajan mereka masih ada.
Sampai di dek lima tempat untuk khusus para penumpang beristirahat, Marsah dan ke tiga Anaknya duduk sambil mengeluarkan beberapa cemilan yang ada di dalam tas ransel Auliya.!!
"Tunggu sebentar ya,
"Mama mau ambil air panas dulu,ujar Marsah sambil berjalan menuju kantin kapal untuk mengambil air panas.
"Iya Ma.jawab Auliya dan Fajar.
Tidak berselang lama Marsah sudah kembali lagi dengan membawa termos yang berisi air panas.karena Marsah akan membuat teh dan susu untuk dirinya dan Anak-anaknya.
Marsah berusaha sebisa mungkin untuk tidak merepotkan atau melibatkan Pak Joko lagi dalam mengurus setiap kebutuhan dirinya dan Anak-anaknya.
Tak terasa malam telah berlalu dan hari sudah berganti siang, Tidak lama lagi kapal akan segera berlabu di dermaga, Dalam hitungan menit kapal yang memuat para penumpang akan tiba di pelabuhan Yos sudharso.
Jantung Marsah berdetak sangat kencang,dirinya tidak tahu apa yang akan terjadi kepada dirinya dan ke tiga Anaknya nanti,kalau sudah berada di rumah, Tak terasa air mata mengalir di pipinya.
"Mama,!! Kenapa??tanya Fajar saat melihat Mamanya sedang menangis.
"Ahh tidak apa-apa sayang,jawab Marsah sambil menghapus air matanya dengan cepat.
"Mama hanya merasa senang,kalau kita bisa bertemu lagi dengan Nenek dan Kakek kalian,ujar Marsah sambil menampilkan senyum dan wajah penuh kebahagiaan kepada Anak-anaknya.
Marsah tidak ingin Anak-anaknya cemas atau khawatir tentang dirinya.
"Hmmm, Ayo kita bersiap,ujar Pak Joko dengan sikap canggung karena dirinya merasa bersalah telah membuat Istrinya bersedih.
"Pak Joko berjanji kalau dirinya nanti akan meminta maaf dengan baik bahkan bila perlu dirinya akan berlutut dan memohon kepada Marsah apabila dirinya sudah mendapat kejelasan dari semua uang yang telah di kirimkan kepada orang tua Marsah.Karena selama bertahun-tahun semua gajinya Ia kirimkan sebagai modal usaha yang di jalankan oleh orang tuanya Marsah.
Dengan harapan ada pembagian hasil dari kerja sama mereka. Namun setiap kali Pak Joko bertanya tentang perkembangan usaha, orang tua Marsah selalu mengelak dan berkata kalau semua usaha mereka sedang berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada kendala.!! Tetapi dalam beberapa tahun terakhir Pak Joko merasa curiga di saat dirinya meminta tolong kepada orang tua Marsah untuk membantunya agar mengirimkan sedikit dana untuk ongkos pengobatan Marsah yang pada saat itu sedang sakit di mana dokter mengdiagnosa Marsah mengalami masalah pada rahimnya yang terdapat kista sementara Marsah dalam keadaan sedang mengandung Aditiya.
Tapi,di tolak dengan kasar oleh orang tua Marsah dengan seribu macam alasan yang di berikan kepada Pak Joko. Sehingga membuat Pak Joko mengambil keputusan sendiri tanpa bertanya kepada Marsah untuk pindah ke kota M, karena Pak Joko yakin bahwa Istrinya tidak akan setuju bahkan akan menolak untuk kembali ke sana,terbukti setelah Marsah mengetahui kepindahannya membuat Marsah dan dirinya bertengkar sangat hebat dan berakhir dengan dirinya membakar Ijazah dan beberapa dokumen dari data pribadi Marsah.
......................
Tidak lama kemudian Marsah sudah melihat Para buruh yang berhasil naik dan berpencar ke seluruh area dalam kapal untuk menawari jasa mereka untuk mengangkat barang bawaan dari para penumpang.
