NovelToon NovelToon
PENGGUNA BATU BINTANG

PENGGUNA BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Time Travel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Pulau Terpencil
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Petualangan seorang putri dengan kekuatan membuat portal sinar ungu yang berakhir dengan tanggung jawab sebagai pengguna batu bintang bersama kawan-kawan barunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakak Adik, Bersua Untuk Berlaga

Mereka keluar dari gua itu menuju gua berikutnya, di gua ini hanya ada satu ruangan tapi banyak sekali peti-peti harta karun yang ditata rapi dan Tanpa dikunci. 

Andiek membuka salah satu peti harta karun itu. Matanya berbinar-binar melihat gemerlapnya batu-batu mulia yang berharga dalam bentuk berbagai perhiasan. 

Putri Tihu juga turut membuka peti lainnya, isinya berkeping-keping emas. Dia bertanya-tanya darimana para gumblin itu bisa mendapatkan barang-barang mulia tersebut?

Mawinei teringat cerita Bahri tentang perompak laut yang terkadang membajak kapal dagang milik keluarganya. 

Bisa jadi gua ini adalah tempat persembunyian para bajak laut itu, karena para gumblin sepertinya tidak peduli dengan peti-peti yang berisi barang-barang berharga tersebut. Dan para bajak laut hanya memanfaatkan para gumblin ini. 

Jaka menemukan peti kayu dengan isi serbuk hitam, sepertinya itu serbuk mesiu. Mawinei membuka tong-tong kayu yang ternyata berisi biji kopi, biji kakao, dan berbagai jenis biji kacang-kacangan lainnya. 

Mereka memutuskan meninggalkan gua dengan harta melimpah itu dan keluar menuju gua berikutnya. 

Gua berikutnya cukup besar terdapat dua gumblin yang sedang berjaga-jaga di gua tersebut. Tapi Jaka dan Andiek tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu mereka langsung membidik dua gumblin itu dengan bola api dan jarum air, berhasil ! 

Keduanya jatuh lunglai tanpa menimbulkan keributan. Mereka mengatur strategi memasuki gua itu, Bahri berada paling depan diikuti Jaka dan Andiek di samping kiri dan kanan putri Tihu ada di tengah dan Mawinei paling belakang. 

Memasuki gua perlahan-lahan akhirnya mereka berada di ruangan besar gua itu yang terdapat Meja bundar besar terbuat dari batu dan bangku yang mengitari meja itupun terbuat dari batu.

"Wah, wah, wah para penyusup sudah mulai berdatangan rupanya," terdengar suara wanita yang tak asing di telinga Jaka. Namun tidak menunjukkan sosoknya.

" Keluar kalian hadapi kami sekali lagi! " Jaka berseru menantang.

" Oho, kau sombong sekali walau nasibmu hampir dimakan Buto Ijoku."

" Sebelum bermain dengan kami bermain-mainlah dulu dengan kadal-kadal lucu kami," sebuah suara berat urun bicara.

Tak lama Andiek melihat beberapa sosok makhluk berkelebat di antara stalaktit dan stalagmit gua itu. Andiek segera berlindung menggunakan gelembung airnya, gua itu untungnya juga mempunyai sumber air yang melimpah. 

Mawinei menghadap pintu gua sisi luar dia merasa ada yang hendak mengincarnya, benar saja muncul kadal ganas yang berlari meloncat ke arahnya. 

Sekali tepis kadal itu justru terpental  jauh terkena stalagmit di tepian gua. Bahri yang melihat banyak stalaktit di gua itu merasa beruntung bisa memanfaatkannya sebagai senjata. 

Tanpa harus bersusah payah merubahnya.

" Bagaimana kalau kita bersilek ria dulu adik kecil.. HehHehHeh.. Sudah lamo kito tak bersuo.." sosok yang dulu pertama kali bicara di gua itu akhirnya menampakkan dirinya.

Mengenakan busana traditional kampungnya pria itu layaknya seperti Bahri Masiak saja, hanya saja dengan ukuran tubuh lebih atletis.

Pria itu ternyata...

" Kak Burhan?!" Bahri merasa kaget sekali, menjumpai kakaknya di gua itu, Mawinei yang tak ingin Bahri terjebak perasaan nya maju menghadapi Burhan.

"Kau adalah seorang anak dan kakak yang sangat tidak mengenal kasih sayang," Mawinei berujar pada Burhan penuh emosi.

" Oho, siapa gadis jelita ini, berani betul menghalangi aku," sambil berkata begitu Burhan menjentikkan jarinya pada Mawinei...

Mawinei sempat tersadar dengan apa yang di gerakkan Burhan tapi dia kalah cepat,  kedua kakinya sudah tertangkap tanah yang diinjak nya dan tanah itu berubah menjadi batu.

Mawinei tak bisa berbuat apa-apa. Bahri yang hendak menolong Mawinei di sergah Burhan dengan ucapan penuh tantangan.

" Kalahkan aku dengan silek akan ku bebaskan gadis itu, " kata Burhan Masiak pada Bahri Masiak.

