NovelToon NovelToon
Jebakan Cinta Pawang Sapi

Jebakan Cinta Pawang Sapi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Fakultas peternakan x Fakultas Hukum

Nyambung nggak jelas ngak Nyambung bangetkan, bau sapi sama tumpukan undang-undang, jelas tidak memiliki kesamaan sama sekali. Tapi bagaimana jika terjalin asmara di dalam perbedaan besar itu, seperti Calista Almaira dan Evan Galenio.

Si pawang sapi dan Arjuna hukum yang menjalin hubungan dengan dasar rasa tanggung jawab karena Evan adalah pelaku tabrak lari kucing kesayangan Calista.
Kamu sudah melakukan tindak kejahatan dan masih bertanya kenapa?" Calista sedikit memiringkan kepala menatap Evan dengan tidak percaya, laki-laki yang memakai kaos putih itu pun semakin bingung.

"Nggak usah ngomong macen-macem cuma buat narik perhatian gue, basi tau nggak!" Hardik Evan emosi.

"Buat apa narik perhatian pembunuhan kayak kamu!"

Beneran kamu bakal ngelakuin apapun?" Tanya Calista yang gamang dan ragu dengan ucapan Evan.

Evan mengangguk pasti.

"Hidupin joni lagi bisa?"

"Jangan gila Lu, gue bukan Tuhan!" sarkas Evan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khawatir

Ruangan diskusi Nolite hari ini cukup ramai. Cahaya lembut dari lampu-langit yang terpasang di langit-langit memberikan pencahayaan hangat yang merata ke seluruh ruangan. Dinding-dindingnya terbuat dari panel kayu berwarna terang, dihiasi beberapa poster motivasi yang memberi kesan positif pada suasana.

Di tengah ruangan, terdapat beberapa meja panjang yang disusun membentuk huruf U, dengan kursi-kursi di sekelilingnya. Meja-meja ini cukup luas, memungkinkan setiap kelompok untuk bekerja dengan nyaman. Di salah satu dinding, terdapat layar proyektor yang digantung di atas, siap digunakan untuk presentasi atau diskusi visual yang sedang di pakai kelompok lain yang juga sedang mengerjakan tugas mereka.

Di satu sisi ruangan, terdapat jendela besar yang memperlihatkan langit malam gelap di luar, dengan beberapa lampu jalan yang terlihat jauh di kejauhan. Ruangan ini dilengkapi dengan karpet berwarna netral yang menambah kehangatan dan kenyamanan, serta beberapa tanaman hijau di sudut-sudut ruangan untuk memberikan sentuhan alami. Suasana ruangan sangat mendukung konsentrasi, dengan keheningan yang hanya dihiasi suara percakapan pelan dari kelompok-kelompok yang sedang berdiskusi.

Kelompok Evan sedang serius bekerja. Meski fokus pada layar laptopnya, pikiran Evan sesekali melayang ke hal lain.

“Udah jam sembilan, dia masih di kampus nggak, ya?” gumam Evan dalam hati. Ia ingat tadi Calista sempat bilang ada kerja kelompok juga di fakultasnya. Biasanya, kalau sudah malam, Evan yang memastikan Calista pulang dengan aman. Tapi kali ini dia terikat dengan tugas kelompok yang harus selesai malam ini juga, deadline yang tidak bisa dia hindari dan membuat Evan tidak bisa mengantarkan Calista pulang.

Sesekali ia melirik ponselnya yang diletakkan di meja. Ada pesan dari Calista beberapa jam lalu.

"Evan, nanti jangan lupa makan, ya. Jangan begadang banget juga."

Pesan itu singkat, tapi cukup untuk membuat Evan merasa bersalah. Calista lebih dulu memikirkan dirinya, sementara Evan malah tidak membalas pesannya.

“Van, Lu kenapa? Ngelamun gitu. kerjaan Lu udah kelar?” tanya Rian yang heran melihat Evan yang sedang melamun, tidak seperti biasanya.

Evan yang tersadar, buru-buru mengetik di laptop.

“Nggak, nggak. Gue cuma mikir soal data yang masih kurang," kilahnya menghindar, Evan mengusap tengkuknya sambil melhat data di layar laptop dengan serius.

Ia kemudia berusaha fokus pada tugas bagiannya yang sedng ia kerjakan. Evan menatap deretan data itu dengan serius padahal, pikirannya jauh dari soal data.

