NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Istri Bayangan

Bukan Sebatas Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:40.7k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Setiap manusia terlahir sebagai pemeran utama dalam hidupnya.

Namun tidak dengan seorang gadis cantik bernama Vania Sarasvati. Sejak kecil ia selalu hidup dalam bayang-bayang sang kakak.

"Lihat kakakmu, dia bisa kuliah di universitas ternama dan mendapatkan beasiswa. kau harus bisa seperti dia!"

"Contoh kakakmu, dia memiliki suami tampan, kaya dan berasal keluarga ternama. kau tidak boleh kalah darinya!"

Vania terbiasa menirukan apa yang sang kakak lakukan. Hingga dalam urusan asmarapun Vania jatuh cinta pada mantan kekasih kakaknya sendiri.

Akankah Vania menemukan jati diri dalam hidupnya? Atau ia akan menjadi bayangan sang kakak selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Emhhh..." Lenguh Vania kala merasakan sebuah tangan kekar bermain-main di kedua aset kembarnya.

Vania membalikkan badannya untuk melihat siapa si pemilik tangan nakal itu.

"Kak Betrand! Kenapa kau ada di sini!" Pekik Vania sembari menjauhkan tangan sang suami dari tubuh bagian atasnya.

"Harusnya aku yang bertanya! Kenapa kau ada disini?!" Betrand balik bertanya.

"Bukankah Ririn sudah memberi tahumu kalau aku akan menginap di rumah orang tuaku sampai waktu yang tidak ditentukan." Balas Vania dengan wajahnya yang di tekuk.

"Ririn?" Betrand baru ingat, kalau Ririn mengirimkan beberapa pesan chat kepadanya, namun Betrand belum sempat membukanya. Karna pria itu merasa chat dari Ririn tidaklah penting.

"Memangnya yang istriku itu kau atau Ririn? Kenapa Ririn yang mengatakannya padaku?!" Tanya Betrand dengan rahangnya yang mengeras.

"Lagipula aku belum memberikanmu izin untuk menginap di rumah orang tuamu, lalu kenapa kau sudah ada di sini?" Cecar pria itu lagi.

"I-itu aku..." Vania tak bisa berkutik, karna sadar kalau dirinya memang salah. Meninggalkan rumah tanpa izin suami dalam keadaan marah, tidaklah dapat dibenarkan.

"Ish! Kenapa malah dia yang marah? Harusnya kan aku yang marah!" Gumam Vania di dalam hati.

"Kau sudah membuatku marah. Jadi kau harus di hukum." Bertrand mengikis jarak diantara mereka, hendak mencium bibir ranum milik sang istri.

Sadar dirinya akan di cium oleh sang suami, Vania segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Ck. Berani sekali kau menolak hukuman dariku." Kesal pria itu dengan rahangnya yang mengeras. Tak pernah ada wanita yang menolak saat akan di cium olehnya.

"Aku tidak mau dicium olehmu karna bibirmu itu bekas orang lain." Vania menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh sexynya.

"Kalau tahu kak Betrand akan datang, mana berani aku memakai pakain seperti ini." Batin wanita cantik itu.

"Bekas orang lain? Apa maksudmu Vania?" Betrand menautkan kedua alis tebalnya.

"Apa Vania melihat saat Zalina menciumku saat di cafe elegance tadi? Tapi bukankah aku menyuruhnya untuk menunggu di ruanganku." Pria berambut coklat itu bermonolog di dalam hatinya.

"Ah tidak mungkin Vania melihatnya." Yakin pria tampan itu.

"Vania, apa kau sudah tidur? Aku mau---" Tanya Betrand sembari mengguncang bahu istrinya. Namun belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya, sang istri keburu menepis tangannya.

"Jangan ganggu aku kak! Aku lelah! Aku mau tidur!" Ucap Vania sembari menepis tangan sang suami yang hendak menyentuhnya lagi.

"Baiklah istirahatlah, aku tidak akan mengganggumu." Ucap Betrand pasrah. Tangan kekar pria tampan itu mengelus si Juniornya yang malang, karna tidak mendapatkan apa yang dia inginkan malam ini.

