valerie agtha colla yang harus mengulang hidupnya karena sebuah kesalahan dimasa lalu. penyesalan yang ia kira hanya untuk sementara nyatanya membuatnya terpuruk, hingga tuhan memberinya kesempatan untuk merubah jalan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilan sastia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 32
"disaat ia mengklaim aku sebagai adikmu. Kamu hanya diam saja jadi aku harus bagaimana untuk mempertahankan milikku. Dan kamu mempertanyakan mengapa aku gak cemburu saat ada wanita lain didekatmu jawabannya aku cemburu. Aku sakit, hati aku sakit, tapi aku bisa apa apakah boleh seorang adik cemburu terhadap kakaknya?" tanya valerie mendongak menatap mata axel.
"maaf. Aku tidak menyangka jika itu sangat melukaimu. Aku hanya ingin mendengar pengakuanmu waktu itu. Aku ingin kamu tegas terhadap teman wanitaku itu saja gak ada yang lain" what rasanya telapak tangan valerie sangat gatal mendengar pengakuan axel barusan. Dia pikir hati valerie itu batu apa seenak jidatnya membiarkan hatinya sakit.
"yang benar saja kita menikah karena perjodohan, kita belum saling mengenal, lalu aku dengan bar barnya mengamuk gak jelas disana?. didepan teman dekatmu aku mengamuk gak jelas. Sedangkan statusku tidak jelas? Tolong bilang padaku sikap memalukan apa lagi yang harus ku lakukan yang menurutmu bagus. Aku bisa saja membuat kekasihmu itu kapok tapi apakah dia tahu aku siapa? Tidak kan itu akan membuatku malu sendiri. Statusku sebagai wanita baru yang baru mengenalmu 2 hari dan istri yang tak diketahui. Menurutmu posisiku aman tidak?" kening valerie mengerut melihat axel yang sedang terkekeh. Untuk sesaat valerie terpesona dengan ketampanan lelaki itu. namun, dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. Bisa bisanya ia terpesona disaat ia sedang mendemokan isi hatinya. Oh, astaga valerie dasar gak bisa lihat yang tampan saja langsung luluh. Tapi diakan milikku bukan? Apa salahnya mengagumi hak milik sendiri. Batin valerie saling berperang pendapat.
"apa yang lucu?" tanya valerie.
"kamu sangat lucu sayang"
"viona bagaimana?"
"gak sayang" mungkin emang harus menghilangkan viona agar tidak terus menciptakan masalah sambung axel membatin.
"jadi gimana soal pesta?" tanya axel lagi.
"gak ada pesta jika kamu belum mencintaiku" putus valerie. Ia gak mau memgambil resiko bisa jadi besok atau lusa axel berubah fikiran. Setidaknya untuk sekarang statusnya hanya s4bagian orang saja yang tahu.
"aku mencintaimu valerie agatha colla" ucap axel mengecup punggung tangan wanitanya dengan sayang.
"emang bisa sesingkat itu?" tanya valerie pasalnya mereka baru bersama kurang lebih 3 minggu lah kira kira.
"gak ada yang singkat baby. Aku sudah mengenalmu sejak lama" ucap axel membuat valerie kaget.
"benarkah?" tanya valerie.
"iya sayang. Jujur pernikahan kita bukan perjodohan politik seperti yang kamu katakan"
"lalu?"
"aku yang memintanya sama daddy"
"emang bisa seperti itu?"
"bisa dengan syarat aku harus mengambil alih perusahaan" axel menghela nafas mengingat ia memiliki cita cita menjadi dokter namun, karena valerie ia harus merelakan cita citanya beralih menjadi seorang pengusaha. Ia tidak pernah menyesal mengambil keputusan itu karena ada hati yang ia perjuangkan dari sejak lama.
"oh, astaga mengapa aku baru tahu?" tanya valerie fakta baru yang ia ketahui ini membuatnya syok. Kemana saja dia selama ini mengapa ia tidak mengetahui jika perjodohan konyol itu tidak pernah ada. Valerie merasa sangat rugi sekali saat ini.
"karena aku baru mengatakannya padamu baby" jawab menyingkirkan anak rambut yang menghalangi pandangannya diwajah valerie.
