Cincin Ruang Pengubah Takdir

Setahun sudah berlalu, kekuatan Anabelle sudah sangat sempurna, pengendalian Elemen nya sungguh luar biasa,

Pill buatannya begitu melimpah dalam Cincin Dimensi, ratusan kitab sudah di bacanya, buku Modern semua di bacanya.

Dia hanya sedih karena kakak kandung tertuanya sudah meninggal, berati tinggal kakak keduanya, ternyata di berada di Australia, dan hidup bahagia disana, wajahnya sangat mirip dengannya.

Dirumahnya dia saat senggang dia bercengkrama dengan penghuni disana, begitu juga di Permata Hijau.

Apalagi saat lima mantan Pelayan itu rutin berkunjung, jadi selama masa hukuman, Anabelle tidak merasakan hukuman, seminggu 2x dia datang melapor diri di damping Ayu dan Harno.

Para anggota polisi juga merasa nyaman dengan sikap Anabelle, pihak lapas rutin datang mengawasi, mereka dilayani baik-baik, apalagi para pegawai lapas sangat baik dalam menanamkan nilai-nilai baik, sedikit demi sedikit Anabelle melupakan dirinya seorang Gunawan.

Ketua Kelas yang dulu, merasa bersalah telah menuduh Anabelle, dia mencoba menghubungi Anabelle, tapi Anabelle menjawab, dia bukan temannya.

Seluruh teman sekelasnya waktu masih pos Security mengatakan dia penjahat, makanya Anabelle tidak mau berteman dengan mereka dan keluar dari group, pesan terakhirnya berkata,

KALIAN BUKAN TEMANKU, DI MASA DEPAN JANGAN PERNAH SOK KENAL DENGAN SAYA. ANABELLE RISTA

Ada yang bilang tidak perduli dan memang tidak menganggap nya teman.

Akhirnya surat pembebasan mutlak sudah datang, semua orang terdekatnya menghadiri pesta itu, para pegawai lapas yang selama 2 tahun membimbing Anabelle juga bahagia, Anabelle bebas sehari sebelum ulangtahun yang ke 14.

Pagi hari dia datang ke makam ibunya, begitu tiba disana terlihat ada beberapa orang di sana, namun Anabelle berpikir mungkin datang ke makam yang lain.

Setelah sangat dekat, dia melihat gadis itu menangis di Nisan ibunya.

"Maaf kamu siapa, dan kenapa kamu berada di makam ibuku? Ucap Anabelle.

"Ini ibuku, ucap gadis itu tanpa memandang Anabelle. tapi saat sadar akan ucapan Anabelle, gadis langsung melepaskan batu nisan dan berbalik badan, siapa nama kamu tanya gadis itu.

"Anabelle Rista Bachtiar, aku menggunakan nama ibuku, apa buktinya kalau ibuku adalah ibumu juga, tanya Anabelle.

"Ceritanya panjang, saya tidak ingin mengusik masalah yang sudah lewat namaku Alexandra Anderson, itu nama orangtua angkatku, pihak panti asuhan yang menjelaskan kepada ku, bahwa ada orang yang mencariku, aku sudah bertemu adik tirinya ibu dan memberikannya alamat ini

Kasus kamu aku sudah tahu, aku kakakmu, jangan bersedih lagi, walau kakak harus kembali ke Australia, tapi pasti setiap libur tahunan, kakak akan datang kesini, ucap Alexandra.

"Terimakasih kakak sudah mengenalku, hari ini aku ulang tahun, maukah kakak datang ke acara ku, kemarin aku baru bebas dari hukuman karena kasus itu, ucap Anabelle.

"Bunda, hari ini Anna ulangtahun dan hari ini Anna bertemu kakak Ale, dia sangat cantik dan lembut, walau kami tidak pernah di peluk oleh bunda, tapi bangga memiliki bunda yang hebat, terima kasih sudah melahirkan Amna dan kakak Ale, ucap Anabelle.

"Kakak pasti datang, lupakan saja semuanya, kita buka lembaran baru, suatu saat mereka akan sadar perbuatan nya, tapi sudah terlambat, kakak sudah bersumpah, Sebastian jadi gembel di tengah jalan pun tak akan ku bantu begitupun saudara-saudaranya, ucap Alexandra.

