Karena sebuah kesalahan satu malam, Fiona terpaksa harus menikah dengan Tuan Foster seorang CEO perusahaan terkemuka yang telah tidur dengannya. Lebih parahnya lagi pria yang telah menikah dengannya merupakan pria yang sudah memiliki istri.
Lantas bagaimana Fiona menjalani hari-harinya bersama Foster ? Terlebih lagi Fiona harus berhadapan dengan Selena yang merupakan istri pertama Foster !
Akan kah Fiona dan Foster saling mencintai ? Lantas bagaimana dengan Selena yang juga memiliki juga hak sebagai seorang istri ?
Simak ceritanya dalam novel "Istri Kedua Tuan Foster" mohon untuk memberikan dukungan berupa like dan komen sebanyak-banyaknya 🤗♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 MENYAMAR
Foster menoleh ke arah Fiona, sebisa mungkin ia bersikap biasa-biasa saja dan berpura-pura tidak mengenalnya. Yudha yang melihat tersebut langsung mendekati Fiona dan Foster.
“Selamat pagi Bu ! Perkenalkan ini Armand sepupu ku dari kota.” Kata Yudha memperkenalkan Foster pada Fiona.
Fiona menganggukkan kepalanya setelah tahu nama pria yang sangat mirip dengan mantan suaminya.
“Ibu mau bawa buah apa ? Nanti biar Aku dan Sepupu ku yang memetiknya.” Kata Yudha
Fiona pun jadi tak bersemangat memetik buah sendiri, ia kemudian menyerahkan keranjang buahnya pada Yudha.
“Apa saja ! Sebab stok buah di kulkas sudah sedikit.” Kata Fiona kemudian ia berlalu pergi dari hadapan Yudha dan Foster.
“Tuan, ini kesempatan Anda. Ayo !” Yudha memberikan keranjang buah tersebut pada Foster.
Foster kemudian memetik beberapa jenis buah-buahan yang sudah matang. Setelah terisi penuh, ia hendak menemui Fiona namun Fiona sudah lebih dulu pulang bersama Adrian.
“Kenapa mereka selalu bersama !” Foster tentu saja cemburu melihat kedekatan Fiona dan Adrian.
Foster kemudian menyusul Fiona ke villa dengan membawa motor Yudha.
“Tidak mungkin kan !” gumam Fiona, sejak tadi ia merasa tak tenang dan terus memikirkan sepupu Yudha yang sangat familiar bahkan mirip dengan Foster.
“Fiona..ini.” Adrian membawakan Fiona jus jeruk yang dibuatkan oleh koki.
“Terimakasih !” Fiona menyambutnya dan meminum jus tersebut.
“Kau kembali saja ke perkebunan, Aku ingin sendri.” Kata Fiona pada Adrian, Adrian pun mengerti dan kemudian pergi dari villa.
Di depan villa Foster sudah berdiri sejak tadi, ia kemudian berpapasan dengan Adrian. Adrian menelisik penampilan Foster dari atas sampai bawah, kemudian ia tahu kalau Foster adalah pekerja perkebunan. Adrian pun berlalu pergi dengan membawa motornya.
Melihat Adrian yang sudah pergi dari villa, dengan berani Foster masuk ke dalam dan kemudian ia bertemu dengan Fiona.
Fiona terkejut dengan kehadiran Foster. Foster kemudian memberikan Fiona keranjang buahnya.
“Buah yang anda minta, Bu.” Kata Foster dengan lembut.
Fiona yang diam terpaku pun langsung tersadar dari lamunannya. “Ah, iya terimakasih !” kata Fiona menyambut keranjang buah tersebut.
Tiba-tiba pelayan yang bekerja di villa memberitahu pada Fiona jika lampu di ruang belakang villa putus, dan mereka tidak bisa menggantinya.
“Jadi bagaimana ?” tanya Fiona
Di villa itu hanya ada satu orang pria yang bekerja yaitu seorang koki, tapi koki tersebut tidak seperti pria normal biasanya.
“Aku takut kesetrum, Bu !” kata koki tersebut dengan suara mendayu-dayu.
Foster mendapat kesempatan untuk lebih lama berada di villa, ia kemudian menawarkan diri untuk mengganti lampu tersebut. Fiona pun kemudian mengizinkannya.
Pada akhirnya Foster dengan hati-hati mengganti lampu tersebut. Fiona sejak tadi memperhatikan Foster dan Foster tahu itu namun ia seakan pura-pura tidak mengetahuinya.
“Selesai !”
Foster kemudian turun dari tangga. Kemudian pelayan membawakan Foster secangkir kopi dan cemilan.
“Minum dulu.” Kata Fiona
“Tidak usah repot-repot, Bu.” Jawab Foster dengan lembut.
“Anggap saja ucapan terimakasih ku.” Balas Fiona kemudian tersenyum manis. Senyum yang sudah lama tak Foster lihat. Sangat egois bagi Foster jika ia harus memaksa Fiona kembali padanya, jadi ia akan membiarkan semuanya berjalan seperti air yang mengalir saat ini. Berada di dekat Fiona saja ia sudah merasa bersyukur.
Foster kemudian duduk di kursi, meminum kopi yang dibuatkan oleh pelayan tersebut. Tak lama Fiona datang lagi menemuinya dan memberinya uang.
“Untuk mu, terimakasih sudah membantu.” Kata Fiona
“Aku melakukannya dengan ikhlas, Bu !” kata Foster lagi.
“Tapi Kau…” ucapan Fiona terputus ketika Foster memotong ucapannya.
“Simpan saja uangnya Bu, jika Ibu berkenan Aku mau bekerja di villa ini, membantu pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh seorang pria !” kata Foster mengambil kesempatan, dan berharap Fiona mau menerimanya. Dengan begitu Foster akan lebih leluasa untuk bertemu dengan Fiona.
Fiona nampak berpikir, memang benar seharusnya di villa yang ia tempati ada seorang pekerja laki-laki.
“Ya, sudah kalau begitu Kau boleh bekerja disini.” Kata Fiona
Foster tentu saja bersorak senang dalam hatinya akhirnya apa yang ia harapkan bisa ia dapatkan.
...****************...
bumannya disana fiona hamil ya.. terus fiona dan foster menikah krn foster mengaku menghamili fiona..dan fiona tinggal di mansion abraham, tp baru sehari menikah fiona keguguran.. kok disini berbeda ya ceritanya