***

***

Pagi harinya. Vania yang baru selesai membersihkan diri, langsung menuju ruang makan karna perutnya sudah sangat lapar. Meninggalkan sang suami yang masih terlelap dalam peraduannya.

"Mama masak apa? Aromanya harum sekali?" Tanya Vania dengan wajah sumringahnya.

"Eh kau sudah bangun sayang?" Atensi wanita paru baya yang semula sedang mengaduk masakannya di atas kuali, teralihkan karna kedatangan sang putri.

"Mama masak udang balado dan telur dadar kentang kesukaanmu." Ucap Sarah sembari membelai lembut wajah cantik Vania.

"Wah, terima kasih mah." Vania memeluk sang mama dengan erat.

"Mama tahu saja kalau aku sedang ingin makan telur dadar kentang buatan mama. Kalau aku masak sendiri rasanya tidak seenak buatan mama." Lanjut Vania lagi.

"Aku bantu ya ma."

Vania hendak membantu sang mama menata makanan di atas meja makan.

"Jangan sayang, kau kan sedang hamil besar. Biar mama saja." Sarah mengambil alih pekerjaan sang putri, lalu menyuruh Vania untuk menunggu di meja makan.

"Mama terlalu berlebihan." Gumam Vania.

Tak lama kemudian Rizky dan Rendy datang, disusul pula oleh papa Yudi.

"Bisa kita mulai sarapannya sekarang, aku sudah sangat lapar." Tanya Vania.

"Nanti dulu nak, tunggu suamimu datang. Setelah itu baru kita makan bersama." Ujar sarah.

"Tidak usah menunggunya mah, karna kak Betrand masih tidur." Ucap Vania dengan wajah datarnya.

"Kalau begitu kau bangunkan dulu sumimu. Setelah itu baru kita akan mulai sarapan." Titah Sarah.

"Mah, kalau kita menunggu kak Betrand datang bisa-bisa aku terlambat masuk sekolah." Protes Rizky, sedangkan Rendy terlihat lebih tenang daripada sang kakak.

"Kau kan sudah terbiasa datang terlambat ke sekolah, jadi terlambat satu hari lagi tidak akan jadi masalah untukmu bukan?" Ujar Sarah.

"Tapi mah, Miss Tiara bilang kalau aku terlambat sehari lagi maka aku akan di skors." Ucap Rizky.

"Tidak masalah kalau kau di skors. Dengan begitu kau tidak harus membuat alasan untuk bolos sekolah pada mama lagi bukan?" Sarah sangat hapal akan sifat anak lelakinya yang satu itu. Setiap hari Rizky memang pergi dari rumah dengan menggunakan seragam sekolah, tapi wali kelasnya bilang Rizky sangat jarang masuk sekolah.

"Mah, hari ini aku ada ujian matematika. Kalau aku terlambat maka aku tidak boleh ikut ujian." Kata Rendy.

"Kalau begitu makanlah sarapanmu sayang, setelah itu segera pergi ke sekolah agar tidak terlambat." Sarah berbicara dengan nada lembut pada anak bungsunya.

"Terima kasih mah." Balas Rendy sembari menyuapkan sarapannya ke mulut.

"Mama pilih kasih! Rendy saja boleh sarapan duluan, kenapa aku tidak?" Kesal Rizky dengan bibirnya yang mencebik.

"Adikmu itu berbeda nak, dia masih kecil dan sangat manis. Dia juga tidak pernah membuat masalah dan nilai-nilainya di sekolah juga bagus." Jawab Sarah enteng. Rizky hanya bisa mengepalkan tangannya sembari menatap Rendy yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Kak, cepatlah panggil suamimu agar kita bisa segera sarapan!" Rizky berbicara pada kak Vania.

"Berani sekali kau memerintahku! Kenapa tidak kau saja yang panggil." Kesal Vania denga wajahnya yang di tekuk.

"Vania, kau yang harus membangunkan suamimu nak." Kali ini Yudi ikut bicara.

"Iya pah." Patuh Vania.

