NovelToon NovelToon
Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Hati Yang Terluka, Jiwa Yang Kuat

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Slice of Life
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

"Hati yang Terluka, Jiwa yang Kuat" adalah sebuah kisah mendalam dan emosional tentang kekuatan dan ketahanan di tengah badai kehidupan. Di tengah konflik pernikahan yang menghancurkan, Lula berjuang untuk menemukan kekuatan baru setelah dikhianati oleh suami dan sahabatnya.

Di sisi lain, putrinya, Puja, berhadapan dengan tekanan di sekolah, menghadapi dinamika persahabatan yang rumit, dan berjuang untuk mempertahankan integritasnya dalam dunia yang penuh dengan pengkhianatan. Dengan keberanian dan tekad yang kuat, Lula dan Puja menghadapi tantangan besar, saling mendukung dalam perjalanan mereka menuju penemuan diri dan keadilan.

Temukan kekuatan hati yang tulus dan hubungan yang menginspirasi dalam cerita ini, di mana setiap langkah mereka menuju kebahagiaan dan kebenaran adalah perjuangan yang layak diikuti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran yang Terungkap

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Ayu menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan. "Sejak Rina ada di rumah, ketenanganku hilang. Dia selalu memerintah ku melakukan berbagai hal, dan jika ibu tidak ada, aku diperlakukan seperti pembantu. Sekarang dia ingin aku membantunya menghancurkan Puja. "

"Apa? Apa kamu bilang Puja?" tanya Pratama terkejut mendengar nama anaknya.

Ayu terdiam, dia seharusnya tidak menceritakan hal itu. "Ah kenapa bisa aku keceplosan?" gumam di dalam hati Ayu.

"Halo. Halo ayu?"

Setelah obrolan yang panjang dan penuh ketegangan, Ayu merasa sangat cemas. Dengan suara bergetar, dia berkata kepada Pratama, "Kak, tolong jangan beri tahu Rina soal obrolan kita tadi. Aku sangat takut dengan reaksinya."

Pratama menatap Ayu dengan penuh pengertian. Dia tahu betapa rapuhnya perasaan Ayu saat ini. "Jangan khawatir, Ayu. Aku berjanji akan merahasiakan ini. Rina tidak akan pernah tahu apa yang kita bicarakan."

Ayu merasa sedikit lega mendengar janji Pratama. Namun, bayang-bayang ketakutan masih menghantuinya. Dia hanya bisa berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja dan rahasia ini tetap aman.

...***...

Keesokan paginya, hari-hari telah kembali seperti biasa. Puja mendapatkan kembali keceriaannya, dan teman-temannya kembali menyapa Puja dengan hangat.

Saat Puja memasuki gerbang sekolah, wajah-wajah yang dikenalnya menyambutnya dengan senyum dan sapaan ramah.

"Hei, Puja! Selamat pagi!" seru Rani, teman sekelasnya, sambil melambai.

"Selamat pagi, Rani!" balas Puja dengan senyum lebar.

Di koridor, dia bertemu dengan sahabatnya, Tiara, yang segera memeluknya erat.

"Puja! Aku kangen kamu!" kata Tiara penuh semangat.

"Aku juga, Tiara. Senang rasanya bisa kembali biasanya," jawab Puja dengan mata berbinar.

"Maafkan aku ya," kata Tiara.

"Tidak apa-apa," jawab Puja.

Mereka berdua kemudian berjalan bersama menuju kelas, berbincang tentang berbagai hal. Belum sampai di kelas, Rayhan, kekasih Tiara, memanggil dari ujung koridor.

"Tiara, boleh bicara sebentar?" tanya Rayhan dengan senyum manis.Tiara menoleh dan melihat Rayhan.

 "Tentu, Kak Rayhan. Puja, aku ke sana dulu ya."Puja tersenyum dan mengangguk.

"Iya, tidak apa-apa. Aku tunggu di kelas."

Tiara kemudian menghampiri Rayhan, dan mereka berbicara sejenak. Puja melihat keakraban mereka dengan senyum bahagia, senang melihat sahabatnya begitu gembira.

Puja melanjutkan perjalanannya ke kelas.

...***...

Tiara dan Rayhan pun berjalan bersama, berbicara dan tertawa riang. Rayhan terlihat memegang sebuah kotak kecil berwarna merah.

“Aku punya sesuatu untukmu,” kata Rayhan sambil membuka kotak itu. Di dalamnya ada sepasang gelang cantik.

“Ini untukmu, dan satu lagi untukku. Agar kita selalu ingat satu sama lain,” kata Rayhan dengan lembut.Tiara terharu.

 “Rayhan, ini cantik sekali. Terima kasih banyak.”Mereka memasang gelang itu di pergelangan tangan masing-masing dan saling tersenyum.

Saat di kelas, Puja sudah menunggu sambil berbincang dengan teman-temannya yang lain.

Begitu Tiara masuk diantar Rayhan, Puja melambai.“Tiara, ayo duduk di sini,” kata Puja sambil menunjukkan kursi di sebelahnya.

Tiara menghampiri Puja dan duduk di sampingnya. “Kak Rayhan tadi memberiku gelang ini,” kata Tiara sambil menunjukkan gelangnya.

Puja tersenyum lebar. “Wah, itu cantik sekali! Kalian memang pasangan yang serasi.”

Tiara tersipu malu. “Terima kasih, Puja. Aku beruntung punya sahabat seperti kamu.”

...***...

Suatu sore setelah bel pulang sekolah berbunyi, Puja dan Tiara berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. Mereka berbincang ringan tentang pelajaran dan rencana akhir pekan.

