NovelToon NovelToon
Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahmat Kurniawan

Dibuang karena Ramalan ... Kembali karena Dendam.

Novel ini mengisahkan tentang seorang putra dari Kaisar Langit yang hendak dibunuh oleh ayahnya sendiri karena suatu ramalan. Beruntung, sebelum anak itu berhasil di bunuh, dia di bawa pergi oleh seorang pria tua dan menyembunyikannya di alam Tengah.

Zhang Ziyi namanya...

Hari-hari dia lalui dengan penuh kemalangan dan kesialan. Hingga pada suatu ketika, kesialan itu membawa dia pada sebuah goa, dimana di situlah keberuntungannya ia temukan. Dari situ pula lah dimulainya suatu perjalanan. Perjalanan Menjadi Yang Terkuat Diantara Yang Terkuat... Perjalanan Menggulingkan Kaisar Langit....

"Aku Zhang Ziyi... Seorang Putra dari Kaisar Langit, akan kembali ke alam atas... Menemui kaisar langit dan Menggulingkan Kaisar Langit... Mereka yang menghalangi jalanku, akan ku tebas dengan Pedang Naga Langit!!" ~Zhang Ziyi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 28 ~ Ganas

...SELAMAT MEMBACA...

...----------------...

Hari nampak semakin larut. Suasana semakin terasa mencekam. Bunyi suara binatang buas kian terdengar mengisi hening-nya malam. Zhang Zhili, Zhang Bie, Zhang Lou, Zhang Yin serta Zhang Meng semakin mempererat Cengkeraman pada pedang. Hanya dengan mengandalkan pencahayaan dari tanaman roh yang ada di sana. Kelima orang itu itu mempertajam semua indera yang mereka miliki.

Beberapa saat mereka mulai merasakan hawa keberadaan makhluk lain selain mereka. Tak lama setelahnya, Dua cahaya merah nampak tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Kontan Zhang Bie yang melihat itu begitu tersentak. Segera ia termundur sembari mengarah kan pedangnya ke dua cahaya merah itu.

Tak berselang lama, dua cahaya merah kembali terlihat lagi. Tiga.... empat... lima.... dua cahaya merah terus bermunculan dalam waktu yang sama.

"Semuanya, Bersiap.... Kawan tarung kita sudah datang!"

Zhang Zhili memperingatkan tiga orang muridnya serta Zhang Lou.

"Baik Guru!"

Salah satu pasang dari ratusan pasang cahaya merah itu berjalan mendekat ke arah mereka. Saat itulah terlihat oleh semuanya. Seekor rubah dengan bulu emas kehitaman, serta dua bola mata merah bersinar di kegelapan malam.

"Rubah Kegelapan! Semuanya angkat pedang... Zhang Lou, kau jaga Zhang Ziyi, sedang kami akan menyerang kawanan rubah Kegelapan ini..." seru Zhang Zhili. "Ingatlah selalu untuk tidak bergerak terlalu jauh!"

"Umm!" Semuanya mengangguk.

Masing-masing dari mereka bergerak ke tempat yang di tunjuk. Mengangkat pedang dan bertarung dengan ratusan Rubah Kegelapan.

Rubah Kegelapan sendiri merupakan salah satu binatang buas yang cukup di takuti. Bergerak secara berkelompok di waktu malam. Sedang siang, mereka tidak terlalu menampakkan diri.

Sebenarnya rubah kegelapan ini tidak terlalu kuat. Kekuatan fisiknya bisa disetarakan dengan kultivator Ranah Pendekar tahap 6. Namun dikarenakan mereka bergerak secara berkelompok, juga kecepatan geraknya yang lumayan menakutkan kala menyerang, membuat mereka cukup disegani. Sehingga tidak jarang mereka berada di hutan Luori bagian inti ini. Bahkan binatang buas ranah langit pun akan berpikir dua kali untuk mencari masalah dengan kelompok ini.

Kembali ke pertarungan. Seekor rubah Kegelapan melompat, hendak menerkam Zhang Ziyi, namun segera di halau oleh Zhang Meng.

"Klan cabang memang tepat disebut sebagai klan terbelakang. Bahkan mereka masih bisa bersantai saat musuh datang menghadang!" Zhang Meng menyindir Zhang Lou.

"Kau...!"

Tersinggung, Zhang Lou kemudian mengangkat jarinya, menunjuk Zhang Meng.

"Kenapa? Kau marah? Tch... Kalau bukan aku, mungkin dia sudah mati di terkam rubah kegelapan!"

