NovelToon NovelToon
Cinta Dan Tawa Di Kota : Kisah Perempuan Tangguh

Cinta Dan Tawa Di Kota : Kisah Perempuan Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: xy orynthius

Tara Azhara Putri Mahendra—biasa dipanggil Tara—adalah seorang wanita muda yang menjalani hidupnya di jantung kota metropolitan. Sebagai seorang event planner, Tara adalah sosok yang tidak pernah lepas dari kesibukan dan tantangan, tetapi dia selalu berhasil melewati hari-harinya dengan tawa dan keceriaan. Dikenal sebagai "Cewek Tangguh," Tara memiliki semangat pantang menyerah, kepribadian yang kuat, dan selera humor yang mampu menghidupkan suasana di mana pun dia berada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xy orynthius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 32

Dengan semangat juang yang membara, Tara, Raymond, Adrian, dan Lucas bersiap untuk menghadapi penjaga-penjaga yang mendekat. Mereka tahu bahwa ini adalah momen krusial dalam misi mereka. Jika mereka gagal di sini, semua yang telah mereka usahakan akan sia-sia.

"Raymond, aku akan mencoba menarik perhatian mereka dari arah samping," kata Tara, berbisik dengan cepat. "Saat mereka berbalik, kamu dan Lucas bisa menembak."

Raymond mengangguk, meraih senjatanya. "Baik, kita harus bekerja sama. Adrian, pastikan kita punya rute pelarian."

Adrian melihat ke arah mobil yang terparkir, lalu menjawab, "Kita bisa menggunakan mobil itu untuk kabur. Mari kita buat mereka berpikir kita berada di tempat lain."

Tara menghela napas dalam-dalam, lalu dengan berani melangkah ke samping, membuat suara agar perhatian para penjaga tertuju padanya. "Hei! Di sini!" teriaknya, memastikan suaranya cukup keras untuk didengar.

Seperti yang direncanakan, penjaga-penjaga itu berbalik, fokus pada Tara yang berdiri sendirian. Dalam sekejap, Raymond dan Lucas mengambil posisi di balik mobil, menembakkan peluru tepat mengenai sasaran. Dua penjaga jatuh seketika, menciptakan celah untuk melanjutkan pelarian mereka.

"Bergerak!" teriak Adrian, memimpin mereka menuju mobil. "Sekarang!"

Mereka berhasil mencapai mobil dan melompat masuk dengan cepat. Raymond yang berada di kursi pengemudi langsung menyalakan mesin. "Buckle up!" katanya, dan mereka melesat pergi dengan cepat.

Sementara mobil melaju kencang, suara sirene polisi mulai terdengar. Tara menoleh ke belakang, melihat beberapa kendaraan mengejar mereka. "Kita harus mengambil jalan pintas!" serunya.

Raymond mengangguk, memutar setir ke arah jalanan sempit yang menuju area industri. Dia memacu mobil dengan penuh keberanian, berusaha untuk menghindari pengejaran.

"Saat kita keluar dari area ini, kita harus segera menyusun rencana selanjutnya," kata Adrian, berusaha tetap tenang. "Proyek Apocrypha masih berjalan, dan kita perlu menghentikannya sebelum terlambat."

"Dan kita perlu menyiapkan pertemuan dengan orang-orang yang bisa membantu kita," tambah Lucas, yang masih menatap layar perangkatnya. "Kita perlu tahu siapa lagi yang terlibat dalam proyek ini."

Tara merasa pikiran itu membebani. "Kita harus mencari tahu informasi lebih lanjut tentang senjata biologis itu dan cara menghentikannya."

Setelah beberapa menit berkendara cepat, mereka akhirnya berhasil menjauh dari pengejaran. Raymond memperlambat laju mobilnya, mencari tempat yang aman untuk beristirahat dan menyusun rencana.

"Ini cukup," katanya, berhenti di pinggir jalan yang sepi. "Kita perlu memikirkan langkah berikutnya."

Mereka semua keluar dari mobil, menghirup udara malam yang dingin. Tara bisa merasakan ketegangan di udara, namun juga ada harapan baru. Mereka memiliki informasi penting, dan mereka harus memanfaatkannya sebaik mungkin.