“Puja, besok mau ke mana? Aku ada rencana jalan sama kak Rayhan,” kata Tiara sambil tersenyum.

Puja mengangguk sambil tersenyum. “Aku mungkin di rumah saja, membantu ibu. Kamu nikmati waktu dengan Rayhan, ya. Kalian berdua kelihatan cocok banget.”Tiara tertawa kecil.

“Terima kasih, Puja. Kamu sahabat terbaik.”

Sesampainya di gerbang sekolah, Rayhan sudah menunggu dengan motornya. Dia melambai ketika melihat Tiara dan Puja mendekat.

“Hai, Tiara! Hai, Puja!” sapanya ramah.

“Hai, Kak Rayhan!” balas Puja dan Tiara serempak.

Rayhan tersenyum hangat. “Puja, terima kasih sudah selalu bersama Tiara. Kami akan pulang duluan, ya.”

Puja mengangguk. “Iya, Kak Rayhan. Hati-hati di jalan, ya.”

Tiara memeluk Puja sebentar. “Sampai ketemu lagi, Puja. Jaga diri, ya.”

“Kamu juga, Tiara. Sampai lagi,” jawab Puja sambil memeluk balik.

Tiara kemudian naik ke motor Rayhan, dan mereka berdua melambaikan tangan kepada Puja sebelum berangkat. Puja melihat mereka pergi dengan senyum di wajahnya. Meskipun kebersamaan mereka kini lebih singkat, Puja merasa bahagia melihat sahabatnya bahagia bersama orang yang dicintainya.

Ketika Puja melangkahkan kakinya, tiba-tiba ada mobil dan motor menghampirinya. Puja terkejut melihat Kak Alvaro dan Kak Iqbal. Mereka berdua memberikan tawaran untuk pulang bersama.

"Puja, ayo pulang bareng aku," kata Kak Iqbal sambil membuka pintu mobilnya.

Di sisi lain, Kak Alvaro melambaikan tangan sambil berkata, "Puja, naik motor sama aku aja, biar cepat sampai."

Puja terdiam sejenak, berpikir dengan cepat. Jika dia pulang dengan Kak Alvaro, pasti akan ada rumor yang tidak enak beredar. Begitu pula jika dia pulang dengan Kak Iqbal, dugaan para Ratu akan semakin kuat bahwa Iqbal menyukai dirinya.

Puja pun tersenyum sopan dan menolak ajakan mereka. "Terima kasih, Kak Alvaro, Kak Iqbal, tapi aku bisa pulang sendiri. Kalian hati-hati di jalan, ya."

Kak Alvaro dan Kak Iqbal saling berpandangan, kemudian mengangguk mengerti. "Baiklah, Puja. Sampai ketemu besok," kata Kak Alvaro.

"Sampai jumpa, Puja. Jaga diri," tambah Kak Iqbal sebelum mereka pergi.

...***...

Saat Puja melihat ke arah lain, dia melihat ayahnya yang sedang menyeret seorang perempuan dengan paksa. Puja segera mengenali perempuan itu sebagai Ibu Rina, ibu tirinya Puja.

Hati Puja berdegup kencang, dia berlari ke arah ayahnya dan Ibu Rina. "Ayah! Apa yang ayah lakukan?" teriak Puja dengan suara panik.

Ayahnya menoleh. "Ini bukan urusanmu, Puja. Pergi dari sini!"

Puja tidak mundur. Dia mendekati Ibu Rina yang terlihat kesakitan dan berusaha melepaskan diri dari cengkeraman ayahnya.

"Ayah, lepaskan Ibu Rina! Apa yang terjadi?"

Ibu Rina menangis, wajahnya memohon bantuan. "Puja, tolong aku..."Dengan kekuatan yang tidak diduganya, Puja menarik tangan Ibu Rina dari cengkeraman ayahnya.

"Ayah, tolong! Berhenti menyakiti ibu Rina!"Ayahnya tampak bingung dan marah.

"Puja, kau tidak mengerti apa-apa! Ini masalah keluarga, jangan campur tangan!"Puja berdiri tegak di depan Ibu Rina, melindunginya.

"Masalah keluarga atau tidak, kekerasan bukanlah jawabannya. Kita bisa bicara baik-baik tanpa harus menyakiti."

"Puja dia lah penyebab akar dari masalah mu itu!" Pratama emosi dan mengungkapkan nya.

Ketika Puja mendengar nya dia terdiam kaget.

...***...

1
Amelia
wuih panas henteu.... haredang.. haredang
Amelia
kejutan.... hahaha
Amelia
ih perempuan egk tahu malu...
Amelia
jangan mau.....
Amelia
puja anak yg hebat, kuat...❤️❤️❤️
Fa🍁: Iya Puja berusaha untuk tetap kuat
total 1 replies
Amelia
ih sirik aja....
Amelia
so sweet...
Amelia
kasian puja.. bagaimana nanti ya .
Adico
😡😡😡😤😤😤rencana yang tak ada habisnya
Adico
semangat thor
Mamah Tati
sedih
Amelia
love love tuh....
Amelia
alex cemburu tuh...
Adico
hai puja... apa kabar pujsan hatiku.
Fa🍁: .... baik baik saja pujaan hati
total 1 replies
Amelia
duh kamu terlalu bodoh Tiara....😔😔
Mamah Tati
i see
Mamah Tati
WTF si Rina balik LG ke cerita?! mau apa LG,,
Mamah Tati
Tiara balik LG ama Rey. Puja jd sama si Varo wadidaw
Mamah Tati
o begini ceritanya y
Mamah Tati
terlalu kbnyk konflik, udh sih akhiri saja kebongkar dh rahasia si queen itu, lama bgt mlh tmbh si Alex psikopat ?!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!