Sebenarnya, Zhang Lou sengaja tidak mencegah rubah kegelapan menghampiri Zhang Ziyi, karena suatu alasan. Namun dia tak menyangka Zhang Meng malah datang membantu anak itu. Sialnya, dia malah mendapat sindiran dari pemuda itu.

Hendak mengelak, namun dia tak menemukan kata-kata yang pas. Akhirnya Zhang Lou hanya bisa terdiam sembari mengepal keras tangannya.

Zhang Meng sendiri memperhatikan Zhang Lou sesaat. Menampakkan senyum sinis lalu kembali melesat, menyerang rubah Kegelapan itu.

"Sial!"

Zhang Lou berdecak kesal. Setelahnya ia juga ikut menyerang Rubah Kegelapan. Melindungi Zhang Ziyi dari binatang Buas itu.

Meski telah banyak rubah kegelapan mati di tangan mereka, namun jumlahnya seakan tak ada habisnya. Bahkan luka pun kini telah mereka terima. Meski begitu, mereka tetap tak menyerah. Tetap mengangkat pedang dan bertarung bersama melawan kawanan rubah kegelapan itu.

Semakin larut, Rubah kegelapan juga semakin ganas.

"Sial..." Zhang Lou kembali berdecak. "Kenapa nak ini begitu lama selesai nya... Cih, menyusahkan saja!"

Kesal! Zhang Lou dengan Zhang Ziyi yang belum juga menyelesaikan proses menyerap kristal Roh dari binatang Buas Elang itu. Bagaimana tidak, di tengah situasi menegangkan ini, pemuda itu malah bersantai-santai di sana! Setidaknya begitulah yang ada di pikiran Zhang Lou saat itu.

Sebenarnya dia juga tidak salah. Dalam hal ini, dia yang paling kerepotan. Di sisi lain, dia harus melindungi dirinya. Namun sisi lain, dia juga harus melindungi Zhang Ziyi.

"Benar-benar sial! Kalau saja tidak terpaksa, mungkin akan ku biarkan anak ini di makan rubah kegelapan ini!" gerutu Zhang Lou. Entah karena kesal atau apa, lelaki itu sampai mengutuk Zhang Ziyi.

Di sisi lain, Zhang Ziyi yang tengah menyerap kristal roh, mulai menunjukan tanda-tanda akan bangun. Kedua alis pemuda itu berkerut. Setelahnya energi berwarna biru gelap yang semula menyelimuti pemuda itu mulai menghilang terserap dalam tubuhnya.

Perlahan tapi pasti, kelopak mata Zhang Ziyi terangkat, memperlihatkan pupil mata biru muda Zhang Ziyi.

Pemandangan aneh pertama kali dia lihat. Semuanya dapat dia lihat dengan jelas. Bahkan semut dalam jarak 2 km sekalipun dapat Zhang Ziyi lihat tanpa hambatan.

"Woaah!" Terkagum sejenak, Zhang Ziyi dengan peningkatan skill Eagle Eye itu. Sampai-sampai pemuda itu tak menyadari bahaya di sekitarnya.

Zhang Ziyi merasakan sesuatu yang bergerak-gerak di pinggangnya. Segera ia menengok ke bawah. Kantong kain kecil di sana.

Zhang Ziyi meraih kantong tersebut. Melonggarkan tali yang menutup tutup kantong. Detik berikutnya, butiran-butiran debu berwana emas merembes kuat dari dalam kantong tersebut. Seekor harimau Lain yang tidak lain adalah Laohu terbentuk dari debu-debu emas itu.

Binatang Buas itu menggeletik sesaat, sebelum berjalan ke arah Zhang Ziyi. Zhang Ziyi tersenyum sejenak. Katong itu ia namakan kantong sihir. Dimana apa saja bisa ia masukkan ke dalam kantong tersebut. Namun dimensi di dalam kantong tidak sebesar dimensi cincin ruang miliknya,

Kantong sihir itu sendiri Zhang Ziyi dapatkan dari ibunya, sebelum ia berangkat meninggalkan kediamannya, hendak ke klan utama. Selain untuk kenang-kenangan, kantong sihir itu juga bisa Zhang Ziyi gunakan untuk menyimpan binatang buasnya itu.

"Auumm!" Laohu mendesis kala merasakan ancaman di sekitarnya. Harimau Api itu kemudian berlari dan menyerang Rubah kegelapan yang sebelumnya berniat menerkam mereka.

