NovelToon NovelToon
KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Wanita Karir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Riana, seorang CEO wanita yang memegang kendali beberapa perusahaan, bertemu dengan Reyhan, anak muda yang masih sangat....sangat idealis, dengan seribu satu macam idealisme di kepalanya, pada sebuah pesta ulang tahun anak Pak Menteri. Keduanya harus berhadapan dengan wajah garang ibu kota dan menaklukkan ganasnya belantara Jakarta dengan caranya masing masing. Bisnis, intrik dan perasaan bergulung menjadi satu. Mampukah keduanya? Dan bagaimanakah kelanjutan kisah diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31 : PINJAMI SAYA DUIT, TANTE CLARA

Seminggu kemudian, upaya penertiban di wilayah kantor Angkasa bersuara benar benar dilakukan. Puluhan petugas Satpol PP melakukan pembongkaran dengan  menggunakan alat berat yang didatangkan dan beberapa polisi ikut berjaga jaga. Seluruh bangunan non permanen disitu dibersihkan, termasuk kios milik Reyhan. Barang barangnya diangkut dengan truk besar dan dibawa ke kantor Satpol PP. Reyhan juga digelandang ke kantor polisi karena dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan. Terkesan mengada ada dan dicari cari. Memangnya ketertiban dan keamanan yang mana yang terganggu? Semua pemesan juga antri kalau mau mengambil pesanannya, tertib dan sesuai urutan kedatangan. Tapi....itulah yang terjadi. Persis seperti rencana Santoso dan kawan kawannya.

    Yang pertama terkena imbas penertiban itu justru Clara. Ia yang sudah terlanjur menjadi penadah seluruh hasil karya Angkasa Bersuara, Jadi  ia bingung waktu mendapat laporan bahwa tempat usaha Reyhan dibongkar. Clara hanya berpikir masalah duit karena ia sudah terlanjur setor uang muka dalam jumlah besar. Itu berarti kerugian besar. Apalagi ia belum sempat berbicara soal proyek yang lain.

    Clara bingung, kemana harus mencari Reyhan? Kiosnya sudah rata dengan tanah. Tapi bukan Clara namanya kalau tidak mampu menemukan solusi. Pengalaman telah membentuknya menjadi seorang pengusa wanita yang ulet dan punya banyak jalan keluar. Ia langsung menuju tempat Reyhan. Kantor polisi!

    Clara menemui Reyhan. Reyhan juga bersedia menemuinya. Harap maklum, bagi pengusaha besar sekelas Clara, pasti mempunya hubungan yang sangat luas, termasuk dengan kepolisian. Soal begini, sama mudahnya bagi Clara dengan mengangkat telepon (kalau cuma kirim pesan rasanya tidak sopan), bicara basa basi sebentar, mengutarakan maksud dan keinginannya, diatur dan terjadilah pertemuan dengan Reyhan.

    Reyhan berkata,

    "Pinjami saya duit, tante Clara. Sebagian besar, kalau tidak seluruhnya. Peralatan dan barang barang saya sedang disita. Tapi saya yakin nanti pasti akan kembali, tetapi perlu waktu. Saya tidak bisa kerja. Saya tidak punya dana buat operasi. Maka tolong pinjami dulu, nanti pasti saya kembalikan. Kalau perlu dengan bunga dan cicilan. Boleh juga dihitung bukan sebagai pinjaman lunak. Silakan dibuat Perjanjian Notaris bila perlu. Tapi kalau bisa Perjanjian diatas meterai saja. Untuk apa buang buang duit buat Perjanjian Notaris kalau kita saling percaya?"

    "Duit buat apa?" Bukankah uang muka yang sudah saya setor untuk karya karyamu yang belum jadi itu cukup besar? Kemana uang itu?"

    "Yeileee Tante.... kan tadi sudah saya jelaskan. Barang dan peralatan saya saat ini sedang disita. Duit itu sudah saya belikan bahan dan beberapa peralatan, belum terpakai, tapi keburu disita. Sekarang ini saya perlu buat kaos dan gambar stiker. Saya sudah terlanjur janji sama tukang parkir, pengecer koran, tukang semir sepatu, anak anak yang menyewakan payung saat hujan, untuk memberi mereka kaos gratis. Janji harus ditepati."

    "Gratis?"

    "Begitu yang saya katakan kepada mereka dulu."

    "Bukankah semua karyamu harus diedarkan lewat perusahaan saya? Itu sesuai dengan perjanjian kita."

    "Iya. Ini nanti juga pihak Tante yang akan mengedarkan, yang memberikan kepada mereka. Jadi nama tante yang akan dikenal. Saya cuma menjanjikan mau membuatkan dan memberi mereka kaos gratis produksi Angkasa Bersuara. Peredarannya lewat siapapun tidak jadi soal buat saya."

    "Tapi saya mau jual lagi. Bukan diberikan gratis. Karena saya sudah bayar ongkos produksinya."

    "Yang ini gratis Tante. Janji saya harus saya tepati. Kalau Tante tidak rela memberikannya secara gratis kepada anak anak jalanan itu, biayanya juga tidak usah Tante bayar. Jadi duit Tante tetap utuh."