Orang tua angkatnya memiliki anak kandung, yaitu adiknya Alexandra, tapi mereka tetap memperlakukan nya dengan baik.

Orangtuanya juga di Australia, bukan orang sembarangan, mereka pemilik peternakan sapi pedaging dan sapi perah terbesar di Australia. dan pabrik pengolahan daging serta pabrik pengolahan susu sapi , Mereka juga memiliki usaha property dan restoran.

Alexandra yang di temani pelayan setianya yang juga orang Indonesia, mengikuti mobil Alphard menuju ke Kediaman sang adik.

Alexandra yang saat ini berumur 19 tahun terlihat sangat cantik dan dewasa apalagi hidup di luar negeri sedar usia 1 tahun, orang tua angkatnya juga sangat lembut dan sangat tidak bisa menggunakan kata-kata kasar meskipun Alexandra kecil sering buat masalah.

Alexandra menjadi gadis yang cerdas dan kreatif juga kuat, serta yang penting dia sangat taat beribadah mengikut iman orang tua angkatnya.

Tiba di Kediamannya, Anabelle langsung di sambut para penghuni serta para petugas lapas yang membimbingnya,bahkan terlihat dua orang polwan sangat antusias merapikan beberapa hal, ini bukan karena menjilat karena Anabelle orang kaya, tapi karena nyaman dan senang lihat ketabahan dan ketenangan Anabelle.

Dengan Mata Langit dia juga melihat semua orang terdekatnya adalah orang yang tulus, sama seperti Tantri, dia sudah seperti emak-emak akan bawel saat Anabelle belum juga makan, ini yang membuat Anabelle tidak merasa tertekan saat menjalani hukuman.

Dia juga meminta Jordan Albert dan Anita Lesmana serta yang memimpin perusahaan ibunya agar datang.

Hari ini adalah moment terindah yang pernah dia dapatkan, selain semua orang yang menyayangi nya hadir, Kakaknya juga sudah bertemu dengan nya.

Tiba-tiba sebuah mobil datang dan turunlah wanita yang sudah berumur sekitar 60 tahun tapi masih seperti 40 tahun.

Cincin Dimensi milik Anabelle bergetar dan terasa hangat, di kepalanya muncul suara.

"Sayang ini Nenek, ucap Nenek Arimbi.

Dengan penuh kebahagiaan yang sangat besar, Anabelle berlari ke pekarangan rumah dan berteriak hingga semua orang terdiam .

"Nenek... Nenek.. akhirnya kamu pulang, Anna sangat merindukan mu, ucap Anabelle sambil memeluk.

Nenek hanya datang sebentar, sang pencipta memberikan nenek waktu sejam untuk menemuimu, tapi 10 tahun lagi waktu dunia ini, nenek bisa tinggal di dunia bersamamu, hingga nenek benar-benar pergi untuk selamanya, dan syaratnya Anna sudah punya keturunan.

Sang pencipta mengatakan bahwa nenek menemukan Pewaris yang sangat berhati mulia dan tegas, jangan bersedih, nenek sudah membawa kakakmu, jadi selama nenek pergi lagi berbahagialah, ayo kita masuk, lihat paman Jordan Albert mu itu dia sudah gak sabaran memeluk gurunya ini, ucap Nenek Arimbi dan menggandeng Anabelle masuk ke Kediaman nya.

"Jordan Albert, menghadap guru, maafkan murid yang kurang pandai hingga Nona Muda kena hukuman, ucap Jordan Albert berlutut di kaki Arimbi.

"Bangunlah nak, kamu sudah bekerja sangat baik, kejadian ini adalah ujian dari sang pencipta, tidak akan ada yang mampu melawan apa yang sudah garis kan nya.

Dan lihatlah, Cucuku sangat kuat menghadapinya, kemarilah apa tidak kangen dengan gurumu, ucap nenek Arimbi.

Jordan Albert, sejatinya anak kecil yang dia pungut saat berusia 9 tahun, awalnya seluruh warisan akan di berikan kepadanya, tapi Cincin Dimensi dan Cincin Permata Biru menolak, karena warisannya harus di berikan kepada wanita, bukan pria.