'Caca udah pulang belum? Apa dia masih di kelas, atau lagi di kandang? sama siapa? Jangan-jangan dia pulang sendirian?'

Pertanyaan-pertanyan itu terus saja berputar di kepala Evan. Rasa khawatiran itu terus mengganggu, membelenggu pikiran Evan. Membuatnya sama sekali tidak bisa fokus dengan apa yang ia kerjakan. Entah sejak kapan Evan merasa wajib untuk mengantarkan Calista pulang dan memastikan gadis itu sampai dengan selamat. Padahal mereka hanya pacar sementara, seharusnya tidak perlu seperti ini kan?

“Eh, serius deh. Kalau lo mau keluar bentar buat ngecek cewek lo, pergi aja. Kita bisa lanjutin dulu.” bobby menyenggol sikut Evan yang terlihat gelisah, Evan menoleh dengan wajah ketusnya.

“Cewek apaan, sih, Bob? Lu fokus aja ke tugas," tutur Evan dengan nada dingin dan datar menutupi rasa gelisahnya. Evan tidak sadar apa yang ia katakan sangat bertolak belakang dengan apa yang terlihat, raut kegelisahannya tidak bisa di sembunyikan.

Meski berusaha terlihat santai, Evan sudah tidak bisa menahan diri. Ia meraih ponselnya, mengetik cepat dan mengirimkannya pada gadis bawel yang membuat harinya berisik.

'Cal, Lu udah pulang? Kalau belum, tungguin aku. Gue jemput nanti.'

Namun, ia tidak jadi mengirim pesan itu. Ia menghela napas panjang, berusaha menenangkan pikirannya.

'Dia pasti baik-baik aja. Jangan terlalu parno. Tapi... ah sudahlah.' monolog Evan dalam hati.

Evan akhirnya memutuskan untuk menyimpan ponselnya.

“Ayo kita cepet selesain tugas ini. Gue nggak mau kelamaan di sini.” ia pun kembali fokus menatap layar ponsel dan mulai menarikan jarinya lagi di atas keyboard.

“Biar bisa ngecek Calista, ya?” sindir Rian dengan tawa mengejek, Evan hanya mendelik, tapi dalam hati, ia tahu Rian tahu.

"Iyalah, biasanya nempel sama ayang bebeb, sekarang jauhan begini mana tahan, Mana seharian nggak ketemu gara-gara praktek tadi," sahut Bobby yang di sambut tawa oleh Rian.

"Caca ... Epan kangen," tiba-tiba saja Rian cosplay jadi Evan, bicara seperti anak kecil yang merengek.

"Ututut,.... Epan kangen ya, sini usap-usap palanya," Bobby yang tak kalah gilanya pun meladeni Rian, dia berperan sebagai Calista dan mengusap kepala Rian, ledakan pun kemudian tawa terdengar dari dua bujang itu.

Mereka meledek Evan dengan memperagakan apa yang mereka lihat tadi pagi di parkiran kampus. Saat itu Calista dan Evan saling beramitan jika seharian mereka akan sangat sibuk, dan kemungkinan tidak ada waktu untuk makan siang bareng, Evan juga sudah mengatakan jika dia tidak bisa mengantarkan Calista pulang. Karena setelah selesai praktikum dia harus mengerjakan pekerjaan kelompok yang sudah sangat mepet deadline-nya.

Calista pun sama sibuknya, hari ini dia full praktek di kandang, dengan materi pembahasan reproduksi ternak. Setelah mereka selesai membicarakan rencana kegiatan masing-masing calista meminta Evan sedikit menunduk, Evan pun melakukan apa yang pacarnya itu minta.

Usapan lembut Calista berikan di kepala Evan.

"Terima kasih sudah bekerja keras, Semangat pacarku."

Momen manis itu diganggu dengan datangnya dua bujang jomblo ini. Evan menatap datar dua sahabatnya yang sedari tadi tertawa tanpa henti.

"Lu berdua mau diem atau laptop ini bakal melayang!" tukas Evan yang menghentikan tawa keduanya.

"Hehehehe ... iya iya kita diem, fokus tugas," jawab Bobby sambil menyengir, ia pun menarik laptop miliknya mendekat dan berusaha kembali fokus.

Rian memonyongkan bibir, tangannya meraih ice americano miliknya lalu menghisapnya kuat. Evan menggeleng cepat, ia pun kembali mengerjakan tugas bagiannya. Dia ingin ini segera selesai, segera bisa pulang dan menanyakan kabar Calista dengan tenang.

