NovelToon NovelToon
2 In 1

2 In 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Menyembunyikan Identitas / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Clayra sarka

Ellios atau Kai??
bagaimana jika dua jiwa itu ada dalam satu nyawa?
penyamaran yang awal nya dibuat untuk sekedar candaan, tiba-tiba berubah menjadi sebuah pilihan penting dalam hidup nya.
semua karena "CINTA"!
ya, itulah alasan kenapa tubuh itu harus memilih jiwa mana yang akan dia pertahankan.

akankah sebuah cinta menemui jalan nya?,
atau justru takdir yang akan menyeretnya pulang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clayra sarka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

buah tangan

"kau di pihak dia Ell?"

dengan mata yang sengaja memicing, Dea langsung mengintimidasi kearah Ellios.

"netral De. asal kalian bahagia aku ikut"

"terimakasih Ell"

kali ini dengan suka cita Teo lah yang langsung menjawab pernyataan tersebut.

"main terimakasih terimakasih aja. aku tidak setuju ya!!!"

"ma... maaf Dea"

"tau ah"

gadis ini langsung mengurungkan niatnya untuk duduk disamping Teo, pilihan Dea ternyata malah duduk diantara Ellios dan Celine.

"ngapain lo nyempil di mari? tempat masih banyak De aelah"

"bodo amat. aku ingin dekat dengan si Ell"

"dih!"

akhirnya mau tidak mau Celine mengalah dari gadis centil tersebut. Celine pun alhasil berpindah posisi duduk di tempat yang tadi sempat dibersihkan oleh Teo.

"thanks ya bro. udah nyiapin tempat haha. sayang nya target elu malah kabur noh"

tunjuk mata Celine kearah Dea yang hanya malah sengaja memalingkan wajah nya.

"sama sama Cel. tidak papa kok santai saja"

"Ell? kau sudah minum?"

Kristal kembali memulai pembicaraan dengan Ellios.

"belum"

"tapi itu?"

tunjuk Kristal kearah tangan kanan Ellios yang masih menggenggam erat botol mineral tadi.

'bagaimana aku memberi jawaban pada nya? tidak mungkin aku katakan yang memberikan ini adalah gadis kopi. bisa bisa mereka menanyakan hal yang tidak tidak nantinya. semakin sedikit yang tau maka itu semakin baik'

batin Ellios yang kemudian memilih hanya mengulas senyum atas jawaban dari pernyataan Kristal tadi.

"aku tadi membelinya, tapi tidak berniat meminum nya. kau membelikan ku susu kan? mana gih, aku pilih itu saja. biarkan yang ini aku bawa pulang saja, mayan buat stok di kos"

"nanti kita beli lebih banyak lagi stok makanan untuk mu. aku yang akan belikan"

"hahaha.... tidak perlu Kris. kau itu apa apaan? aku tadi hanya becanda"

tanpa sadar, Ell melepaskan sentuhan nya pada pucuk kepala Kristal. beberapa helai rambut Kristal akhirnya berantakan akibat usapan tersebut.

"aku minum ya?"

Ell kemudian mengambil 1 kotak susu coklat uht dari kantong yang tadi diberikan oleh Kristal. meskipun Kristal tidak bereaksi apapun, tapi Ell tetap melanjutkan untuk meminum susu tersebut.

Glek... Glekk...

"hah... akhirnya...."

hanya dalam beberapa tegukan, cairan coklat itu sudah habis larut ditelan oleh tenggorokan Ellios.

"nikmat banget dah"

celetuk Celine menggoda Ellios.

"ini kesukaan ku. apalagi diminum dingin seperti ini"

"aku itu yang pilih kan ya. makasih sama Dea ayo!"

"hahaha iya iya bocah. thanks yaa"

"yeee.. yang bayarin Kristal loh. bukan Dea"

Lily ikut tersenyum seraya menatap kearah Kristal yang masih diam menatap ke depan.

"oiya? but apapun itu, thanks ya Kris. aku jadi hutang budi dengan mu"

"ini tidak sebanding dengan hukuman mu. harusnya aku juga ikut merasakan lelah, capek dan panas sama seperti mu Ell"

"sstt!!..."

sangat lembut Ell kembali memperlakukan Kristal. kali ini dia meletakan satu telunjuknya kearah bibir gadis tersebut.

