Ini adalah dunia yang hanya dimiliki oleh yang kuat, dan yang lemah diperlakukan sebagai semut.
Nasib membuatku tidak bisa berkultivasi, tetapi aku tidak ingin menyerah kepada nasib!
Aku mengambil pedangku dan memulai jalan menjadi yang terkuat, siapa pun yang berdiri di depanku akan dipotong olehku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membeli 8 Restoran & 5 Penginapan
Beberapa saat kemudian pelayan tadi turun bersama dengan Jing He, melihat tuan kota yang berada dibawah, Jing He bergegas turun dengan cepat.
"salam tuan kota" sapa Jing He memberi hormat pada Ye Duan.
Ye Duan hanya menganggukkan kepalanya lalu berkata, "aku ingin kita ke ruangan mu saja, karena ada hal penting yang ingin di bicarakan" ucap Ye Duan.
"baik tuan kota, mari ikut saya" balas Jing He lalu kembali ke ruangan nya dan di ikuti oleh Qin Fan dan Ye Duan.
sesampainya dikamar, Jing He merasa aneh dengan Ye Duan, karena Ye Duan tidak duduk dan hanya berdiri di belakang Qin Fan, lalu Jing He mempersilahkan Ye Duan untuk duduk.
"silahkan duduk tuan kota" ucap Jing He.
Ye Duan tapi Ye Duan tetap tidak berani duduk lalu memperkenalkan Qin Fan, "perkenalkan beliau adalah pangeran Qin Fan" ucap Ye Duan yang masih berdiri dan tidak berani duduk.
mendengar pangeran Qin Fan yang disebut Ye Duan, Jing He langsung berdiri dari duduk nya dan berlutut memberi hormat, "hormat hamba pangeran, maafkan hamba yang tidak mengenal pangeran" ucap Jing He yang dengan gugup.
Qin Fan tersenyum lalu dia berkata, "tidak apa apa tuan, silahkan duduk kembali, aku mengajak Ye Duan kesini karena ada urusan penting yang ingin aku bicarakan dengan tuan" balas Qin Fan ramah.
"terima kasih pangeran, tapi jika hamba boleh tahu, hal penting apa yang ingin pangeran bicarakan dengan hamba" ucap Jing He yang sudah berdiri.
lalu Qin Fan menjelaskan tujuan nya menemui Jing He, "begini tuan Jing He, aku ingin membeli restoran ini" jawab Qin Fan mantap.
Ye Duan dan Jing He sangat terkejut mendengar jawaban Qin Fan, terutama Ye Duan, dia tidak menyangka jika Qin Fan mengajak nya menemui Jing He karena ingin membeli restoran, setelah sadar dari keterkejutan nya, Jing He sekali lagi bertanya untuk memastikan jika yang dia dengar itu tidak salah, "apa yang pangeran katakan itu benar? dan aku tidak salah dengar?" tanya Jing He yang masih tidak percaya.
bagaimana mungkin seorang pangeran membeli sebuah restoran? uang saku nya saja seimbang dengan penghasilan restoran selama 3 tahun.
"tapi sebelum itu aku ingin tahu berapa banyak penghasilan restoran ini setiap bulan nya?" tanya Qin Fan.
"dalam sebulan restoran ini menghasilkan 110-125 koin emas pangeran" jawab Jing He.
"lalu berapa gaji para karyawan disini?" tanya Qin Fan lagi.
"gaji karyawan disini hamba beri 5 koin emas pangeran, dan itu sudah merupakan gaji yang tertinggi" jawab Jing He yang merasa tidak enak.
"lalu berapa yang harus aku bayar untuk restoran ini?" tanya nya lagi.
untuk sejenak Jing He tidak menjawab dia masih memikirkan harga yang akan dia lepaskan, sebenarnya dia tidak ingin menjual restoran ini, tapi karena yang menawar nya adalah seorang pangeran, mau tidak mau Jing He harus menjual nya, setelah berpikir beberapa saat, Jing He mengatakan harga jual nya, "jika yang mulia pangeran ingin membeli restoran ini, pangeran dapat membayar nya 100 ribu koin emas" jawab gugup Jing He.
"baik aku setuju" jawab Qin Fan lalu melemparkan satu cincin penyimpanan yang isi nya 100 ribu koin emas.
"terima kasih pangeran" ucap Jing He yang sudah mengambil emas emas itu.
"tunggu sebentar pangeran, hamba akan menyiapkan surat jual beli dan sertifikat yang lain" ucap Jing He lalu pergi ke sebuah lemari.
beberapa saat kemudian Jing He kembali ke meja nya dan membuat surat jual beli dan di tandatangani Jing He dan Qin Fan, serta menyerahkan surat surat lain N pada Qin Fan.
"meski pun restoran ini sudah berpindah tangan, tapi jika tuan Jing He ingin bekerja di sini, aku akan memberikan tuan Jing He gaji 10 koin emaa perbulan nya, dan para karyawan akan mendapatkan 7 koin emas perbulan nya" ucap tenang Qin Fan menjeda kata kata nya, lalu dia melanjutkan.
"dan untuk sisa dari keuntungan nya, berikan pada penduduk yang berada di luar kota ini setiap hari, dan Ye Duan yang akan mengurus nya, bukan hanya restoran ini saja yang aku beli, tapi seluruh restoran yang ada di kota ini akan aku beli, dan keuntungan nya tetap sama, yaitu memberi makan penduduk yang berada di luar kota" ucap lanjut Qin Fan mengenai rencana nya.
Jing He dan Ye Duan yang mendengar penjelasan Qin Fan pun sangat terkejut, mereka tidak menyangka Qin Fan membeli semua restoran hanya untuk memberi makan penduduk yang berada di luar kota, "sungguh pangeran yang sangat baik" gumam Ye Duan membatin.