Bahri yang menatap tubuh Mawinei yang perlahan berubah menjadi batu mulai dari kakinya itu, mau tak mau harus memasang kuda-kuda sileknya, tanda tantangan kakaknya dia terima.

" Bagus, bersiaplah! " Burhan juga dengan sigap membuka kuda- kuda sileknya.

Keduanya juga menggunakan kekuatan cincin mereka agar tubuh mereka keras bagai batu, seperti gerakan tarian Randai keduanya pun saling baku hantam. 

Bagi awam mungkin keduanya seperti terlihat tak sungguh-sungguh bertarung tapi tiap pukulan yang beradu menimbulkan getaran dalam gua itu. 

Mawinei yang sudah terjebak membeku bagai batu tak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan kakak adik itu beradu laga sepenuh jiwa mereka. 

Dia melihat Bahri yang semakin terdesak oleh gerakan-gerakan mancak silek kakaknya yang bertubuh atletis itu. Gerakan Burhan yang cepat banyak menyarangkan pukulan-pukulan dalam pada tubuh Bahri yang lebih gempal itu. 

Andiek yang melihat kondisi Bahri ingin membantunya namun dia dihalangi beberapa kadal ganas yang mendesis Andiek harus sibuk menghadapi kadal-kadal itu terlebih dahulu. 

Si topeng merah yang berada di tempat tersembunyi melecutkan cemeti nya... 

Lalu keluar asap yang samar-samar menampilkan sebuah figur seperti Mayat yang berpakaian  seorang Kaisar dari negeri Cani, negeri yang biasa disebut Negeri Tirai Bambu. 

Di dahi mayat hidup itu tertempel semacam kertas segel berwarna kuning. Topeng Merah melepas kertas itu dan Mayat hidup itupun mulai menyerang Jaka dengan gerakan yang melompat-lompat. 

Namun yang lebih mengerikan mayat hidup itu menginginkan energi kehidupan Jaka dengan cara menghisap darah Jaka dengan kedua taringnya yang tajam. Jaka pun mencoba menggunakan mantra pengunci pada mayat hidup itu. 

Berhasil! Mayat itu berhenti bergerak, Jaka kemudian bersila, memejamkan matanya dan tiba-tiba keris batu bintang merahnya bagaikan hidup melayang di udara dan bergerak cepat menembus mayat hidup itu dari berbagai sudut dimana dia berbalik bergerak dan berulang-ulang seperti membuat ritual kremasi pelepasan jiwa terakhir. 

Mayat hidup itu terbakar hebat dan musnah menjadi abu. Tihu yang memilih menghindari perseteruan memutuskan menjelajahi ruangan gua yang besar tersebut dengan menggunakan pintu pintasnya. 

Pintu pintas yang terang benderang berwarna ungu itu menuntunnya ke sebuah sudut gua yang dibentuk bagai bui di kiri kanan setapak kecilnya. 

Dia melihat ada sebuah bui yang di penuhi tempelan kertas bertulis mantra-mantra yang dia tak mengenalnya dengan baik, seorang lelaki berkulit pucat berambut putih panjang dan bertelinga lancip duduk bersila memejamkan matanya. 

Putri Tihu merasa tak asing dengan penampilan tahanan itu yang seperti penduduk kota gaib Janasaran. 

Dia pun berusaha membebaskan orang itu tapi, jemarinya serasa tersengat kekuatan yang mengejutkan perasaannya dengan sangat hebat sampai membuatnya berteriak, 

" Awww! Ouch, mantra apa ini sehingga hanya menyentuhnya pun membuat rasa sakit yang teramat hebat? " Putri Tihu sibuk dengan benaknya yang terheran-heran itu namun tiba-tiba...

"Ah akhirnya kalian datang juga," terdengar seseorang berbicara dalam benak Tihu yang semakin membuatnya bertanya-tanya.

" Siapa...? " Tihu bertanya dalam benaknya

" Aku ada di depanmu, ya aku berbicara denganmu melalui gelombang pikiran dalam benakmu " Ternyata tawanan yang di balik bui penuh mantra yang menyakitkan Tihu itu melakukan telepati pada Tihu.

1
Nitopeng
samurai showdown /Sneer/
Dwi Utomo
ok
Nitopeng
keren!
Nitopeng
Luar biasa
Nitopeng
gila!
Nitopeng
wuk wuk
Rosy
OK banget apalagi ada gambarnya
Rosy
Suromenggolo kurang gede badannya
Rosy
Garudaaaa!!!
Guns
nyummy
Guns
penempatan ilustrasinya kasih jarak Thor biar imbang
Guns
good night
Guns
kreatif, rumah pohonnya asyik
Guns
banyak pengetahuan baru, itu kan elf Thor? hhhh tapi bagus memperkaya etnis kita hhhh
Guns
/Good/
Guns
hhhhh Goblin itu Thor! hhhh sip!
Guns
jadi ingat Saur Sepuh
Guns
keren, pengetahuan baru nih /Good/
Guns
hhhhh
Guns
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!