"kau tidak salah. kau korban! bukan pelaku!! tenang saja nona, aku tidak akan lupa hal ini. aku pastikan laki laki sialan itu mendapat balasan setimpal atas apa yang dia lakukan sekarang"

tanpa mereka sadari, ternyata pandangan Ellios sudah tertuju pada objek lain. sorot matanya langsung menajam mengikuti jejak seseorang dari arah sudut lapangan.

"lo lagi liat siap....

"laki laki biadab!"

Teo langsung menyela ucapan Celine. ternyata laki laki ini lebih dulu peka pada apa yang tengah ditatap oleh sosok Ellios.

"Ell sudah. aku mohon lupakan hal ini"

dengan masih menatap kearah Dio, Ell tiba tiba dikejutkan oleh sentuhan hangat yang hinggap di punggung tangan nya. sebuah tangan lembut yang kini menggenggamnya kuat kuat.

"aku tidak mau kau kena hukuman lagi. sudah ya, lupakan hal ini. berdamai lah dengan Dio"

"tidak. dia sudah mengusik mu Kristal. aku tetap tidak terima!"

"aku sudah memaafkan dia. jangan diperpanjang lagi yaa. aku mohon"

semua orang terdiam, termasuk 2 gadis centil yang biasa sarkas menimpali ucapan sahabat sahabatnya, Dea dan Celine kini lebih memilih diam dan hanya memperhatikan interaksi Ellios dan Kristal.

"semua hal ada balasan nya Kris. jangan repot kan Tuhan untuk membalaskan. aku akan lakukan itu sendiri. dia harus meminta maaf padamu, baru aku anggap masalah ini selesai"

"tidak ada yang perlu meminta maaf. aku sudah memaafkan itu"

'tidak semudah itu Kristal! aturan paten seorang Ellios dan Kai adalah siapapun yang menyentuh orang terdekat ku, maka tidak ada ampun untuk nya'

"Ell? kita anggap selesai ya? jangan ada dendam lagi pada dia"

"hm"

"kau marah?"

"tidak"

"aku melakukan ini agar tidak ada lagi yang dikorbankan. lagian masalah hidup kita tidak hanya mereka saja kan? masih banyak hal yang jauh lebih berguna dari pada menuruti mereka"

"yasudah aku turuti keinginan mu. tapi jika sampai dia mengusik mu lagi, maka pembalasan ku akan lebih parah lagi dari hal tadi!"

"uda... uda... jangan bahas yang tadi deh. ngeri tau kau itu!!"

tiba tiba Dea menyela ucapan Ellios seraya bergelayut manja di lengan gadis tomboy itu.

"hm??"

"ya masak kau membabi buta melawan Dio? kau itu wanita loh Ell. kok bisa skill berantem mu kek cowok!"

"bener juga tuh Dea. kenape gue baru tau lo bisa karate?"

'sial!! aku kelepasan dengan jurus itu. spontan saja kuda kuda karate ku keluar saat melawan sialan tadi. bagaimana aku mencari alasan untuk pertanyaan Celine? jangan sampai sisi lain dari Ellios mereka menyadarinya. aku tidak mau mereka menjauh dariku'

Ell kembali diam dan hanya sibuk berbicara dengan jiwanya sendiri.

"ELLIOSSSS!!!!"

teriakan nyaring Celine langsung membuka kesadaran Ell seketika.

"apa??"

"gue tanya ya sejak kapan lo bisa karate? perasaan lo kaga pernah ikut ekstra bela diri deh"

"gerakan mana yang kau maksud?"

"gausah ngeles deh. tadi kau melayangkan tendangan mu itu apa? kuda kuda mu ga asing deh"

"benar. aku pernah lihat itu di padepokan sebelah rumah ku Ell. sepertinya tendangan mu tadi sama persis dengan mereka"

'heh? apalagi ini? kenapa Teo malah menjelaskan lebih detail? bisa bisa aku semakin tersudut jika terus seperti ini. aku harus segera cari alasan se masuk akal mungkin!'

"film. kalian tidak pernah lihat film laga?"

"enak aja. gue paling demen yang adegan baku hantam kek gitu ya!!!"

