MINIMAL KOMEN LAHHHH...
Arshlan, seorang murid dari SMA Tanah Abang yang ditemukan tak sadarkan diri dengan kepala yg pecah disebuah gang sempit dekat dg sekolahnya. dan ternyata yg telah menyerangnya ialah sahabatnya sendiri.
Usai kejadian itu terjadi sang sahabat bersama keluarganya menghilang dari kota dan diduga kabur dari kejaran polisi.
Saat Arshlan di larikan ke rumah sakit dokter telah mengusahakan untuk menyelamatkan nya, tetapi takdir berkata lain.
Ingin tahu lanjutannya?
yuk baca bersama di "Novel SYSTEM PENGUASA DAN BALAS DENDAM" karya Scorpio hanya di Noveltoon-Mangatoon
NOTE: NOVEL INI ADALAH LANJUTAN DARI AKUN PERTAMA KU YAITU "0701:)"
JADI KALAU ADA NOVEL YG SAMA SELAIN DI AKUN INI DAN "0701:)" ITU ADALAH JIPLAKAN DAN AKAN TERKENA SANKSI!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpion's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 :"Membeli Smartphone Baru"
Di jalan terlihat sebuah mobil sport melaju dengan tenang, dimana sopir dari mobil itu adalah seorang pemuda tampan yg tidak lain adalah Arshlan.
Setelah berkendara beberapa menit Arshlan pun mulai memasuki wilayah perkotaan, ia pun berhenti di salah satu toko yang menjual bermacam macam merk Smartphone, Laptop, serta yang lainnya.
Setelah berhenti di sebuah parkiran dekat dengan toko itu Arshlan pun segera keluar dari mobil dan berjalan menuju toko itu.
Setelah berjalan menuju toko ia merasa sedikit aneh karena para karyawan disana memandang remeh dirinya, namun ia tidak memikirkannya dan segera ingin membuka pintu toko.
"Sebentar, apa yang kamu mau nak?" tanya seorang satpam tiba tiba menghentikan Arshlan.
"Tentu ingin masuk dan membeli sesuatu, memang kenapa?" tanya Arshlan aneh.
Mendengar itu, satpam itupun memandang Arshlan dari atas ke bawah seperti sedang menelisik bagian tubuh Arshlan.
"Kau yakin?, tapi bukankah kau hanya anak sekolah. Buat apa kau kesini?" Tanya satpam itu lagi dengan cara berbicara seperti mengejek.
Memang kalau Arshlan tidak menggunakan aksesoris mahal seperti jam tangan atau kacamata bermerk, mungkin hanya sepatu saja yg terlihat bagus.
"Memang kenapa kalau saya masih sekolah?, apakah jika ingin membeli barang disini tidak boleh menggunakan seragam sekolah?" tanya Arshlan mencoba berfikir baik.
"Ada apa ini ribut ribut di depan toko?" tanya seorang karyawan wanita tiba tiba.
"Eh nona Risa, ini ada anak sekolah memaksa masuk. Katanya sih mau beli barang." Jawab satpam itu hormat.
"apa, kau mau beli?" Tanya wanita itu menoleh ke arah Arshlan.
"Iya, memang kenapa?" tanya Arshlan balik.
"Hei kau tahu tidak, disini itu bukan tempat yang bisa kau masuki sembarangan. Kau itu hanya seorang pelajar, bukan seharusnya kau kesini." Omel wanita itu dengan ketus sambil berkacak pinggang.
"Hei sebenarnya kalian buka toko disini untuk dibeli apa hanya pamer?" tanya Arshlan sedikit keras yg membuat beberapa pejalan kaki menoleh ke arah ketiganya.
"Kau!" Ucap wanita itu dengan kesal.
"Jika kau sebagai penjual tidak menghormati pembeli bahkan mencelanya, buat apa kau menjual barang?" tanya Arshlan lagi yang membuat wanita itu merah padam karena menahan marah.
"Bukannya itu toko milik pak Johan ya?, aku tidak menyangka bahwa karyawannya akan setidak profesional itu." Ucap salah satu pejalan kaki.
"Iya tuh, bahkan kata temanku waktu itu ingin membeli hp disana harga yang tertera dengan yang dibayarkan itu berbeda loh. Tulisannya 10 juta tapi waktu membayar katanya 10,5 juta." Timpal temannya.
Mendengar banyak orang berbisik bisik mencela dirinya dan toko tempat ia bekerja membuat wanita itu gelagapan, bahkan ia terlihat sedikit panik.
"Panggil manager mu!" Perintah Arshlan pada wanita itu yg langsung membuat wanita itu menatap tajam pada Arshlan.
"Semua ini gara gara dirimu, aku tidak peduli. Aku akan menuntutmu karena menjelek jelekkan nama baik ku dan toko ini." Ucap wanita itu sambil menunjuk wajah Arshlan.
"Risa, ada apa ini?" Ucap seorang wanita dari dalam toko saat melihat banyak orang berkumpul di depan toko nya.
"Eh, bu manager." Ucap Risa kaget karena tiba tiba manager nya memanggil dari arah belakangnya.
"Ini bu, anak ini telah menjelek jelekkan nama toko serta saya." Adu Risa sambil menunjuk Arshlan.