Saat itu pula lah, Zhang Ziyi tersadar akan kondisi sekitar. Terlihat di sana, Kelima orang yang nampak kewalahan dalam menangani rubah kegelapan yang jumlahnya tidak main-main.

Segera mengeluarkan Pedang Naga langit. Lalu ikut berbaur dan menyerang Rubah Kegelapan dengan brutal. Tidak sulit bagi Zhang Ziyi untuk membunuh seekor rubah kegelapan itu. Dengan mengaktifkan skill Langkah bayang, juga skill Eagle Eye–nya, hanya butuh dua kali tebasan bagi Zhang Ziyi untuk membunuh seekor rubah kegelapan. Apalagi kultivasi rubah kegelapan yang berada satu tingkat di bawahnya, di tambah dengan pedang naga langit yang tajam nya begitu diluar nalar. Membuat pemuda itu sedikit diuntungkan.

.

Ia lalu bergerak mendekati Zhang Bie, membantu pemuda itu dalam menghadapi rubah kegelapan yang kian mengganas.

"Saudara Ziyi, akhirnya kau sadar juga!" ucap Zhang Bie di sela-sela perlawanannya.

"Saudara Bie, lebih baik kau beristirahat sejenak, masalah Rubah-rubah ini, biar aku yang urus." Zhang Ziyi melempar tiga butir pil tingkat tinggi ke arah Zhang Bie.

Zhang Bie dengan lihai menangkap tiga pil itu. Setelah mengucapkan terima kasih, Zhang Bie kemudian mencari tempat aman untuk memulihkan diri.

Setelah memastikan Rubah kegelapan tidak ada yang mengincar Zhang Bie, Zhang Ziyi pun beralih ke arah Zhang Meng. Nampak pemuda itu telah dikerubuti oleh beberapa rubah Kegelapan tanpa melakukan perlawanan berarti. Beruntung, Zhang Ziyi datang tepat waktu, kalau tidak pemuda itu mungkin akan menjadi santapan Rubah-rubah itu.

"Saudara Meng, pulihkan dirimu terlebih dahulu, lalu kau bisa kembali bergabung!"

Zhang Meng awalnya terkejut melihat Zhang Ziyi. Apalagi saat melihat bagaimana pemuda itu menghadapi Rubah-rubah kegelapan dengan begitu santainya. Dalam beberapa kali libasan pedang langsung melayangkan nyawa rubah kegelapan. Yang lebih membuat Zhang Meng kagum adalah pemuda itu yang datang menolongnya, tanpa memikirkan konflik yang sebelumnya terjadi Anatar keduanya.

Setelah mengucapkan terima kasih, Zhang Meng juga beranjak mencari tempat aman.

Kini tinggallah Zhang Yin, Zhang Zhili, serta Zhang Ziyi yang masih bertahan. Sementara ketiga orangnya lagi yang telah beranjak untuk memulihkan diri. Meski telah puluhan nyawa melayang di tangan ketiganya, namun rubah kegelapan itu tampak tak ada habisnya. Hal itu pula lah yang membuat Zhang Zhili semakin khawatir.

"Kita tidak bisa terus-terusan seperti ini. Yang ada stamina kita yang menurun jika terus meladeni mereka.... Juga tidak menutup kemungkinan bau darah ini akan mengundang binatang buas lain untuk datang kemari!" ucap Zhang Zhili.

Ketiga orang itu kemudian mengambil jarak. Pertarungan berhenti sejenak. Zhang Ziyi, Zhang Yin juga Zhang Zhili saling memunggungi.

"Bagaimana ini, guru?" tanya Zhang Yin. Terlihat juga di sana Rubah-rubah Kegelapan yang perlahan tali pasti berjalan mendekati mereka.

Zhang Zhili tak menanggapi perkataan Zhang Yin barusan. Pria itu nampak berpikir keras.

1
Ale Handro
itit
Ale Handro
gfhgf
Ale Handro
ffjff
Ale Handro
lhfljfh
Ale Handro
uryffgy
Ale Handro
jfhfjfj
Ale Handro
jdhdhf
Ale Handro
xhhxxj
Ale Handro
jfidi
Ale Handro
fjhfu
Ale Handro
fufuu
Ale Handro
ifhdjdxh
Ale Handro
udhfud
Ale Handro
dudyudu
Ale Handro
fuhfuf
Ale Handro
udfuu
Ale Handro
fuydigyftfyg
Ale Handro
j46kyeekyeyek
Ale Handro
kydxkykxgxk
Ale Handro
hkkygkkgjguc
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!