"yasudah. akupun sama. sedikit banyak aku mengikuti nya"

"waww... Ell cerdas juga ya. hanya melihat saja sudah pandai menirukan. andai Lily juga sama seperti Ellios pasti Lily juga akan jago pelajaran apapun. Lily kan paling suka lihat acara cerdas cermat dan olimpiade di televisi"

"pfftt... kalo gitu gue juga mau kali Ly. setiap hati aja gue mantengin acara cerdas cermat, biar otak gue berfungsi dikit"

"hahahaha..........

tawa mereka akhirnya bersambut menjadi satu, celetuk dari Celine kembali membuahkan suasana ceria lagi.

*****

POV ELLIOS

skip beberapa menit kemudian

setelah tragedi di lapangan tadi, akhirnya kami pun berpisah untuk tujuan masing masing. Celine dan yang lainnya langsung menuju mobil mereka, sedangkan aku masih memilih berjalan lebih dulu kearah loker pribadiku.

seraya masih menggenggam botol mineral tadi, dengan antusias nya aku berjalan dengan bersiul bahagia. rasanya seperti menemukan harta karun besar, padahal ini hanyalah botol plastik biasa.

sampainya di deretan lemari kecil berisi nama nama penghuni kelas, aku langsung menuju loker paling kanan 3 baris dari bawah, letak nama ku berada.

kunci mulai kurogoh dari pocket samping tas ku dan langsung ku gunakan untuk akses membuka loker.

"shit!!! apa lagi ini??"

lagi lagi hal sama selalu terjadi. beberapa keping surat selalu saja mengisi loker ku. entah kapan dan siapa saja pelakunya, aku selalu kewalahan mencari jati diri mereka. yang pasti orang orang yang menulis surat ini sangat tau detail aktifitas ku.

jika kalian tanya kenapa tempat ini bisa penuh dengan surat surat tersebut, jawaban nya karena disetiap loker disini memang terpasang celah sebesar amplop sebagai lubang ventilasi. biasanya juga celah ini memang digunakan untuk meletakan surat panggilan BK atau surat pelanggaran kenakalan siswa dan sejenisnya.

kembali ke kondisi amplop amplop ini, beberapa minggu lalu aku pernah membaca satu dua surat dari banyak nya pesan yang dikirim mereka, dan isi surat tersebut kebanyakan memuji semua hal yang aku lakukan, bahkan ada satu momen aku tersentak kaget karena di dalam salah satu surat tersebut si penulis mengakui jika dirinya seorang perempuan dan dia menaruh hati padaku, dan epic nya lagi dia terang terangan menyertakan selembar foto ku ketika aku tidur di kursi taman, bertuliskan 'my world'. miris bukan? mereka pikir aku menyukai hal ini, padahal aku sangat terganggu dengan tingkah nya. aku sangat membenci seorang penguntit. aku tidak suka di awasi dan aku tidak suka disukai secara berlebihan.

akhirnya setelah beberapa detik aku mengamati surat surat ini, aku kembali memasukan kertas kertas tersebut ke dalam tasku. besok aku akan berikan ini pada Celine dan yang lain nya. sudah menjadi kebiasaan mereka untuk hal seperti ini, bahkan Dea, Celine, Kristal dan Lily dengan sangat senang menjadi pembaca setia untuk tugas ini.

"aku letakan disini saja. tidak akan aku minum sampai aku mendapatkan orang nya haha"

aku meletakan dengan sangat hati hati botol mineral pemberian gadis kopi tadi. kuletakan berdiri di paling sudut loker ku. tempat yang aman dan tidak akan terjamah siapapun. karena 2 kunci loker ini aku sendiri yang pegang.

setelah tugas ku menyimpan buah tangan itu selesai, aku pun segera menyimpan kembali kunci loker serta tumpukan surat ini kedalam tasku dan akhirnya kembali berjalan kearah parkiran.

sepanjang lorong menuju tempat motorku berada, aku hanya tersenyum tak tentu arah. seolah hati ini merasakan kesenangan yang tiada tara. aneh bukan? padahal ini hanyalah hal kecil, tapi ini mampu membuat mood ku naik 100%.

1
y0urdr3amb0y
Puas hati!
run away.┲﹊
Gemes banget 😍
Syaoran
Saya merasa ikut diajak ke kisah ini, thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!