Seperti sebelumnya Pak Joko juga memakai Jasa buruh untuk membawa dan mengangkat semua barang mereka untuk turun dari kapal.
Untuk kali ini Marsah akan ikut turun bersama Anak-anak dan juga Pak Joko.
Tidak seperti sebelumnya pada saat mereka akan naik ke kapal,Pak Joko meminta Marsah untuk menunggu di bawah sampai Pak Joko menemukan tempat untuk mereka beristirahat di saat berada di atas kapal.
Satu persatu para penumpang sudah mulai turun secara perlahan-lahan setelah tangga kapal sudah diturunkan
"Pelan-pelan saja,!! perhatikan jalannya,ujar Pak Joko yang berpesan kepada Marsah.
"Tanpa menjawab Marsah mulai berjalan sambil menggandeng tangan Auliya dan mengikuti Buruh yang membawa barang-barang mereka.
Sementara Pak Joko masih menjaga beberapa barang mereka yang masih tersisa bersama Aditiya.
Setelah berhasil turun dari kapal Marsah masih mengikuti buruh yang membawa barang mereka sampai di ruang tunggu penumpang.
"Bu,tunggu di sini saja ya,ujar Buruh berpesan kepada Marsah.
"Iya Pak,jawab Marsah dengan sopan.
Setelah meletakkan barang bawaannya dengan baik, Buruh tersebut kembali berjalan ke arah kapal untuk naik ke atas kapal mengambil sisa barang.
Dari jauh Marsah sudah melihat Buruh yang sama berjalan memdekat ke arah dirinya bersama Pak Joko yang sedang menggendong Fajar.
"Mama tunggu di sini sama Anak-anak,
"Papa mau cari kendaraan dulu,ujar Pak Joko setelah berada di dekat Marsah sambil menurunkan Fajar dari gendongannya.
Dan seperti biasa Marsah hanya diam, tidak menjawab atau menyahut perkataan dari Pak Joko.
Tanpa membuang waktu Pak Joko kemudian mengajak buruh yang akan membantunya mengangkat barang bawaan mereka sambil memikul ransel besar di punggungnya dan membawa dua buah koper di kedua tangannya keluar dari ruang tunggu menuju pintu keluar untuk mencari kendaraan.
Setelah menemukan kendaraan yang akan mengantar mereka untuk pulang ke rumah orang tua Marsah.
"Pak Joko kembali menjemput Marsah berserta Anak-anaknya yang sedang menunggu di ruang tunggu.
Pak Joko berjalan bersama Buruh yang akan mengangkat sebagian barang yang masih tersisa.
"Ayo kita pulang,ujar Pak Joko mengajak Marsah dan Anak-anaknya menuju mobil sudah di sewa.
Marsah melihat Pak Joko sedang menyelesaikan pembayaran dengan Buruh yang telah membantunya mengangkat semua barang bawaan mereka,dan juga menaikannya ke dalam mobil.
Setelah memastikan Anak dan Istrinya sudah masuk ke dalam mobil, Giliran Pak Joko yang naik ke dalam mobil dan duduk di samping supir serta meminta supir Angkot untuk menjalankan mobilnya menuju alamat rumah orang tua Marsah.
kalau mau memperbaiki biar tulisan makin kece, readermu makin nyaman baca, coba cek di profil gw, cari Nn HK di bagian yg gw ikuti, nah tuh author punya banyak cerpen yg disana isiinya materi tentang kepenulisan. ✌️✌️✌️
bukan promosi loh ya, cuma sayang bgt kalau ide cerita bagus, tapi eksekusi nulisnya kurang. kan annu✌️✌️
😮💨Semakin ke sini aku tak paham dengan banyaknya [.....]
😮💨 tanda ["] gunanya untuk membuka dan mengakhiri kalimat dialog. tapi ko pakai di awal saja, kan yg baca harus mikir sendiri sampai dimana kalimat dialognya.
ceritamu seru sebenarnya, tapi ya itu, sebaiknya belajar lagi PUEBI, atau ntar di next chapter, gw kasih dimana llu bisa paham tanda baca biar readermu nyaman.