Adrian mengeluarkan peta dan menyebarkannya di kap mobil. "Dari informasi yang kita dapatkan, sepertinya ada beberapa lokasi yang mungkin terlibat dalam Proyek Apocrypha. Kita perlu menentukan lokasi-lokasi ini dan merencanakan langkah selanjutnya."

Lucas mengangguk. "Aku bisa melakukan analisis data lebih lanjut dari perangkat ini. Kita perlu meninjau informasi yang kita ambil untuk menemukan titik lemah mereka."

"Bagus, kita harus berpikir dengan hati-hati dan strategis. Kita tidak bisa terburu-buru," kata Tara, menatap semua wajah yang tegang. "Setiap langkah harus diperhitungkan."

Setelah berjam-jam berdiskusi dan merencanakan strategi, mereka akhirnya merumuskan rencana penyerangan. Mereka memutuskan untuk membagi tim menjadi dua: satu tim akan menyusup ke fasilitas pengembangan senjata, sementara tim lainnya akan mencari cara untuk mengungkap rencana besar Volkov kepada publik.

"Kita harus menggali informasi sebanyak mungkin," kata Adrian. "Kita harus memastikan semua orang tahu tentang apa yang sedang mereka rencanakan."

"Lucas, kau akan memimpin tim yang akan menyusup ke fasilitas," kata Tara. "Kamu tahu cara meretas sistem mereka. Sementara itu, aku dan Raymond akan mencari tahu lebih banyak tentang rencana mereka dan membangun aliansi."

Raymond menambahkan, "Kita juga perlu melindungi diri. Siapa tahu ada pengkhianat di antara kita."

Mereka semua sepakat dan mulai merencanakan detail-detail kecil dari setiap langkah yang akan mereka ambil. Semangat mereka tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi untuk menghentikan ancaman yang lebih besar.

Hari berikutnya, mereka mengumpulkan peralatan dan senjata, memastikan semuanya siap sebelum berangkat. Tara memeriksa perlengkapan mereka dengan seksama. "Ini adalah misi kita yang paling berbahaya. Kita tidak boleh menganggap remeh."

"Dan kita tidak bisa bersikap ceroboh," kata Lucas, matanya berbinar dengan semangat. "Ini semua demi menyelamatkan banyak nyawa."

Saat mereka mempersiapkan diri, Tara merasakan ketegangan di dalam dirinya. Dia tahu bahwa jalan di depan akan penuh risiko. Namun, dia juga merasakan harapan—harapan untuk mengubah keadaan dan menghentikan Proyek Apocrypha.

Ketika matahari mulai terbenam, mereka siap untuk bergerak. Dengan semua informasi dan peralatan di tangan, mereka melangkah menuju kegelapan malam, bertekad untuk mengubah nasib dunia.

"Untuk semua orang yang terancam," bisik Tara pada dirinya sendiri, sebelum melangkah keluar. "Kita tidak akan mundur."

Misi ini bukan hanya tentang mereka; ini tentang masa depan semua orang. Saat mobil mereka melaju menuju tujuan selanjutnya, keyakinan tumbuh dalam diri mereka. Mereka akan berjuang melawan kegelapan, apapun yang terjadi. Dan mereka akan melakukannya bersama-sama.

Malam itu adalah titik balik dalam perjalanan mereka. Dengan tekad yang membara, mereka bersatu untuk menghentikan Proyek Apocrypha dan semua bahaya yang menyertainya. Kegelapan mungkin mengintai, tetapi harapan masih bersinar di hati mereka.

Saat mereka melanjutkan perjalanan, setiap dari mereka menyadari bahwa ini bukan hanya tentang melawan musuh, tetapi tentang melindungi yang tak terhitung jumlahnya yang tak berdaya. Mereka adalah harapan, dan mereka tidak akan membiarkan kegelapan menang.

Bab berikutnya akan mengungkapkan aksi yang lebih mendebarkan saat mereka berhadapan dengan Volkov dan menghadapi konsekuensi dari pilihan yang mereka buat.

1
·Laius Wytte🔮·
Pengalaman yang luar biasa! 🌟
Kei Kurono
Mantap! Bukan cuma ceritanya, bagus dalam segala hal.
<|^BeLly^|>
Nggak sia-sia baca ini. 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!