"Apa maksudmu?, kau yang tidak menghargai pembeli bahkan mencelanya. Dan kini kau malah menfitnah anak ini?" Ucap seorang pria dari arah kerumunan.
"Ya itu benar, aku melihat sendiri bahwa anak ini ingin masuk toko malah dihentikan di caci oleh karyawan itu." Timpal orang lain yang membuat wajah Risa menggelap.
"Cukup, maaf kalau karyawan saya salah. saya akan menindak nya." Ucap manager itu menghentikan sorakan dari kerumunan di depannya.
"Nak sebenarnya apa yang terjadi?" tanya manager pada Arshlan yg sedari tadi diam.
"Tadi.." Sebelum Arshlan berbicara ucapannya tiba tiba di potong.
"Kak anak ini yang bersalah, mengapa kau malah bertanya padanya?" Ucap Risa memprotes.
"Plakk..." Suara tamparan membuat para kerumunan hening.
"Diam Kau, aku tidak bertanya padamu." Ucap Manager sambil melotot ke arah Risa.
"hh.. lanjutkan." Ucap manager itu sambil menatap Arshlan.
"Aku hanya berniat membeli smartphone tadi, namun tiba tiba aku di halangi oleh satpam itu. Lalu wanita ini datang dan mencela ku." Ucap Arshlan sambil menunjuk ke arah satpam serta Risa bergantian.
"Baiklah kalau begitu mari masuk, untuk yang lain mohon bubar saya akan mengurus sisanya." Ucap manager mempersilahkan Arshlan serta meminta maaf pada para pejalan kaki.
Setelah itu para pejalan kaki pun mulai bubar, sedangkan Risa dan satpam tadi langsung di pecat walau Risa masih saja membela diri.
"Maaf sebelumnya, kalau begitu kamu mau beli apa?" tanya manager yang langsung turun tangan melayani Arshlan.
"Keluarkan smartphone termahal serta terbaru yang ada di toko ini." Ucap Arshlan yang membuat manager itu mengerutkan kening.
Namun akhirnya manager itu menuruti Arshlan dan segera mengambilkan smartphone ber merk Ipong 20 edisi terbatas.
"Ini adalah hp merk Ipong 20 seharga 150 juta, bagaimana?" tanya manager itu ingin melihat ekspresi Arshlan yang terkejut.
"Baiklah, aku mau itu." Ucap Arshlan lalu langsung menaruh kartu black hole di hadapan manager.
manager itu sedikit membeku karena Arshlan dengan santainya berkata ingin membeli smartphone edisi terbatas itu dengan enteng, apalagi ia juga mengeluarkan kartu black hole yg merupakan kartu VVIP.
"I-iya, saya akan segera membungkusnya." Ucap manager itu sedikit tergagap.
"Totalnya 150 juta sudah ku bayar." Ucap Arshlan setelah menggesek kartunya dan memperlihatkan bukti pembayaran.
"Iya tuan terimakasih banyak, datanglah kembali lain kali." Ucap manager itu dengan sikapnya yang langsung berubah 180°.
"Baiklah aku akan pergi" Ucap Arshlan lalu berbalik dan berjalan santai menuju pintu keluar.
"Sepertinya aku harus menyeleksi dengan ketat untuk para karyawan ini agar di masa depan tak menyinggung orang seperti pemuda itu." Ucap manager dengan wajah serius.
Arshlan pun berjalan menuju tempat parkir dengan santai, namun ia berhenti karena melihat wanita bernama Risa tadi berdiri menghalangi jalan nya.
"Apa lagi mau mu?" tanya Arshlan sedikit kesal.
"Apa lagi matamu?, gara gara kau aku dipecat. Cih palingan kau hanya beli barang seharga 1 jutaan kan?" Ucap wanita itu dengan marah.
"Kau hanya anak miskin jangan sok kau." Ucap wanita itu lagi.
"Minggirlah aku ingin mengambil kendaraanku." Ucap Arshlan tak perduli dengan ucapan wanita di depannya.
"Cih palingan kau hanya naik sepeda gunung, apa yang kau banggakan?" tanya wanita itu lagi yang membuat Arshlan geram.
Tanpa banyak bicara Arshlan pun mengeluarkan kunci mobil sport nya dan menekan tombol Auto pilot.
"Brummmm..." Suara deru mobil sport membuat wanita itu serta beberapa pejalan kaki kaget lalu menoleh ke arah mobil sport mewah yg tiba tiba berjalan tanpa pengemudi.
"Ya, kendaraanku hanyalah sepeda gunung. Dan itu jelek membuatku ingin membeli yang lebih bagus." Ucap Arshlan langsung memasuki mobil yg telah berhenti otomatis di dekatnya.
"Hei apa apaan wanita tak tahu malu itu, bisa bisanya mobil seharga milyaran disebut sepeda gunung." Ucap seorang pria yg duduk dekat dengan tempat Arshlan berbicara dengan wanita tadi.
"Mungkin saja dia buta." Sahut gadis di sampingnya.
...ΩΩ ΩΩ ΩΩ ΩΩ ΩΩ ΩΩ ΩΩ ΩΩ...
jangan tidur yooo...!!!