Entah dimana gadis bawel itu sekarang, masih di kampus atau sudah di rumah. yang Evan tidaktahu Calista sudah pulang, dia sudah berjibaku dengan bawang merah dan bawang putih yang tidak bisa mengupas kulitnya sendiri, dia bahkan sudah selesai megupas kentang dang mengukusnya. Meski lelah remuk badanya, Calista tidak bisa tidak mengerjakan pekerjaannya.

Ponselnya pun dia mode DND, jadi percuma saja jika Evan mengiriminya pesan. Calista mendesah lelah, tangannya terhenti sejenak untuk sekedar mengambil nafas panjang. Di tempat seluas 3x2 meter ini yang panas dan pengap ini Calista menghabiskan malamnya sendiri bersama dengan sayuran, perdagingan dan bumbu dapur yang harus ia olah sampai setengah jadi, dan akan dilanjutkan karyawan lain keesokan paginya Capek, tapi nilai plusnya Calista bisa membuat bekalnya sesuka hati. Asal tidak ketahuan owner saja.

1
Jasmine
Ciee so sweet uluh uluh, cueknya Evan itu aslinya dia perhatian banget lho sama Caca . Fix sih ada perasaan Evan sama Caca😍🤭
Aishiteru❤‍🔥
wahhh si gaby mulutnya kayak. gak di sekolah in. padahal anak hukum loo bisa2 nya di merendahkan fakultas lain. yaa sama saja di menjelekkan kampusnya sendiri dong
Aishiteru❤‍🔥
cara ngebahagiain Caca gampang banget.
cukup dengan memberi makan kucing saja Caca udah bahagia banget
Aishiteru❤‍🔥
mau ngakak tapi takut bikin evan tambah bad mood. bisa2 nya si evan di kira kang maling burung 🤣🤣🤣🤣
Aishiteru❤‍🔥
miris banget kehidupan kamu Ca.
semoga kebahagiaan cepat menghampiri kamu
Desi Sari
gk enak bgt jd caca harus bisa menahan sakit hati yg tiap hari di kasih oleh Bibi nya, ini paman nya kmn kh gk tanggung jwb bgt minta caca disana tp dikasarin dan di kejamin sm istrinya diem2 bae
Desi Sari
kan bner evan udh beneran suka dan cinta tp blm mau ngaku itu cinta tp sekedar tanggung jwb pdhl perlakuan evan je caca udh ky org pacaran beneran loh bukan pura2
Desi Sari
syukurin gaby mlah menuai kritikan harusnya bikin dia sadar mlah mah sombong dan gk merasa bersalah
Aishiteru❤‍🔥
di mulut bisa gak khawatir sama Caca ehh di hati dia mengkhawatirkan caca
Aishiteru❤‍🔥
entah apa yang di sembunyikan sama caca. kok dia kekeh banget gak mau di antar pulang sama evan
Aishiteru❤‍🔥
helehhhh....
kalau pas lagi bawel saja bilang cerewet lah, berisik lah.
coba nanti kalau si caca diem. pasti kelimpungan tuh si evan
Jasmine
Ciee Evan pasti lama2 jatuh cinta beneran nih sama Caca wkwk
Caca tuh cerewet karena peduli sama kamu Evan . Ada ada Evan masa dari dulu belum pernah makan sayuran . Sayuran sehat tauuu
Desi Sari
evan omongannya bikin diabetes manis bgt ini dr dlm hati ngomong nya ap cuma buat nyenengin caca sih.
tp keknya evan udh cinta ke caca tp gk sadar deh
Aishiteru❤‍🔥
itu si Bobby mau makan apa gelut kok rusuh banget/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Desi Sari
wah ini evan beneran ngebela krn cinta ap krn harga diri calista
Desi Sari
evan nnti klo putus kebayang2 sm kelakuan unik caca gk sih
Risty Hamzah
Mungkin di balik ceria dan bawelnya caca buat nutupinn hidup nya menyedihkan
Fitri HY
.waowww Gaby "lucu"

.ciyeee Evan ciyeee🥰🥰🥰
Risty Hamzah
Hebat ya caca padahal kelihatan nya seperti cewek manja dan cengeng eh gk tau nya dia cewek mandiri dan pekerja keras
Riri Fafa
aku curiga di gaby ini kalau makan lauk nya pake batako sama semen
gak pernah makan daging deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!