"kau tahu, setiap hari aku selalu mengirimimu bunga mawar biru disetiap pagi. Dan setiap ulang tahunmu aku gak pernah lupa untuk mengirimkan hadiah" oh, astaga!! Fakta apa lagi ini valerie tidak menyangka semua hadiah itu berasal dari axel. Yang ia fikir itu semua dari kelvin dan menganggap lelaki itu sangat romantis ternyata cintanya salah sasaran. Bodoh!! Dan itu sangat memalukan sekali bagaimana bisa ia tak menyadari tentang itu semua.
"mingkem sayang awas nanti lalat masuk" tegur axel dengan kekehan renyahnya.
Tok... Tok... Tok....
Ketukan dipintu mobil membuat gadis itu panik sebab ia melihat ada 2 orang polisi lalu lintas sedang berdiri disamping kaca jendela mobil. Axel dengan santainya menurunkan kaca mobilnya sedangkan valerie sudah ingin menghilang dari sana.
"selamat sore dek" sapa pak polisi lalu lintas itu menunduk.
"sore" jawab axel singkat ia sudah kembali kesetelan awal dingin dan tak tersentuh.
"maaf anda ngapain ditepi jalan seperti ini" ucap pak polisi itu lagi.
"apa saya mengganggu pengendara lain?" tanya axel menatap tajam kearah 2 polisi itu.
"anda tidak mengganggu pengendara lain. Tapi anda sudah berhenti di bahu jalan selama 2 jam. Kami menduga ada hal yang kurang baik disini." mendengar penjelasan pak polisi sambil melirik kedalam dan melihat valerie yang sedang duduk diatas pangkuan axel. Wanita itu menyembunyikan wajahnya didada bidang axel karena ia malu.
"kami hanya sedang bertengkar" menyadari pandangan pak polisi yang sedang melihat kearah gadisnya. Ia segera meraih buku nikahnya yang selalu ia simpan di dasbor mobil lalu memberikan kepada 2 orang polisi depannya.
Setelah memeriksa kedua orang polisi itu saling melirik lalu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ternyata hanya permasalah rumah tangga anak abg labil yang sudah membuat mereka bekerja secara double.
"selesaikanlah masalah kalian dirumah" ucap pak polisi memberikan buku nikahnya kembali.
Tanpa menjawab axel segera menaikkan kaca mobilnya.
"seperti ini saja" axel menahan pinggang valerie yang hendak turun dari pangkuannya.
"emang gak mengganggu?" tanya valerie lagi ia mendongak menatap wajah lelakinya itu. Axel terkejut melihat kedua mata valerie yang masih sembab dan sudah membengkak.
"gak papa sayang" jawab axel tersenyum lalu ia meraih wajah valerie untuk ia kecup keningnya.
"kapan buku nikah itu ada?" tanya valerie ia kembali merebahkan kepalanya didada bidang axel.
"2 jam setelah kita menikah" jawab axel sambil menghidupkan mesin mobilnya.
Setelah 15 menit hening kini mereka sampai dibasement apartemennya.
"sayang?" axel mengelus lengan valerie namun, wanita itu tidak bergeming.
"astaga! Dia tertidur rupanya" axel terkekeh kemudia lelaki itu membuka pintu mobil dengan sangat pelan.
Sesampainya dikamar Axel membaringkan tubuh mungil valerie diatas tempat tidurnya lalu ia membuka sepatu yang digunakan gadis itu. setelahnya barulah ia menyelimutinya dengan selimut tebal nan lembut ditubuh gadisnya.
cup...
"selalu saja cantik walau dalam kondisi apa pun" axel tersenyum lalu kembali mengecup dahi gadisnya yang masih tertidur nyenyak.
"dasar tukang tidur" axel terkekeh selanjutnya ia bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
...****************...
ugghhhh lenguhan valerie yang mulai terbangun dari tidurnya. Ia bangkit sambil terus memegang kepalanya yang terasa sakit.
"uh.. Sakit banget" valerie memijit kepalanya yang terasa sangat berat. Mungkin akibat terlalu banyak menangis tadi sore yang menyebabkan kepalanya terasa sakit.
Gadis itu memutuskan untuk mandi, mungkin dengan mandi akan mengurangi rasa sakit dikepalanya itu.