"jadi bagaimana tuan Jing He? apa tuan mau bekerja disini?" tanya Qin Fan memastikan.
"hamba akan bekerja disini pangeran" jawab Jing He.
"baiklah, kami pamit pergi, Ye Duan, ayo kita ke restoran yang lain" ucap Qin Fan lalu berdiri dari duduk jya dan berjalan keluar dan di ikuti Ye Duan dari belakang seperti anak ayam yang mengikuti induk nya.
seharian penuh Qin Fan dan Ye Duan berkeliling kota daun Semanggi untuk membeli semua restoran yang ada di kota daun Semanggi, total ada 8 restoran, bukan itu saja, bahkan Qin Fan juga membeli 5 penginapan mewah yang berada di kota daun Semanggi, dan keuntungan nya tetap Qin Fan alihkan ke makanan untuk penduduk yang berada di luar kota.
dan salah satu penginapan yang dia beli akan di tempati Heilong dan kakak nya, agar mereka berdua punya kesibukan sehari hari, dan tentu nya Qin Fan akan menggaji mereka, penginapan itu nanti kakak nya Heilong yang akan menjadi manager nya.
setelah membeli semua restoran dan penginapan yang ada di kota daun Semanggi, Qin Fan dan Ye Duan berpisah, dan hari pun sudah sore, lalu Qin Fan menyuruh beberapa pelayan di salah satu restoran yang dia beli untuk membungkus 5 porsi makanan untuk dia bawa ke gubuk milik Heilong agar mereka makan malam disana, setelah semua sudah di bungkus, Qin Fan kembali ke gubuk Heilong sambil menenteng makanan.
setelah beberapa saat kemudian.
Qin Fan sudah sampai di gubuk itu, dan Qin Fan dapat melihat jika Heilong dan seorang gadis cantik duduk di depan gubuk mereka seolah menunggu seseorang, lalu Qin Fan berjalan ke arah mereka dengan tersenyum.
"kenapa kakak baru pulang? kakak pergi nya lama sekali" ucap Heilong kesal.
melihat Heilong yang kesal pada nya, Qin Fan hanya tersenyum dan mengelus kepala Heilong lalu berkata, "maaf kakak punya urusan tadi, sehingga kakak pulang nya lama, nih kakak bawakan makanan untuk kita makan malam" ucap Qin Fan lalu memberikan makanan yang dia bawa, setelah itu dia menoleh ke arah kakak nya Heilong dan berkata, "kamu sudah sadar?" tanya Qin Fan.
"sudah tuan muda, terima kasih sudah menyembuhkan ku, dan terima kasih juga karena sudah menolong Heilong di dalam kota" balas gadis itu.
"nama kamu siapa?" tanya Qin Fan.
"nama ku Mei Lin" jawab Mei Lin sambil tersenyum.
"ayo kita masuk dan makan, nanti keburu dingin makanan nya" ucap Qin Fan mengajak Heilong dan Mei Lin.
setelah mereka makan, Qin Fan mengajak Heilong dan Mei Lin untuk tinggal didalam kota, "mulai saat ini kalian tinggal di dalam kota, jadi bawa lah barang yang ingin kalian bawa" ucap Qin Fan setelah mereka selesai makan.
Heilong dan Mei Lin terkejut mendengar perkataan Qin Fan, lalu Mei Lin bertanya, "kami pindah ke dalam kota? kami tidak punya rumah disana" ucap Mei Lin.
Qin Fan tersenyum lalu membalas perkataan Mei Lin, "kamu tenang saja, aku sudah membeli semua restoran dan penginapan yang ada di kota, dan salah satu penginapan adalah tempat untuk kalian berdua, dan kamu yang akan menjadi manager nya" jawab Qin Fan sambil tersenyum.
lagi lagi kedua kakak beradik itu terkejut di buat Qin Fan, mereka tidak menyakini jika Qin Fan sebaik itu pada mereka.
"sudah tidak usa di pikirkan lagi, ayo berkemas dan kita ke kota, karena kita harus membeli pakaian untuk kalian berdua disana" ucap Qin Fan yang sudah berdiri dan keluar dari gubuk.
lalu Heilong dan Mei Lin berkemas, mereka hanya mengambil apa yang penting saja, setelah menunggu beberapa saat, Mei Lin dan Heilong keluar dari gubuk mereka dan berjalan ke arah Qin Fan, Qin yang tersenyum melihat kedua kakak beradik yang sudah selesai berkemas.
lalu ketiga nya berjalan ke arah kota, sepanjang jalan Qin Fan menjelaskan alasan nya kenapa dia membeli semua restoran dan penginapan yang ada di kota daun Semanggi.
Mei Lin yang mendengar cerita Qin Fan pun semakin mengagumi sosok Qin Fan, dia tidak menyangka jika ada orang sebaik Qin Fan, tapi dia penasaran dengan latar belakang yang di miliki Qin Fan, karena tidak mungkin Qin Fan menghabiskan begitu banyak uang jika tidak memiliki latar belakang yang kuat, tapi dia segera menghilangkan rasa penasaran nya itu, yang terpenting bagi nya sekarang adalah dia harus mengurus penginapan yang Qin Fan percayakan pada nya sebagai manager disana
****
yang baca perhari nya terus meningkat.
tapi yang like, komentar, kasih hadiah dan vote hanya segelintir orang.
Ternyata banyak juga ya yang jadi siluman.
baca tapi gak like dan komentar, apa lagi ngasih hadiah dan vote.
aku gak nyangka banyak siluman ular dan cheetah.
pantas saja siluman nya licin dan lari nya cepat.🤦🤦🤦