"Ck. Anak itu! Kalau sama papanya saja langsung nurut!" Gumam Sarah di dalam hati.

Vania bangkit dari duduknya, hendak menuju kamarnya untuk membangunkan sang suami. Namun urung saat melihat pria itu sedang berjalan ke arah mereka dengan tergesa-gesa.

"Nak ayo sarapan dulu." Ajak Yudi pada sang menantu.

"Maaf tidak bisa pah, pagi ini aku ada meeting. Tapi lain kali aku pasti akan ikut sarapan bersama kalian." Ucap Betrand.

"Aku pergi dulu ya mah, pah." Pamit Betrand sembari mencium punggung tangan kedua mertuanya dengan takzim.

"Hati-hati nak." Ucap Sarah dan Yudi serempak.

"Bersiaplah untuk kembali ke penthouse, sebentar lagi anak buahku akan menjemputmu." Ucap Betrand pada sang istri.

"Aku tidak mau kak, bukankah aku sudah bilang kalau aku---" Betrand membungkam bibir sang istri dengan ciumannya hingga bibir ranum itu tak bisa berkata-kata lagi. Betrand terus menyesap bibir sang istri, tak peduli dimana mereka sekarang.

"Ehem." Suara batuk Yudi membuat ciuman Vania dan Betrand terlerai.

"Rizky, Rendy, apa kau tidak ingin pergi sekolah dengan kakak? Kebetulan kantor kakak dan sekolah kalian satu arah bukan?" Tanya Betrand pada kedua adik iparnya.

"Mau kak." Jawab Rizky dan Rendy antusias. Mereka tak mungkin menolak untuk di antarkan dengan mobil mewah milik sang kakak ipar.

"Tapi kau belum sarapan Rizky." Peringati Sarah.

"Nanti saja mah, aku tidak lapar." Balas Rizky sambil berlalu.

"Ck. Anak itu." Sarah menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Vania tertawa renyah melihat tingkah random keluarganya. Suasana hangat keluarga seperti ini, adalah hal yang selalu Vania rindukan. Karna ia tidak bisa merasakannya setelah tinggal bersama Betrand.

"Vania? Apa kau sedang ada masalah dengan suamimu?" Tanya Sarah tiba-tiba.

Deg!

Tawa Vania seketika meremang, berganti dengan detak jantungnya yang tak karuan.

Bersambung.

1
Jeni Safitri
Mampuslah mu vania otak dangkal mu akan menghancurkan hidup mu sendiri, sll berfikir dangkal hingga mengambil keputusan ngk jelas
Retno Harningsih
up
Uthie
nexxxttt 💞🤗
Jeni Safitri
Mampuslah mu vania yg dikit" kabur ngk jelas skrg semakin jelek namamu di mata kekuarga betrand
Jeni Safitri
Vania bodoh sll aja mengedepankan cinta makanya jangan bucin hingga mau aja meninggalkan anak yg masih merah, di luar seorg istri sanggup nahan derita demi anak
Jeni Safitri
Jangan" albian jadi suami yg kejam dan ganas utk kk vania
Jeni Safitri
Oo vania wasalam lah sdh jelas izin pulang cepat kembali lg dgn memberi perhatian ke org mabuk, selamat anda dapat berkah🤭
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
waktu cepet sekali berlalu di dunia novel, baru aja kemarin kamu lahir Anzela 😁
Uthie
Wahhh.. udah 5 tahun aja koq 😀
dikira si Vania bakalan hamil lagiii tuhhh 😂😂
Si Penjahat
wkwkk lanjut Thor
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
dikira halusinasi lagiiii 😂
Cantika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Uthie
Masih kocak dehh soal si Albian dan Khanza 😂
Uthie
kenapa ayahnya Alexa lebih setuju dengan si Jack yaa 😂😂
holipah: betran anak mmh jdi harta nya ssh d ambil 😅😅
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Cantika
Mampusss kau Al😂
holipah
paling temen nya vania
Uthie
seruuuu.... Mom Sarah telah beraksi👍😂

btw.. siapa yaa itu yg bicara terakhir??? 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!