    "Reyhan, rasanya saya ini berhubungan dagang dengan orang gila."

    "Bukan orang gila, tetapi anak muda gila. Saya belum jadi orang, Tante Clara."

    "Saya berbaik hati membeli semua produk kamu. Berapapun jumlahnya. Lalu ternyata usahamu adalah usaha gerilya. Harusnya saya menuntut kamu......."

    "Boleh menuntut......."

    "Tapi kini malah kamu mau pinjam duit."

    "Betul. Tante Clara tidak pelit kan?"

    "Pinjam duit untuk bikin kaos yang bakal diberikan secara gratis. Bagaimana duit itu bisa kembali kalau kaosnya tidak kamu jual malahan kamu berikan secara gratis?"

    "Begitulah janji manis. Setidaknya saya tidak menjual omong kosong. Kalau pejabat biasanya jual janji manis tapi ternyata cuma omong kosong."

    "Saya benar benar tidak mengerti, cara bisnis macam apa pula ini?"

    "Kalau sudah ada istilahnya, nanti saya akan memberitahu."

    "Reyhan, apa kamu ini gila?"

    "Beberapa orang ada yang berkata begitu. Mungkin saja, Tante."

    "Apa kamu jahat?"

    "Kalau iya, maka Tante sudah melihatnya."

    "Saya tidak bisa memberi pinjaman."

    "Sayang sekali. Lalu kenapa Tante susah susah kemari kalau tidak bisa memberi?"

    "Saya mau mengurus barang barang produksimu yang terlanjur saya bayar."

    "Perlu waktu. Akan saya penuhi. Mungkin tidak bisa sebentar. Tidak dalam waktu dekat ini."

    "Reyhan......duit itu cukup besar."

    "Tapi saya tidak gentar. Makanya saya mau minta lagi. Sekitar tiga ribu kaos ukuran S, M, L yang murah tapi tidak mudah luntur."

    "Omonganmu ngelantur...."

    "Syukur kalau Tante sudah tahu.  Jadi Tante mau membantu atau tidak?"

    "Tidak!" Clara sampai berteriak.

    "Kalau begitu, terima kasih."

    "Terima kasih? Kamu masih bisa bilang terima kasih dalam situasi seperti ini?"

    "Seperti yang Tante dengar. Kenapa tidak? Apa salahnya mengucapkan terima kasih walau permintaan kita ditolak?"

    Lalu Reyhan masuk dan tidak mau menemui Clara lagi.

    Clara benar benar kelengar rasanya. Omongan Reyhan yang mutar balik tidak karuan, tidak tahu juntrungannya, ditambah ia ditinggalkan begitu saja, membuatnya marah marah. Jadinya Clara justru ingin menyalahkan adiknya, Riana, yang sudah menjerumuskannya ke arah pertemuan dengan Reyhan.

    Yang membuat Clara tambah bingung, Riana malah senang mendengar berita itu. Bahkan menyatakan bersedia meminjamkan uang untuk menopang bisnis Reyhan dalam pembuatan kaos gratis.

    "Kok sekarang banyak bisnis gila. Dikerjakan oleh orang orang gila pula." Clara geleng geleng kepala di hadapan Riana.

    "Orang berbisnis itu cuma saling percaya modal dasarnya. Juga termasuk Reyhan. Ia sudah berjanji. Dan itu yang harus dia tepati," sahut adiknya.

    Herannya, ketika Riana menemui Reyhan untuk meminjami sejumlah uang, Reyhan malah tidak mau dibantu.

    Riana menemui Reyhan tidak di kantor polisi seperti Clara, karena Reyhan sudah tidak ditahan (Dulu pun juga tidak ditahan. Istilahnya: dimintai keterangan).

    "Ternyata pabrik kaos mau meminjamkan dulu, bayar belakangan, ternyata pabrik sablon mau memberi kredit, ternyata tidak perlu biaya, tidak perlu pinjam duit."

    Saat itu, kepada Riana Reyhan menunjukkan contoh kaos yang akan dibagikan secara gratis. Terbaca tulisan:

**Angkasa Bersuara pindah ke Planet Mars. Mendirikan kantor baru di sana. Perlu sedikit waktu. Tanpa perwakilan, tanpa perantara. **

-------------------------------------------------

*Apakah masih memungkinkan bisnis kaos dan stiker ini dilanjutkan? Atau Reyhan harus mengorbankan idealismenya? Tunggu ya guysss......... jangan lupa dukungannya buat author. *

1
Nay'anna
lanjutannya mana kak
julius: Sudah up date ep 30 kak. Ep 31 otw ya kak. Terima kasih sudah mendukung author
total 1 replies
aca
lanjut kan
aca
Q kasih giv bunga
julius: terima kasih kak
total 1 replies
aca
masih penasaran rehan siapa
julius: lanjut baca terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
aca
lanjuttt baca
Griselda Nirbita
siapakah Rayhan??? jadi penasaran
julius: Sabar kak. Pelan pelan makin jelas kok 🙏
total 1 replies
Griselda Nirbita
aku mampir kak... semangat
julius: Terima kasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!